LAPORAN PRAKTIKUM II ELEKTRONIKA TERAPAN

“HIGH PASS FILTER ORDO 1”

Dosen Pengampu :

Vita Nurdinawati, S.T, M.T

Oleh:

Daniel Tanjung (P22030122016)

Kahlil Ubaid (P220301225)

Khairil Atallah (P22030122028)

Muhammad Zaidan Haqqurrazaan (P22030122041)

Vania Salsabila Widyandari (P2203012205)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA JAKARTA II

TAHUN 2023
 PRAKTIKUM II
HIGH PASS FILTER ORDO 1

1.1. Tujuan Praktikum

a) Agar mahasiswa mengetahui rangkaian High Pass Filter Aktif orde 1.
b) Agar Mahasiswa memahami prinsip dari rangkaian High Pass Filter Aktif orde
1.
c) Agar mahasiswa dapat mendesain rangkaian High Pass Filter Aktif orde 1
berdasarkan pada prinsip yang telah ditentukan.
d) Agar mahasiswa dapat mensimulasikan rangkaian High Pass Filter Aktif orde 1
pada software Electronic Workbench.
e) Agar mahasiswa dapat merangkai rangkaian High Pass Filter Aktif orde 1 dan
membuat perbandingan antara hasil simulasi dengan hasil praktikum.

1.2. Desain Rangkaian

Merancang Rangkaian High Pass Filter Aktif Orde 1 dengan frekuensi cutoff (𝑓𝑐 ) = 1.6
kHz. Kita pilih nilai 𝑅 = 10 𝑘𝛺, Nilai 𝑉𝐶𝐶 = 12 𝑉, dan 𝑉𝐸𝐸 = −12 𝑉

Gambar Rangkaian Hasil Simulasi Di proteus

1.3. Alat dan Bahan (Komponen yang diperlukan pada simulasi)
1) Osiloskop
2) IC LM741 1 buah
3) Resistor 10 kΩ 2 buah
4) Kapasitor 10 nF (2A103J) 1 buah
5) Function Generator 1 buah
6) Project board 1 buah
7) Kabel jumper
8) Kabel probe
9) PSU (supply +12 V dan -12 V)
10) AVO
11) Kabel PSU

1.4. Prosedur Paktikum

1) Siapkan alat dan bahan sesuai dengan desain rangkaian yang telah dibuat.
2) Rangkai komponen-komponen pada project board sesuai dengan desain rangkaian
yang telah dibuat.
3) Nyalakan power supply lalu ukur dengan avometer. Pastikan bahwa nilai avometer
berada dalam rentang +12 V dan -12 V.
4) Sambungkan kabel power supply +12 V pada kaki IC LM 741 kaki 7 dan kabel power
supply -12 V pada kaki IC LM 741 kaki 4 menggunakan kabel jumper dan kabel
ground pada ground.
5) Nyalakan function generator. Klik pada tombol “FREQ” lalu atur frekuensinya
menjadi 1.6 kHz. Selanjutnya klik pada tombol “AMPL” lalu atur nilainya menjadi
10 V. Lalu letakkan probe positif (merah) pada input dan probe lainnya pada ground.
6) Nyalakan osiloskop, Letakkan kabel probe 1 (CH 1) pada input rangkaian dan kabel
probe 2 (CH 2) pada output rangkaian.
7) Perhatikan hasil sinyal yang terdapat pada osiloskop dan konsultasikan dengan
instruktur atau dosen pengampu.
1 1 1 1
8) Ubah nilai frekuensi pada function generator menjadi 2x, 3x, 4x, 5x, 2x, 3x, 4x dan 5x.

9) Lihat dan catat perubahan yang terjadi pada sinyal input maupun output.
10) Buatlah rangkaian lengkap beserta nilai komponen didalamnya menggunakan
software Electronic Workbench sesuai dengan desain rangkain.
 11) Bandingkan nilai hasil simulasi dengan hasil praktikum dan buatlah kesimpulan

1.5 Hasil Praktikum

Rangkaian Low-Pass Filter Pada PCB

High-Pass Filter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menyaring (filter) sinyal
berfrekuensi rendah (kurang dari frekuensi cutoff) dan Ketika melewatkan sinyal dengan
frekuensi tinggi yang dimaksud lebih tinggi dari (frekuensi cutoff). Frekuensi cutoff dapat
dituliskan sebagai fc atau 𝜔c, di mana nilai 𝜔c adalah 2𝜋 fc. Ketika nilai frekuensi cutoff
mendekati 0, nilai penguatan (ACL) adalah 0, dan ketika frekuensi bernilai tinggi mendekati
tak berhingga, nilai penguatan adalah 1.

1. Low-Pass Filter fc = 1/5 fin (320 Hz)

 Vin = 10 V
Vout = 2 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 2𝑉
Gain (A) = = 10 𝑉 = 0,2 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛

T = 3125 μs
T1 – T2 = 120 μs – 840 μs = -720 μs
T2 – T1 = 840 μs – 120 μs = 720 μs
𝑇2−𝑇1 720
Θ= × 360° = 3125 × 360° = 82,944°
𝑇

2. Low-Pass Filter fc = 1/4 fin (400 Hz)

 Vin = 10 V
Vout = 2,5 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 2,5 𝑉
Gain (A) = = 10 = 0,25 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 𝑉

T = 2500 μs
T1 – T2 = 80 μs – 660 μs = - 580 μs
T2 – T1 = 660 μs – 80 μs = 580 μs
𝑇2−𝑇1 580
Θ= × 360° = 2500 × 360° = 83,52°
𝑇

