Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar


dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan
terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan yang
tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari
Oris(mulut), Faring(tekak), Esofagus(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus
halus,usus besar, rektum, anus. Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari
Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar
getah usus

Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan


dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan
untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian
digunakan oleh jaringan tubuh.

Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim


yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai
tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh
terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna bagi tubuh, maka
makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh tubuh
Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang
dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang
letaknya di luar saluran.

Air Liurku Menetes | 1


1.2 Tujuan

1) Untuk mengetahui bagian saluran pencernaan bagian atas


2) Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing organ pencernaan bagian
atas
3) Untuk mengetahui tahapan tahapan yang dilalui dari proses masuknya
makanan

1.3 Manfaat

1) Memahami bagian saluran pencernaan bagian atas


2) Memahami fungsi dari masing-masing organ pencernaan bagian atas
3) Memahami tahapan tahapan yang dilalui dari proses masuknya makanan

BAB II

Air Liurku Menetes | 2


PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

 Hari/Tanggal
 Sesi 1 : Kamis, 12 Juni 2019
 Sesi 2 : Jumat, 13 Juni 2019
 Tutor : dr. Dian Rahadianti, M.Biomed
 Ketua : Renaldo Tegar Prasetyo
 Sekretaris : Izar Khairani

2.2 Skenario LBM 1

LBM 1

AIR LIURKU MENETES

Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran pergi bersilahturahmi hari raya


idul fitri ke kediaman keluarganya dan dihidangkan berbagai makanan dan
minuman yang sangat menggiurkan. Tanpa disadari, air liurnya menetes
(ngecesss) dan sontak membuat ia terwata geli sendiri. Ia pun mengingat salah
satu kuliah yang diberikan oleh dosennya saat semester awal tentang fisiologi
saliva dan berusaha mengingat kembali dari mana produksi saliva tersebut?
mengapa begitu melihat makanan dan minuman yang menggiurkan lalu air liurnya
menetes? bagaimana mekanismenya? pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat
konsentrasinya terhadap makanan dan minuman di depan matanya buyar seketika.

2.3 Pembahasan

2.3.1 Klarifikasi Istilah

No. Terminologi Pengertian

Air Liurku Menetes | 3


1. Saliva Saliva merupakan gabungan dari
berbagai cairan dan komponen yang
diekskresikan ke dalam rongga
mulut. Saliva dihasilkan oleh tiga
pasang kelenjar saliva mayor
(parotid, submandibular, dan
sublingual) serta sejumlah kelenjar
saliva minor, dan cairan dari
eksudat ginggiva. (Guyton,2014)
2. Ngeces Ngiler; meneteskan air liur. (KBBI)

2.3.2 Identifikasi Masalah

1) Mengapa mahasiswa FK bisa mengeluarkan air liur saat melihat makanan


atau minuman?
2) Dimana tempat produksi saliva?
3) Faktor yang menyebabkan saliva diproduksi?
4) Apa fungsi dari saliva?

2.3.3 Brainstorming

1) Mengapa kita bisa mengeluarkan air liur saat melihat makanan atau
minuman?
Jawab :
Saliva merupakan cairan eksokrin yang dikeluarkan kedalam
rongga mulut melalui kelenjar saliva. Secara umum saliva berperan dalam
proses pencernaan makanan, aktivitas antibakteri, pengaturan
keseimbangan air, buffer, menjaga integritas gigida berperan penting bagi
kesehatan rongga mulut. Kelenjar saliva terbagi menjadi kelenjar saliva
mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari sepasang kelenjar
parotis, sublingual dan submandibula. Kelenjar saliva minor jumlahnya
ratusan dan terletak di rongga mulut, diantaranya adalah glandula
glossopalatinalis, glandula labialis, glandula palatinalis, glandula lingualis
dan glandula bukalis. .Kelenjar saliva berfungsi memproduksi saliva yang

Air Liurku Menetes | 4


bermanfaat untuk mencegah mukosa dari kekeringan, membantu
pencernaan, memberikan perlindungan pada gigi terhadap karies serta
mempertahankan homeostasis.
Sekresi saliva dapat dipengaruhi oleh rangsangan yang diterima
oleh kelenjar saliva. Rangsangan tersebut dapat terjadi melalui rangsangan
mekanis seperti mengunyah buah belimbing dan salak atau makanan yang
keras lain, juga rangsangan kimiawi seperti rasa asam, manis, asin, pahit
dan juga pedas, adapun factor penyersekrian saliva ketika seseorang
individu melihat makanan lezat yang mengakibatkan penyereksian saliva
terjadi serta menimbulkan rasa ingin memakan makanan tersebut. Hal itu
dikarenakan aroma dari makanan akan memicu isyarat pengeluaran
kelenjar saliva yang meningkatkan aktivitas di otak untuk mengirimkan
impuls ke bagian otak yang mengontrol asupan makanan. Rasa lapar
membuat individu tersebut sensitive terhadap aroma makanan, ini
disebabkan karena system endocannabinoid, system tersebut dapat
menontrol asupan makanan dengan menggunakan indra penciuman.
Endocannabinoid itu sendiri adalah bahan makana yang dibuat tubuh yang
berfungsi untuk mengirimkan pesan ke sel.

