Tujuan Keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluasi
apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas bagi
akuisisi tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi.
Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan yang Terkait
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan untuk
memperoleh barang dan jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus tersebut umumnya
dimulai dengan pembuatan permintaan pembelian oleh karyawan yang berwenang yang
memerlukan barang dan jasa itu, dan berakhir dengan pembayaran utang usaha.
Berikut ini merupakan 4 fungsi dalam bisnis dan Dokumen umum yang digunakan untuk
persetujuan permintaan akan barang&jasa :
Mengakui Kewajiban
Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan pencatatan yang
tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal akan mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran
kas aktual, karena itu perusahaan harus berhati-hati mencantumkan semua transaksi, hanya
akuisisi yang dilakukan ,dan pada jumlah yang tepat. Dokumen dan catatan yang umum
meliputi:
1. Faktur Vendor adalah dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukan jumlah yang
terutang atas suatu akuisisi. Faktur tersebut menunjukan deskripsi dan kuantitas barang serta
jasa yang diterima, harga, syarat diskon tunai, tanggal penagihan , dan total jumlahnya.
2. Memo Debet merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukan pengurangan
jumlah yang terutang kepada vendor akibat adanya retur barang atau pengurangan yang
diberikan.
3. Voucher sering digunakan organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk mencatat
dan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi akan
diberi nomor urut.
4. File Transaksi Akuisisi adalah file yang dibuat komputer yang meliputi semua transaksi
akuisisi yang diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode (satuhari, satuminggu,
satubulan). File ini berisi semua informasi yang dicantumkan kedalam sistem dan meliputi
informasi tentang setiap transaksi seperti nama vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun atau
klasifikasi, dan deskripsi serta kuantitas barang dan jasa yang dibeli.
5. Jurnal Akuisisi atau Listing jurnal (Jurnal Pembelian) jurnal tersebut mengidentifikasi
apakah akuisisi dilakukan secara tunai atau dengan utang usaha. Jurnal atau listing dapat
mencakup periode selama sebulan. Transaksi yang sama dicatat dalam jurnal atau listing juga
di posting kebuku besar umum, dan jika dilakukan secara kredit, ke file induk utang usaha.
6. File Induk Utang Usaha mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan
pengurangan akuisisi untuk setiap vendor.file induk ini diperbaharui dari file transaksi
akuisisi, retur dan pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi.
7. Neraca Saldo Utang Usaha mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau
dari setiap faktur atau voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung
dari file induk utang usaha.
8. Laporan Vendo r adalah dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukan
saldo awal, akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo untuk Utang Usaha
Karena semua transaksi dalam akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir melalui utang
usaha,maka akuninis angatlah penting bagi setiap audit atas siklus akuisisi dan pembayaran.
Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa.
Tahap 3: Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo Utang Usaha
Tujuan audit atas utang usaha adalah menentukan apakah saldo utang usaha telah dinyatakan secara
wajar dan di ungkapkan secara layak. Auditor harus mengetahui perbedaan penekanan antara audit
atas kewajiban dan aset. Perbedaannya yaitu ketika memverifikasi aset , auditor lebih saji melalui
verifikasi dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dokumen pendukung.
Karena akun kewajiban menekan pada kurang saji, maka pengujian kewajiban setelah periode
penting untuk utang usaha. Luas pengujian untuk mengungkapkan utang usaha yang belum
tercatat, sangat bergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo akun yang
potensial.
Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang belum Dibayar Beberapa Minggu
Setelah Akhir Tahun.
Auditor melaksanakan prosedur ini karena dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar
mendekati akhir audit dan bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.
Realibilitas Bukti.
Auditor harus memahami realibilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang digunakan untuk
memverifikasi utang usaha yaitu:
1. Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor.
Dalam memberikan verifikasi penilaian atas saldo akun, auditor harus membedakan antara
faktur vendor dengan laporan vendor.
Faktur vendor, adalah dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan
jumlah yangterutang atas suatu akuisisi. Faktur tersebut menunjukkan deskripsi dan
kuantitas barang sertajasa yang diterima, harga, syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan
total jumlahnya.sedangkan Laporan vendor adalah dokumen yang disiapkan setiap bulan
oleh vendor dan menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran
kepada vendor, dan saldo akhir dalam Memproses dan mencatat pengeluaran kas
Pembayaran atas pembelian barang dan jasa.
Perbedaan antara faktur vendor dan laporan vendor, auditor harus membedakan antara faktur
vendor dengan laporan keuangan ketika memverifikasi jumlah yang terutang kepada vendor.
Auditor akan memperoleh bukti yang sangat handal mengenai setiap transaksi ketika mereka
memeriksa faktur-faktur vendor dan dokumen pendukung terkait setiap laporan penerimaan
dan pesanan pembelian.
Ukuran sampel
Ukuran sampel untuk uji atas rincian saldo utang usaha terutama pada prosedur audit, dokumen
dan catatan yang diperiksa, serta penetepan waktu pengujian. Auditor juga harus
mempertimbangkan ketika mengedit utang usaha.
Ukuran sampel sangat beragam tergantung dari berbagai macam faktor seperti materialitas utang
usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian risiko pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya.
Sampling secara statistikal jarang digunakan dalam mengaudit utang usaha dibandingkan dengan
untuk piutang usaha.Menentukan ukuran populasi sangatlah sulitbagi utang usaha. Karena
penekannya diberikan pada utang usaha yang dihapus, auditor harus berusaha memastikan bahwa
populasi melibatkan semua utang yang potensial.