Anda di halaman 1dari 9

1.

Teknik Sampling Dalam Penelitian


Pengertian Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian berdasarkan statistikian dan pakar akan dijelaskan pada
kesempatan ini. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.
Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah
teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.

a. Langkah Dalam Teknik Sampling


Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

b. Jenis teknik Sampling


Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Teknik sampling berdasarkan adanya randomisasi, yakni pengambilan subyek
secara acak dari kumpulannya, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampling
nonprobabilitas dan sampling probabilitas. Teknik-teknik sampling tersebut dapat dilihat
pada skema berikut.

Menurut Sugiyono (2001), untuk


menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang
digunakan. Secara skematis
ditunjukkan pada diagram berikut ini:

1
Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwasanya teknik sampling dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut daerah).
Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara lain: sampling
sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan
snowball sampling.

Berikut penjelasannya:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel
probability sampling meliputi:
a. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili
populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik
tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu populasi tidak terlalu
besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling dapat dilakukan dengan
metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Untuk penentuan sample dengan cara ini cukup sederhana, tetapi dalamprakteknya
akan menyita waktu. Apalagi jika jumlahnya besar, sampelnya besar

b. Proportionate Stratified Random Sampling


Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi yang
mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Kelemahan dari cara ini jika tidak ada investigasi mengenai daftar subjek maka tidak
dapat membuat strata.

2
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan jumlah
sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)


Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik ini
digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari
kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Kelemahan teknik ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya. Jika lebih banyak
di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena sangat sulit
memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat heterogenitasnya dengan cluster yang lain
di dalam populasi.

2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik
sampling ini antara lain:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah
populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi,
maka pengumpulan data dihentikan.
Teknik ini biasanya digunakan dan didesain untuk penelitian yang menginginkan
sedikit sampel dimana setiap kasus dipelajari secara mendalam. Dan bahayanya, jika
sampel terlalu sedikit, maka tidak akan dapat mewakili populasi.

3
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.

d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian atau permasalahan penelitian.

e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan
begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan
sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.

2. Pengertian Uji Hipotesis dan Jenis-jenisnya


Pengertian Uji Hipotesis dan Jenis-jenisnya – Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu
Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara
statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut.
Pernyataan ataupun asumsi sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut
dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah

4
untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data
dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan
atau asumsi yang telah dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri
dalam pengambilan keputusan yang bersifat Objektif.

Contoh dari Pernyataan Hipotesis yang harus diuji kebenarannya antara lain :
Mesin Solder 1 lebih baik dari Mesin Solder 2
Metode baru dapat menghasilkan Output yang lebih tinggi
Bahan Kimia yang baru aman dan dapat digunakan

Pengambilan Keputusan dalam uji Hipotesis dihadapi dengan dua kemungkinan kesalahan
yaitu :
Kesalahan Tipe I (Type I Error)
Kesalahan yang diperbuat apabila menolak Hipotesis yang pada hakikatnya adalah benar.
Probabilitas Kesalahan Tipe I ini biasanya disebut dengan Alpha Risk (Resiko Alpha).
Alpha Risk dilambangkan dengan simbol α.
Kesalahan Tipe II (Type II Error)
Kesalahan yang diperbuat apabila menerima Hipotesis yang pada hakikatnya adalah Salah.
Probabilitas KesalahanTipe II ini biasanya disebut dengan Beta Risk (Resiko Beta). Beta
Risk dilambangkan dengan simbol β
Dalam Pengujian Hipotesis, diperlukan membuat 2 pernyataan Hipotesis yaitu :
Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
Pernyataan yang diasumsikan benar kecuali ada bukti yang kuat untuk
membantahnya.
Selalu mengandung pernyataan “sama dengan”, “Tidak ada pengaruh”, “Tidak
perbedaan”
Dilambangkan dengan H0
Contoh : H0 : μ1 = μ2 atau H0 : μ1 ≥ μ2

Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)


Pernyataan yang dinyatakan benar jika Hipotesis Nol (H0) berhasil ditolak.
Dilambangkan dengan H1 atau HA
Contoh H1 : μ1 ≠ μ2 atau H1 : μ1 > μ2

5
Dalam menentukan Formulasi Pernyataan H0 dan H1, kita perlu mengetahui Jenis Pengujian
berdasarkan sisinya. Terdapat 2 Jenis Pengujian Formulasi Ho dan H1, antara lain :
Pengujian 1 (Satu) Sisi (one tail test)
Sisi Kiri
H0 : μ = μ1
H1 : μ < μ1
Tolak H0 bila t hitung < -t tabel

Sisi Kanan
H0 : μ = μ1
H1 : μ > μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel

Pengujian 2 (Dua) Sisi


(two tail test)
H0 : μ = μ1
H1 : μ ≠ μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel

6
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-uji-hipotesis-jenis-jenisnya/
https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html

7
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beriring salam pun tak lupa
penulis persembahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa
kita harapkan syafaatnya dihari akhir.

Makalah ini merupakan ringkasan dari beberapa sumber yang penulis dapatkan di
internet. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat memberikan informasi secara
singkat, minimal sebagai informasi pengantar dalam mata kuliah Pendidikan Statistik II.

Penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberi dukungan
baik moril maupun spirituil kepada penulis dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah sampai
saat ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang penulis tuangkan dalam makalah ini
belumlah sempurna. Masih banyak yang perlu diperbaiki oleh karenanya penulis membuka
diri untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.

Jambi, Agustus 2019

Penulis

i
8
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

1. Teknik Sampling Dalam Penelitian ............................................................................... 1


a. Langkah Dalam Teknik Sampling .......................................................................... 1
b. Jenis teknik Sampling ............................................................................................. 1
1. Probability Sampling........................................................................................... 2
2. Nonprobability sampling..................................................................................... 3

2. Pengertian Uji Hipotesis dan Jenis-jenisnya .................................................................. 4

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 7

9 ii

Anda mungkin juga menyukai