2) Dimana tempat produksi saliva?


Jawab :

Saliva adalah suatu cairan tidak bewarna yang memiliki konsistensi


seperti lendir dan merupakan hasil sekresi kelenjar yang membasahi gigi
serta mukosa rongga mulut. Saliva dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar
saliva mayor serta sejumlah kelenjar saliva minor yang tersebar di seluruh
rongga mulut, kecuali pada ginggiva dan palatum.

Saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva yang terdiri atas sepasang


kelenjar saliva mayor serta beberapa kelenjar saliva minor. Kelenjar saliva
mayor terdiri dari kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis.
Kelenjar parotis merupakan kelenjar saliva terbesar, terletak bilateral di

Air Liurku Menetes | 5


depan telinga antara ramus mandibularis dan processus mastoideus dengan
bagian yang meluas ke muka di bawah lengkung zigomatik.

Kelenjar submandbularis merupakan kelenjar saliva terbesar kedua


yang terletak pada dasar mulut di bawah korpus mandibula. Salurannya
bermuara melalui lubang yang terdapat di samping frenulum lingualis.
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar saliva mayor terkecil dan terletak
paling dalam, pada dasar mulut antara mandibula dan otot genioglossus.

Masing-masing kelenjar sublingualis sebelah kanan dan kiri


bersatu untuk membentuk massa kelenjar di sekitar frenulum lingualis.
Kelenjar saliva minor terdiri dari kelenjar lingualis, bukalis, labialis,
palatinal, dan glossopalatinal. Kelenjar-kelenjar ini berada di bawah
mukosa dari bibir, lidah, pipi, serta palatum.

3) Faktor yang menyebabkan saliva diproduksi?


Jawab :

Kelenjar saliva memproduksi saliva hampir setengah liter setiap


hari.Beberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang
kelenjar saliva melalui cara-cara berikut:

1. Faktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau


permen karet.
2. Faktor kimiawi yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin,
pahit dan pedas.
3. Faktor neuronal yaitu melalui sistem syaraf autonom baik simpatis
maupun parasimpatis.
4. Faktor Psikis yaitu stress yang menghambat sekresi saliva.
5. Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan
pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.

4) Apa fungsi dari saliva?


Jawab :

Air Liurku Menetes | 6


Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang
terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada
pada mukosa oral. Terdapat 3 kelenjar saliva terdiri dari :

1. Kelenjar parotis yang terletak dibawah telinga biasanya terjadi


pembengkakan dan terasa nyeri kertika ada gusi yang bengkak
2. Kelenjar submandibularis terletak di rahang bagian bawah
biasanya sering diserang oleh Paramy virus pemicu penyakit
gondongan
3. Kelenjar sublingualis terletak di bawah lidah yang biasanya mudah
terserang sariawan dan luka akibat tergigit tanpa sengaja ketika
makan atau sedang berbicara.

Saliva memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Membantu proses pencernaan makanan


Kelenjar air liur memproduksi liur untuk membasahi dan
melarutkan makanan sehingga membuatnya lebih mudah untuk
kemudian dicerna. Sebelum makanan masuk ke dalam perut, air
liur memecah makanan tersebut dengan bantuan enzim amilase
yang membantu pati terpecah di mulut. Fungsi air liur juga
membantu menelan makanan dengan membuatnya basah dan
lembut sehingga bisa meluncur ke tenggorokan dengan lebih
mudah.

2. Membersihkan dan melindungi mulut


Air liur dapat membersihkan bagian dalam mulut, serta
membilas gigi agar tetap bersih. Enzim dalam air liur juga
membantu melawan infeksi di mulut.

3. Mencegah kerusakan gigi dan gusi


Air liur dapat membantu melindungi terhadap penyakit gusi
dan kerusakan gigi. Gigi ditutupi dengan lapisan tipis air liur yang
membantu mempertahankan diri dari bakteri. Ada agen
antimikroba dalam air liur yang membantu membunuh bakteri.

Air Liurku Menetes | 7


Fungsi air liur yang melapisi setiap gigi membantu meluruhkan
sisa makanan yang nyangkut dan bisa menyebabkan kerusakan
gigi. Air liur juga membawa mineral yang membantu membangun
kembali permukaan gigi enamel. Air liur juga bisa membantu
menetralkan asam di mulut selama dan setelah makan yang
memecah enamel gigi.

4. Mencegah mulut kering


Fungsi air liur dapat mencegah terjadinya mulut kering.
Seiring bertambahnya usia, kita juga menghasilkan lebih sedikit air
liur. Hal ini menyebabkan mulut kering, atau xerostomia.

2.3.4 Rangkuman Permasalahan

2.3.5 Learning Issue

1) Anatomi dari rongga mulut?


2) Bagaimana embriologi dari rongga mulut?
3) Mengapa kelenjar saliva dapat menjadi antibodi?
4) Bagaimana histologi dari rongga mulut?
5) Bagaimana produksi dari kelenjar saliva?
6) Bagaimana mekanisme fisiologi dari saliva?
7) Berapa volume air liur yang disekresikan secara normal per harinya dan
apa saja komposisi dari saliva?
8) Bagaimana transpor makanan secara umum?

