Anda di halaman 1dari 3

TANGGA KEBAKARAN

Tangga adalah suatu tempat untuk menghubungkan ruangan bawah dengan ruangan di atasnya. Selain
untuk menghubungkan ruangan‐ruangan tersebut, tangga berfungsi juga sebagai tempat untuk
melarikan diri dari gangguan kebakaran.

 Tangga kebakaran mempunyai beberapa persyaratan, yaitu :


1. tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang mempunyai ketahanan kebakaran
selama 2 jam.
2. tangga dipisahkan dari ruangan‐ruangan lain dengan dinding beton yang tebalnya minimum
15 cm atau tebal tembok 30 cm yang mempunyai ketahanan kebakaran selama 2 jam.
3. bahan‐bahan finishing, seperti lantai dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak licin.
4. pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakar (pintu tahan api)
5. pintu paling atas membuka ke arah luar (atap bangunan) dan semua pintu lainnya membuka
ke arah ruangan tangga, kecuali pintu paling bawah membuka ke luar dan langsung
berhubungan dengan ruangan luar.
6. supaya asap kebakaran tidak masuk ke dalam ruangan tangga, maka di depan tangga
dipasang exhaust fan, sedangkan pada ruangan tangga dipasang pressure fan yang berfungsi
menekan atau memberi tekanan di dalam ruangan tangga yang lebih besar daripada tekanan
pada ruangan luar. Pada gedung yang menjadi objek pengamatan kami exhaust fan dan
pressure fan dapat kita lihat pada gambar potongan gedung.
7. di dalam dan di depan tangga diberi alat penerangan sebagai petunjuk arah ke tangga
dengan daya otomatis/emergency.

• LEBAR TANGGA Lebar tangga yang disyaratkan harus:

1. bebas halangan, seperti pegangan rambat (handrail), bagian dari pagar tangga (balustrade),
dan sejenisnya; dan
2. lebar bebas halangan, kecuali untuk list langit‐langit, sampai ketinggian tidak kurang dari 2 m,
vertikal di atas garis sepanjang bagian yang menonjol dari injakan tangga atau lantai bordes.
2. Tangga yang lebarnya melebihi 2 m dianggap mempunyai lebar hanya 2 m, kecuali bila
tangga tersebut terbagi oleh pagar tangga atau pegangan rambat menerus antara lantai
bordes dan lebar masing‐masing bagian kurang dari 2 m.
• Persyaratan Umum Tangga Kebakaran dan Pintu Keluar
1. Fungsi sistem pintu keluar (‘egress’) baik berupa tangga kebakaran maupun pintu darurat
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni/pengguna bangunan untuk dapat
menuju tempat yang aman dengan selamat. Tempat yang paling aman adalah ruang terbuka
yang besar pada elevasi permukaan tanah. Untuk penghuni/pengguna pada lantai atas suatu
bangunan tinggi, untuk orang penyandang cacat/tuna daksa atau orang sakit dan orang lanjut
usia, maka tempat yang aman adalah suatu ruangan di dalam bangunan itu yang dapat
menahan bahaya api untuk jangka waktu tertentu. Dindingnya harus dapat menahan api
sekurang‐kurangnya selama 2 jam, dan pintu darurat yang digunakan harus dapat menahan
api sekurang‐kurangnya selama 1,5 jam.
2. Peraturan tentang tangga kebakaran dan pintu darurat berbeda antara satu daerah (negara)
dengan wilayah lainnya, namun pendekatan bagi sistem pintu keluar pada dasarnya sama,
yaitu memberi kemudahan bagi penghuni/ pengguna bangunan untuk dapat selamat keluar
dari bangunan yang terkena musibah/bencana.
3. Persyaratan tangga kebakaran, khususnya yang terkait dengan kemiringan tangga, jarak
pintu dengan anak, tinggi pegangan tangga dan lebar serta ketinggian anak tangga, dapat
dilihat pada Gambar berikut.

 Jumlah Tangga dan Lebar Tangga Kebakaran


1. Pada bangunan bertingkat yang digunakan untuk kepentingan umum, maka jumlah tangga
yang perlu disediakan minimal dua buah untuk sirkulasi manusia, dengan lebar minimal 1,20
meter. Untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 8 lantai (< 25 meter), tangga sirkulasi
dapat dipergunakan sebagai tangga kebakaran, sedang untuk bangunan di atas delapan lantai
(> 25 meter) perlu dilengkapi dengan tangga kebakaran dan persyaratan evaluasi darurat
lainnya.
2. Untuk dapat menentukan jumlah dan lebar tangga darurat perlu ditentukan jenis fungsi
bangunan, sehingga dapat ditentukan perkiraan penggunaan per m2 per orang dan leber per
mm per orang.
3. Jarak antar pintu yang disyaratkan dapat dilihat pada Gambar berikut, dengan jarak
maksimum 30 meter (untuk bangunan tanpa sprinkler) dan 45 meter (untuk bangunan dengan
sprinkler). Adapun lebar pintu keluar minimum adalah 80 cm, sedang lebar tangga kebakaran
dan koridor minimum 120 cm.
4. Pintu pada tangga kebakaran hanya terbuka ke arah dalam tangga, kecuali pintu di lantai
dasar, pintu hanya terbuka ke arah luar. Jika bangunan mempunyai basement, maka tangga
turun dari lantai 1 dan tangga naik dari basemen harus disekat, agar orang yang ingin ke lantai
dasar tidak tersesat

Anda mungkin juga menyukai