Anda di halaman 1dari 41

LK-9 SISTEMATIKA LAPORAN BEST PRACTICE

LEMBAR JUDUL

Penggunaan Discovery Learning untuk meningkatkan


kompetensi kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal Matematika yang berorientasi HOTS Materi
Matriks Kelas X TKJ 1
SMK WALISONGO Semarang

Oleh :
MULYO SUBAGYO, S.Pd

1
HALAMAN PENGESAHAN

Kami selaku kepala SMK Walisongo Semarang dari Guru:


Nama : Mulyo Subagyo, S. Pd
Mapel : Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Laporan :"Penggunaan Discovery Learning untuk meningkatkan kompetensi
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Matematika yang berorientasi HOTS
Materi Matriks”.
Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang dibuat oleh guru tersebut di atas telah di
sahkan.

Mengetahui Semarang, 18 Desember 2019


Kepala SMK Walisongo Guru Mapel

Dwi Hartadi, S. Pd Mulyo Subagyo, S. Pd

2
BIODATA PENULIS

Nama : Mulyo Subagyo, S. Pd


Tempat,Tgl, Lahir : Semarang, 18 September 1985
Alamat : Jln. Bonangrejo RT 4 RW 3, Bonang Demak
Agama : Islam
Satuan Pendidikan : SMK Walisongo Semarang

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan kegiatan PKP yang
berjudul Penggunaan Discovery Learning untuk meningkatkan kompetensi kemampuan
siswa dalam menyelesakan soal Matematika yang berorientasi HOTS
Terima kasih saya ucapkan kepada Guru Inti yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman guru
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan kegiatan PKP yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan kegiatan PKP ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Semarang, 18 Desember 2019

Mulyo Subagyo, S. Pd

4
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL…………………………………………………………………. 1
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………... 2
BIODATA PENULIS ……………………………………………………………… 3
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... 4
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. 5
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 6
B. Jenis Kegiatan …………………………………………………………. 8
C. Manfaat Kegiatan …………………………………………………….... 8
BAB 2 : PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………… 9
B. Bahan / Materi Kegiatan ……………………………………………… 9
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ………………………………... 9
D. Alat/Instrumen ………………………………………………………… 13
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ………………………………………….. 14
BAB 3 : Hasil Kegiatan
A. Hasil …………………………………………………………………… 15
BAB 4 : Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan ……………………………………………………………….. 17
B. Rekomendasi …………………………………………………………… 17
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………. 18
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………... 18

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi siswa. Pada
dasarnya kesulitan yang dialami siswa bukan karena faktor dari siswa itu sendiri,
melainkan juga faktor dari guru. Penerapan model pembelajaran yang kurang tepat
dan monoton dapat menyebabkan ketidaktertarikan dan kejenuhan siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika hal ini terjadi maka siswa tidak dapat
menguasai materi yang disampaikan oleh guru sehingga kemampuan pemahaman
belajar siswa tidak maksimal.

Penentuan metode atau teknik mengajar yang akan digunakan harus


senantiasa diawali dari situasi nyata di dalam kelas. Bila situasi dan suasana di dalam
kelas berubah maka metode atau teknik mengajar pun juga harus berubah. Karena
itulah seorang guru sebagai ”pengendali” kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
harus menguasai dan tahu kelebihan dan kekurangan beberapa macam metode
pengajaran dengan baik, sehingga guru mampu memilih dan menerapkan metode
pengajaran yang dinilai paling efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama


ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku
tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir
siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru
hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada

6
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis
juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi


bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan
cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah
penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat
teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan


berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran discover learning.

Menurut Hosnan (2014:282): “discovery learning adalah suatu model untuk


mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,
maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar
penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan
sendiri masalah yang dihadapi”

Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru


berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin
merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Setelah melaksanakan pembelajaran Matematika dengan model discovery


learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih
bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model discovery learning ini
diterapkan pada kelas X dan XII ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama
baiknya. Praktik pembelajaran discovery learning yang berhasil baik ini penulis

7
simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi
HOTS dengan model discovery learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran
Matematika di kelas X

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi kemampuan
siswa dalam menyelesakan soal Matematika yang berorientasi HOTS.

