Tangga adalah suatu tempat untuk menghubungkan ruangan bawah dengan ruangan di atasnya. Selain
untuk menghubungkan ruangan‐ruangan tersebut, tangga berfungsi juga sebagai tempat untuk
melarikan diri dari gangguan kebakaran.
1. bebas halangan, seperti pegangan rambat (handrail), bagian dari pagar tangga (balustrade),
dan sejenisnya; dan
2. lebar bebas halangan, kecuali untuk list langit‐langit, sampai ketinggian tidak kurang dari 2 m,
vertikal di atas garis sepanjang bagian yang menonjol dari injakan tangga atau lantai bordes.
2. Tangga yang lebarnya melebihi 2 m dianggap mempunyai lebar hanya 2 m, kecuali bila
tangga tersebut terbagi oleh pagar tangga atau pegangan rambat menerus antara lantai
bordes dan lebar masing‐masing bagian kurang dari 2 m.
• Persyaratan Umum Tangga Kebakaran dan Pintu Keluar
1. Fungsi sistem pintu keluar (‘egress’) baik berupa tangga kebakaran maupun pintu darurat
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni/pengguna bangunan untuk dapat
menuju tempat yang aman dengan selamat. Tempat yang paling aman adalah ruang terbuka
yang besar pada elevasi permukaan tanah. Untuk penghuni/pengguna pada lantai atas suatu
bangunan tinggi, untuk orang penyandang cacat/tuna daksa atau orang sakit dan orang lanjut
usia, maka tempat yang aman adalah suatu ruangan di dalam bangunan itu yang dapat
menahan bahaya api untuk jangka waktu tertentu. Dindingnya harus dapat menahan api
sekurang‐kurangnya selama 2 jam, dan pintu darurat yang digunakan harus dapat menahan
api sekurang‐kurangnya selama 1,5 jam.
2. Peraturan tentang tangga kebakaran dan pintu darurat berbeda antara satu daerah (negara)
dengan wilayah lainnya, namun pendekatan bagi sistem pintu keluar pada dasarnya sama,
yaitu memberi kemudahan bagi penghuni/ pengguna bangunan untuk dapat selamat keluar
dari bangunan yang terkena musibah/bencana.
3. Persyaratan tangga kebakaran, khususnya yang terkait dengan kemiringan tangga, jarak
pintu dengan anak, tinggi pegangan tangga dan lebar serta ketinggian anak tangga, dapat
dilihat pada Gambar berikut.