2559 - Arifah SGD 2. LBM 1
2559 - Arifah SGD 2. LBM 1
a. Eksterna
b. Interna
2. Bagaimana siklus menstruasi ?
Hipotalamus
GnRH
+ Hipofisis Anterior
FSH LH
OVARIUM
Folikel Korpus Luteum
primordial
Estrogen Progesteron
Estrogen Follikel de
Graaf pecah
Ovum
terlepas
Tdk Fertilitas
terjadi
ENDOMETRIU Penebalan
Deskuamasi M Endometrium
Endometrium
Implantasi di
Menstruas
Endometrium
i
a. Fase proliferasi
Kelenjar uterina = lurus
a.Spiralis = banyak di stratum basalis
sel epitel& lamina propia = baik dan tidak edem
b. Fase sekresi
c. Fase menstruasi
GnRH
+ Hipofisis Anterior
FSH LH
OVARIUM
Folikel Korpus Luteum
primordial
Estrogen Progesteron
Estrogen Follikel de
Graaf pecah
Ovum
terlepas
Tdk Fertilitas
terjadi
ENDOMETRIU Penebalan
Deskuamasi M Endometrium
Endometrium
Implantasi di
Menstruas
Endometrium
i
PATOGENESIS AMENOREA
Faktor HCG. HCG adalah Human Chorionic Gonodotrophin yang dihasilkan plasenta di
awal kehamilan diduga merupakan penyebab timbulnya rasa mual. Ketika wanita hamil
maka akan terjadi peningkatan kadar Homor chorionic gonadotropin (HCG) yang berasal
dari plasenta (ari -ari). Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon
estrogen dan progesteron dari indung telur, yang berdampak pada kehamilan agar sehat
dan lancar.
Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual.
Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal
ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan
berhenti.
1. cardiac 0utput meningkat (pada kehamilan minggu ke 5) Renal Bloood Flow
meningkat Glomerulus Filtration Rate meningkatproduksi urin meningkat.
2. kandung kemih tertekan oleh uterus yg mulai membesar shg menimbulkan sering
BAK. (Ilmu Kebidanan,Ed.4, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,hal-185)
Karena VU pada bulan – bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yg mulai
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yg
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbun karena
janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali VU.
Ketika wanita hamil maka akan terjadi peningkatan kadar Homor chorionic
gonadotropin (HCG) yang berasal dari plasenta (ari -ari) maka akan di temukan (+)
pada ibbu yang hamil. Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi
hormon estrogen dan progesteron dari indung telur, yang berdampak pada kehamilan
agar sehat dan lancar.
Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual.
Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal
ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan
berhenti.
Pengertian
Pemeriksaan kehamilan adalah ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter,
obgin, dokter umum, bidan, perawat atau dukun terlatih dalam suatu komunikasi seperti di
Indonesia da pusat-pusat kesehatan seperti Puskesmas dan BKIA di mana seorang ibu hamil
dapat memeriksakan kehamilannya(Mochtar, Rustam, 1998 : 470)
Pengertian ANC (Antenatal Care)
ANC adalah pengawasan sebelum peralinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dan rahim(Manuaba, Ida Bagus, 1998 : 129)
Tujuan ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat, penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Persiapan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifasnya berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal
Kebijakan program ANC
Kunjungan sebaiknya dilakukan paling sedikitnya 4 kali selama kehamilan
1. 1x pada triwulan I
2. 1x pada triwulan II
3. 2x pada triwulan III
Pelayangan / Asuhan Standar Minimal “7T”
1. Timbang BB
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT (tetanus toksoid) lengkap
5. Pemberian tablet FE minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap PMS
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Cara pemeriksaan kehamilan
Anamnesa meliputi :
a. Identitas diri dan keluarga
b. Riwayat kehamilan yang sekarang
c. Riwayat obstetri yang lalu
d. Riwaya penyakit yang pernah diderita ibu dan keluarga
e. Riwayat sosial ekonomi
Pemeriksaan kehamilan meliputi :
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
- Palpasi
- Auskultasi
- Perkusi
3. Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan vulva
- Pemeriksaan dengan spekulum
4. Pemeriksaan labolatorium
- Darah
- Urine
Diagnosa atau ikhtisar pemeriksaan meliputi :
1. Hamil atau tidak hamil
2. Primi atau multi
3. Tuanya kehamilan
4. Anak hidup atau mati
5. Anak tunggal atau kembar
6. Letak atau posisi janin
7. Intra uterin atau ekstra uterin
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita
Prognosa atau ramalan meliputi :
- Setelah pemeriksaan selesai maka atas dasar pemeriksaan kita harus bisa daoat
membuat prognosa kehamilan, artinya petugas berusaha meramalkan apakah persalinan
di perkirakan akan berjalan dengan biasa, sulit atau berbahaya
- Ramalan ini perlu untuk menentukan apakah penderita harus bersalin di RSUD
(persalinan ), rumah bersalin, atau dirumah saja apakah proses persalinan harus
dipimpin oleh dokter ahli atau oleh seoramg bidan dan apa saja yang harus disediakan
supaya persalinan dapat berlangsung dengan selamat bagi sang ibu /sang anak.