2.3.6 Referensi

Embriologi pada Lidah yaitu muncul di mudigah sekitar usia 4


minggu dalam bentuk dua penebalan lidah lateral dan satu penebalan
medial, tuberkulum impar. Ketiga penebalan ini berasal dari arkus faring
pertama. Penebalan medial kedua, kopula, atau eminensia hipobrankialis,
dibentuk oleh mesoderm dari arkus kedua, ketiga dan sebagian arkus
keempat. Sedangkan pada Bentuk wajah tidak hanya ditentukan oleh
perluasan sinus paranasal tapi juga oleh pertumbuhan mandibula dan
maksila untuk mengakomodasi gigi.

Air Liurku Menetes | 8


Gigi itu sendiri dibentuk oleh interaksi epitel-mesenkim antara epitel
mulut diatas dan mesenkim di bawahnya yang berasal dari sel krista
neuralis. Pada minggu keenam perkembangan, lapisan basal epitel yang
melapisi rongga mulut membentuk struktur berbentuk C, lamina dentalis,
di sepanjang rahang atas dan bawah. EsofagusKetika mudigah berusia
sekitar 4 minggu, divertikulum respiratorium (tunas paru) muncul di
dinding ventral usus depan di perbatasan dengan usus faring. Septum
trakeo esofageale secara bertahap membentuk sekat pemisah di
divertikulum ini dari bagian dorsal usus depan.

Anatomi pada rongga mulut sampai dengan esofagus yaitu terdiri dari :

Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti


corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah serta
terletak pada bagian anterior kolum vertebra. Kantong ini mulai dari
dasar tengkorak terus menyambung ke esophagus setinggi vertebra

Air Liurku Menetes | 9


servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung
melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui
ismus orofaring, sedangkan dengan laring di bawah berhubungan
melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dengan esophagus.
Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang
menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke
lambung. Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui
tiga kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen tersebut, yaitu
leher (pars servikalis),Dada (pars thorakalis), Abdomen (pars
abdominalis).

Sistem pencernaan memiliki histologi pada Rongga mulut (dilapisi


epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin) atau tanpa lapisan
tanduk, bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa
mulut terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat pada
gingiva dan palatum durum. Lamina propria daerah ini memiliki
sejumlah papilla dan langsung melekat pada jaringan tuIang. Epitel
berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi palatummolle, bibir, pipi,
dan dasar mulut. Sel-sel permukaan terlepas secara kontinu dan
digantikan oleh progeny sel punca di lapisan epitelial basal. Pada lidah
terdapat empat tipe papilla

Air Liurku Menetes | 10


Pada faring dan esophagus memiliki Faring dilapisi epitel berlapis
gepeng tak bertanduk di area yang berlanjut keesofagus dan dilapisi oleh
epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet di daerah dekat
rongga hidung. Faring mengandung tonsil (dibahas di Bab 14) dan
mukosa faring juga memiliki banyak kelenjar liur mukosa kecil dalam
lamina proprianya, yang terdiri atas jaringan ikat padat. Otot konstriktor
dan longitudinal di faring berada di luar lapisan ini.

Esofagus, Bagian saluran cerna yang disebut esophagus merupakan


saluran berotot yang berfungsi meneruskan makanan dari mulut
kelambung. Esofagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
dengan sel-sel punca yang tersebar di seluruh lapisan basal (Gambar 15-
14). Pada umumnya, lapisan lapisannya sama dengan bagian saluran
cerna lain. Di dalam submukosa, terdapat kelompok-kelompok kelenja
rkecil pensekresi mukus, yaitu kelenjar esophagus dengan sekret yang
memudahkan transport makanan dan melindungi mukosa esofagus.

Saliva Mengandung Sekresi Serosa dan Mukussaliva yang utama


adalah kelenjar parotis, submandibularis, dansublingualis; selain itu,
juga ada beberapa kelenjar bukalis yangkecil. Sekresi saliva normal
harian berkisar 800 sampai 1.500 ml,seperti yang ditunjukkan dengan
nilai rata-rata 1.000 ml padaTabe164-1. Saliva menyekresi dua jenis
protein yang utama: (1) sekresiserosa yang mengandung ptialin (suatu a-
amilase), yangmerupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat, dan
(2)sekresi mukus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasandan
perlindungan permukaan.

Air Liurku Menetes | 11


2.3.7 Pembahasan Learning Issue

1) Anatomi dari rongga mulut?


Jawab :

1. Mulut

a. Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari : lidah
bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum durum
(palatum keras), dasar dari mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa
bukal, ‘alveolar ridge’, dan gingiva. Tulang mandibula dan maksila
adalah bagian tulang yang membatasi rongga mulut.
Rongga mulut yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara
anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi
membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga
mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit.
Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran
mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi.
Otot-otot businator (otot yang menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat
tersusun di antara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior
dari pipi berakhir pada bagian bibir.