3. Low-Pass Filter fc = 1/3 fin (540 Hz)

 Vin = 10 V
Vout = 4,3 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 4,3 𝑉
Gain (A) = = = 0,43 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 1875 μs
T1 – T2 = 80 μs – 500 μs = -420 μs
T2 – T1 = 500 μs – 80 μs = 420 μs
𝑇2−𝑇1 420
Θ= × 360° = 1875 × 360° = 80,64°
𝑇

4. Low-Pass Filter fc = 1/2 fin (800 Hz)

 Vin = 10 V
Vout = 4,3 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 4,3 𝑉
Gain (A) = = = 0,43 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 1250 μs
T1 – T2 = 120 μs – 330 μs = -210 μs
T2 – T1 = 330 μs – 120 μs = 210 μs
𝑇2−𝑇1 210
Θ= × 360° = × 360° = 60,48°
𝑇 1250

5. Low-Pass Filter fc = fin (1,6 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 6,9 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 6,9 𝑉
Gain (A) = = = 0,69 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 625 μs
T1 – T2 = 80 μs – 168 μs = -88 μs
T2 – T1 = 168 μs – 80 μs = 88 μs
𝑇2−𝑇1 88
Θ= × 360° = 625 × 360° = 50,688°
𝑇

6. Low-Pass Filter fc = 2fin (3,2 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 8,7 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 8,7 𝑉
Gain (A) = = = 1,1 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 312,5 μs
T1 – T2 = 56 μs – 82 μs = 26 μs
T2 – T1 = 82 μs – 56 μs = -26 μs
𝑇2−𝑇1 26
Θ= × 360° = 312,5 × 360° = 29,952°
𝑇

7. Low-Pass Filter fc = 3fin (4,8 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 9,4 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 9,4 𝑉
Gain (A) = = = 0,94 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 208,333 μs
T1 – T2 = 41 μs – 54 μs = -13 μs
T2 – T1 = 54 μs – 41 μs = 13 μs
𝑇2−𝑇1 13
Θ= × 360° = 208,333 × 360° = 22,464°
𝑇

8. Low-Pass Filter fc = 4fin (6,4 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 9,5 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 9,5 𝑉
Gain (A) = = = 0,95 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 156,25 μs
T1 – T2 = 34 μs – 42 μs = -8 μs
T2 – T1 = 42 μs – 34 μs = 8 μs
𝑇2−𝑇1 8
Θ= × 360° = 156,25 × 360° = 18,432°
𝑇

9. Low-Pass Filter fc = 5fin (8 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 9,8 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 9,8 𝑉
Gain (A) = = = 0,98 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 125 μs
T1 – T2 = 29 μs – 24 μs = -5 μs
T2 – T1 = 34 μs – 29 μs = 5 μs
𝑇2−𝑇1 5
Θ= × 360° = 125 × 360° = 14,4°
𝑇

10. Low-Pass Filter fc = 6fin (9,6 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 9,6V
𝑉𝑜𝑢𝑡 9,6 𝑉
Gain (A) = = = 0,96 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 104,167 μs
T1 – T2 = 23,2 μs – 27,2 μs = -4 μs
T2 – T1 = 27,2 μs – 23,2 μs = 4 μs
𝑇2−𝑇1 4
Θ= × 360° = 104,167 × 360° = 13,824°
𝑇

11. Low-Pass Filter fc = 8 fin (12,8 kHz)

 Vin = 10 V
Vout = 9 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 9𝑉
Gain (A) = = 10 𝑉 = 0,9 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛

T = 78,125 μs
T1 – T2 = 18,8 μs – 21,2 μs = -2,4 μs
T2 – T1 = 21,2 μs – 18,8 μs = 2,4 μs
𝑇2−𝑇1 2,4
Θ= × 360° = 78,125 × 360° = 11,06°
𝑇

12. Low-Pass Filter fc = 10fin (16 kHz)

Vin = 10 V
Vout = 8,1 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 8,1 𝑉
Gain (A) = = = 0,81 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑉𝑖𝑛 10 𝑉

T = 62,5 μs
T1 – T2 = 16 μs – 18 μs = -2 μs
T2 – T1 = 18 μs – 16 μs = 2 μs
𝑇2−𝑇1 2
Θ= × 360° = 62,5 × 360° = 12,05
𝑇
• Grafik fc -AV

• Grafik fc – Sudut Phasa

o Perbandingan besar gain dan sudut fasa hasil praktikum dengan tabel filter
high-pass filter
Gain Frekuensi Phase

0,2 320 82,944

0,25 400 83,52
0,3 540 80,64
0,43 800 60,48
0,69 1600 50,688
0,87 3200 29,952
0,94 4800 22,464
0,95 6400 18,432
0,98 8000 14,4
0,96 9600 13,824
0,9 12800 11,06
0,81 16000 11,52
 ANALISA DAN KESIMPULAN

Rangkaian High Pass Filter orde 1 sebenarnya hampir sama dengan rangkaian Low Pass
Filter orde 1 yaitu disusun dari sepasang komponen resistor dan kapasitor (R-C), hanya saja
posisi dari komponen resistor dan kapasitor ditukar tempatnya. Untuk dapat melewatkan
frekuensi tinggi, High Pass Filter menggunakan prinsip rangkaian pembagi tegangan antara
komponen resistor dan kapasitor. Terdapat dua jenis high pass filter, yaitu:
o High pass filter pasif menggunakan Komponen elektronik pasif, seperti kapasitor dan
resistor.
o High pass filter aktif menggunakan komponen elektronik aktif seperti transistor atau
op-amp