Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 8 Juli 2019 sampai dengan
tanggal 16 Agustus 2019

B. Hasil Kegiatan Aktualisasi


Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada enam jenis kegiatan yang
dilaksanakan diantaranya:
1. Kegiatan Pertama
a. Nama Kegiatan: Mengkonsultasikan rancangan kegiatan yang akan dilakukan
kepada pimpinan

b. Tahapan Kegiatan:
1) Mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan.
Pada tanggal 8 Juli 2019, sebelum bertemu dengan atasan untuk
berkonsultasi, terlebih dahulu saya mempersiapkan materi tentang
rancangan aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada atasan..

Gambar 1 Materi Rancangan Aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada


atasan

2) Melakukan Konsultasi rancangan kegiatan dengan atasan.


Sebelum memulai kegiatan aktualisasi, saya berkonsultasi kepada atasan,
yakni Direktur RSUD Sinjai pada tanggal 8 Juli 2019, lalu atas arahan
Direktur selanjutnya berkonsultasi dengan Kepala Seksi Pelayanan dan
Keperawatan pada hari yang sama.
Gambar 3 Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait pelaksanaan
aktualisasi

Gambar 4 Berkonsultasi dengan Kepala Seksi Pelayanan dan Keperawatan


RSUD Sinjai terkait pelaksanaan aktualisasi

3) Meminta arahan dan masukan dari atasan mengenai rancangan


aktualisasi
Selama berkonsultasi, saya meminta arahan dan masukan dari Atasan
terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Gambar 5 Notulensi hasil konsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait
pelaksanaan aktualisasi

c. Output Kegiatan: Terlaksananya kegiatan konsultasi atas arahan dan petunjuk


dari atasan mengenai rencana kegiatan optimalisasi obat-obat emergency
serta adanya notulen.
d. Keterkaitan Substansi mata pelatihan
Sebelum melaksanakan konsultasi, saya menyiapkan rancangan dan bahan
konsultasi yang ingin dipaparkan dengan penuh tanggung jawab dan cermat
(Akuntabilitas)
Pada saat berkonsultasi saya akan memaparkan gagasan kegiatan ini secara
inovatif, efektif dan efisien. (Komitmen Mutu) Selanjutnya, mencatat
masukan dan arahan dari pimpinan dengan benar dan cermat.
(Akuntabilitas).
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan melaksanakan konsultasi dan memohon petunjuk kepada atasan
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Visi RSUD Kabupaten Sinjai
yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan
Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik
terkait dengan misi pertama RSUD Kabupaten Sinjai yakni “Meningkatkan
sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi yang profesional.”
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dan memohon petunjuk kepada atasan dapat menguatkan
nilai-nilai organisasi yakni kerendahan hati dan tenggang rasa. Karena dalam
melakukan konsultasi, diperlukan kerendahan hati untuk menerima saran dan
masukan dari atasan serta tenggang rasa untuk menghargai pendapat orang
lain.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi maka diperolehnya masukan serta arahan untuk
pelaksanaan aktualisasi.

2. Kegiatan Kedua
a. Nama Kegiatan: Melakukan Pendataan obat-obat Emergency yang belum
tersedia di ruang PONEK
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan Pendataan terhadap stok obat Emergency di PONEK
Pada tanggal 10 Juli 2019 Saya melakukan pendataan terhadap stok obat-
obat Emergency yang ada di Emergency Kit ruang PONEK.

Gambar 6 Melakukan pendataan obat-


obat emergency di PONEK

Gambar 7 Data obat-obat


emergency di PONEK
2) Membuat Perencanaan sesuai ketersediaan obat di Apotek RSUD Sinjai
Pada tanggal 11 Juli 2019 Saya selanjutnya membuat perencanaan daftar
obat-obat Emergency di PONEK yang disesuaikan dengan ketersediaan
stok obat di Gudang farmasi RSUD Sinjai.

Tabel 1 Rencana Standar daftar obat emergency PONEK

c. Output Kegiatan: Tersedianya informasi mengenai obat-obat emergency yang


belum tersedia dan atau obat-obat yang jumlahnya masih kurang.
d. Keterkaitan Substansi mata pelatihan
Dokter melakukan pendataan obat-obat emergency di emergency kit dengan
penuh rasa tanggung jawab. (Akuntabilitas) Selanjutnya saya membuat
perencanaan tentang ketersediaan obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan sebagai bentuk pelayanan yang efektif (Komitmen Mutu).

