Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Ns Erlina, M Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK VI:

Rizka Dhiyaningtyas ( ST18045)


Rudy Setiawan ( ST18046)
Saptojuni ( ST18047)
Siti Mudmainah ( ST18047 )
Sri Wahyuni (ST 18050)
Sri Yuliati (ST 18051)
Sudibyo ( ST18052)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA

A. LATAR BELAKANG

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar
perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu menyelesaikan berbagai
masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengatasi masalah secara realistik dan
simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat untuk mengkondisikan pemberian
nilai positif pada anak. Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya
pada unit keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga.
Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua
harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai
taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota
individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,
pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-
tuntunan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan
anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang,
tergantung pada beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak
anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan
perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi
penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah tangga dengan
anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang tetap
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang
sendiri (duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-
nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

1.Pengertian

Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini
bergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam
mendefinisikan. Ada beberapa pengertian keluarga yang perlu diketahui, antara lain
adalah ( Setiadi, 2008, hal 2 ) :
1. Bussard dan Ball ( 1966 )
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu
dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan
berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dan
lingkungannya.
2. WHO ( 1969 )
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi dan perkawinan.
3. Duval ( 1972 )
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan memepertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota keluarga.
4. Helvie ( 1981 )
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
5. Depkes RI ( 1988 )
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi


keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut
Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :
1) Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam berbagai
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
3) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara istri.
4) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.
5) Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suamti
atau istri.

3.Fungsi Pokok Keluarga

Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi
keluarga adalah Fungsi afektif Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
Fungsi sosialisasi Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang
lain diluar rumah.Fungsi reproduksi Fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.Fungsi ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan Fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
C. KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA

1 Pengertian
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga
mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).

2 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal


Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
5. Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga
6. Berperan suami/istri kakek/nenek
7. Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anak
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985 tugas
perkemabangan keluarga meliputi:
1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri

3 Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda


1) Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.
2) Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
3) Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
4) Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik
(kolestrol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).
5) Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum
alkohol, merokok, makan dan lain-lain.

4 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda
dengan orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah
orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya
kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi,
obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda
tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-
efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet
semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat”
menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129).
Menurut Ali, 1999 hal. 48
1) Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
2) Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
3)Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.

D. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA

1. Pengkajian
a) Indentitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Perkerjaan : POLRI
Alamat : -
No. Telpon :-
Komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK
2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1
3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA
4 An. I L 14 Anak Pelajar SD

b) Tipe keluarga
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
Masalah Yang terjadi dg type tersebut : masalah hubungan komunikasi dan interasksi
antara orang tua dan anak dewasa awal, bingung dalam tugas perkembangan keluarga
saat ini
c) Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa : Tn. S berasala dari suku Jawa dan Ny. L berasal dari suku
Melayu. Keduanya tidak mempunyai masalah dengan perbeadaan suku.
2. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan : Tidak ada
d) Agama Dan Kepercayaan Yang Memepengaruhi Kesehatan
Agama Tn. S adalah Islam, begitu pula dengan Ny.L. Tn. S dan Ny. L selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah
kecuali jika Tn. S dan Ny. L sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di
tempat kerja.

e) Status Sosial Ekonomi Keluarga


Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. L
1 Penghasilan Tn. S : Rp. 3.000.000,00
2 Penghasilan Ny .L: Rp. 5.000.000,00
3) Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : Mobil 1 buah, motor 4
buah, dan perabotan rumah tangga lengkap
4) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang di keluarkan keluarga
dalam seyiap bulannya sekitar Rp. 3.000.000,00 – 4.000.000,00
f) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Setiap liburan keluarga pergi liburan ke luar kota, dan biasanya akhir pekan olahraga.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1)Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. S dan Ny. L berada pada
tahap perkembangan keluarga anak usia dewasa awal
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini
keluarga Tn. S dan Ny. L sebagai keluarga yang dalam tahap dengan perkembangan
anak dewasa awal.. Menurut Tn. S saat ini dia dengan istrinya berusaha untuk lebih
membina hubungan dengan keluarga keluarganya, teman dan masyarakat sekitar.
Menurut Tn.S pula bahwa dirinya dan istrinya saat ini hanya berfokus mencari uang
untuk membiayai kuliah maupun sekolah anak- anaknya . Saat ini keluarga Tn. S dan
Ny. L tinggal dirumah sendiri.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena
hubungan pacaran di antara keduanya.
Ny. L : Menurut Ny. F pernah mengalami kanker payudara tetapi sudah di operasi dan
masih sering melakukan check up.
Tn. S : Menurutnya Tn S dirinya pernah menderita usus buntu tetapi sudah di operasi,
dan sekarang yang masih sering di alami adalah gastritis.
An. N : An. N sampai saat ini tidak ada penyakit yang di derita, dan An. N juga jarang
sakit.
An. I : tidak punya riwayat penyakit berbahaya dan jarang sakit.
2. Riwayat penyakit keturunan
Menurut Ny. L, keluarga pernah mengalami penyakit yang berbahaya dan pernah di
rawat di rumah sakit. Dan tidak punya riwayat penyakit keturunan sebelumnya.