8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran


berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X TKJ 1 semester 1 di
SMK Walisongo Semarang sebanyak 27 orang

B. Bahan/Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas X
untuk materi Matriks, sebagai berikut ini:

Matematika Kelas X
KD Menentukan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x 2 dan nilai
3.16 determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3

KD Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan, invers dan tranpose


4.16 pada ordo 2 x 2 serta nilai determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menggunakan
model pembelajaran discovery learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan di
kelas X TKJ. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas X TKJ penulis
menggunakan model discovery learning dengan metode diskusi dan tanya
jawab.

9
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Matematika KLS X
3.16.1 Menjelaskan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x 2

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning .
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak discovery learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Discovery Learning:
a. Kelas X
ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam,


(persiapan/orientasi) memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang 7 menit
Maha Esa, dan meminta salah satu peserta
didik memimpin doa bersama sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai bentuk sikap disiplin.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan buku catatan matematika,
buku tugas, dan alat tulis yang dibutuhkan.
4. Guru memberikan gambaran materi yang
akan dipelajari yaitu mendefinisikan
determinan matrik ordo 2 x 2, mendefinisikan
invers matrik ordo 2 x 2 dan mendefinisikan
tranpose matrik ordo 2 x 2.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru menyampaikan proses kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh

10
peserta didik yaitu melakukan diskusi
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari
4 orang
7. Peserta didik membentuk kelompok dan
duduk sesuai dengan kelompoknya
8. Peserta didik mengingat kembali materi
yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya

Apersepsi Guru memberi pertanyaan ke peserta didik 1 menit


tentang operasi bilangan real sebagai materi
prasyarat

Motivasi Guru memberi motivasi peserta didik, dengan 2 menit


menyampaikan materi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.

B. Kegiatan Inti

Sintak Model Peserta didik mengamati stimulus yang 10 Menit


Pembelajaran 1 diberikan oleh guru LKPD berupa tabel
Fase Stimulus yang berisi matrik ordo 2 x 2 yang memuat
proses determinan, invers dan transpose
matrik ordo 2 x 2.

Sintak Model Peserta didik bekerja sama melalui diskusi 15 Menit


Pembelajaran 2 kelompok mencoba berpikir kritis dalam
melakukan penyelidikan tentang
identifikasi masalah
mendefinisikan determinan matrik ordo 2 x
2, mendefinisikan invers matrik ordo 2 x 2
dan mendefinisikan tranpose matrik ordo 2
x 2.

11
Sintak Model 1. Melalui LKPD yang telah disiapkan, peserta 15 Menit
Pembelajaran 3 didik dipandu untuk menyelesaikan stimulus
yang diberikan dengan bantuan
Fase Pengumpulan
memformulasikan rumus determinan, invers
Data dan transpose matrik ordo 2 x 2 yang didapat
dari hasil mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber.
2. Peserta didik diberi kesempatan membaca
buku maupun sumber lain (literasi) untuk
memperoleh informasi dalam rangka
mendefinisikan determinan matrik ordo 2 x
2,mendefinisikan invers matrik ordo 2 x 2 dan
mendefinisikan tranpose matrik ordo 2 x 2.
Sintak Model a. Dengan penuh tanggung jawab peserta didik 10 Menit
Pembelajaran 4 melaksanakan diskusi kelompok
mengerjakan LKPD dan kerja sama untuk
Fase Pengolahan Data
mengolah informasi yang telah diperoleh
dan bertanya pada guru apabila ada hal yang
kurang dimengerti.
b. Guru membimbing pelaksanaan diskusi
dengan mengelilingi setiap kelompok apabila
menemui kesulitan.
Sintak Model a. Guru meminta perwakilan kelompok untuk 10 Menit
Pembelajaran 5 mengomunikasikan hasil diskusinya dengan
penuh percaya diri dan memberi kesempatan
Fase Verivikasi
pada kelompok lain untuk menanya dan
menanggapi.
b. Guru mengapresiasi perwakilan kelompok
yang tampil dengan memberi tepuk tangan

Sintak Model 1. Peserta didik bersama guru melakukan 10 Menit


Pembelajaran 6 penarikan kesimpulan
2. Peserta didik mendefinisikan determinan
Fase Generalisasi
matrik ordo 2 x 2,mendefinisikan invers
matrik ordo 2 x 2 dan mendefinisikan
tranpose matrik ordo 2 x 2.

C. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )


1. Guru memberikan kuis
2. Guru memberi penguatan tentang apa yang dipelajari

12
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya
yaitu tentang mendefinisikan determinan matrik ordo 3 x 3, dan
mendefinisikan tranpose matrik ordo 3 x 3.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pesan untuk menjaga
lingkungan dan memberikan salam penutup.

Foto 1 : Berdo’a sebelum pembelajaran dimulai

Foto 2 : Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Foto 3 : Diskusi Kelompok

Foto 4 : Persentasi Kelompok

D. Alat/Instrumen
1. Alat
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah

13
Kelas X TKJ
 Penyajian materi “Matriks”,
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Lembar Tes Peserta Didik (LTPD)

2. Instrumen
Instrumen yang digunakan ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk
melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis bentuk uraian singkat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


1. Kelas X
Dilaksanakan pada hari Kamis 12 Desember 2019
Dan dilaksanakan berlokasi di ruang kelas X TKJ di SMK Walisongo Semarang

14
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
discovery learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
3. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori
materi tersebut, tetapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari
yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya dalam kehidupan nyata.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi Matematika
tentang:
 Kelas X TKJ yaitu Menjelaskan nilai determinan, invers dan tranpos pada
ordo 2 x 2 dan Menentukan nilai determinan, invers dan tranpos pada
ordo 2 x 2
4. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung

15
bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali
dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik pembelajaran Matematika
berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
5. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery
learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah.
Sebelum menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks
yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks
tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari
data, materi dari sumber lainnya.

16
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran discovery learning layak
dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat
meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran discovery
learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran discovery learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
Matematika yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi

17
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/view
https://www.liputan6.com/health/read/2325617/arti-lambang-tut-wuri-handayani-
kemdikbud
https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-
learning.html
http://berita-guru-terkini.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-model-
discovery_12.html
http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-pkp.html

LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKPD
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran

18
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

19
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Lampiran 1. Foto – foto kegiatan

Foto 1 : Berdo’a sebelum pembelajaran dimulai

Foto 2 : Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Foto 3 : Diskusi Kelompok

Foto 4 : Persentasi Kelompok

20
Lampiran 2. RPP
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Walisongo Semarang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester :X/2
Materi Pokok : Matriks
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

21
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.16.1 Menjelaskan nilai determinan, invers
3.16 Menentukan nilai dan tranpos pada ordo 2 x 2
determinan, invers dan
tranpos pada ordo 2 x 2 dan
nilai determinan dan
tranpos pada ordo 3 x 3

Kompetensi Keterampilan 4.16.1 Mengidentifikasi masalah yang


4.16 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan determinan, invers dan
yang berkaitan dengan tranpose pada ordo 2 x 2
determinan, invers dan
tranpose pada ordo 2 x 2
serta nilai determinan dan
tranpos pada ordo 3 x 3

C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x 2
2. Menentukan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x 2

D. Materi Pembelajaran
Determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x 2

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : diskusi dan tanya jawab
Model Pembelajaran : Discovery learning.
Sintaks :
1. Fase Stimulasi
2. Fase Identifikasi Masalah
3. Fase Pengolahan Data
4. Fase Verifikasi
5. Fase Generalisasi

22
F. Media Pembelajaran
a. Media : Papan tulis, Laptop
b. Bahan : LKPD

G. Sumber belajar
Buku :
c. Kasmina dan Toali. (2013). Matematika untuk SMK kelas X. Jakarta: Erlangga
d. Manulang, S. dkk. (2017). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas XI
Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kemendikbud
e. Internet.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
D. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam,


