Indonesia... prok prok prok.. indonesia .. prok prok prok..
Horeeee..horeeee.....horeeeee.. hooo..hooo Tanah air indonesia dengan sejuta kekayaan alam. Merupakan negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Pemyumbang sumberdaya untuk dunia dengan sejuta keanekaragamannya. Dengan sejuta warna-warni pemuda bangsa yang siap menjadi aset pembangkit negara indonesia. Hiruk pikuk dari setiap sudut indonesia tak ada yang sia-sia. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, primer, sekunder dan tersier semuanya dimiliki oleh indonesia. Indonesia adalah negara yang paling kaya akan segalanya. Mari kita telusuri......... Dari mulai sabang sampai merauke terdapat puluh pulau, beratus kota, beribu desa, sampai berjuta penduduk indonesia. Tahukah kamu indonesia memiliki keanegaraman budaya? Jika orang indonesia pandai akan memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya, indonesia akan lebih kaya dari ini. Negara lain hanya memiliki separuh dari kekayaan yang indonesia miliki. Bahkan mungkin seperempatnya. Ketika negara lain membutuhkan pasokan beras yang banyak, tapi negara kita yaitu Indonesia tak perlu repot-repot membayar mahal-mahal karena para petani yang memiliki segudang tanah berupa sawah tak perlu khawatir pasokannya akan habis. Kemudian kita lihat negara lain untuk memenuhi kebutuhan berupa air saja harus membeli dengan sangat mahal, bahan bakar yang kita gunakan setiap harinya ternyata lebih murah dibandingkan negara lain. Terdapat di negara lain menjual bahan bakar hingga 30 ribu, begitu tidak bersyukurnya negara kita ini. Sudah beribu-ribu prestasi yang kita ukir untuk negara kita sendiri dan negara lain. Hanya saja kita tidak pernah mengembangkan sumberdaya negeri kita yang tercinta Indonesia ini. Malah hasil bumi dari negara kita diambil, dijual ataupun di sewa oleh negara lain dan hasilnya untuk indonesia?? Nihil.. malah kesengsaraan yang kita dapatkan. Bacaaa.... sebagai pemuda yang akan meneruskan estafeta perjuangan dari pendahulu, seharusnya sebagai warga dan sekaligus pemuda memahami, membaca, melihat, menelaah harus seperti apa negara yang kaya oleh segalanya ini. Kita ulangi, baca.... baca... baca... baca semua potensi yang harus dikembangkan, mulai sumberdaya alam sampai sumberdaya manusia yang terbarukan. Negara indonesia adalah negara pencetak pemuda berpotensi tinggi. Namun, pemuda tersebut tidak memanfaatkan otak yang diberikan oleh tuhan dengan sebaik-baiknya. Kita ulangi, “sebaik-baiknnya”. Manusia adalah makhluk paling sempurna, makhluk yang diciptakan oleh tuhan memiliki akal. Sayangnya, manusia diindonesia tidak banyak yang memanfaatkan potensi yang mereka miliki untuk kepentingan negara, diri sendiri bahkan oranglain. Hanya sedikit pemuda yang cinta tanah air, cinta akan indonesia, cinta akan produk sendiri. okee setiap slogan di dalam produk bertuliskan “aku cinta produk indonesia” hanya tulisan hey pemuda. Hanya dibaca, dilihat tanpa diaplikasikan. Ooh sungguh ironis. Banyak penerus bangsa di indonesia dari segi fashion go internasional, menandakan prestasi yang sangat menakjubkan, dari segi olahraga mengukir suatu prestasi yang amat baik, sampai jangan jauh dalam beberapa hari kemarin beberapa club cabang olahraga yaitu sepakbola dikunjungi oleh 3 club dari inggris, kita sebut saja arsenal, liverpool dan chelsea. Itu menandakan bahwa negara indonesia ini adalah negara yang amat dihargai, amat kaya, amat menakjubkan. Namun....... sudah namun lagi.. warga negara nya sendiri tidak paham akan kekayaan yang dimiliki negara indonesia ini. Negara lain begitu takjub akan kekayaan negara indonesia, banyak event-event memuat setting di negara indonesia seperti bali, raja ampat, bandung, jakarta, lombok, dan beberapa pulau di indonesia. Ituuu sudah menunjukkan prestasi yang diraih oleh negara indonesia. Anda tau miss world?? Ya pelaksanaan miss world akan dilaksanakan di indonesia. Itu salah satunya yang menunjukkan bahwa negara kita patut dan layak menjadi negara berkembang yang kaya akan sumberdaya. Negara ini berhak untuk menjadi negara maju, bukan lagi berkembang Tidak banyak orang indonesia berlomba-lomba untuk mengharumkan nama indonesia. Ironisnya beberapa pemuda, warga indonesia banyak juga yang menghabiskan waktunya dengan hal yang kurang bermanfaat, diantaranya adalah demo. Demo sepertinya merupakan trend yang tak akan lepas dari darah sebagian pemuda indonesia. Tak ayal pemuda indonesia yang cinta akan demonstrasi kurang memikirkan perdamaian. Kurang mencintai pancasila, yang cinta akan damai, persatuan dan musyawarah. Sudah menjadi hal yang lumrah dalam perputaran politik indonesia dengan kata “demonstrasi” yang sangat ironisnya pelakunya adalah mahasiswa. Iya “maha” “siswa”... mahasiswa ini adalah pemuda yang sedang mencari ilmu di suatu perguruan tinggi sebagai penerus suatu bangsa untuk meneruskan estafeta perjuangan dari pendahulu agar negara indonesia ini lebih baik. “tak akan ada asap jika tak ada api” tak akan ada warga yang melakukan demostrasi jika tak ada pemicu masalah. Indonesia ini membutuhkan tenaga-tenaga yang siap tempur untuk mengelola, memperbaharui, menata negara indonesia menjadi negara yang bebas hutang, negara yang tak dibodohi negara lain, negara yang tak dicuri sebagian pulaunya, negara yang tak diperbudakan. Indonesia bukan membutuhkan tenaga-tenaga yang berleha- leha, bersantai-santai dikursi DPR, melakukan aksi saat rapat berlangsung tanpa memikirkan bebet bobot dari suatu masalah, tidur atau memainkan gadget saat rapat berlangsung, saat masyarakat membutuhkan kekuatan dari “penyambung lidah” warga. Sayangnya, kembali saya ulangi kata ini, “penyambung lidah” warga indonesia ini melakukan “jual-beli”. suara dibeli tanpa melihat bebet bobot dari “penyambung lidah” tersebut. Setelah proses “jual-beli” dilaksanakan kinerja dari “penyambung lidah” hanya isapan jempol belaka. Proses “jual-beli” sudah menjadi hal yang lumrah dalam segala hal apapun. Tidak dapat kita pungkiri semua pelaksanaan otonomi di negara kita menggunakan pelaksanaan “jual-beli” seperti dagangan. Membayar pajak pun menggunakan proses “jual-beli” atau kita sering dengar dengan kata “sogokan”. Padahal hasil dari pajak untuk pelaksanaan kegiatan negara kita sendiri. contohnya, Pajaknya jatuh tempo, tak perlu cemas masih ada oknum yang membantu agar cepet selesai, sangat mudah, cepat dan tepat. Ya dengan “sogokan”. Tapi tidak semua melaksakan kegiatan tersebut. ada sebagian orang yang masih sadar dan waras dengan pelaksanaan yang sesuai dengan pancasila, dengan tata aturan yang berlaku. Tak sembarang orang dapat menjadi tenaga handal untuk memperbaharui negara kita ini, coba kita pikirkan apa ada niat dari pemuda masa kini untuk meneruskan estafeta perjuangan dari pendahulu yang harus kita tata dengan sebaik-baiknya agar menjadi negara yang lebih baik. Bukan negara penghutang, selalu memabayar hutang, hutang dan hutang. Jarang negara ini dibayar akan kekayaannya. Malah dibodohi. Aset negara ini dibeli, diperjual belikan sembarangan tanpa SOP(sisten operasional pelaksanaan) yang jelas dan MOU () yang benar sehingga menimbulkan kegusaran di beberapa kalangan, sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan malah mungkin merugikan. Sebagai penerus bangsa yang cinta indonesia pasti memiliki harapan, keinginan. Pancasila adalah dasar negara yang perlu kita baca, cermati dam aplikasikan dalam kehidupan bernegara, kehidupan sehari-hari. pancasila adalah aliran yang hampir sempurna. Dimana aliran tersebut menyesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Harapan sebagai penerus bangsa menginginkan bahwa sebagai warga negara yang baik, menginjak tahun depan akan adanya pemilu pemilihan presiden. Pilihlah presiden denga cerdas, yang baik akhlaknya yang dapat memimpin dengan bijaksana dan memilih para wakilnya dengan tepat. Karena yang akan mengelola negara ini bukan hanya presiden tapi para “bawahannya” menteri, DPR, MPR, DPRD dan DPD. Mereka lah yang akan mengelola, menata dan memperbaharui negara kita. Dan kita sebagai warganya sebagai pendorong untuk memberikan sokongan dengan mencetak prestasi dan prestise agar tidak selalu dibodohi oleh negara lain. Agar negara lain dapat membaca potensi negara indonesia bukan hanya membeli hasil bumi indonesia dengan “gratis” tapi juga membayar hasil bumi dengan benar serta menjadikan negeri yang kaya raya dalam segala hal aspek sumberdaya terbarukan. “I love indonesia”