3. Pengkajian Lingkugan
Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 25 x 20 meter
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : pribadi
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 5 buah kamar tidur, ruang tamu 1 buah, ruang
makan, dapur 1 buah, kamar mandi dan toilet masing masing 1 buah,
5. Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6. Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari ruangan
tersebut
7. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air galon
9. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
10. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 1 km
11. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena
setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan
12. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah kurang lebih 500 m2. Lantai rumah
menggunakan porselen. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan
dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya
tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah.
Menurut Ny. L karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang
dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang dipergunakan
juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap. Secara umum ventilasi dan
pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara
optimal. Secara umum kebersihan rumah baik.
13. Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak sempit dan
ditanami bunga-bunga . Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan air ledeng dengan pompa listrik untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke tempat saluran pembuangan
melalui pipa paralon. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10
m dari rumah. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1. Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.
2. Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor
RT / RW
3. Budaya : budaya yang mayoritas merata.
3) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya tinggal di
rumah ini sejak mereka menikah.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L dalam
keluarganya ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau pertemuan-
pertemuan khusus dan biasanya berkumpul di waktu-waktu tertentu seperti lebaran
atau seperti acara pernikahann semua keluarga berkumpul. Interaksi keluarga
besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik dan di wilayahnya sudah menjadi
kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. L dan Tn. S sendiri sudah banyak
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah.
5) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik
dan sudah terbiasa saling tolong menolong.

4. Struktur Keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. L dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.
2) Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. S dan Ny.
L selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
3) Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. L,
Tn. S sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan
dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap
melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dan anak-anaknya di rumah
4) Nilai dan norma keluarga :: sebagai umat islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari
suaminya kerja sampai sore.

5. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada adiknya
sehingga antara An. N dan orang tua jarang berkomunikasi secara langsung.
2) Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, dan
hubungan dengan anggota keluarganya kurang baik terutama dengan anggota
keluarga dari ibu
3) Fungsi perawatan kesehatan
1. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) :
Menurut Ny. L di dalam keluarganya mengetahui penyakit yang diderita oleh dirinya
maupun anggota keluarga yang lain.
2. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami : Ny. L sudah melakukan pengobata berbagai cara, Tn. S selalu kedokter jika
mengalami masalah kesehatannya begitu juga pada Anaknya
3. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.
4. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga menjalankan perintah dokter, mengkonsumsi obat yang
sudah diberikan,makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam
menjaga kesehatan.
4) Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik
2. Akseptor : ya.
5) Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral. Dan tidak
merencanakan utntuk memiliki anak lagi
6) Fungsi ekonomi
Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny. L tersebut.

6. Stress dan coping


1) Stressor jangka pendek : Menurut Ny. L stressor pada dirinya yaitu pada
pekerjaan di kantornya. Sedangkan Tn. S stressor jangka pendeknya yaitu
permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
2) Sressor jangka panjang : Menurut Tn. S dan An. N stressor jangka panjangnya
yaitu kondisi kesehatan Ny. L yang selalu di khawatirkan
3) Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan
dengan diskusi. Tetapi berbeda dengan An. N jarang mendiskusikan masalahnya
kepada keluarga
4) Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. L banyak konsultasi
kerjaanya kepada suaminya,begitu juga Tn. S. Mengenai kesehatan Ny. L, bersama
Tn. S berkonsultasi pada dokter spesialis
5) Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada
7. Harapan Keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di alami Ny. L bisa
sembuh
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang
datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada keluarganya dengan penyuluhan-penyuluhan seperti
saat ini.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriks Nama Anggota Keluarga