Air Liurku Menetes | 12


b. Bibir
Bibir atau disebut juga labia, adalah lekukan jaringan lunak yang
mengelilingi bagian yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot
orbikularis oris dan dilapisi oleh kulit pada bagian eksternal dan
membran mukosa pada bagian internal. Secara anatomi, bibir dibagi
menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas dan bibir bagian bawah.
Bibir bagian atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior
sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari
sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian bawah terbentang dari
bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian komisura pada bagian
lateral dan ke bagian mandibula pada bagian inferior. Kedua bagian
bibir tersebut, secara histologi, tersusun dari epidermis, jaringan
subkutan, serat otot orbikularis oris, dan membran mukosa yang
tersusun dari bagian superfisial sampai ke bagian paling dalam.
Bagian vermilion merupakan bagian yang tersusun atas epitel pipih
yang tidak terkeratinasi. Epitel-epitel pada bagian ini melapisi banyak
pembuluh kapiler sehingga memberikan warna yang khas pada bagian
tersebut. Selain itu, gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya
banyak kelenjar liur minor. Folikel rambut dan kelejar sebasea juga
terdapat pada bagian kulit pada bibir, namun struktur tersebut tidak
ditemukan pada bagian vermilion. Permukaan bibir bagian dalam dari
bibir atas maupun bawah berlekatan dengan gusi pada masing-masing

Air Liurku Menetes | 13


bagian bibir oleh sebuah lipatan yang berada di bagian tengah dari
membran mukosa yang disebut frenulum labial. Saat melakukan proses
mengunyah, kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otot-otot
orbukularis oris di bibir akan membantu untuk memosisikan agar
makanan berada di antara gigi bagian atas dan gigi bagian bawah. Otot-
otot tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu proses berbicara.
c. Palatum
merupakan sebuah dinding atau pembatas yang membatasi antara
rongga mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi
rongga mulut. Struktur palatum sangat penting untuk dapat melakukan
proses mengunyah dan bernafas pada saat yang sama. Palatum secara
anatomis dibagi menjadi dua bagian yaitu palatum durum (palatum
keras) dan palatum mole (palatum lunak). Palatum durum terletak di
bagian anterior dari atap rongga mulut. Palatum durum merupakan
sekat yang terbentuk dari tulang yang memisahkan antara rongga mulut
dan rongga hidung. Palatum durum dibentuk oleh tulang maksila dan
tulang palatin yang dilapisi oleh membran mukosa. Bagian posterior
dari atap rongga mulut dibentuk oleh palatum mole. Palatum mole
merupakan sekat berbentuk lengkungan yang membatasi antara bagian
orofaring dan nasofaring. Palatum mole terbentuk dari jaringan otot
yang sama halnya dengan paltum durum, juga dilapisi oleh membran
mukosa.
d. Lidah
Lidah merupakan salah satu organ aksesoris dalam sistem
pencernaan. Secara embriologis, lidah mulai terbentuk pada usia 4
minggu kehamilan. Lidah tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh
membran mukosa. Lidah beserta otot-otot yang berhubungan dengan
lidah merupakan bagian yang menyusun dasar dari rongga mulut. Lidah
dibagi menjadi dua bagian yang lateral simetris oleh septum median
yang berada disepanjang lidah. Lidah menempel pada tulang hyoid pada
bagian inferior, prosesus styloid dari tulang temporal dan mandibula.
Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot-otot ekstrinsik

Air Liurku Menetes | 14


dan intrinsik yang sama. Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot
hyoglossus, otot genioglossus dan otot styloglossus. Otot-otot tersebut
berasal dari luar lidah (menempel pada tulang yang ada di sekitar
bagian tersebut) dan masuk kedalam jaringan ikat yang ada di lidah.
Otot-otot eksternal lidah berfungsi untuk menggerakkan lidah dari sisi
yang satu ke sisi yang berlawanan dan menggerakkan ke arah luar dan
ke arah dalam.

Pergerakan lidah karena otot tersebut memungkinkan lidah untuk


memosisikan makanan untuk dikunyah, dibentuk menjadi massa
bundar, dan dipaksa untuk bergerak ke belakang mulut untuk proses
penelanan. Selain itu, otot-otot tersebut juga membentuk dasar dari
mulut dan mempertahankan agar posisi lidah tetap pada tempatnya.
Otot-otot intrisik lidah berasal dari dalam lidah dan berada dalam
jaringan ikat lidah. Otot ini mengubah bentuk dan ukuran lidah pada
saat berbicara dan menelan. Otot tersebut terdiri atas : otot
longitudinalis superior, otot longitudinalis inferior, otot transversus

Air Liurku Menetes | 15


linguae, dan otot verticalis linguae. Untuk menjaga agar pergerakan
lidah terbatas ke arah posterior dan menjaga agar lidah tetap pada
tempatnya, lidah berhubungan langsung dengan frenulum lingual, yaitu
lipatan membran mukosa yang berada pada bagian tengah sumbu tubuh
dan terletak di permukaan bawah lidah, yang menghubungkan langsung
antara lidah dengan dasar dari rongga mulut.
Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) dan permukaan
lateral lidah, lidah ditutupi oleh papila. Papila adalah proyeksi dari
lamina propria yang ditutupi oleh epitel pipih berlapis. Sebagian dari
papila memiliki kuncup perasa, reseptor dalam proses pengecapan,
sebagian yang lainnya tidak. Namun, papila yang tidak memiliki
kuncup perasa memiliki reseptor untuk sentuhan dan berfungsi untuk
menambah gaya gesekan antara lidah dan makanan, sehingga
mempermudah lidah untuk menggerakkan makanan di dalam rongga
mulut.