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan pendataan ketersediaan obat-obat emergency di PONEK diharapkan
dapat memberikan kontribusi pada Visi RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi
Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam
Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik terkait dengan
Misi kedua yakni “Meningkatkan sarana dan prasarana menuju
peningkatan kelas RS” Karena dengan adanya informasi mengenai
persediaan obat-obat emergency dan membuat perencanaan obat-obat
emergency yang kurang atau belum tersedia, maka akan meningkatkan sarana
dan prasarana menuju peningkatan kelas RS.
f. Penguatan Nilai Organisasi
Pendataan obat-obat emergency yang kurang persediaannya meningkatkan
nilai-nilai organisasi yakni nilai komitmen.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiataan pendataan obat-obat emergency di PONEK,
dokter dan bidan mengetahui stok obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan

3. Kegiatan Ketiga
a. Nama Kegiatan: Mengajukan daftar usulan permintaan obat-obat emergency
yang dibutuhkan di ruang PONEK RSUD Sinjai ke Instalasi Farmasi.
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala ruang PONEK
Pada tanggal 18 Juli 2019 saya melakukan konsultasi dengan kepala
ruang PONEK untuk meminta masukan dan persetujuan mengenai
pelaksanaan aktualisasi di ruang PONEK

Gambar 8 Berkonsultasi dengan Karu PONEK terkait pengusulan obat-obat


emergency di ruang PONEK

2) Membuat form pengajuan obat ke Instalasi Farmasi


Pada tanggal 23-24 Juli 2019 saya membuat form pengajuan Obat
emergency yang sesuai dengan daftar obat-obat emergency menurut
keputusan Menkes RI No. 1051/MENKES/SK/XI/2008.
Gambar 9-10 Form pengajuan obat-obat Emergency untuk Ruang PONEK ke Instalasi
Farmasi

3) Melakukan Konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi


Pada tanggal 25 Juli 2019, saya melakukan konsultasi dengan Kepala
Instalasi Farmasi RSUD SInjai untuk meminta arahan dan persetujuan
mengenai pengajuan daftar obat-obat emergency di Ruang PONEK

Gambar 11 Berkonsultasi dengan Karu PONEK terkait pengajuan obat-obat


emergency di ruang PONEK

4) Memberikan daftar usulan obat ke Gudang Farmasi


Pada tanggal 25 Juli 2019, saya memberikan daftar usulan obat -obat
emergency yang telah disepakati ke staf Gudang Farmasi.
Gambar 12 Memberikan daftar usulan obat-obat emergency yang telah
disepakati kepada staff Gudang farmasi.

c. Output Kegiatan: Tersedianya usulan obat-obat emergency yang dibutuhkan


ruang PONEK RSUD Sinjai.
d. Keterkaitan substansi mata pelatihan
Saya melakukan konsultasi kepada kepala ruangan Ponek untuk meminta
arahan dan masukan terkait pengajuan daftar obat emergency di ponek,
konsultasi dengan kepala ruangan ponek merupakan bentuk kerjasama (Etika
Publik) dilanjutkan dengan membuat formulir pengajuan obat emergency kit
ponek, yang merupakan upaya untuk meningkatkan mutu (Komitmen Mutu)
pelayanan ponek. yang selanjutnya di ajukan ke instalasi farmasi.
Setelah itu, saya memberikan daftar obat ke instalasi farmasi agar adanya
kejelasan (akuntabilitas) tentang daftar obat-obat emergency yang perlu
disediakan di ruang PONEK.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pengajuan usulan daftar obat emergency di ponek diharapkan dapat
berkontribusi pada peningkatan Visi RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi
Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam
Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik terkait dengan
Misi organisasi keempat yakni “Meningkatkan manajemen sumber daya
yang lebih efisien dan akuntabel Dengan adanya usulan daftar obat
emergency di ruang PONEK diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
RSUD Kabupaten Sinjai.
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan pengajuan usulan obat-obat emergency di ruang PONEK dapat
meningkatkan nilai dan rasional dalam penyediaan sarana dan prasarana di
ruang PONEK. Karena dalam penyediaan sarana dan prasarana di ruang
PONEK harus berdasarkan pada peraturan nasional (Evidence based)
g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan
Dengan dilaksanaknnya kegiatan pengajuan daftar obat emergency di ruang
PONEK maka dapat meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana di
ruang PONEK.

4. Kegiatan Keempat
a. Nama Kegiatan: Melakukan follow-up ketersediaan obat-obat emergency di
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.

b. Tahapan Kegiatan:
1) Mengecek apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan daftar
pengajuan obat-obat emergency.
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya melakukan pengecekan terhadaap
emergency kit di ruang PONEK untuk mengetahui ketersediaan obat yang
ada.

Gambar 13 Mengecek ketersediaan obat-obat


emergency di emergency kit ruang PONEK.

2) Mengecek tanggal kadaluarsa obat yang diterima


Pada tanggal 26 Juli 2019 saya mengecek tanggal kadaluarsa dari obat-
obat emergency di emergency kit ruang PONEK

Gambar 14 Mengecek tanggal


kadaluarsa obat emergency di
emergency kit ruang PONEK
3) Menyimpan obat di emergency kit
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya menyimpan kembali obat di emergency kit
dan menyimpan kembali emergency kit di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.

