PENGOLAHAN SINYAL
JOB II
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut.
2. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian BPF
tersebut.
3. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Teori Dasar
Band Pass Filter (BPF) berfungsi meneruskan sinyal input yang berada
diantara dua frekuensi tertentu saja. Band Pass Filter adalah sebuah alat
yang melewati ferkuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates)
frekuensi diluar jangkauan. Sebuah contoh dari sebuah analog elektronik band
pass filter RLC (resistor - induktor - kapasitor rangkaian). Filter ini juga
dapat dibuat dengan menggabungkan sebuah low-pass filter dengan high-pass
filter.
Filter-filter band pass digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar.
Filter pita sempit adalah sebuah filter yang mempunyai lebar pita lebih kecil
dari sepersepuluh frekuensi resonannya (B<0.1 ωr ). Jika lebar pitanya lebih
besar sepersepuluh frekuensi resonannya (B> 0.1 ωr ) filter tersebut
merupakan sebuah filter pita lebar.
Perbandingan frekuensi resonan terhadap lebar pita dikenal sebagai faktor
kualitas, Q dari rangkaiannya. Q menunjukkan selektifitas rangkaiannya.
Makin tinggi harga Q, makin selektif rangkaiannya. Dalam bentuk persamaan
:
ωr
Q= .........................................................................................(1)
B
ωr
B= rad /s .........................................................................................(2)
Q
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Gambar Rangkaian
Prosedur Pengukuran
1.Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
2.Buat rangka pengukuran seperti gambar berikut :
Function Generator
(Input)
DATA PERCOBAAN
Tabel hasil percobaan dari rangkaian BPF.
25 Hz 50 mv 2 ms 1 vpp
65 Hz 50 mv 0,5 ms 2 vpp
JOB II
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
9. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut.
10. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian BPF
tersebut.
11. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Teori Dasar
Band Pass Filter (BPF) berfungsi meneruskan sinyal input yang berada
diantara dua frekuensi tertentu saja. Band Pass Filter adalah sebuah alat
yang melewati ferkuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates)
frekuensi diluar jangkauan. Sebuah contoh dari sebuah analog elektronik band
pass filter RLC (resistor - induktor - kapasitor rangkaian). Filter ini juga
dapat dibuat dengan menggabungkan sebuah low-pass filter dengan high-pass
filter.
Filter-filter band pass digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar.
Filter pita sempit adalah sebuah filter yang mempunyai lebar pita lebih kecil
dari sepersepuluh frekuensi resonannya (B<0.1 ωr ). Jika lebar pitanya lebih
besar sepersepuluh frekuensi resonannya (B> 0.1 ωr ) filter tersebut
merupakan sebuah filter pita lebar.
Perbandingan frekuensi resonan terhadap lebar pita dikenal sebagai faktor
kualitas, Q dari rangkaiannya. Q menunjukkan selektifitas rangkaiannya.
Makin tinggi harga Q, makin selektif rangkaiannya. Dalam bentuk persamaan
:
ωr
Q= .........................................................................................(1)
B
ωr
B= rad /s .........................................................................................(2)
Q
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Gambar Rangkaian
Prosedur Pengukuran
1.Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
2.Buat rangka pengukuran seperti gambar berikut :
Function Generator
(Input)
Power Supply BPF Osiloskop
(Catu Daya) (Output)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
DATA PERCOBAAN
Tabel hasil percobaan dari rangkaian BPF.
25 Hz 50 mv 2 ms 1 vpp
65 Hz 50 mv 0,5 ms 2 vpp
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
JOB II
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
17. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut.
18. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian BPF
tersebut.
19. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan/daya
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Teori Dasar
Band Pass Filter (BPF) berfungsi meneruskan sinyal input yang berada
diantara dua frekuensi tertentu saja. Band Pass Filter adalah sebuah alat
yang melewati ferkuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates)
frekuensi diluar jangkauan. Sebuah contoh dari sebuah analog elektronik band
pass filter RLC (resistor - induktor - kapasitor rangkaian). Filter ini juga
dapat dibuat dengan menggabungkan sebuah low-pass filter dengan high-pass
filter.