e. Gigi

Manusia memiliki dua buah perangkat gigi, yang akan tampak


pada periode kehidupan yang berbeda. Perangkat gigi yang tampak
pertama pada anak-anak disebut gigi susu atau deciduous teeth.
Perangkat kedua yang muncul setelah perangkat pertama tanggal dan
akan terus digunakan sepanjang hidup, disebut sebagai gigi permanen.
Gigi susu berjumlah dua puluh empat buah yaitu : empat buah gigi seri
(insisivus), dua buah gigi taring (caninum) dan empat buah geraham
(molar) pada setiap rahang. Gigi permanen berjumlah tiga puluh dua
buah yaitu : empat buah gigi seri, dua buah gigi taring, empat buah gigi
premolar, dan enam buah gigi geraham pada setiap rahang. Gigi susu
mulai tumbuh pada gusi pada usia sekitar 6 bulan, dan biasanya
mencapai satu perangkat lengkap pada usia sekitar 2 tahun. Gigi susu
akan secara bertahap tanggal selama masa kanak-kanak dan akan
digantikan oleh gigi permanen.

Air Liurku Menetes | 16


Gigi melekat pada gusi (gingiva), dan yang tampak dari luar adalah
bagian mahkota dari gigi. Mahkota gigi mempunyai lima buah
permukaan pada setiap gigi. Kelima permukaan tersebut adalah bukal
(menghadap kearah pipi atau bibir), lingual (menghadap kearah lidah),
mesial (menghadap kearah gigi), distal (menghadap kearah gigi), dan
bagian pengunyah (oklusal untuk gigi molar dan premolar, insisal untuk
insisivus, dan caninus). Bagian yang berada dalam gingiva dan tertanam
pada rahang dinamakan bagian akar gigi. Gigi insisivus, caninus, dan
premolar masing-masing memiliki satu buah akar, walaupun gigi
premolar pertama bagian atas rahang biasanya memiliki dua buah akar.
Dua buah molar pertama rahang atas memiliki tiga buah akar, sedangkan
molar yang berada dibawahnya hanya memiliki dua buah akar.

Bagian mahkota dan akar dihubungkan oleh leher gigi. Bagian


terluar dari akar dilapisi oleh jaringan ikat yang disebut cementum, yang
melekat langsung dengan ligamen periodontal. Bagian yang membentuk
tubuh dari gigi disebut dentin. Dentin mengandung banyak material kaya
protein yang menyerupai tulang. Dentin dilapisi oleh enamel pada bagian
mahkota, dan mengelilingi sebuah kavitas pulpa pusat yang mengandung
banyak struktur jaringan lunak (jaringan ikat, pembuluh darah, dan
jaringan saraf) yang secara kolektif disebut pulpa. Kavitas pulpa akan
menyebar hingga ke akar, dan berubah menjadi kanal akar. Pada bagian

Air Liurku Menetes | 17


akhir proksimal dari setiap kanal akar, terdapat foramen apikal yang
memberikan jalan bagi pembuluh darah, saraf, dan struktur lainnya
masuk ke dalam kavitas pulpa.

2) Bagaimana embriologi dari rongga mulut?


Jawab :

Rongga mulut

Embriologi Rongga Mulut Perkembangan bibir dan palatum


memiliki perbedaan waktu pembentukan. Bibir dibentuk pada minggu
kedelapan usia kehamilan dan langit-langit (palatum) pada minggu ke 10-
12. Terbentuknya 5 tonjolan muka telah terbentuk pada minggu keempat.
Diantaranya adalah: processus frontonasalis, sepasang processus
maxillaris, sepasang processus mandibularis. Pada minggu kelima, tanda
letak (placodes) masuk untuk membentuk lubang hidung.

Sepasang processus maxillaris telah berkembang ke medial dan


mendorong sepasang tonjolan nasalis medial pada minggu keenam. Fusi
dari tonjolan nasalis medial membentuk: Filtrum, bibir tengah atas, ujung
hidung, dan Columella. Fusi dari sepasang tonjolan maxillaris dengan
sepasang tonjolan nasalis medial membentuk bibir atas sempurna
(tonjolan maxillaris membentuk bibir lateral). Sedangkan tonjolan nasalis
lateralis membentuk ala nasalis bilateral.

Pembentukan palatum dimulai pada akhir minggu kelima dari


perkembangan dan sempurna pada minggu kedua belas. Dikatakan
sempurna apabila telah terbentuk palatum primer dan palatum sekunder
yang dibatasi oleh foramen incisivus.

Kelenjar Liur

Semua kelenjar liur berkembang sebagai proliferasi padat dari


epitel stomodeum selama minggu ke 5-6 masa gestasi. Stomodeum itu
sendiri terdiri dari ektoderm dan endoderm. Kelenjar parotis merupakan

Air Liurku Menetes | 18


kelenjar ludah yang pertama kali terbentuk. Kelenjar parotis ini
berkembang dari epitel ektoderm pada permukaan stomodeum yang
nantinya akan terspesialisasi menjadi duktus, lumen dan asini.

