Anda di halaman 1dari 3

BIOENGINEEERING

Mengenal AgriProtein: Industri BSF Seharga USD 106 Juta


ariefardia
23 December 2018

Lalat tentara hitam (Hermetia illucens), atau lebih dikenal dengan sebutan BSF, merupakan
satu jenis serangga yang memiliki kadar protein dalam jumlah tinggi. Kadarnya dapat mencapai
40-50% untuk setiap satu ekor larvanya (Bosch, et. al., 2014). Uniknya BSF bisa mendapatkan
nutrisi dari limbah organik. sehingga amat cocok diterapkan pada daerah yang banyak
menghasilkan limbah organik alias daerah padat penduduk.

Postingan ini merupakan bagian dari final report yang saya ajukan untuk mata kuliah MB4070 –
Manajemen Bioindustri dan Kewirausahaan.

BSF juga dapat mengakumulasi makanan secara cepat dan banyak didalam tubuhnya
(Tomberlin & Sheppard, 2002). Hal ini dapat dibuktikan dengan cepatnya siklus hidup dan
tingginya laju pertumbuhan dari BSF. Siklus hidupnya hanya sekitar 30-40 hari, sementara
dalam satu kali siklus satu ekor BSF betina bisa menghasilkan telur hingga 1200 telur
(Rachmawati, 2010).

Siklus hidup lalat tentara hitam (BSF). Sumber


(​https://www.livingincambodiaforums.com/ipb/uploads/monthly_08_2016/post-1-0-88906400-14
71749434.jpg​)

Keunggulan-keunggulan ini menjadikan BSF sebagai sumber pakan alternatif favorit karena
dapat menyelesaikan 3 masalah sekaligus. Ketiga masalah yang dimaksud ialah rendahnya laju
produksi pakan, rendahnya kandungan nutrisi pada pakan, dan tingginya volume limbah
organik, Inilah satu bentuk teknologi yang coba dikembangkan oleh perusahaan dan start-up
pakan hari ini.

Salah satu contoh industri BSF yang sudah cukup mapan ialah AgriProtein. Dalam waktu 10
tahun saja, perusahaan privat yang dibangun pada tahun 2008 ini mampu mendapatkan
pendanaan hingga USD 106 juta. Nilai ini merupakan rekor pendanaan terbesar bagi industri
yang memanfaatkan serangga dan berada pada urutan ke-18 pada daftar pendanaan terbesar
bagi industri farm tech
(​https://agfundernews.com/breaking-agriprotein-raises-105m-insect-farms.html/​)

Logo AgriProtein.
Sumber
(​https://solarimpulse.com/files/companies/logo/2018-10-29-111103/logo_AgriProtein.jpg​)
Sampai saat ini AgriProtein telah memiliki 6 situs pengembangan larva BSF. Tiga diantaranya
terletak di Timur Tengah, satu terletak di Afrika Selatan dan dua sisanya terletak di Asia.
Strategi pengembangan industri berbasis regional ini diyakini sebagai salah satu kunci
kesuksesan AgriProtein karena masing-masing regional bisa berfokus mengkonversi limbah
organik yang dihasilkan di tempat masing-masing. Biaya transportasi limbah sebagai nutrisi
bagi BSF bisa ditekan dan AgriProtein berpeluang mendapatkan insentif dari pemerintah
setempat berkat jasanya dalam menurunkan volume limbah organik di tempat tersebut.

AgriProtein juga menerapkan konsep diversifikasi produk dari proses pengolahan limbah yang
ia lakukan menggunakan BSF. Produk pertama ialah MagMealTM yang merupakan pakan
ternak dari larva BSF. Bentuknya sudah sangat mirip dengan pakan ternak komersil pada
umumnya dan dijual dalam bentuk karungan. MagMealTM menjadi produk utama bagi
AgriProtein.

MagMealTM . Sumber.

Adapun produk kedua dari AgriProtein ialah MagOilTM. Produk ini merupakan minyak yang
diekstrak dari larva BSF. Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan bagi pakan
ternak komersil sehingga kadar nutrisi pakan ternak komersil bisa meningkat. Kini AgriProtein
bahkan sedang melakukan riset khusus untuk memanfaatkan MagOilTM sebagai salah satu
bahan kosmetik.

MagOilTM . Sumber.

Sementara itu produk ketiga dari AgriProtein adalah MagSoilTM. MagSoilTM merupakan pupuk
kompos yang telah dicampur dengan larva BSF untuk meningkatkan nutrisi pada pupuk
tersebut. MagSoilTM dipercaya memiliki kandungan kalsium, magnesium dan nitrogen yang
lebih tinggi dari pupuk kompos biasa sehingga tak sekedar mampu menyuplai nutrisi bagi
tanaman tetapi juga mampu mempercepat pertumbuhan akar.

MagSoilTM . Sumber.

Diversifikasi produk ini lahir akibat kerjasama antara AgriProtein dengan Universiteit
Stellenbosch University dan London School of Hygiene & Tropical Medicine untuk terus
melakukan riset dan pengembangan terkait lalat tentara hitam. Kerjasama dengan pihak
kampus ini tentu menjadi pilihan yang efektif karena dapat menghemat biaya dalam menggelar
riset dan pengembangan secara mandiri.

Brosur MagMeal
Brosur MagOil
Brosur MagSoil
Melalui website resminya, AgriProtein juga menyatakan bahwa industri mereka bisa
memberikan dampak positif bagi lingkungan, mulai dari memperkuat ekosistem lautan,
menurunkan dampak karbon dan menurunkan volume limbah organik di daratan. Hal inilah
yang membuat organisasi seperti WWF dan Bill & Melinda Gates Foundation tertarik untuk
bemitra secara langsung. Keunggulan dari aspek kelestarian (sustainability) inilah yang
menyebabkan AgriProtein mampu berkompetisi dengan jajaran perusahaan pakan yang sudah
berskala besar.

AgriProtein merupakan contoh yang amat baik bagi sebuah industri BSF. Lantas menurutmu,
mengapa sampai saat ini belum ada industri semacam AgriProtein di Indonesia? Bukankah
Indonesia merupakan salah satu penghasil limbah organik tertinggi di dunia?

Referensi
Bosch, G., Zhang, S., Oonicx, D. G., & & Hendriks, W. H. (2014). Protein Quality of Insects as
Potential Ingredients for Dog and Cat Foods. Journal of Nutritional Science, 3, 29.

Rachmawati, D. B. (2010). Perkembangan dan Kandungan Nutrisi Larva Hermetia illucens


(Linn.) (Diptera: Stratiomyidae) pada Bungkil Kelapa Sawit. J. Entomol. Indon., 28-41.

Sumber
https://ariefardia.com/agriprotein-industri-bsf-106-juta/

Anda mungkin juga menyukai