7. Kenapa pada pemeriksaan fisik terdapat hiperpigmentasi pada linea alba dan uterus ?
payudara dan putingnya menjadi lebih lembut sekitar tiga pekan setelah pembuahan (saat
haid terlambat sekitar seminggu). Mungkin payudara terasa bengkak, dan agak membesar
serupa dengan saat menjelang haid. Hal ini pengaruh dari meningkatnya hormone estrogen,
progesterone, dan somatomamotropin.Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran
pada mamae, sedangkan progesterone menambah sel - sel asinus pada mamae sehingga
mamae lebih padat, dan somatomamotropin mempengaruhi sel – sel asinus dan
menimbulkan perubahan – perubahan dalam sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, dan
laktaglobulin, dan hal ini diduga mempengaruhi permukaan kulit mamae.
HIPERPIGMENTASI LINEA ALBA
Hal ini terjadi hampir 90% wanita. Hiperpigmentasi lebih mencolok pada mereka yang
berkulit gelap
Garis tengah kulit abdomen linea alba mengalami pigmentasi sehingga warnanya
berubah menjadi hitam kecoklatan (linea nigra). Kadang muncul bercak-bercak
kecoklatan irregular dengan berbagai ukuran di wajah dan leher, menimbulkan kloasma
atau melasma gravidarum (disebut sebagai mask of pregnancy). Pigmentasi areola dan
kulit genital juga dapat bertambah. Perubahan-perubahan pigmentasi ini biasanya
hilang atau paling sedikit berkurang nyata, setelah persalinan.
8. Apa manfaat nya dibelikan suplemen asam folat + dampak jika kekurangan ?
1) Perubahan Metabolik
Sebagai akibat dari peningkatan sekresi dari berbagai macam hormon selama masa
kehamilan , termasuk tiroksin, adrenokortikal dan hormon seks, maka laju
metabolisme basal pada wanita hamil meningkat sekitar 15 % selama mendekati
masa akhir dari kehamilan. Sebagai hasil dari peningkatan laju metabolisme basal
tersebut, maka wanita hamil sering mengalami sensasi rasa panas yang berlebihan.
Selain itu,karena adanya beban tambahan, maka pengeluaran energi untuk aktivitas
otot lebih besar daripada normal (Guyton, 2006).
2) Perubahan Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular beradaptasi selama masa kehamilan terhadapa beberapa
perubahan yang terjadi. Meskipun perubahan sistem kardiovaskular terlihat pada
awal trimester pertama, perubahan pada sistem kardiovaskular berlanjut ke
trimester kedua dan ketiga, ketika cardiac output meningkat kurang lebih sebanyak
40 % daripada pada wanita yang tidak hamil. Cardiac output meningkat dari minggu
kelima kehamilan dan mencapai tingkat maksimum sekitar minggu ke-32 kehamilan,
setelah itu hanya mengalami sedikit peningkatan sampai masa persalinan, kelahiran,
dan masa post partum. Sekitar 50% peningkatan dari cardiac output telah terjadi
pada masa minggu kedelapan kehamilan. Meskipun, peningkatan dari cardiac output
dikarenakan adanya peningkatan dari volume sekuncup dan denyut jantung, faktor
paling penting adalah volume sekuncup, dimana meningkat sebanyak 20% sampai
50% lebih banyak daripada pada wanita tidak hamil. Perubahan denyut jantung
sangat sulit untuk dihitung, tetapi diperkirakan ada peningkatan sekitar 20% yang
terlihat pada minggu keempat kehamilan. Meskipun, angka normal dalam denyut
jantung tidak berubah dalam masa kehamilan, adanya terlihat penurunan komponen
simpatis (Birnbach,et.al., 2009).
Pada trimester kedua, kompresi aortocava oleh pembesaran uterus menjadi penting
secara progresif, mencapai titik maksimum pada minggu ke- 36 dan 38, setelah itu
dapat menurunkan perpindahan posisi kepala fetal menuju pelvis. Penelitian
mengenai cardiac output, diukur ketika pasien berada pada posisi supine selama
minggu terakhir kehamilan, menunjukkan bahwa ada penurunan dibandingkan pada
wanita yang tidak hamil, penurunan ini tidak diobservasi ketika pasien berada dalam
posisi lateral decubitus. Sindrom hipotensi supine, yang terjadi pada 10 % wanita
hamil dikarenakan adanya oklusi pada vena yang mengakibatkan terjadinya takikardi
maternal, hipotensi arterial, penurunan kesadaran, dan pucat. Kompresi pada aorta
yang dibawah dari posisi ini mengakibatkan penurunan perfusi uteroplasental dan
mengakibatkan terjadinya asfiksia pada fetus. Oleh karena itu, perpindahan posisi
uterus dan perpindahan posisi pelvis ke arah lateral harus dilakukan secara rutin
selama trimester kedua dan ketiga dari kehamilan (Santos, et. al., 2006).