(persiapan/orientasi) memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha 7 menit
Esa, dan meminta salah satu peserta didik
memimpin doa bersama sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai bentuk sikap disiplin.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan buku catatan matematika,
buku tugas, dan alat tulis yang dibutuhkan.
4. Guru memberikan gambaran materi yang
akan dipelajari yaitu mendefinisikan
determinan matrik ordo 2 x 2, mendefinisikan
invers matrik ordo 2 x 2 dan mendefinisikan
tranpose matrik ordo 2 x 2.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru menyampaikan proses kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik yaitu melakukan diskusi
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4
orang
7. Peserta didik membentuk kelompok dan
duduk sesuai dengan kelompoknya

23
8. Peserta didik mengingat kembali materi yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

Apersepsi Guru memberi pertanyaan ke peserta didik 1 menit


tentang operasi bilangan real sebagai materi
prasyarat

Motivasi Guru memberi motivasi peserta didik, dengan 2 menit


menyampaikan materi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.

E. Kegiatan Inti

Sintak Model 1. Peserta didik mengamati stimulus yang 10 Menit


Pembelajaran 1 diberikan oleh guru LKPD berupa tabel yang
berisi matrik ordo 2 x 2 yang memuat proses
Fase Stimulus determinan, invers dan transpose matrik ordo
2 x 2.

Sintak Model 1. Peserta didik bekerja sama melalui diskusi 15 Menit


Pembelajaran 2 kelompok mencoba berpikir kritis dalam
melakukan penyelidikan tentang
identifikasi masalah mendefinisikan determinan matrik ordo 2 x
2, mendefinisikan invers matrik ordo 2 x 2
dan mendefinisikan tranpose matrik ordo 2
x 2.

Sintak Model 1. Melalui LKPD yang telah disiapkan, peserta 15 Menit


Pembelajaran 3 didik dipandu untuk menyelesaikan stimulus
yang diberikan dengan bantuan
Fase Pengumpulan memformulasikan rumus determinan, invers
dan transpose matrik ordo 2 x 2 yang didapat
Data
dari hasil mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber.
2. Peserta didik diberi kesempatan membaca
buku maupun sumber lain (literasi) untuk
memperoleh informasi dalam rangka
mendefinisikan determinan matrik ordo 2 x
2,mendefinisikan invers matrik ordo 2 x 2

24
dan mendefinisikan tranpose matrik ordo 2 x
2.

Sintak Model b. Dengan penuh tanggung jawab peserta didik 10 Menit


Pembelajaran 4 melaksanakan diskusi kelompok
mengerjakan LKPD dan kerja sama untuk
Fase Pengolahan Data mengolah informasi yang telah diperoleh
dan bertanya pada guru apabila ada hal yang
kurang dimengerti.

b. Guru membimbing pelaksanaan diskusi


dengan mengelilingi setiap kelompok apabila
menemui kesulitan.
Sintak Model a. Guru meminta perwakilan kelompok untuk 10 Menit
Pembelajaran 5 mengomunikasikan hasil diskusinya dengan
penuh percaya diri dan memberi kesempatan
Fase Verivikasi pada kelompok lain untuk menanya dan
menanggapi.
b. Guru mengapresiasi perwakilan kelompok
yang tampil dengan memberi tepuk tangan

Sintak Model 1. Peserta didik bersama guru melakukan 10 Menit


Pembelajaran 6 penarikan kesimpulan
2. Peserta didik mendefinisikan determinan
Fase Generalisasi matrik ordo 2 x 2,mendefinisikan invers
matrik ordo 2 x 2 dan mendefinisikan
tranpose matrik ordo 2 x 2.

F. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )


1. Guru memberikan kuis
2. Guru memberi penguatan tentang apa yang dipelajari
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya
yaitu tentang mendefinisikan determinan matrik ordo 3 x 3, dan
mendefinisikan tranpose matrik ordo 3 x 3.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pesan untuk menjaga
lingkungan dan memberikan salam penutup.

