Anda di halaman 1dari 5

OPERATIONAL AMPLIFIER SEBAGAI FILTER TAPIS

LOLOS RENDAH
Nike Ika Nuzula
1109100025
Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
nike_prasade@yahoo.co.id

Abstrak. Pada Percobaan Operational amplifier Sebagai Filter Lolos Rendah dilakukan untuk
mengetahui bagaimana respon filter lolos rendah. Rangkaian filter lolos rendah yang pada dasarnya
menggunakan prinsip rangkaian op amp inverting dengan feedback kapasitor.Dimana Input dan Output
rangkaian dihubungkan dengan osiloskop untuk mendapatkan bentuk sinyal dan nilai amplitudonya yang
tertera pada osiloskop. Pada percobaan ini diberikan variasi frekuensi input yaitu sebesar 100 Hz,
300Hz,500 Hz, 700hz,800Hz,1000hz,1200hz,1400Hz,1600hz, 2000Hz pada rangkaian dan pada filter
lolos rendah hanya melewatkan frekuensi masukan rendah, menurut hasil pengamatan sinyal output
dengan osiloskop dengan frekuensi input saja maka yang tampak pada osiloskop akan terjadi gelombang
kotak dengan untuk setiap frekuensi amplitudonya sama namun hanya periodenya yang berubah dan
apabila di rangkaikan dengan filter lolos rendah didapat semakin besar variasi frekuensi input yang
diberikan, maka semakin kecil amplitude sinyal output yang tampak pada osiloskop dan membentuk
gelombang segitiga.

Kata Kunci : Op-Amp, Filter tapis lolos rendah

1. Pendahuluan

Filter dikelompokkan berdasarkan response frekuensinya yaitu filter lolos rendah, filter
lolos tinggi, band pass filter dan band stop filter. Filter merupakan peralatan yang menyaring
sinyal masukan berdasar pada frekuensi dari sinyal tertentu. Prinsip rangkaian filter yaitu
menggunakan rangkaian op amp inverting dengan feedback keluaran kapasitor. Oleh karena itu
perlunya mengetahui respon filter lolos rendah untuk mengamati signal output pada osiloskop
dengan memberikan variasi frekuensi input yang diberikan yang akan mempengaruhi amplitudo
sinyal output yang dihasilkan.

2. Tinjauan Pustaka

Opertional Amplifier

Secara umum piranti Op-Amp memiliki banyak kegunaan, dengan salah satu terpenting
sebagai penguatan pada DC dan penguat tegangan yang terdapat pada AC selain itu karakteristik
Op-Amp yaitu Memiliki Impedansi masukan berkisar 106 Ω sampai 1012 Ω sehingga
menyebabkan sedikit kehilangan tegangan pada op Amp kemudian untuk impedansi keluaran
sekitar 100 Ω sehingga teganganoutputnya ditransfer secara efisien pada beban yang
resistansinya berorde kiloohm.
Op-amp sebagai tapis aktif dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu tapis lolos rendah,
tapis lolos tinggi, band pass filter dan band reject filter.

Rangkaian Low Pass Filter


Low pass filter merupakan rangkaian filter yang memberikan redaman sangat kecil pada
frekuensi di bawah frekuensi cut-off (-3dB ) yang telah ditentukan, sedangkan frekuensi di atas
frekuensi cut-off akan mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih sederhana-nya, hanya
frekuensi rendah saja yang dapat melewati rangkaian filter ini.

Frekuensi Cut-Off adalah frekuensi keluaran yang amplitudo-nya turun 70,7% (-3dB) terhadap
amplitudo frekuensi masukan-nya.
Rangkaian low pass filter dapat dibangun menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yakni
rangkaian low pass filter induktif dan rangkaian low pass filter kapasitif. Untuk rangkaian low
pass filter induktif, rangkaian terdiri dari induktor (L1) dan beban (R1), seperti diperlihatkan
pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Rangkaian Low Pass Filter


Kurva keluaran hasil simulasi elektronika dari rangkaian low pass filter induktif di atas diketahui
bahwa frekuensi di atas frekuensi cut-off (-3dB) yakni di atas 32,94 Hz, mengalami atenuasi
(redaman) yang sangat besar. Perlu diketahui bahwa reaktansi induktor meningkat seiring
meningkat-nya frekuensi. Reaktansi yang semakin besar menyebabkan frekuensi tinggi tidak
dapat melewati induktor untuk dapat mengalir ke beban.
Persamaan untuk menghitung frekuensi cut-off pada rangkaian low pass filter induktif adalah
sebagai berikut:

Keterangan:
Fc = Frekuensi cut-off (Hz)
RLoad = Resistansi (tahanan) beban (Ohm)
L = Induktansi (Henry/H)
p = 3,14
Ada dua macam rangkaian yang dapat meloloskan sinyal frekuensi lolos rendah, yaitu rangkaian
dengan induktor dan rangkaian menggunakan kapasitor. Untuk sinyal listrik, low pass filter terjadi saat
meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secaraa paralel
dengan sumber sinyal. Kumparan yang di letakkan secara seri dengan sumber tegangan akan meredam
frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan kapasitor yang diletakkan seri akan
meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.