No
aan Fisik Tn. S Ny. L An. N An. I
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg 55 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, halus Lurus, hitam, Lurus, hitam, bersih
bersih dan bersih tebal dan bersih

Mata konjungtiva Konjungtiva baik, Komjumgtiva Konjungtiva baik, sclera


baik, penglihatan sclera bersih, baik, sclera bersih
kurang baik, Tn. penglihatan kurang bersih,
S menggunakan baik, menggunakan penglihatan baik
kacamata kacamata minus
silinder

Hidung sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),


polip (-), polip (-), penciuman polip (-), polip (-), penciuman baik
penciuman baik baik penciuman baik

Mulut mulut bersih, mulut bersih, mukosa mulut bersih, mulut bersih, mukosa
mukosa lembab, lembab, lidah bersih, mukosa lembab, lembab, lidah bersih, gigi
lidah bersih, gigi gigi cukup. lidah bersih, gigi cukup.
cukup. cukup.

Telinga Pendengaran Pendengaran baik, Pendengaran Pendengaran baik, serumen


baik, serumen (-) serumen (-) baik, serumen (-) (-)
3 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembesaran
JVP pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena vena jugularis
Kelenjar jugularis jugularis jugularis Tidak ada pembengkakan
Tiroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkaka
4 Dada
Mamae
• Inspeksi tidak ada Perubahan bentuk Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,si mamae pasca operasi pembengkakan,s pembengkakan,simetris
metris antara kiri pada bagian kiri dan imetris antara antara kiri dan kanan
dan kanan kanan kiri dan kanan

• Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembengkakan
pembengkakan pembengkakan pasca pembengkakan
operasi
Paru
• Inspeksi Saat bernafas Saat bernafas tidak Saat bernafas Saat bernafas tidak
tidak menggunakan otot tidak menggunakan otot bantuan
menggunakan bantuan pernafasan. menggunakan pernafasan. Pengembangan
otot bantuan Pengembangan paru otot bantuan paru simetris.
pernafasan. simetris. pernafasan.
Pengembangan Pengembangan

• paru simetris.

Palpasi paru simetris. Tidak ada bengkak, Tidak ada Tidak ada bengkak,
fremitus normal. RR bengkak, fremitus normal. RR
Tidak ada 20x/menit fremitus normal. 25x/menit
bengkak, RR 24x/menit
fremitus normal. Tidak ada Tidak ada Tidak ada penimbunan
• Perkusi RR 22x/menit penimbunan cairan, penimbunan cairan, dan tidak ada
Tidak ada dan tidak ada cairan, dan tidak pembesaran paru.
penimbunan pembesaran paru. ada pembesaran
cairan, dan tidak paru.
ada pembesaran
paru.

Auskultasi Bunyi nafas Bunyi nafas normal, Bunyi nafas Bunyi nafas normal, tidak
normal, tidak tidak terdengar suara normal, tidak terdengar suara ronchi
terdengar suara ronchi maupun terdengar suara maupun mengi.
ronchi maupun mengi. ronchi maupun
mengi. mengi.
Jantung
• Palpasi Ictus cordis Ictus cordis normal Ictus cordis Ictus cordis normal yaitu
normal yaitu ics yaitu ics 5 dan 6 normal yaitu ics ics 5 dan 6
5 dan 6 5 dan 6

• Perkusi Letak normal ics Letak normal ics 2 Letak normal ics Letak normal ics 2 dan 3 –
2 dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6 2 dan 3 – 5dan 6 5dan 6


Irama teratur, Irama teratur, sura Irama teratur, Irama teratur, sura
Auskultasi
suara tambahan tambahan tidak ada sura tambahan tambahan tidak ada
tidak ada TD : 110/80 mmHg tidak ada TD : 110/80 mmHg
TD : 120/90 TD : 110/80
mmHg mmHg
5 Abdomen
• Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna normal,
normal, asites (- normal, asites (-). normal, asites (- asites (-).
), ada bekas luka ).
pasca operasi
usus buntu.

• Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan, dan
tekan, dan tidak tekan, dan tidak ada tekan, dan tidak tidak ada benjolan.
ada benjolan. benjolan. ada benjolan.

• Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+)

• Perkusi Organ pada Organ pada abdomen Organ pada Organ pada abdomen
abdomen normal. abdomen normal.
normal. normal.

6 Genetalia - - - -
7 Eksremita
s atas dan
bawah

inspeksi Berfungsi Berfungsi dengan Berfungsi Berfungsi dengan baik.
dengan baik. baik. dengan baik.
Reflek patella (+)
• Perkusi Reflek patella Reflek patella (+) Reflek patella
(+) (+)
Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa
Perilaku Kesehatan Beresiko Yang Berhubungan Dengan Stressor Yang Banyak
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah
2 Mengambil Keputusan - Tn. S tidak ada rencana untuk berubah, hanya saja
yang tepat terkadang kuantitas merokoknya dikurangi.
3 Merawat anggota - Jika dalam keluarga ada salah seorang anggota
keluarga yang sakit keluarga yang sakit, Ny. L yang lebih banyak
ataupun punya masalah berperan.
4 Memodifikasi - Tn. S jika ingin merokok, ia keluar rumah dan
lingkungan menghindari anggota keluarga yang lain.
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga menggunakan dokter praktek.
kesehatan

Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa


Ansietas Yang Berhubungan Dengan Perubahan Status Kesehatan Ny. L
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Ny. L dan keluarga sudah mengetahui masalah yang
dihadapi oleh Ny. L
2 Mengambil Keputusan - Ny. L sudah mengambil keputusan yang tepat
yang tepat
3 Merawat anggota - Ny. L sudah melakukan pengobatan berbagai cara.
keluarga yang sakit
ataupun punya masalah
4 Memodifikasi -
lingkungan
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga memanfaat kan tenaga kesehatan
kesehatan spesialis.

Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Resti
Ketakutan Orang Tua Berhubungan Dengan Perpisahan Dengan Anaknya
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah tapi tidak
melakukan tugas tersebut.
2 Mengambil Keputusan
- Keluarga mengambil keputusan untuk tidak melepas
yang tepat anaknya jauh dari orang tua
3 Merawat anggota
- Keluarga merawat sendiri keluarga yang sakit dan
keluarga yang sakit berusaha untuk memecahkan masalah dengan
ataupun punya masalah bermusyawara

4 Memodifikasi - Keluarga memfasilitasi semua keperluan anak,


lingkungan sehingga anak tidak perlu untuk berpisah dari orang
tua.
5 Memanfaatkan sarana
- keluarga menggunakan sarana kesehatan hanya
kesehatan ketika ada yang keluarga yang sakit

Daftar Masalah
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Perilaku Kesehatan Stressor yang banyak
•Tn. S mengatakan berisiko
bahwa ia perokok aktif,
terutama saat dia
mengalami stress.
•Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam sehari
•Tn. S merokok sejak
sekitar 5 tahun yang
lalu
Do :
•Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. DS: Ansietas Perubahan status
•Keluarga mengatakan kesehatan Ny. L
sangat cemas dengan
kondisi kesehatan Ny.
L sekarang
• Ny. L mengatakan
merasa khawatir jikalau
penyakitnya kambuh
kembali.
DO :
•Ketika dilakukan
pengkajian, keluarga
tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. DS : Resti ketakutan orang tua Perpisahan dengan
•Keluarga mengatakan anaknya
tidak bisa berpisah jauh
dari anak-anaknya.
• Ny. L mengatakan
tidak pernah
melepaskan anaknya
untuk bepergian jauh
tanpa Ny. L dan Tn. S
DO :
•Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di kota
tempat tinggal orang
tuanya.