Filter-filter band pass digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar.
Filter pita sempit adalah sebuah filter yang mempunyai lebar pita lebih kecil
dari sepersepuluh frekuensi resonannya (B<0.1 ωr ). Jika lebar pitanya lebih
besar sepersepuluh frekuensi resonannya (B> 0.1 ωr ) filter tersebut
merupakan sebuah filter pita lebar.
Perbandingan frekuensi resonan terhadap lebar pita dikenal sebagai faktor
kualitas, Q dari rangkaiannya. Q menunjukkan selektifitas rangkaiannya.
Makin tinggi harga Q, makin selektif rangkaiannya. Dalam bentuk persamaan
:
ωr
Q= .........................................................................................(1)
B
ωr
B= rad /s .........................................................................................(2)
Q
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Gambar Rangkaian
Prosedur Pengukuran
1.Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
2.Buat rangka pengukuran seperti gambar berikut :
Function Generator
(Input)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
DATA PERCOBAAN
Tabel hasil percobaan dari rangkaian BPF.
25 Hz 50 mv 2 ms 1 vpp
65 Hz 50 mv 0,5 ms 2 vpp
110 Hz 50 mv 0,5 ms 2 vpp
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
JOB III
PENGUKURAN CATU DAYA DAN HIGH PASS FILTER (HPF)
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut
2. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian HPF
tersebut
3. Parameter-parameter yang diukur/diamati
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Dasar Teori
III.1 Catu Daya
Catu daya adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem
yang memasok listrik atau jenis energy ke output beban atau kelompok
beban disebut power supply unit atau PSU.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Aki
Baterai
Bahan bakar kimia dan bentuk lain dari penyimpangan energy
sistem
Generator atau alternator
Catu daya berfungsi menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC
yang teregulasi. Input jala-jala melalui transformator diturunkan tegangan
dan penyearah disearahkan menjadi tegangan searah DC. Penyearah ini
menggunakan dioda-dioda yang disusun sedemikian rupa atau dengan dioda
bridge yang memiliki input dan output. Untuk mendapatkan keluaran DC
yang baik, maka setelah disearahkan oleh penyearah, tegangan difilter atau
disaring untuk catu daya.Untuk catu daya yang menggunakan regulator,
biasanya digunakan filter kapasitor.
Rangkaian penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter
kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang
stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari baterai.Dengan penggunaan
baterai ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun
dapat habis tergantung kapasitas baterai tersebut.
Rangkaian elektronik pada umumnya membutuhkan tegangan DC
(direct current) dengan tegangan yang lebih rendah di banding dengan
tegangan jala-jala yaitu 220 V AC. Sedangkan tegangan yang dipakai dalam
rangkaian elektronik biasanya hanya sekitar 3V sampai dengan 50 V. Untuk
mendapatkan tegangan yang rendah tersebut diperlukan suatu alat yang
dapat mengubah tegangan dari AC ( Alternatif Current ) menjadi tegangan
DC sebesar tegangan yang dibutuhkan.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Catu daya pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu trafo,
penyearah, kapasitor sebagai filter dan penghasil sinyal DC murni.Trafo
dipergunakan untuk mentransfortasikan tegangan AC dari 220 V AC
menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk rangkaian yang
menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian komponen kedua setelah
trafo adalah penyearah. Penyearah terdiri dari beberapa diode yang
mengubah gelombang bolak-balik menjadi gelombang searah, tetapi
gelombang yang dihasilkan oleh penyearah belum menjadi gelombang
searah murni. Trafo dipergunakan untuk mentransformasikan tegangan AC
dari 220 V AC menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk
rangkaian yang menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian yang
komponen kedua setelah trafo adalah penyearah-penyearah terdiri dari
beberapa diode yang mengubah gelombang yang dihasilkan oleh penyearah
belum menjadi gelombang searah murni. Untuk mendapatkan gelombang
searah yang murni yang baik dan konstan diperlukanlah sebuah kapasitor
dan kondesator. Dengan adanya kapasitor maka gelombang yang dihasilkan
disini berupa garis lurus dan rata.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
+
-
0V 0V
-15V -15V
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
DATA PERCOBAAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
JOB III
PENGUKURAN CATU DAYA DAN HIGH PASS FILTER (HPF)
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
4. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut
5. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian HPF
tersebut
6. Parameter-parameter yang diukur/diamati
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Daftar Alat dan Komponen
9. Osiloskop
10. Function Generator
11. Multimeter
12. Kabel power
13. Kabel Probe
14. Kabel BNC to BNC
15. Kabel Jepit Buaya
16. Jumper
Dasar Teori
III.1 Catu Daya
Catu daya adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem
yang memasok listrik atau jenis energy ke output beban atau kelompok
beban disebut power supply unit atau PSU.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Aki
Baterai
Bahan bakar kimia dan bentuk lain dari penyimpangan energy
sistem
Generator atau alternator
Catu daya berfungsi menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC
yang teregulasi. Input jala-jala melalui transformator diturunkan tegangan
dan penyearah disearahkan menjadi tegangan searah DC. Penyearah ini
menggunakan dioda-dioda yang disusun sedemikian rupa atau dengan dioda
bridge yang memiliki input dan output. Untuk mendapatkan keluaran DC
yang baik, maka setelah disearahkan oleh penyearah, tegangan difilter atau
disaring untuk catu daya.Untuk catu daya yang menggunakan regulator,
biasanya digunakan filter kapasitor.
Rangkaian penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter
kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang
stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari baterai.Dengan penggunaan
baterai ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun
dapat habis tergantung kapasitas baterai tersebut.
Rangkaian elektronik pada umumnya membutuhkan tegangan DC
(direct current) dengan tegangan yang lebih rendah di banding dengan
tegangan jala-jala yaitu 220 V AC. Sedangkan tegangan yang dipakai dalam
rangkaian elektronik biasanya hanya sekitar 3V sampai dengan 50 V. Untuk
mendapatkan tegangan yang rendah tersebut diperlukan suatu alat yang
dapat mengubah tegangan dari AC ( Alternatif Current ) menjadi tegangan
DC sebesar tegangan yang dibutuhkan.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Catu daya pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu trafo,
penyearah, kapasitor sebagai filter dan penghasil sinyal DC murni.Trafo
dipergunakan untuk mentransfortasikan tegangan AC dari 220 V AC
menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk rangkaian yang
menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian komponen kedua setelah
trafo adalah penyearah. Penyearah terdiri dari beberapa diode yang
mengubah gelombang bolak-balik menjadi gelombang searah, tetapi
gelombang yang dihasilkan oleh penyearah belum menjadi gelombang
searah murni. Trafo dipergunakan untuk mentransformasikan tegangan AC
dari 220 V AC menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk
rangkaian yang menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian yang
komponen kedua setelah trafo adalah penyearah-penyearah terdiri dari
beberapa diode yang mengubah gelombang yang dihasilkan oleh penyearah
belum menjadi gelombang searah murni. Untuk mendapatkan gelombang
searah yang murni yang baik dan konstan diperlukanlah sebuah kapasitor
dan kondesator. Dengan adanya kapasitor maka gelombang yang dihasilkan
disini berupa garis lurus dan rata.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
+
-
0V 0V
-15V -15V
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
DATA PERCOBAAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
JOB III
PENGUKURAN CATU DAYA DAN HIGH PASS FILTER (HPF)
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
7. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut
8. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian HPF
tersebut
9. Parameter-parameter yang diukur/diamati
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Dasar Teori
III.1 Catu Daya
Catu daya adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem
yang memasok listrik atau jenis energy ke output beban atau kelompok
beban disebut power supply unit atau PSU.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Aki
Baterai
Bahan bakar kimia dan bentuk lain dari penyimpangan energy
sistem
Generator atau alternator
Catu daya berfungsi menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC
yang teregulasi. Input jala-jala melalui transformator diturunkan tegangan
dan penyearah disearahkan menjadi tegangan searah DC. Penyearah ini
menggunakan dioda-dioda yang disusun sedemikian rupa atau dengan dioda
bridge yang memiliki input dan output. Untuk mendapatkan keluaran DC
yang baik, maka setelah disearahkan oleh penyearah, tegangan difilter atau
disaring untuk catu daya.Untuk catu daya yang menggunakan regulator,
biasanya digunakan filter kapasitor.