3. Metodologi Percobaan

Pada Pada percobaan operational amplifier sebagai filter tapis lolos rendah digunakan
resistor 100 Ω, kapasitor, IC OP-AMP, osiloskop, dan signal generator. Mula mula dengan
merangkai rangkaian percobaan op-amp filter tapis lolos rendah seperti pada gambar 2.dengan
amplitudo maksimal dan tegangan inputannya awal adalah 5 volt. Kemudian tegangan sumber
yang di sambungkan pada point 7 op–amp adalah +12 volt dan untuk input tegangan
keluarannya adalah pada point 6. Display tegangan keluaran pada osiloskop dimana
mengunakan variasi frekuensi tegangan inputannyafrekuensi100,300,500,700,800,1000,1200
1400,2000.

4. Hasil dan Pembahasan

Rangkaian filter lolos rendah ini pada dasarnya menggunakan prinsip rangkaian op amp inverting
atau membalik dengan feedback kapasitor. Input dan Output rangkaian dihubungkan dengan osiloskop
untuk mendapatkan bentuk sinyal dan nilai amplitudonya yang tertera pada osiloskop. Untuk nilai
inputnya digunakan dari frekuensi terendah 100 Hz dapat di intrepretasikan sebagai berikut :

Gambar 2. Input sinyal masukan

Dari grafik yang ditunjukkan oleh gambar 2. Yaitu gelombang input yang terjadi terlihat pada
osiloskop merupakan gelombang kotak yang mana Amplitudo input akan selalu sama walaupun
frekuensi divariasikan berapapun. Dalam hal ini yang membedakan yaitu: berupa periode sinyalnya.
Semakin besar input masukan frekuensinya, maka semakin kecil periode sinyalnya yang mengakibatkan
sinyalnya akan terlihat makin rapat.

Kemudian apabila di hubungkan dengan filter lolos rendah akan didapat hasil data perbandingan
antara amplitudo keluaran per amplitudo masukan dengan beberapa variasi frekuensi dalam tabel 1.
Hubungan itu diantaranya di tunjukkan pada gambar grafik 1 dimana akan menunjukkan bahwa pada
frekuensi yang rendah, amplitude gelombang tinggi, sedangkan pada frekuensi tinggi amplitudo
gelombangnya mengecil.
Tabel 1 : Data hasil percobaan tapis lolos rendah
F input A0/Ai

100 0.666667

300 0.166667

500 0.133333

700 0.083333

800 0.083333

1000 0.066667

1200 0.066667

1400 0.05

2000 0.033333

0.8
0.6
Ao/Ai

0.4
0.2
0
0 1000 2000 3000
Frekuensi input

Gambar 3. Grafik perbandingan frekuensi input dengan Ao/A

Gambar 4. Frekuensi 100 hz dengan filter


Gambar 5. Frekuensi 700 hz dengan filter

Selain itu pada osiloskop untuk frekuensi 100hz terlihat perbedaan yaitu gelombang kotak (tanpa
filter/ input) menjadi gelombang segitiga (dengan menghubungkan pada rangkaian filter).Hal ini terjadi
karena adanya penyaringan filter lolos rendah selain itu perbedaanantara 100 hz dengan 700 hz di tandai
dengan semakin rapatnya periode.

5. Kesimpulan

Pada filter lolos rendah hanya melewatkan frekuensi masukan rendah dimana
ditunjukkan dalam osiloskop pada frekuensi rendah, amplitudo gelombang gelombang tinggi
dan sebaliknya pada frekuensi tinggi amplitudo gelombangnya mengecil dan membentuk
gelombang segitiga

DAFTAR PUSTAKA

Boylestad, Robert. 2003. Electronic devises and Circuit Teory Upper Saddle River, New Jersey
Hayt, William.2002. Rangkaian Listrik Edisi Keenam.Erlangga: Jakarta
Sutrisno. 1987.Elektronika jilid 2. Erlangga: Bandung

Anda mungkin juga menyukai