Anda di halaman 1dari 2

Apa Itu Circular Economy?

NUSANTATANEWS.CO, Jakarta – Circular economy alias konsep ekonomi berjelanjutan di


berbagai aspek ini memiliki prinsip utama yakni Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Repair,
yang lebih dikenal dengan ‘5R’. Konsep ekonomi berkelanjutan ini sedang digalakkan oleh
pemerintah Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, prinsip 5R sesuai dengan implementasi


peta jalan Making Indonesia 4.0 yang salah satu program prioritasnya adalah mengakomodasi
standar-standar keberlanjutan. Dengan prinsip 5 R ini, Menperin berharap industri manufaktur
menjadi leading sector dan berdampak luas dalam mentransformasi ekonomi nasional menuju
circular economy itu sendiri.

“Dengan demikian, material mentah dapat digunakan berkali-kali dalam berbagai daur hidup
produk. Sehingga ekstraksi material mentah dari alam jauh lebih efektif dan efisien,” kata
Menperin Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat (22/2/2019).

Prinsip 5R, lanjut Menperin, dapat dilakukan melalui pengurangan pemakaian material mentah
dari alam (reduce) melalui optimasi penggunaan material yang dapat digunakan kembali (reuse)
dan penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle) maupun dari proses perolehan
kembali (recovery) atau dengan melakukan perbaikan (repair).

Kemenperin melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
(Puslitbang IHLH) terus mendorong industri manufaktur nasional untuk menerapkan industri
hijau melalui beberapa program, salah satunya adalah Sertifikasi Industri Hijau.

Sertifikasi Industri Hijau adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap perusahaan
industri dalam pemenuhan Standar Industri Hijau (SIH). SIH merupakan acuan para pelaku
industri dalam melakukan proses industrinya sesuai dengan prinsip industri hijau.

“Kebijakan industri nasional adalah mendorong penerapan industri hijau. Kepada perusahaan
yang menjalankan ini, kami memberikan penghargaan setiap tahun,” ucap Airlangga.

Pada 2010-2018, tercatat sebanyak 877 perusahaan yang secara sukarela mengikuti
penghargaan industri hijau. Dari total tersebut, yang telah lolos mendapatkan predikat sebagai
industri hijau sebesar 85 persen atau 740 perusahaan. Ajang ini dapat diikuti industri kecil,
menengah dan besar.

Baca Juga: Mabes Polri Didesak Berikan Penjelasan Transparan Soal Foto Viral Dua Jenderal
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan perusahaan industri dapat mulai melakukan sinkronisasi
kebijakan perusahaan dengan prinsip industri hijau sebagai tahapan awal menuju penerapan
SIH melalui skema sertifikasi industri hijau.
“Jadi circular economy itu tidak mengenal sampah karena terus berputar, sehingga sumber
daya alam digunakan lebih efektif dan efisien, dan kebijakan ini juga mendorong penggunaan
energi alternatif,” paparnya.

Airlangga mencontohkan, energi alternatif yang bisa digunakan dalam industri adalah
penggunaan solar panel untuk menghemat penggunaan listrik dari tenaga yang sudah ada saat
ini. Karena menurutnya, pabrik biasanya menggunakan atap yang luas sehingga sangat
memungkinkan untuk penggunaan solar panel.

“Karena pabrik ini biasanya menggunakan atap yang luas sehingga pabrik diperkirakan bisa
menghasilkan antara 3-7 mega watt, solar panel ini bisa di-generate dan ini juga dalam rangka
circular economy,” imbuhnya.

Pewartaw: Edy Santri


Editor: Achmad S.

Sumber
https://nusantaranews.co/apa-itu-circular-economy/

Anda mungkin juga menyukai