Rangkaian penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter
kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang
stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari baterai.Dengan penggunaan
baterai ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun
dapat habis tergantung kapasitas baterai tersebut.
Rangkaian elektronik pada umumnya membutuhkan tegangan DC
(direct current) dengan tegangan yang lebih rendah di banding dengan
tegangan jala-jala yaitu 220 V AC. Sedangkan tegangan yang dipakai dalam
rangkaian elektronik biasanya hanya sekitar 3V sampai dengan 50 V. Untuk
mendapatkan tegangan yang rendah tersebut diperlukan suatu alat yang
dapat mengubah tegangan dari AC ( Alternatif Current ) menjadi tegangan
DC sebesar tegangan yang dibutuhkan.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Catu daya pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu trafo,
penyearah, kapasitor sebagai filter dan penghasil sinyal DC murni.Trafo
dipergunakan untuk mentransfortasikan tegangan AC dari 220 V AC
menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk rangkaian yang
menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian komponen kedua setelah
trafo adalah penyearah. Penyearah terdiri dari beberapa diode yang
mengubah gelombang bolak-balik menjadi gelombang searah, tetapi
gelombang yang dihasilkan oleh penyearah belum menjadi gelombang
searah murni. Trafo dipergunakan untuk mentransformasikan tegangan AC
dari 220 V AC menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk
rangkaian yang menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian yang
komponen kedua setelah trafo adalah penyearah-penyearah terdiri dari
beberapa diode yang mengubah gelombang yang dihasilkan oleh penyearah
belum menjadi gelombang searah murni. Untuk mendapatkan gelombang
searah yang murni yang baik dan konstan diperlukanlah sebuah kapasitor
dan kondesator. Dengan adanya kapasitor maka gelombang yang dihasilkan
disini berupa garis lurus dan rata.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
disetiap setengah lilitan sekundernya cukup sukar dan mahal. Dengan
menggunakan penyearah jembatan seorang perancang tak perlu mencari
sadapan tengah yang tepat penghematannya lebih besar daripada biaya
untuk tambahan dua buah dioda.
Selama setengah siklus positif D2 dan D3 mengalami prategangan
maju, selama setengah siklus negative D1 dan D4 mengalami prategangan
maju sehingga untuk kedua siklus tegangan beban mempunyai polaritas
yang sama karena arus mengalir dalam arah yang sama. Dengan
mengabaikan tegangan rata- rata pada diode, puncak tegangan beban adalah
Vout (puncak) = V2 (puncak)...............................................................
(1)
Karena keluaran jembatan adalah sinyal gelombang penuh, nilai rata-
rata atau nilai DC nya adalah :
Vdc = 0,636 Vout (puncak)..................................................................
(2)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
III.2 High Pass Filter
High Pass Filter (HPF) berfungsi meneruskan sinyal diatas frekuensi cut off
sedangkan yang berada dibawah frekuensi cut off diredam (FcoH) memperlemah
tegangan keluaran untuk semua frekuensi dibawah frekuensi cut off fc. Diatas fc,
besarnya tegangan keluaran tetap. Garis penuh adalah kurva idealnya, sedangkan
kurva putus-putus menunjukkan bagaimana filter-filter high pass yang praktis
menyimpang dari ideal. Pengertian lain dari High Pass Filter yaitu jenis filter
yang melewatkan frekuensi tinggi serta meredam/menahan frekuensi rendah,
bentuk respon HPF seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Power Supply HPF
+15V
+
-
0V 0V
-15V -15V
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
DATA PERCOBAAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL
Vin Gambar Keluaran Volt/div Time/div Vpp
300 Hz 0,2 V 1 µs 0,7 vpp