Kapsul yang membungkus kelenjar parotis dan jaringan ikat


berkembang dari mesenkim sekitarnya. Untuk kelenjar submandibular dan
sublingual, keduanya berkembang dari endoderm pada dasar stomodeum,
yang nantinya akan terspesialisasi menjadi duktus, lumen dan asini.
Kelenjar ludah minor merupakan yang terakhir terbentuk, yaitu pada 3
bulan masa gestasi dan berasal dari endoderm.

Lidah

Lidah muncul di mudigah sekitar usia 4 minggu dalam bentuk dua


penebalan lidah lateral dan satu penebalan medial, tuberkulum impar.
Ketiga penebalan ini berasal dari arkus faring pertama. Penebalan medial
kedua, kopula, atau eminensia hipobrankialis, dibentuk oleh mesoderm
dari arkus kedua, ketiga dan sebagian arkus keempat. Pada akhirnya, pe-
nebalan medial ketiga, dibentuk oleh bagian posterior arkus keempat, yang
menandakan pembentukan epiglotis. Tepat di belakang penebalan ini
terdapat aditus laringis, yang diapit oleh penebalan arytenoid

Gigi

Air Liurku Menetes | 19


Bentuk wajah tidak hanya ditentukan oleh perluasan sinus
paranasal tapi juga oleh pertumbuhan mandibula dan maksila untuk
mengakomodasi gigi. Gigi itu sendiri dibentuk oleh interaksi epitel-
mesenkim antara epitel mulut di atas dan mesenkim di bawahnya yang
berasal dari sel krista neuralis. Pada minggu keenam perkembangan,
lapisan basal epitel yang melapisi rongga mulut membentuk struktur
berbentuk C, lamina dentalis, di sepanjang rahang atas dan bawah.

Lamina ini kemudian membentuk sejumlah tunas gigi, 10 pada


setiap rahang, yang membentuk pri-mordium komponen ektoderm gigi.
Tidak lama kemudian, permukaan dalam tunas mengalami invaginasi,
yang menghasilkan (stadium pembentukan mahkota gigi, cap stage) pada
perkembangan gigi. Mahkota ini terdiri dari lapisan luar, epitel gigi luar,
lapisan dalam, epitel gigi dalam, dan bagian tengah berupa jaringan yang
teranyam longgar, retikulum stelatum. Mesenkim, yang berasal dari krista
neuralis yang terletak di lekukan tersebut, membentuk papila dentis.

3) Mengapa kelenjar saliva dapat menjadi antibodi?


Jawab :

Saliva berperan penting pada kesehatan gigi dan rongga mulut.


Salivamerupakan cairan yang terdiri dari sekresi kelenjar ludah dan cairan
krevikular gingiva. Terdapat 90% saliva diproduksi oleh kelenjar saliva
mayor, antara lain kelenjar parotis dengan sekresi cairan serosa, kelenjar
submandibula dan kelenjar sublingual dengan sekresi cairan seromukosa.

Air Liurku Menetes | 20


Liur berfungsi mengendalikan flora bakteri di dalam mulut dan
melindungi rongga mulut dari patogen. Enzim liur lainnya, lisozim, juga
dihasilkan oleh sel serosa, menghidrolisis dinding sel bakteri dan
menghambat pertumbuhannya di dalam rongga mulut. Selain itu, liur
mengandung antibodi. Antibodi, terutama imunglobulin A (lgA),
dihasilkan oleh sel plasma di jaringan ikat kelenjar liur. Antibodi,
membentuk kompleks dengan antigen dan membantu pertahanan
imunologis terhadap bakteri di dalam mulut. Cellula acinosa
mengeluarkan suatu komponen yang mengikat dan mengangkut
imunogilobulin dari sel plasma di jaringan ikat ke dalam liur.

4) Bagaimana histologi dari sistem pencernaan atas?


Jawab :
A. Rongga mulut (dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk
(keratin) atau tanpa lapisan tanduk, bergantung pada daerahnya.
Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan
selama mengunyah dan hanya terdapat pada gingiva dan palatum
durum. Lamina propria daerah ini memiliki sejumlah papilla dan
langsung melekat pada jaringan tuIang.
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi
palatummolle, bibir, pipi, dan dasar mulut. Sel-sel permukaan
terlepas secara kontinu dan digantikan oleh progeny sel punca di
lapisan epitelial basal. Lamina propria memiliki papila yang mirip
dengan papila dermis kulit, dan menyatu dengan submukosa yang
mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Di bibir, terdapat juga
otot lurik dan daerah peralihan dari epitel mulut yang tidak berlapis
tanduk menjadi epitel bertanduk.