Skoring
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena Tn.
o Krisis atau keadaan 1 S memiliki riwayat
sejahtera kesehatan pasca
operasi yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn. S
o Dengan Mudah 2 belum ada rencana
o Hanya Sebagian 1 untuk berubah, tetapi
o Tidak dapat 0 sangat mudah untuk
berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
o Tinggi 3 dengan mudah untuk
o Cukup 2 berubah tidak
o Rendah 1 merokok, tetapi
belum merencanakan
untuk tidak merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 tapi tidak perlu segera
segera ditangani ditangani karena Tn.
o Ada masalah, tapi 1 S merasa belum
tidak perlu segera mengganggu aktivitas
ditangani 0 kesehariannya.
o Masalah tidak dirasakan
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena
o Krisis atau keadaan 1 kondisi Ny. L sudah
sejahtera sembuh namun
memiliki resiko untuk
kambuh kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena
o Dengan Mudah 2 penyakit Ny. L belum
o Hanya Sebagian 1 positif sembuh dari
o Tidak dapat 0 kanker, msekipun
sudah dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1= 2/3 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga Tn. S masih
o Tinggi 3 dapat mengendalikan
o Cukup 2 kecemasannya di saat
o Rendah 1 kondisi Ny. L
membaik atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 berat, harus segera
segera ditangani ditangani karena
o Ada masalah, tapi tidak 1 penyakit Ny. L sangat
perlu segera ditangani berbahaya dan
o Masalah tidak dirasakan 0 mengancam
kesehatan.
3. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 1/3X1= 1/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah krisis atau
o Ancaman kesehatan 2 keadaan sejahtera
o Krisis atau keadaan 1 karena keluarga
sejahtera masih belum mampu
untuk melakukan
tugas perkembangan
keluarga dengah
dewasa awal, namun
sudah
mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah dengan mudah
DIUBAH karena keluarga
o Dengan Mudah 2 sudah mengetahui
o Hanya Sebagian 1 tugas perkembangan
o Tidak dapat 0 dari keluarga dewasa
awal hanya saja
kleuarga kurang
pemahaman.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga sudah
o Tinggi 3 mengetahui hanya
o Cukup 2 perlu diberikan
o Rendah 1 pemahaman.
MENONJOLNYA 1 0/2x1= 0 Sifat masalah ini
MASALAH adalah masalah tidak
o Masalah berat, harus 2 dirasakan karena
segera ditangani tidak terjadi
o Ada masalah, tapi tidak 1 disfungsional dalam
perlu segera ditangani proses keluarga.
o Masalah tidak
dirasakan 0
Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
3.Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya.

Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan keperawatan Rasional
hasil
1 Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan •Berikan pendidikan •Agar Tn. S lebih
berisiko b.d stressor berisiko berkurang kesehatan terkait memahami tentang bahaya
yang banyak yang di dengan KH : dengan merokok. merokok dan berencana
tandai dengan : •Tn. S mengetahui untuk berhenti merokok.
DS : semua tentang bahaya •Berikan motivasi •Menumbuhkan motivasi
•Tn. S mengatakan merokok,baik untuk pada Tn. S untuk dalam diri Tn. S agar
bahwa ia perokok dirinya maupun untuk berhenti merokok. benar-benar dapat berhenti
aktif, terutama saat dia orang disekitarnya. merokok.
mengalami stress. •Klien mulai
•Dia merokok dalam mnegurangi intensitas •Berikan terapi anti •Mengannti rokok
sehari dulunya 1 merokonya 1 bungkus merokok seperti dengan permen
bungkus dalam sehari bisa untuk 2 hari mengganti rokok mengurangi kecanduan
•Tn. S merokok sejak dengan permen. Tn. S dengan rokok.
sekitar 5 tahun yang
lalu
DO :
•Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. Ansietas b.d Ansietas berkurang • Kaji kecemasan Ny. • Untuk menetukan
ancaman/perubahan dengan KH : L dan keluarga. intervensi selanjutnya.
status kesehatan Ny. L •Manunjukkan •Berikan pendidikan •informasi yang cukup
yang di tandai dengan kontrol ansietas kesehatan terkait dan aktual dapat
: •Keluarga dengan penyakit Ny. L mengurangi kecemasan
DS: mengatakan tidak •Bantu klien untuk keluarga maupun Ny. L
•Keluarga terlalu memfokuskan pada •Sebagai alat untuk
mengatakan sangat mengkhawatirkan lagi situasi saat ini mengidentifikasi
cemas dengan kondisi kondisi Ny. L yang mekanisme koping yang
kesehatan Ny. L sudah mulai diperlukan mengatasi
sekarang membaik. cemas.
•Ny. L mengatakan
merasa khawatir
jikalau penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
•Ketika dilakukan
pengkajian, keluarga
tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. Resti ketakutan orang Kecemasan Tn. S dan •Berikan penyuluhan •Agar keluarga dapat
tua b.d perpisahan Ny. L berkurang kepada keluarga memahami bahwa anak
dengan anaknya yang dengan KH : tentang pentingnya dewasa awal sudah harus
ditandai dengan : •Keluarga mampu memandirikan anak. mampu untuk hidup
DS : mengurangi •Berikan penyuluhan mandiri.
•Keluarga kecemasan dan tentang kecemasan dan
mengatakan tidak bisa ketakutan untuk ketakutan yang dapat •Menjelaskan kepada
berpisah jauh dari melepaskan anak- di atasi. keluarga bahwa
anak-anaknya. anaknya keluar. •Ajarkan kepada kecemasan mereka dapat
•Ny. L mengatakan •Keluarga keluarga untuk dapat diatasi dengan informasi
tidak pernah mengetahui bahwa melepaskan anaknya yang cukup.
melepaskan anaknya melepas anak dewasa keluar namun masih •Memberi kesempatan
untuk bepergian jauh awal adalah tugas dari dapat untuk dipantau, keluarga untuk dapat
tanpa Ny. L dan Tn. S perkembangan seperti mengizinkan mengizinkan anaknya
DO : keluarga. anak dewasa awal bepergian tanpa mereka,
•Tampak An. N untuk pergi bersama sebagai bentuk awal untuk
melanjutkan teman-temannya. mengurangi ketakutan
pendidikannya di kota keluarga yang berlebihan.
tempat tinggal orang
tuanya.

Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
( soap)
Perilaku Kesehatan m•emberikan S : keluarga
berisiko b.d stressor pendidikan terutama Tn.S
yang banyak yang kesehatan terkait sudah mengerti
di tandai dengan : dengan merokok. bahaya rokok
DS : O :- terlihat
•Tn. S •memberikan keluarga
mengatakan bahwa motivasi pada Tn. S memperhatikan
ia perokok aktif, untuk berhenti pada saat diberikan
terutama saat dia merokok. pendidikan
mengalami stress. - Tn. S langsung
•Dia merokok • memberikan membeli permen
dalam sehari terapi anti merokok untuk sebagai ganti
dulunya 1 bungkus seperti mengganti rokok
dalam sehari rokok dengan A : masalah teratasi
•Tn. S merokok permen. P : hentikan

sejak sekitar 5 intervensi

tahun yang lalu


DO :
•Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
Ansietas b.d meng•Kaji S : keluarga
ancaman/perubahan kecemasan Ny. L terutama Ny. L
status kesehatan dan keluarga. mengatakan lebih
Ny. L yang di •memberikan memahami tentang
tandai dengan : pendidikan penyakitnya setelah
DS: kesehatan terkait diberikan
•Keluarga dengan penyakit pendidikan
mengatakan sangat Ny. L O : terlihat Ny. L
cemas dengan mem•bantu klien meperhatikan
kondisi kesehatan untuk kesehatan dengan
Ny. L sekarang memfokuskan pada olahraga teratur
•Ny. L situasi saat ini A : masalah teratasi
mengatakan merasa P : hentikan
khawatir jikalau intervensi
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
•Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
Resti ketakutan •memberikan S : keluarga
orang tua b.d penyuluhan kepada mengatakan baru
perpisahan dengan keluarga tentang mengatahui bahwa
anaknya yang pentingnya betapa pentingnya
ditandai dengan : memandirikan anak. memandirikan anak
DS : •memberikan usia dewasa muda
•Keluarga penyuluhan tentang O : terlihat anak
mengatakan tidak kecemasan dan dari Tn. S dan Ny.
bisa berpisah jauh ketakutan yang L bermain bersama
dari anak-anaknya. dapat di atasi. temen2nya
•Ny. L mengg•ajarkan A: masalah teratasi
mengatakan tidak kepada keluarga P : hentikan
pernah melepaskan untuk dapat intervensi
anaknya untuk melepaskan
bepergian jauh anaknya keluar
tanpa Ny. L dan Tn. namun masih dapat
S untuk dipantau,
DO : seperti mengizinkan
•Tampak An. N anak dewasa awal
melanjutkan untuk pergi bersama
pendidikannya di teman-temannya.
kota tempat tinggal
orang tuanya.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu


Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC
Ali, Zaidin.1999.Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga.Depok:Akademik Keperawatan
Raflesia

Anda mungkin juga menyukai