Gambar 15 Menyimpan obat-obat


emergency di emergency kit ruang
PONEK

c. Output Kegiatan: Terpenuhinya kebutuhan obat-obat emergency di emergency


kit ruang PONEK
d. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai Profesi ASN
Saya mencocokkan obat – obatan yang diterima dari instalasi farmasi apakah
sudah sesuai dengan daftar pengajuan obat yang diberikan, merupakan bentuk
dari disiplin dan jujur. (Anti Korupsi) Selanjutnya mengecek apakah obat
yang tersedia masih layak untuk dijadikan persediaan obat di emergency kit
ponek. Yang merupakan bentuk tanggung jawab (akuntabilitas) untuk
menyediakan obat yang layak di emergency kit ponek.
Selanjutnya obat obatan yang telah sesuai dengan standar disimpan di
emergency kit ponek yang dilakukan secara mandiri (anti korupsi)
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan Follow up ketersediaan obat – obatan emergency di ponek
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan nilai Visi RSUD
Kabupaten Sinjai yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan Standar
Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang
secara spesifik terkait dengan Misi organisasi keempat yakni “Meningkatkan
manajemen sumber daya yang lebih efisien dan akuntabel.”
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan followup ketersediaan obat emergency di ponek meningkatkan nilai-
nilai organisasi yakni nilai komitmen.
Dalam artian bahwa, obat yang diterima dari instalasi farmasi harus sesuai
dengan daftar usulan pengajuan obat yang diberikan dan sesuai standar.
g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan
Dengan dilakukannya kegiatan ini instalasi ponek memiliki obat – obat
emergency yang sesuai standar.

5. Kegiatan Kelima
a. Nama Kegiatan: Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di
emergency kit pada ruang PONEK RSUD Sinjai

b. Tahapan Kegiatan:
1) Membuat Format Evaluasi
Pada tanggal 27 Juli 2019 saya membuat Form evaluasi untuk menjamin
persediaan obat-obat emergency di ruang PONEK tetap terpenuhi di
setiap shift jaga.

Gambar 16 Mengecek ketersediaan obat-


obat emergency di emergency kit ruang
PONEK

2) Melakukan Sosialisasi mengenai cara pengisian Form Evaluasi.


Pada tanggal 1 Agustus 2019 saya melakukan sosialisasi mengenai cara
pengisian form evaluasi stok obat-obat emergency PONEK di Ruang
Dokter PONEK
Gambar 17 sosialisasi pengisian form evaluasi obat-obat emergency di
emergency kit ruang PONEK

Gambar 18 absen sosialisasi pengisian form evaluasi obat-obat emergency


di emergency kit ruang PONEK

3) Merekapitulasi obat-obat emergency ditiap shift jaga


Pada tanggal 1 Agustus 2019-15 Agustus 2019, bidan jaga merekapitulasi
ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK saat akhir shift yang
di dokumentasikan melalui form evaluasi.
Gambar 19 dokumentasi hasil
rekapitulasi obat-obat emergency
di emergency kit ruang PONEK

4) Melakukan pelaporan mengenai jumlah obat-obat emergency ditiap akhir


shift jaga.
Pada tanggal 1-15 Agustus 2019 dilakukan bidan melaporkan jumlah obat-
obat emergency di ruang PONEK tiap akhir shift jaga kepada dokter jaga.

Gambar 20. bidan melaporkan hasil rekapitulasi obat-obat emergency di


ruang PONEK kepada dokter jaga

c. Output Kegiatan: tersedianya obat – obat emergency di emergency kit dengan


jumlah memadai di tiap akhir shift.

d. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai Profesi ASN


Saya membuat dan mensosialisasikan formulir evaluasi ketersediaan obat
emergency di ponek. Yang merupakan bentuk musyawarah (nasionalisme)
Selanjutnya bidan melakukan rekapitulasi ketersediaan obat obat emergency di
ponek secara jujur (akuntabilitas) di tiap akhir shift jaga. Dan melaporkannya
kepada dokter jaga sabagai bentuk tanggung jawab (anti korupsi)

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di emergency kit
pada ruang PONEK RSUD Sinjai diharapkan dapat berkontribusi pada nilai Visi
RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan
Standar Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi
Selatan yang secara spesifik terkait dengan Misi pertama yakni
“meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organiasi yang
professional.”

f. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di emergency kit
pada ruang PONEK RSUD Sinjai merupakan bentuk penguatan nilai organisasi
Komitmen dalam menjamin mutu pelayanan RS.

g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan


Dengan dilakukannya evaluasi ketersediaan obat di tiap akhir shift, dokter dan
bidan di shift berikutnya mengetahui jumlah obat yang tersedia.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5
Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
2. Rancangan aktualisasi perlu dibuat sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Rancangan aktualisasi tersebut diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada Aparatur Sipil Negara.
3. Aktualisasi diharapkan dapat menjadi bentuk pembiasaan atau habituasi pada
sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara sehari-hari ditempat kerja.
B. Saran
Harapannya agar aktualisasi ini dapat diaplikasikan di ruang perawatan lain di RSUD
Kab. Sinjai

Anda mungkin juga menyukai