Air Liurku Menetes | 21


B. Lidah adalah massa ototr angka yang ditutupi oleh suatu
membrane mukosa dengan struktur yang bervariasi sesuai
daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dalam tiga bidang dan
berkelompok membentuk berkas yang dipisahkan oleh jaringan ikat.
Karena jaringan ikat lamina propria menyusup ke dalam celah-celah
di antara berkas-berkas otot, membran mukosa melekat erat pada
ototnya. Membran mukosa bertekstur licin di permukaan bawah
lidah.
Permukaan dorsal lidah bertekstur iregular, yang ditutupi di
sebelah anterior oleh sejumlah besar tonjolan kecil yang disebut
papilla. Sepertiga posterior lidah dipisahkan dari dua pertiga bagian
anterior oleh batas berbentuk huruf V, yaitu sulcus terminalis. Di
belakang batas ini terdapat pangkal lidah dengan permukaan yang
memperlihatkan tonjolan-tonjolan kecil berupa tonsila lingualis dan
kumpulan nodul limfoid. Sejumlah besar papilla di bagian anterior
lidah merupakan peninggian membran mukosa yang memiliki
berbagai bentuk dan fungsi. Terdapat empat tipe papilla yang
dikenali:

Air Liurku Menetes | 22


 Papilla filiformis berjumlah cukup banyak, berbentuk kerucut
memanjang dan memiliki banyak lapis
 Papilla fungi formis berjumlah lebih sedikit, sedikit bertanduk, dan
berbentuk jamur dengan inti jaringan ikatdan sebaran kuncup kecap
pada permukaan atasnya. Papila tersebut tersebar secara acak di antara
papilla filiformis.
 Papilla foliate kurang berkembang pada orang dewasa, tetapi terdiri
atas rigi (ridge) dan alur parallel pada permukaan lidah dengan kuncup
kecap.
 Papilla vallata (atau papilla circumvallata) berjumlah paling sedikit
dan merupakan papilla terbesar di lidah serta memiliki lebih dari
separuh kuncup kecap pada lidah manusia. Dengan diameter sebesar
satu sampai tiga mm, tujuh sampai duabelas papilla vallata sirkular
normalnya berbentuk garis huruf V tepat di belakang sulcus terminalis.
Duktus dari sejumlah kelenjarliur (Ebner) serosa bermuara ke dalam

Air Liurku Menetes | 23


alur dalam yang mengelilingi setiap papilla vallata. Susunan seperti
parit menimbulkan aliran cairan secara kontinu di atas kuncupkecap
yang berlimpah pada sisi papilla tersebut, yang menyapu partikel
makanan di dekatnya sehingga kuncup kecap dapat menerima dan
memproses stimulus pengecapan yang baru

C. Gigi Pada manusia dewasa, normalnya terdapat 32 gigi permanen,


yang tersusun dalam dua lengkung simetris bilateral di tulang maksila
dan mandibula (Setiap kuadran memiliki 8 gigi: 2 insisivus, 1kaninus, 2
premolar, dan 3 molar tetap. Dua puluh dari gigi-gigi permanen ini
berasal dari gigi desidua (susu) yang akan terlepas; sisanya adalah gigi
molar tetap yang tidak memiliki precursor desidua.
Setiap gigi memiliki mahkota yang menonjol di atas gingival, suatu
bagian leher yang menyempit di gusi, dan satu atau lebih akar gigi di
bawah gingiva yang menahan gigi pada kantong tulang yang disebut
alveoli, satu untuk masing-masing gigi. Mahkota gigi (koronadentis)
ditutupi oleh email yang sangat keras dan akar gigi ditutupi oleh
jaringan yang mirip tulang, yaitu sementum. Kedua lapisan penutup ini
bertemu di bagian leher gigi. Bagian terbesar gigi terdiri atas materi

Air Liurku Menetes | 24


berkapurlairy yaitu dentin, yang mengelilingi ruang berisi jaringan ikat
lunak yang dikenal sebagai rongga pulpa. Rongga pulpa menyempit di
akar sebagai kanal radiks, yang meluas ke apeks setiap radiks, tempat
terdapatnya sebuah lubang (foramen apikal) yang memungkinkan
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf keluar masuk rongga pulpa.
figamen periodontal adalah berkas jaringan ikat fibrosa dengan serat
kolagen yang tertanam di dalam sementum dan tulang alveolar, yang
menahan gigi dengan erat dalam saku tulangnya (alveolus).

5) Bagaimana produksi dari kelenjar saliva?


Jawab :

Kelenjar saliva dapat menghasilkan air liur karena dipengaruhi


oleh sistem saraf pada manusia. Sistem saraf yang mengatur kelenjar
saliva adalah sinyal yang ada di saraf parasimpatik. Sinyal yang ada dari
sistem saraf parasimpatik ini berasal dari nukleus salivatorius superior
dan inferior pada batang otak. Dimulai dari pertemuan medula dan spon

Air Liurku Menetes | 25


menyebabkan rangsangan taktil dan pengecapan dari fungsi lidah
manusia bisa terjadi. Adanya rangsangan yang diatur oleh sistem saraf
parasimpatik menyebabkan sekresi air liur dalam jumlah yang besar
dengan kandungan zat organik yang rendah. Sekresi kelenjar saliva
dipengaruhi oleh pelepasan lokal peptida vasoaktif usus. Selain faktor
sinyal parasimpatik, ada pengaruh lain yang bisa menjadi penyebab
mengapa saliva bisa diproduksi banyak atau sedikit, misalnya suplay
darah ke kelenjar saat melakukan sekresi, kebutuhan nutrisi, sel-sel saliva
dan efek vasodilator.

6) Bagaimana mekanisme fisiologi dari saliva?


