Anda di halaman 1dari 3

*SOBIZU (SEKOLAH BISNIS UMKM) ITI – SOLUSI UMKM NAIK KELAS*

September 9, 2019Posted by: DPKM ITI


SOBIZU (SEKOLAH BISNIS UMKM) ITI SOLUSI UMKM NAIK KELAS

Kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto
(PDB) semakin meningkat pada periode lima tahun terakhir ini. Berdasarkan data dari
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat bahwa kontribusi sektor
UMKM meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen.

Selain itu, sektor UMKM juga telah membantu penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.
Tingkat serapan tenaga kerja pada sektor UMKM tumbuh dari 96,99 persen menjadi 97,22
persen dalam periode lima tahun terakhir.

Mencermati data tersebut, pentingnya peran dan kontribusi UMKM terhadap perekonomian
Indonesia. Untuk itu, seharusnya pemerintah terus mendorong dan membantu perkembangan
wirausaha dan UMKM di Indonesia.

Secara garis besar terdapat empat hal yang sebaiknya ditunjang oleh kebijakan pemerintah
secara terpadu, yaitu:
_1) Aset kewirausahaan,_

_2) Asistensi/ konsultasi bisnis,_

_(3) Akselerator bisnis,_ dan

_4) Motivasi (pola pikir) para wirausaha._

Institut Teknologi Indonesia (ITI) merupakan institusi pendidikan swasta yang mempunyai visi
sebagai “the technology based entrepreneur university” dengan misinya menciptakan dan
menumbuh-kembangkan wirausaha berbasis teknologi (technopreneur). Salah satu ikhtiar
mewujudkan hal tersebut, telah dibentuk unit “Sekolah Bisnis UKM (Sobizu)” yang secara
organisasi berada dibawah Divisi Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas), Lembaga
Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (LP3M)- ITI dan telah mendapatkan
Hibah PPUPIK (Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus ) dari Kemenristek
Dikti. Visi dan misi Sobizu adalah bersinergis dengan pemerintah dan swasta untuk
menumbuhkan dan mengembangan wirausaha (technopreneur) melalui layanan pelatihan,
konsultasi dan pendampingan bisnis pada masyarakat.

Sobizu sebagai unit layanan bisnis UMKM – ITI dibentuk dengan beberapa latar belakang,
diantaranya :
_a) Bisnis UMKM sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi Indonesia perlu perlu
didorong dan ditumbuh-kembangkan di masyarakat,_
_b) Wawasan dan perbekalan calon wirausaha yang masih kurang,_

_c) Pengalaman dosen ITI dalam mengangani berbagai kegiatan pengabdian kepada
masyarakat,_

_d) Jejaring/ kerjasama dengan berbagai institusi (pemerintah dan swasta) terkait dengan
pengembangan kewirausahaan di masyarakat,_

_e) Kebutuhan anggaran operasional ITI yang semakin meningkat, sehingga perlu terobosan
inovatif mencari sumber pendanaan. Sobizu sebagai organisasi profit didukung oleh
sumberdaya organisasi (organoware), sumberdaya manusia (brainware), sumberdaya
pendukung berupa modul, sistem informasi dan sebagainya. Lingkup bidang kerja layanan
Sobizu adalah memberikan pelatihan, konsultasi dan pendampingan kepada calon wirausaha
dan wirausaha yang sudah jalan menuju wirausaha mapan/mandiri dan sukses. Sistem layanan
yang diberikan bersifat fleksibel, yaitu dapat secara off-line system (pertemuan langsung) dan
on-line system (jarak jauh)_

Pada Hari Senin, 27 Agustus 2019 SoBizU ITI kembali mengadakan kegiatan sosialisasi yang
mana kegiatan ini diikuti oleh berbagai kelas UMKM pemua hingga UMKM yang telah Mapan,
antara lain di hadiri Ibu Nancy yang merupakan pegurus Kadin Tangsel sekaligus pemil Nancy
Bakery, Ibu Hj Lina pemilik Sambal Hj Lina, Jahe merah Hayati, Coklat bu Hesti dll. Manager
SobizU , Ibu Annuridya, S.Pi, MM mengatakan, “dalam pelaksanaannya kegiatan ini tidak
dilakukan dengan pemberian informasi 1 arah, melainkan 2 arah sehingga selain menambah
ilmu UMKM yang mengikuti kegiatan ini juga dapat berkonsultasi megenai berbagai
permasalahan yang di hadiapi oleh UMKMnya baik permasalahan pembukuan laporan
keuangan, pemasaran Online maupun legalitas usahanya”.

“Bahkan untuk kelanjutnya yang akan dilakukan oleh SoBIzU adalah sosialisasi mengenaik HKI
(Hak Kekayaan Intelektual) yang akan dilakukan oleh SoBizU , Sentral HKI di Kampus ITI yang
akan direncanakan pada tanggal 10 September 2019. Hak Kekayaan Intelektual atau HKI tidak
merujuk pada salah satu jenis hak eksklusif semata, melainkan sebuah “payung”, umbrella
term, untuk menaungi beragam jenis hak eksklusif yang masing-masing memiliki karakteristik,
ruang lingkup dan sejarah perkembangannya sendiri-sendiri. Sehingga hal ini penting untuk
dipahami oleh setiap masyarakat agar Hak Kekayaan Intelektualnya terlindungi.”, tutut Ibu
Annuridya.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam dan di bantu dalam pengurusan HKI-nya
dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan menghubungi *SoBizU ITI (0812-8046-6533)*
ataupun dapat langsung datang ke *sentra HKI LP2M ITI.*

https://www.iti.ac.id/sobizu-sekolah-bisnis-umkm-iti-solusi-umkm-naik-kelas/

Anda mungkin juga menyukai