Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM EMBEDDED

ACARA-3: ANTARMUKA OUTPUT ANALOG

Nama : Sandi Yosua


NPM : 5190711021
Program Studi : T.Elektro
Kelompok :1
Pengampu : MS Hendriyawan A, S.T., M.Eng., Ph.D.

1. Teori Pendukung
a. PWM (Pulse Width Modulation)
PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width Modulation atau dalam bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Jadi pada dasarnya, PWM adalah suatu teknik
modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang
tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang
mengkonversi sinyal Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini digunakan
menghasilkan sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya dari Mikrokontroller).

b. LPF (Low Pass Filter)

LPF adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang berfungsi untuk menyaring sinyal listrik
yang berfrekuensi tinggi dan hanya meloloskan sinyal listrik frekuensi rendah. Contoh sinyal
yang disaring oleh LPF yaitu sinyal perubahan tegangan dan audio.

Sebuah penyaring lewat rendah atau penyaring tapis bawah ini dikatakan ideal, apabila tidak
meloloskan sinyal yang frekuensinya melebihi frekuensi cut off, sekecil apapun nilainya. Pada
prakteknya, sinyal listrik yang frekuensinya lebih tinggi dibandingkan nilai cut off, akan dibuat
lemah. Hal ini menyebabkan terbentuknya suatu pita transisi atau transition band.
2. Alat dan Bahan
a. Multimeter
Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran
tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan
untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya.

b. Oscilloscope
Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik. Dengan menggunakan alat
ukur Oscilloscope ini, kita dapat mengukur frekwensi, periode dan melihat bentuk-bentuk
gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, dan bentuk gelombang Tegangan
Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu
daya/baterai. Dengan sedikit melakukan pengaturan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara
sinyal masukan dan sinyal keluaran.
c. Arduino

Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus untuk


memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi
dengan bermacam-macam sensor dan pengendali.

d. Resistor 4.9k ohm


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam
setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor,
arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
e. Capasitor Polar (Electrolit) 10 uF (micro farad)
Fungsi kapasitor sangat banyak dalam penerapan rangkaian elektronik. Dalam bidang elektronika,
kapasitor memiliki peranan sangat penting untuk mengatur cara kerja dari rangkaian elektronika
yang menggunakan kapasitor. Seperti halnya Resistor , Kapasitor hampir terdapat pada setiap
rangkaian elektronika yang ada di pasaran.

Fungsi kapasitor tak layaknya sebuah aki atau accumulator, yakni menyimpan arus dan tegangan
listrik dalam beberapa satuan waktu, hanya saja kalau aki dapat menyimpan arus listrik dalam
jangka waktu yang lebih lama. Namun kapasitor hanya akan menyimpan arus listrik dan tegangan
dalam waktu pendek alias sementara.

3. Percobaan
Membuat percobaan output analog dengan menggunakan 1 buah Resistor 4.9K Ohm dan 1
buah kapasitor 10 uF. Prinsip kerja percobaan:
1) Mengeluarkan pulsa PWM pada pin (3/4/6/9/10/11) dengan perintah analogWrite.
2) Mengamati output sinyal PWM menggunakan Osciloscope.
3) Menghubungkan output PWM dengan rangkaian LPF dan mengamati output sinyal
dan tegangan analog.
Tugas yang harus dikerjakan:
a. Disain Perangkat Lunak Percobaan

DESKRIPSI :
Pada gambar diatas adalah contoh simulasi dalam menampilakan hasil dari tiap2 gelombang
sinyal dengan mengubah nilai PWM yang telah ditentukan untuk praktek, seperti pada gambar
diatas kita mencari nilai tegangan output dengan memasukan nilai PWM = 10 kemudian
menghasilkan 19 mV (tegangan output), nilai inilah yang kita cari.
4. Analisis Hasil
Hasil Percobaan Input Digital
Nilai Freq
Duty Cycle Tegangan Output Tegangan Output
NO (Simulasi)*
PWM (Hz)* (%)* (Teori)

1 10 500
0,19 mV 0,19 mV
2 20 500
0,39 mV 0,39 mV
3 40 500
0,78 mV 0,78 mV
4 80 500
1,5 V 1,5 V
5 100 500
1,9 V 1,9 V
6 120 500
2,3 V 2,3 V
7 140 500
2,7 V 2,7 V
8 180 500
3,5 V 3,5 V
9 200 500
3,9 V 3,9 V
10 250 500
4,9 V 4,9 V
* diketahui melalui oscilloscope

5. Kesimpulan
 Semakin tinggi PWM mendekati nilai 225 tegangan akan semakin besar dan
mendekati DC murni
 Pada saat nilai PWM diubah , nilai frequensi akan tetap sama, hanya saja duty cycle
yang berubah.

Anda mungkin juga menyukai