Jawab :

Saliva disekresi sekitar 0,5 sampai 1,5 liter per hari. Tingkat
perangsangan saliva tergantung pada kecepatan aliran saliva yang
bervariasi antara 0,1 sampai 4 ml/menit. Pada kecepatan 0,5 ml/menit
sekitar 95% saliva disekresi oleh kelenjar parotis (saliva encer) dan
kelenjar submandibularis (saliva kaya akan musin), sisanya disekresi oleh
kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut.19
Sekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, tanpa adanya rangsangan
yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung
saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva berfungsi untuk
menjaga mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu.
Sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui reflek saliva terstimulasi
dan refleks saliva tidak terstimulasi. Refleks saliva terstimulasi terjadi
sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut
berespon terhadap adanya makanan. Reseptor-reseptor tersebut memulai
impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di
medula batang otak. Pusat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf
otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva.
Gerakan mengunyah merangsang sekresi saliva walaupun tidak terdapat
makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang

Air Liurku Menetes | 26


terdapat di mulut. Pada refleks saliva tidak terstimulasi, pengeluaran saliva
terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir, melihat, membaui, atau
mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran saliva
melalui refleks ini.

7) Berapa volume air liur yang disekresikan secara normal per harinya
dan apa saja komposisi dari saliva?
Jawab :
Saliva Mengandung Sekresi Serosa dan Mukussaliva yang utama
adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis; selain itu, juga
ada beberapa kelenjar bukalis yang kecil. Sekresi saliva normal harian
berkisar 800 sampai 1.500 ml, seperti yang ditunjukkan dengan nilai rata-
rata 1.000 ml.

Air Liurku Menetes | 27


Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit, mukus
dan enzim-enzim. Saliva diekskresi hingga 0.5 - 1.5 liter oleh tiga kelenjar
liur mayor dan minor yang berada di sekitar mulut dan tenggorokan untuk
memastikan kestabilan di sekitar rongga mulut.

8) Bagaimana transpor makanan secara umum?


Jawab :
1. Mulut (rongga mulut)

Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk


menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga
menjadi zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim
pencernaan. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-
langit) untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat
makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang
mengandung enzim ptyalin (amilase).

2. Faring (Pharynx)

Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.


Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada
saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan
sebaliknya jika sedang menghirup nafas.

3. Esofagus (kerongkongan)

Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan


rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan
lambung terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar
makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus.

4. Gastrium (lambung)

Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan


asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung

Air Liurku Menetes | 28


kelenjarpencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka
menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic
cell) menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses
digesti di lambung meliputi:

1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak,


dan karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.

2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur


makanan (chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung
chyme menuju ke usus dua belas jari (duodenum).

5. Intestinum tenue (usus halus)

Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.

- Duodenum

Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus


pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat
duktus koledokus. Cairan pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan
pankreas mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen dan
chemotrypsinogen. Lipase untuk memecah lemak (setelah
diemulsifikasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.

- Jejunum

Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses


penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan
transpor aktif.

1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi


fasilitasi.

2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.

3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.

Air Liurku Menetes | 29


4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.

5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport


aktif.

- Ileum

Absorpsi melalui villi usus.

6. Intestinum crassum (usus besar)

Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung-
kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan
menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden
(turun). Usus besar merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral
yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh
bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.

7. Rektum

Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses.


Setelah penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan)
dinding rektum sehingga timbul keinginan untuk berak (defikasi).

8. Anus

Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi


mengatur pengeluaran tinja. Kelainan saluran pencernaan:

1. Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan sehingga


motilitas usus meningkat.

2. Konstipasi, karrena defekasi yang tidak teratur dan sulit.

Air Liurku Menetes | 30


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Secara anatomi, saluran pencernaan bagian atas terdiri dari rongga


mulut yang terbagi menjadi gigi, lidah, kelenjar ludah, palatum
(durum dan mole). Kemudian ada faring yang terbagi atas
nasofaring, orofaring, dan laringofaring dan esophagus yang sebagai
penghubung anatra faring dengan lambung.
 Secara fisiologi, liur (saliva) dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur
utama yang terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur
melalui duktus pendek ke dalam mulut. Esofagus adalah saluran
berotot yang relatif lurus yang terbentang antara faring dan lambung.
Esofagus dijaga di kedua ujungnya oleh sfingter.Sfingter esophagus
atas adalah sfingter faringoesofagus, dan sfingter esofagus bawah
adalah sfingter gastroesofirgus.
 Secara embriologi, rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari
foregut embrionik.
 Secara histologi, rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis
tanduk (keratin) atau tanpa lapisan tanduk, bergantung pada
daerahnya, di bibir juga terdapat otot lurik dan daerah peralihan dari
epitel mulut yang tak berlapis tanduk menjadi epitel bertanduk di
kulit. Esofagus hanya dikelilingi oleh jaringan ikat, yang disebut
adventisia.

Air Liurku Menetes | 31


DAFTAR PUSTAKA

Eroschenko, V P. 2010 . Atlas Histologi di Fiore. edisi 11. Jakarta: EGC.

Guyton dan Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Jakarta: EGC.

Hansen, John. 2014. Netter’s Clinical Anatomy, Third Edition. Newyork :


Elsevier.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum

dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.

Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Ed. 8. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC

T.W. Sadler. 2014. “Embriologi Kedokteran Langman”. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Air Liurku Menetes | 32

Anda mungkin juga menyukai