25
6. Penilaian

a. Teknik Penilaian

i. Sikap
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Lembar Lampiran Saat pembelajaran
observasi berlangsung
(catatan
jurnal)

ii. Keterampilan

Contoh Butir Waktu


Pert Teknik
emu Instrumen Pelaksanaan
an 1
1. Kuis Masalah sehari-hari berkaitan Lampiran Tugas di rumah
dengan determinan, invers
dan transpose matriks

iii. Pengetahuan

Bentuk Contoh Butir


No. Teknik Waktu Pelaksanaan Keterangan
Instrumen Instrumen

26
1. Kuis Uraian Lampiran 10 menit (saat assessment for
kegiatan inti) learning

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remidial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar ( ≤70%) diberi kegiatan pembelajaran
remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%;dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥50%.

Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk pemberian
soal latihan

7. Bahan Ajar

Determinan Matriks
Pada Aljabar, determinan matriks dapat diartikan sebagai nilai yang mewakili
sebuah matriks bujur sangkar. Simbol nilai determinan matriks A biasanya dinyatakan
sebagai det (A) atau A . Cara menghitung determinan matriks tergantung ukuran
matriks bujur sangkar tersebut. Cara menghitung nilai determinan dengan ordo 3 akan
berbeda dengan cara menghitung matriks bujur sangkar dengan ordo 2.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara menghitung determinan di bawah.

Determinan Matriks Ordo 2 x 2

Seperti yang sudah kita ketahui, matriks ordo 2 x 2 dinyatakan seperti bentuk di
bawah :
a b 
A 
c d 

Nilai determinan A disimbolkan dengan A , cara menghitung nilai determinan A


dapat dilihat seperti pada cara di bawah :

det( A)  A  ad  bc

Contoh soal :

27
Tentukan nilai determinan matriks :

 3 1
A 
2 5

Pembahasan :

A  ad  bc  3.5  1.2  15  2  13

Invers Matriks
Invers matriks dapat diartikan sebagai kebalikan dari suatu matriks tertentu. Jika
suatu matriks bujur sangkar A dikalikan terhadap inversnya yaitu matriks bujur
sangkar A 1 maka menghasilkan matriks I (matriks identitas pada operasi
penjumlahan matriks).
A. A 1  I
A  ( A)  0

Invers Matriks Ordo 2 x 2

Invers dari suatu matriks A

a b 
A 
c d 

Dinyatakan dalam rumus dibawah.

1  d  b
A 1   
ad  bc   c a 

Contoh menentukan invers matriks A dapat dilihat seperti langkah – langkah berikut.

Diketahui :

3 2
A 
1 4

Tentukan invers dari mtariks A !

Pembahasan :

1  4  2
A 1 
3.4  2.1  1 3 

28
1  4  2
A 1 
12  2  1 3 

1  4  2
A 1 
10  1 3 

 4 2
 
A 1   10 10 
1 3 
 
 10 10 

 2 1
  
A 1   5 5
1 3 
 
 10 10 

Transpose Matriks

Transpose matriks atau matriks transpose adalah sebuah matriks yang didapatkan
dengan cara memindahkan elemen – elemen pada sebuah kolom menjadi elemen –
elemen sebuah baris dan sebaliknya.

Jika ada suatu matriks A, maka transpose matriks A adalah matriks baru yang
diperoleh dengan dengan mengubah baris mnejadi kolom matriks mula – mula, atau
sebaliknya.

Transpose matriks A dinotasikan A T atau A t .

Contoh – contoh :

1 2
1 3 −3
1. Jika matriks P = [ 3 −5], maka transpose P adalah 𝑃𝑇 = [ ]
2 −5 1
−3 1

 10 13  11
2. Jika matriks M   9 17 7  , maka transpose M adalah
 8 0 15 
 10 9  8
M   13 17 0 
T

 11 7 15 

29
Beberapa sifat matriks transpose :
i   A  B T  AT  B T
ii  AT T  A
iii  k  AT  kAT
iv   ABT  B T AT
Lampiran 3. Bahan ajar

Determinan Matriks
Pada Aljabar, determinan matriks dapat diartikan sebagai nilai yang mewakili
sebuah matriks bujur sangkar. Simbol nilai determinan matriks A biasanya dinyatakan
sebagai det (A) atau A . Cara menghitung determinan matriks tergantung ukuran
matriks bujur sangkar tersebut. Cara menghitung nilai determinan dengan ordo 3 akan
berbeda dengan cara menghitung matriks bujur sangkar dengan ordo 2.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara menghitung determinan di bawah.

Determinan Matriks Ordo 2 x 2

Seperti yang sudah kita ketahui, matriks ordo 2 x 2 dinyatakan seperti bentuk di
bawah :
a b 
A 
c d 

Nilai determinan A disimbolkan dengan A , cara menghitung nilai determinan A


dapat dilihat seperti pada cara di bawah :

det( A)  A  ad  bc

Contoh soal :

Tentukan nilai determinan matriks :

 3 1
A 
2 5

Pembahasan :

A  ad  bc  3.5  1.2  15  2  13

Invers Matriks
Invers matriks dapat diartikan sebagai kebalikan dari suatu matriks tertentu. Jika
suatu matriks bujur sangkar A dikalikan terhadap inversnya yaitu matriks bujur

30
sangkar A 1 maka menghasilkan matriks I (matriks identitas pada operasi
penjumlahan matriks).
A. A 1  I
A  ( A)  0

Invers Matriks Ordo 2 x 2

Invers dari suatu matriks A

a b 
A 
c d 

Dinyatakan dalam rumus dibawah.

1  d  b
A 1   
ad  bc   c a 

Contoh menentukan invers matriks A dapat dilihat seperti langkah – langkah berikut.

Diketahui :

3 2
A 
1 4

Tentukan invers dari mtariks A !

Pembahasan :

1  4  2
A 1 
3.4  2.1  1 3 

1  4  2
A 1 
12  2  1 3 

1  4  2
A 1 
10  1 3 

 4 2
 
A 1   10 10 
1 3 
 
 10 10 

31
 2 1
  
A 1   5 5
1 3 
 
 10 10 

Transpose Matriks

Transpose matriks atau matriks transpose adalah sebuah matriks yang didapatkan
dengan cara memindahkan elemen – elemen pada sebuah kolom menjadi elemen –
elemen sebuah baris dan sebaliknya.

Jika ada suatu matriks A, maka transpose matriks A adalah matriks baru yang
diperoleh dengan dengan mengubah baris mnejadi kolom matriks mula – mula, atau
sebaliknya.

Transpose matriks A dinotasikan A T atau A t .

Contoh – contoh :

1 2
1 3 −3
3. Jika matriks P = [ 3 −5], maka transpose P adalah 𝑃𝑇 = [ ]
2 −5 1
−3 1

 10 13  11
4. Jika matriks M   9 17 7  , maka transpose M adalah
 8 0 15 
 10 9  8
M   13 17 0 
T

 11 7 15 

Beberapa sifat matriks transpose :


i   A  B T  AT  B T
ii  AT T  A
iii  k  AT  kAT
iv   ABT  B T AT

32
Lampiran 4. LKPD

Menentukan Determinan, Invers, dan Transpose Matrik Ordo 2 x 2

Tujuan Aktivitas Peserta Didik mampu:


Menentukan nilai determinan, invers dan transpose matrik ordo 2 x 2
Media dan Alat Pembelajaran
1. Whiteboard
2. Proyektor
Prosedur Kegiatan
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
2. Amati masalah dibawah sampai menemukan rumus determinan, invers dan
transpose matrik 2 x 2. Lengkapi tabel-tabel yang tersedia, tuliskan pada
tempat yang tersedia.
3. Gunakan sumber bacaan seperti buku, modul atau tulisan website blog untuk
mendukung pengamatan kalian.
4. Diskusikan bersama hasil pengamatan dari masalah 1, 2 dan 3.

Masalah 1. Disajikan tabel yang memuat matrik dan proses mencari determinan
matrik ordo 2 x 2.

1. Lengkapilah tabel 1 berikut, amati pola apa yang terdapat dalam setiap
penyelesaian pada kolom proses dan determinan.

Mencari determinan matrik ordo 2 x 2


Matrik Proses Determinan

3 1 = 3.3 − 1.2 𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 9 − 2 = 7


𝐴=( )
2 3

33
1 1 = 1.3 − 1. (−2) 𝐷𝑒𝑡 𝐵 = 3 − (−2) = 5
𝐵=( )
−2 3

3 −7 = 3.2 − (−7). (−4) 𝐷𝑒𝑡 𝐶 = 6 − 28 = −22


𝐶=( )
−4 2

2 −7 = ⋯.…− ⋯.… 𝐷𝑒𝑡 𝐷 = ⋯ − ⋯ = ⋯


𝐷=( )
−5 2

𝐸=( ) = ⋯.…− ⋯.… 𝐷𝑒𝑡 𝐸 = ⋯ − ⋯ = ⋯

𝐹=( ) = ⋯.…− ⋯.… 𝐷𝑒𝑡 𝐹 = ⋯ − ⋯ = ⋯

𝐺=( ) = ⋯.…− ⋯.… 𝐷𝑒𝑡 𝐺 = ⋯ − ⋯ = ⋯

2. Dari hasil tabel 1, Apakah Anda melihat pola dalam setiap penyelesaian pada
kolom proses dan determinan? Jika iya, tuliskan rumus untuk mencari
𝑎 𝑏
determinan matrik 𝐴 = ( ) dibawah ini.
𝑐 𝑑
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………

Masalah 2. Disajikan tabel yang memuat matrik dan proses mencari invers matrik
ordo 2 x 2.

3. Lengkapilah tabel 1 berikut, amati pola apa yang terdapat dalam setiap
penyelesaian pada kolom proses dan invers.

Mencari Invers Matrik ordo 2 x 2


Matrik Determinan Proses Invers

3 1 7 1 3 −1 3 1
𝐴=( ) 𝐴−1 = ( ) −
2 3 7 −2 3 𝐴−1 =( 7 7)
2 3

7 7

34
1 1 5 1 3 −1 3 1
𝐵=( ) 𝐵 −1 = ( ) −
−2 3 5 2 1 𝐵 −1 = (5 5)
2 1
5 5

3 −7 −22 1 2 7 2 7
𝐶=( ) 𝐶 −1 = ( ) − −
−4 2 −22 4 3 𝐶 −1 = ( 22 22)
4 3
− −
22 22

2 −7 … = ⋯.…− ⋯.…
𝐷=( )
−5 2
𝐷−1 = ⋯

𝐸=( ) … = ⋯.…− ⋯.…


𝐸 −1 = ⋯

𝐹=( ) … = ⋯.…− ⋯.…


𝐹 −1 = ⋯

𝐺=( ) … = ⋯.…− ⋯.…


𝐺 −1 = ⋯

4. Dari hasil tabel 1, Apakah Anda melihat pola dalam setiap penyelesaian pada
kolom proses dan invers? Jika iya, tuliskan rumus untuk mencari invers matrik
𝑎 𝑏
ordo 2 x 2, 𝐴 = ( ) dibawah ini.
𝑐 𝑑
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………

Masalah 3. Disajikan tabel yang memuat matrik dan invers matrik ordo 2 x 2.

5. Lengkapilah tabel 3 berikut, amati pola apa yang terdapat dalam setiap
penyelesaian pada kolom transpose matrik.

Mencari Transpose Matrik ordo 2 x 2

35
Matrik Transpose

3 1 3 2
𝐴=( ) 𝐴𝑡 = ( )
2 3 1 3

1 1 1 −2
𝐵=( ) 𝐵𝑡 = ( )
−2 3 1 3

3 −7 3 −4
𝐶=( ) 𝐶𝑡 = ( )
−4 2 −7 2

2 −7 …
𝐷=( )
−5 2

𝐸=( ) …

𝐹=( ) …

𝐺=( ) …

6. Dari hasil tabel 3, Apakah Anda melihat pola dalam setiap penyelesaian pada
kolom matriks dan transpose ? Jika iya, tuliskan rumus untuk mencari transpose
𝑎 𝑏
matrik 𝐴 = ( ) dibawah ini.
𝑐 𝑑
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..

