Los Angeles

Pada tahun 1900 Amerika Serikat hanya memiliki tiga kota dengan lebih dari satu juta penduduk
- New York, Chicago, dan Philadelphia. Pada 1930, ia memiliki sepuluh kota metropolis raksasa. Yang baru
mengalami pertumbuhan luar biasa, yang mencerminkan perubahan mendasar dalam perekonomian.
Populasi Los Angeles (114.000 pada tahun 1900) meningkat secara spektakuler pada dekade awal abad
kedua puluh, meningkat 1.400 persen secara dramatis dari tahun 1900 hingga 1930.
Sejumlah keadaan berkontribusi terhadap kebangkitan meteorik Los Angeles. Potensi pertanian
di daerah itu sangat besar jika air untuk irigasi dapat ditemukan, dan para pendiri kota memiliki visi dan
penanggalan untuk mendapatkannya dengan membangun saluran air sepanjang 225 mil, selesai pada
tahun 1913, untuk menyadap air Sungai Owens. Kota ini memiliki pelabuhan alami yang luar biasa, serta
koneksi kereta yang sangat baik. Iklim memungkinkan untuk mengambil gambar bergerak sepanjang
tahun; karenanya Hollywood. Hollywood tidak hanya memasok pekerjaan; itu menyebarkan gambar
kehidupan yang baik di California Selatan di layar di seluruh negara. Namun, industri tunggal paling penting
yang mendukung pertumbuhan Los Angeles, secara langsung terkait dengan mobil. Permintaan minyak
bumi untuk bahan bakar mesin bensin menyebabkan pembukaan ladang minyak California Selatan, dan
membuat Los Angeles Utara Pusat penyulingan terbesar di Amerika.
Los Angeles adalah produk dari zaman otomotif dalam arti lain juga: organisasi spasialnya yang
khas bergantung pada kepemilikan pribadi yang meluas terhadap mobil. Los Angeles adalah kota
metropolitan yang terdesentralisasi, terbentang melintasi lanskap padang pasir seluas 400 mil persegi. Itu
adalah kota tanpa pusat nyata. Distrik bisnis pusat kota tidak tumbuh cepat dengan kota secara
keseluruhan, dan sistem transit cepat yang dirancang untuk menghubungkan pusat dengan daerah-daerah
terpencil yang layu dari penggunaan. Sekitar 800.000 mobil terdaftar di Los Angeles County pada tahun
1930, satu per 2,7 penduduk. Beberapa pengunjung dari pantai timur merasa cemas pada bentangan kota
yang tak berujung dan menganggap Los Angeles sebagai kumpulan pinggiran kota semata-mata untuk
mencari kota. Tetapi kebebasan dan mobilitas sebuah kota yang dibangun di atas roda menarik banjir
migran ke kota.