Anda di halaman 1dari 4

TAMBANG BAWAH TANAH

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang
dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.Berbagai macam
logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.Karena
letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk
mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:
• Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah
menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau
alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.
• Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju
cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan
mengangkut orang, alat, atau bijih.
• Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah:
Development (pengembangan) dan production (produksi). Pada tahap development,
semua yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan
masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain.Sedang tahap production adalah
pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope (lombong).
Disini uang mulai bisa dihasilkan.
Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan
yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke
semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang.Selain mensuplai
jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil
pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera
dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan
(kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan.
Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga-penyangga
terowongan. Berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan.
Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan
semua pekerja.
Berikut adalah daftar beberapa tambang terdalam di dunia:
• TauTona dan Savuka, tambang emas di Afrika Selatan yang merupakan tambang
terdalam di dunia dengan kedalaman lebih dari 3.700 m.
• Xstrata Kidd Mine, tambang tembaga dan seng di Canada merupakan tambang
terdalam di Amerika Utara dengan kedalaman 2.682 m.
• Mount Isa, tambang tembaga, dan seng di Australia dengan kedalaman 1.800m.

2.4 Metode tambang bawah tanah cut and fillstoping


Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda penambangan ini,
dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi kembali dengan
material lain bekas bukaan tersebut. Cut and fill merupakan metode penambangan dengan
cara memotong batuan untuk membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam
satu stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level.
Biasanya metode ini digunakan untuk mengambil bahan galian jenis bijih. Peralatan yang
biasa digunakan untuk metode cut and fill ini adalah excavator, front shovel, dariagline, dan
shell.
Prinsip kerja dari metode ini adalah bijih diambil dalam potongan yang sejajar dan
setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan waste fill dalam stope
sehingga menyisakan ketinggian ruang yang mencukupi untuk melakukan pemboran bijih
selanjutnya. Material Filling digunakan sebagai tempat berpijak untuk melakukan pemboran
bijih selanjutnya. Material filling sering berupa waste rock dari kegiatan development dan
eksplorasi sekitar tambang yang kemudian ditumpahkan melalui rise mengarah ke stope yang
akan diisi dan untuk meningkatkan kekuatan material pengisi maka ditambahkan semen.
Ada beberapa syarat untuk metode cut and fill stoping, antara lain :
a. Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.
b. Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.
c. Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk endapan
yang bukan vein kurang dari 45o.
d. Endapan bijih keras, tapi batuan induknya boleh tidak kompeten mengingat hampir
secara langsung disangga dengan material filling.
e. Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya.
Keuntungan dari metode cut and fill, antara lain :
a. Ventilasi mudah diatur
b. Dilusi seminimum mungkin
c. Dinding antara 2 stope yang berdekatan bisa lebih tipis dibanding metode stoping yang
lain
d. Stope fleksibel mengikuti cebakan sempit kadar tinggi
e. Stope stabil karena dengan yang lemah disangga dengan waste filling

Kerugian dari metode cut and fill, antara lain :


a. Butuh material filling yang banyak
b. Butuh buruh banyak untuk menangani filling
c. Butuh banyak air untuk pulp
d. Semen dan pasir halus untuk filling bisa menyumbat pompa/pipa
e. Output dari stope terbatas karena adanya kegiatan filling
Contoh – Contoh Metode Cut and Fillstopping

Anda mungkin juga menyukai