Anda di halaman 1dari 3

Bimbingan Kepaniteraan Koja

Notulensi Journal Reading


Departemen Ilmu Kebidanan RSUD Koja, Jakarta Utara

Waktu : Kamis, 9 Januari 2020


Presentan : Priska Amelia Belopandung (11-2018-012)
Judul : Postoperative Pain Survival and Correlating Factors in Endometriosis Patients

Pembimbing : dr. Yanto Kusnawara. Sp.OG

Ringkasan :

Endometriosis didefinisikan sebagai implantasi abnormal jaringan endometrium di luar rongga


rahim. Jaringan ektopik ini dapat menyebabkan proses inflamasi kronis yang bergantung pada
hormon estrogen.1-7 Endometriosis ditemukan pada 176 juta orang di seluruh dunia. Ini
mempengaruhi sekitar 5-10% wanita usia reproduksi.5,7,8 Penyakit ini adalah salah satu
penyebab utama keluhan nyeri; yang meliputi dismenore, dispareunia, nyeri panggul kronis,
disuria, dan dyschezia.4 Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, sebagian besar pasien
endometriosis datang dengan keluhan nyeri panggul (82,5%), diikuti oleh dismenore (81%),
nyeri punggung bawah (32,5) %), dispareunia (20,9%) dan dyschezia (4,6%). Keluhan nyeri ini
menyebabkan kualitas hidup yang rendah; oleh karena itu, perawatan diperlukan. Ada dua
modalitas dalam merawat pasien endometriosis yaitu terapi konservatif dan bedah. Sampai hari
ini, pengobatan pilihan untuk mengobati endometriosis adalah laparoskopi. Perawatan ini
memiliki beberapa tujuan seperti untuk mengurangi rasa sakit, tingkat kekambuhan dan untuk
mempertahankan kesuburan. 11,12 Endometriosis memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi
yaitu 21,5%, 46,7% dan 55,4% pada tahun kedua, kelima dan ketujuh setelah operasi.13 A studi
23 studi, tingkat kekambuhan endometriosis setelah operasi setinggi 40-50% pada tahun
kelima.14,15 Studi ini juga menyatakan bahwa faktor risiko kekambuhan tinggi ini termasuk usia
ketika didiagnosis, stadium penyakit dan riwayat perawatan sebelumnya.

Hasil Penelitian:
Dalam penelitian ini, usia subjek mulai 17-49 tahun dengan median 40 tahun. Sebagian
besar subjek (87,1%) berusia 30 tahun ke atas. Seratus tiga puluh lima subjek (97,1%)
mengalami menarche pada usia 11 atau lebih. Sebagian besar subyek (66 pasien) adalah
nulipara, 23 subjek (16,5%) adalah primipara, 29 subjek (20,9%) memiliki 2 paritas, 19
subjek (13,7%) 3 paritas dan hanya 2 subjek yang 4 paritas. Derajat endometriosis pasien
dalam penelitian ini dinilai menjadi empat tahap. Satu subjek (0,7%) memiliki penyakit
minimal, 24 subjek (17,8%) memiliki penyakit ringan, 47 subjek (37,8%) memiliki
penyakit sedang dan 67 pasien (48,2%) memiliki penyakit parah. Empat puluh delapan
subyek (34,5%) diberi terapi medis setelah operasi. Sebagian besar dari mereka (20,1%)
diberi obat progestin. Setelah 3 bulan follow-up rutin hingga satu tahun, 126 pasien
(90,6%) menyatakan rasa sakit tidak kambuh.

Foto Kegiatan
Absensi :

No. Nama Tanda Tangan


1. Priska Amelia Belopandung
2. Gabriella Selara Pangarepo
3. Yulita Hera
4. Ida Bagus Indrayana Manuaba
5. Hani Tricia Lesmana
6. Agnes Wisela Gunawan
7. Anjani Ramadhani
8. Inggrid Since Yuliana Frans
9. Bernadus Fransiskus Elvas Wara
10. Syahirah Nadia Binti Mat Zaid

Pembimbing,

dr. Yanto Kusnawara Sp.OG (K)

Anda mungkin juga menyukai