PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
BAB II
Hari/Tanggal
Sesi 1 : Kamis, 12 Juni 2019
Sesi 2 : Jumat, 13 Juni 2019
Tutor : dr. Dian Rahadianti, M.Biomed
Ketua : Renaldo Tegar Prasetyo
Sekretaris : Izar Khairani
LBM 1
2.3 Pembahasan
2.3.3 Brainstorming
1) Mengapa kita bisa mengeluarkan air liur saat melihat makanan atau
minuman?
Jawab :
Saliva merupakan cairan eksokrin yang dikeluarkan kedalam
rongga mulut melalui kelenjar saliva. Secara umum saliva berperan dalam
proses pencernaan makanan, aktivitas antibakteri, pengaturan
keseimbangan air, buffer, menjaga integritas gigida berperan penting bagi
kesehatan rongga mulut. Kelenjar saliva terbagi menjadi kelenjar saliva
mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari sepasang kelenjar
parotis, sublingual dan submandibula. Kelenjar saliva minor jumlahnya
ratusan dan terletak di rongga mulut, diantaranya adalah glandula
glossopalatinalis, glandula labialis, glandula palatinalis, glandula lingualis
dan glandula bukalis. .Kelenjar saliva berfungsi memproduksi saliva yang
2.3.6 Referensi
Anatomi pada rongga mulut sampai dengan esofagus yaitu terdiri dari :
1. Mulut
a. Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari : lidah
bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum durum
(palatum keras), dasar dari mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa
bukal, ‘alveolar ridge’, dan gingiva. Tulang mandibula dan maksila
adalah bagian tulang yang membatasi rongga mulut.
Rongga mulut yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara
anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi
membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga
mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit.
Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran
mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi.
Otot-otot businator (otot yang menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat
tersusun di antara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior
dari pipi berakhir pada bagian bibir.
e. Gigi
Rongga mulut
Kelenjar Liur
Lidah
Gigi
Saliva disekresi sekitar 0,5 sampai 1,5 liter per hari. Tingkat
perangsangan saliva tergantung pada kecepatan aliran saliva yang
bervariasi antara 0,1 sampai 4 ml/menit. Pada kecepatan 0,5 ml/menit
sekitar 95% saliva disekresi oleh kelenjar parotis (saliva encer) dan
kelenjar submandibularis (saliva kaya akan musin), sisanya disekresi oleh
kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut.19
Sekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, tanpa adanya rangsangan
yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung
saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva berfungsi untuk
menjaga mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu.
Sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui reflek saliva terstimulasi
dan refleks saliva tidak terstimulasi. Refleks saliva terstimulasi terjadi
sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut
berespon terhadap adanya makanan. Reseptor-reseptor tersebut memulai
impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di
medula batang otak. Pusat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf
otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva.
Gerakan mengunyah merangsang sekresi saliva walaupun tidak terdapat
makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang
7) Berapa volume air liur yang disekresikan secara normal per harinya
dan apa saja komposisi dari saliva?
Jawab :
Saliva Mengandung Sekresi Serosa dan Mukussaliva yang utama
adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis; selain itu, juga
ada beberapa kelenjar bukalis yang kecil. Sekresi saliva normal harian
berkisar 800 sampai 1.500 ml, seperti yang ditunjukkan dengan nilai rata-
rata 1.000 ml.
2. Faring (Pharynx)
3. Esofagus (kerongkongan)
4. Gastrium (lambung)
- Duodenum
- Jejunum
- Ileum
Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung-
kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan
menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden
(turun). Usus besar merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral
yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh
bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.
7. Rektum
8. Anus
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guyton dan Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Jakarta: EGC.
Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum