Anda di halaman 1dari 2

A.

MASALAH PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA ( SLTP & SLTA)


1. PERKEMBANGAN CIRI SEKUNDER YANG TERTUNDA / TERHAMBAT.
a. Defenisi
 Suatu kondisi dimana ciri sekunder pada ramaja terlambat perkembangannya, yang
menyebabkan ketidakpuasan remaja akan body image.
 Pada remaja yang melewati masa puber (masa remaja awal) dan akhir masa puber
(masa remaja akhir), permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan
ketidakpuasan/keprihatinan mereka dengan keadaan fisik yang tidak berkembang
secara proporsional sesuai dengan usia remaja pada umumnya atau tidak
berkembang sesuai dengan fisik ideal yang mereka inginkan.
 Remaja dengan permasalahan ini seringkali membandingkan dirinya dengan fisik
orang lain ataupun fisik artis/aktor idola mereka, dalam hal ini terfokus pada
pinggul, pantat, perut, paha dan payudara (remaja perempuan) dan kumis, jakun,
jenggot dan otot kekar (pada remaja laki-laki).

b. Akibat pada remaja


1. Kepercayaan diri remaja menurun
2. Distress emosi
3. Pikiran yang berlebihan tentang penampilan
4. Depresi
5. Perilaku makan yang malapdativ, berlanjut ke anoreksia
6. Menurunnya nilai akademik di sekolah

c. Penanganan
1. Bagi orang tua, penting mempertahankan agar anak remajanya selalu dalam
keadaan sehat, dan terpenuhi kebutuhan akan gizi seimbang.
2. Memberikan pemahaman kepada anak tentang proses kematangan pada anak
seusianya dan hal-hal yang dapat menghambat kematangan tersebut bukanlah
suatu yang memalukan /menakutkan, sehingga ia tidak membayangkan terus-
menerus bahwa ada suatu kesalahan pada dirinya bilamana ia berbeda dengan
teman-temannya.
3. Bimbing anak menggali potensi diri, yang bisa menjadi keunggulan dalam hal yang
lain sehingga ia tidak merasa malu akan penampilan, misal prestasi akademik,
prestasi olahraga, perstasi seni, dan lain-lain.
4. Membantu anak memperbaiki penampilan diri.
5. Menjelaskan pada anak bahwa setiap individu itu unik, berbeda dan mempunyai
karakteristik masing-masing yang bisa di unggulkan.

2. KETERLAMBATAN MENCAPAI TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF OPERASIONAL FORMAL


a. Defenisi
 Merupakan suatu perilaku ketidakmampuan remaja dalam mencapai tahap
perkembangan operasional formal yaitu kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
 Sebagian remaja masih berada pada pada tahap perkembangan berpikir
sebelumnya yaitu tahapan operasional kongkrit, dimana pola pikir yang digunakan
masih sangat sederhana, dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi.
 Jika keterlambatan perkembangan tahapan ini tidak dilatih/diperbaiki maka akan
berlanjut hingga dewasa, dimana seseorang tidak mempunyai keterampilan berfikir
dan masih menggunakan penalaran dari operasional kongkrit.
 Masalah pola pikir ini sering terjadi pada remaja-remaja di negara berkembang dan
negara terbelakang.

b. Penyebab
1. Pola asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-
anak, sehingga remaja tidak memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas
perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya
2. Sistem pendidikan yang selalu menggunakan metode satu arah ( ceramah), tidak
melatih anak berpikir dan berpendapat.
3. Kurangnya perhatian guru dan orang tua pada tahap perkembangan berpikir remaja.

c. Penangangan
1. Pentingnya memberikan pemahaman kepada anak tentang tugas-tugas
perkembangan pada remaja secara normal dan memotivasinya untuk mencapai hal
itu.
2. Mendorong anak untuk bercita-cita secara realistik, dan tidak kecewa akan prestasi
yang telah dicapai tetapi berusaha memperbaikinya
3. Ajak remaja berdiskusi tentang banyak hal, mempelajari dan mengembangkan
konsep-konsep sederhana menjadi lebih komplit, hargai perbedaan perndapatnya.
4. Libatkan remaja dalam menyelesaikan suatu permasalahan, biarkan ia berfikir
secara bebas hargai ide dan pendapatnya, meskipun ide tersebut tidak realistik
untuk diterapkan dan tidak ada hasil yang siginifikan bila ide tersebut dilaksanakan.

http://ebookbrowsee.net/masalah-perkembangan-pada-masa-remaja-docx-d33611449

Anda mungkin juga menyukai