3) Perubahan Hematologi.
Volume darah maternal mulai meningkat pada awal masa kehamilan sebagai akibat
dari perubahan osmoregulasi dan sistem renin- angiotensin, menyebabkan
terjadinya retensi sodium dan peningkatan dari total body water menjadi 8,5 L. Pada
masanya, volume darah meningkat sampai 45 % dimana volume sel darah merah
hanya meningkat sampai 30%. Perbedaan peningkatan ini dapat menyebabkan
terjadinya ”anemia fisiologis” dalam kehamilan dengan hemoglobin rata rata 11.6
g/dl dan hematokrit 35.5%. Bagaimanapun, transpor oksigen tidak terganggu oleh
anemia relatif ini, karena tubuh sang ibu memberikan kompensasi dengan cara
meningkatkan curah jantung, peningkatan PaO2, dan pergeseran ke kanan dari kurva
(Norwitz,et.al., 2008).
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa
kehamilan. Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan
meningkat. Pada aterm konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan
ventilasi semenit meningkat hingga 50%. PaCO2 menurun sekitar 28-32mm Hg.
Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran uterus dan umumnya
diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan transversal dari cavum thorax.
Mulai bulan ke lima, expiratory reserve volume, residuak volume,dan functional
residual capacity menurun, mendekati akhir masa kehamilan menurun sebanyak
20 % dibandingkan pada wanita yang tidak hamil. Secara umum, ditemukan
peningkatan dari inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru total tidak
mengalami perubahan. Pada sebagian ibu hamil, penurunan functional residual
capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi bagi mereka yang mengalami
perubahan pada closing volume lebih awal sebagai akibat dari merokok, obesitas,
atau skoliosis dapat mengalami hambatan jalan nafas awal dengan kehamilan lanjut
yang menyebabkan hipoksemia. Manuver tredelenburg dan posisi supin juga dapat
mengurangi hubungan abnormal antara closing volume dan functional residual
capacity. Volume residual dan functional residual capacity kembali normal setelah
proses persalinan (Santos,et.al., 2006).
Dua efek awal memicu penyebaran sefalad dari cairan anestesi lokal selama anestesi
spinal dan epidural, dimana efek yang terakhir mungkin menjadi predisposisi dalam
insidensi lebih tinggi dari punksi dural dengan anestesi epidural (Morgan, 2006).
Aliran darah uterin meningkat secara progresif selama kehamilan dan mencapai nilai
rata rata antara 500ml sampai 700ml di masa aterm. Aliran darah melalui pembuluh
darah uterus sangat tinggi dan memiliki resistensi rendah. Perubahan dalam
resistensi terjadi setelah 20 minggu masa gestasi. Aliran darah uterus kurang memiliki
mekanisme autoregulasi (pembuluh darah dilatasi maksimal selama masa kehamilan)
dan aliran arteri uterin sangat bergantung pada tekanan darah maternal dan curah
jantung. Hasilnya, faktor yang mempengaruhi perubahan aliran darah melalui uterus
dapat memberikan efek berbahaya pada suplai darah fetus.
Aliran darah uterin menurun selama periode hipotensi maternal, dimana hal tersebut
terjadi dikarenakan hipovolemia, perdarahan, dan kompresi aortocaval, dan blokade
simpatis. Hal serupa, kontraksi uterus (kondisi yang meningkatkan frekuensi atau
durasi kontraksi uterus) dan perubahan tonus vaskular uterus yang dapat terlihat
dalam status hipertensi mengakibatkan gangguan pada aliran darah (Birnbach,et.al.,
2009).
Diadaptasi dari National Institute of Health (1984) oleh the American Institute of
Ultrasound in Medicine (2007)
Diadaptasi dari National Institute of Health (1984) oleh the American Institute of
Ultrasound in Medicine (2007)
Sumber : F. Gary Cunningham, et al. 2009. Obstetri Williams Ed 23 Vol 1 dan Vol 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Halaman 367 dan
14. Terapi yang diberikan untuk kehamilan ?
- Intervensi diet
Direkomendasikan untuk makan makanan bergizi dan tetap melakukan aktivitas
fisik/ olahraga rutin selama kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan
berat badan berlebih selama kehamilan. Selain itu juga dianjurkan untuk dilakukan
edukasi terkait upaya peningkatan energi dan asupan protein tiap harinya pada
ibu hamil agar mengurangi kejadian bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
PUSTAKA