7. Simpulkan secara keseluruhan rumus determinan, invers dan transpose matrik


ordo
2 x 2.
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….

36
Lampiran 5. Kisi – kisi Penulisan soal pilihan ganda dan uraian

1. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMK


Jumlah soal : 2 Soal
Mata pelajaran : Matematika
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Esay
Penyusun : Pangestuti, S. Pd
Alokasi waktu : 10 Menit

Kisi-Kisi Penulisan Soal

Materi Indikator Nomor


Kompetensi Bentuk
No. IPK Soal Level
Dasar Soal
Pokok Soal

1 2 3 4 5 6 7

1 3.16 Menjelaskan Matriks Menentu L3 1 Pilihan 1


Menentukan nilai kan nilai ganda
nilai determinan, determin
determinan, invers dan an 1 essay 2
invers dan tranpos pada pada
tranpos ordo 2 x 2 ordo 2 x
pada ordo 2 x 2 dan
2 dan nilai
determinan
dan tranpos
pada
ordo 3 x 3

37
Lampiran 6. Soal, kunci dan pedoman penyekoran

KARTU SOAL
LK -4b KARTU SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X / 1

Menentukan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x


Kompetensi Dasar
2 dan nilai determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3
Matriks
Materi

Indikator Soal Menentukan nilai determinan pada ordo 2 x 2

Level Kognitif L3

Soal
 3 2   3  1
1. Diketahui matriks A    dan B    . Jika A T adalah transpos
0 5   17 0 
matriks 𝐴 dan AX  B  A , maka determinan matrik 𝑋 adalah … .
T

A. – 5
B. – 1
C. 1
D. 5
E. 8

Kunci Pedoman Penskoran

NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR

38
SOAL

1 B

Penyelesaian

NO
Penyelesaian SKOR
SOAL

1. AX  B  AT 5

 3 2   3  1  3 0 
  X      
0 5   17 0   2 5 

 3 2  0  1
  X   
0 5   15 5 

3 2 0 1
X 
0 5  15 5

3.5  0.2 X  0.5  (1).(15)


15 X  15

X  1

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Soal hots karena level kognifnya L3/C4


2. Mengandung beberapa aspek kognitif.

39
LK-4c KARTU SOAL URAIAN
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matrmatika


Kelas/Semester : X / 1

Menentukan nilai determinan, invers dan tranpos pada ordo 2 x


Kompetensi Dasar
2 dan nilai determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3
Materi Matriks

Indikator Soal Menentukan nilai determinan pada ordo 2 x 2

Level Kognitif L3

Soal
8. Pada tahun ajaran baru, Anas mewakili beberapa temannya untuk membeli 5 buku
Matematika dan 4 buku biologi. Dia harus membayar sebesar Rp. 410.000,-. Pada
saat bersamaan, Samad mewakili teman-teman yang lainnya membeli 10 buku
Matematika dan 6 buku Biologi. Samad harus membayar Rp. 740.000,- untuk
semuanya.
a. Buatlah model matematika dari permasalahan di atas !
b. Buatlah matriks dari permasalahan diatas !
c. Hitunglah harga 1 buah buku matematika dan 1 buah buku biologi !

Kunci Pedoman Penskoran

NO
SKO
SOA URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI
R
L

1. b. Misal : buku matematika = x


buku biologi = y
2
Maka : 5x + 4y = 410.000
10x + 6y = 740.000
c. Bentuk matriks :
 5 4  x   410.000  2
     
10 6  y   740.000 
c.

40
 5 4  x   410.000  6
       D  5.6  4.10  10
10 6  y   740.000 
 410.000 4 
   D x  410.000.(6)  4.(740.000)  2.460.000  2.960.000  500.000
 740.000 6 
 5 410.000 
   D y  5.(740.000)  410.000.(10)  3.700.000  4.100.000  400.000
10 740.000 
D  500.000
x x   50.000
D  10
D y  400.000
y   40.000
D  10

Jadi, harga satu buah buku matematika Rp50.000,00 dan satu buah
buku biologi Rp40.000,00.

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. level kognifnya L3/C4

41

Anda mungkin juga menyukai