Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kultivasi Vol.

14(2) Oktober 2015 55

Suradinata Y.R. ∙ A. Wulansari

Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan


konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat
kemekaran bunga

Response batik roses (Rosa Hybrida L.) with the use concentration of
1–methylcyclopropene (1–MCP) on some level of florescence
Diterima : 15 September 2015/Disetujui : 15 Oktober 2015 / Dipublikasikan : Oktober 2015
©Department of Crop Science, Padjadjaran University

Abstract Batik rose as an ornamental pot plant that Sari Mawar batik sebagai tanaman hias pot yang
has a good quality proportional canopy, similar berkualitas baik memiliki tajuk yang proposional,
flower size and long freshness of flowers, so the ukuran bunga yang seragam dan memiliki
roses beauty can be enjoyed longer. This kesegaran bunga yang lama, sehingga bunga
experimentaims to obtain florescence combinations mawar dapat dinikmati keindahannya lebih lama.
and concentrations of 1-Methylcyclopropene (1- Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh
MCP) on the growth and quality of the batik rose kombinasi kemekaran bunga dan konsentrasi 1 –
flowers. This research was conducted in Kampung Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap pertum-
Cihideung’s Greenhouse from January 2014 to buhan dan kualitas bunga pada tanaman mawar
February 2014. Treatments were arranged in split batik. Percobaan dilaksanakan sejak Januari 2014
plot design consist of five concentrations of 1-MCP hingga Februari 2014 di greenhouse yang berada di
(0μl L-1 1-MCP, 0,25 μl L-1 1-MCP, 0,5 μl L-1 1- Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat.
MCP, 0,75 μl L-1 1-MCP and 1 μl L-1 1-MCP) as Percobaan menggunakan Rancangan Petak
sub plot and four scales of inflorescences as main Terbagi dengan dua factor, yaitu kemekaran
plot (0-10 %, 10-25 %, 50-75 % and 100 %). The bunga dan dosis 1-MCP, diulang sebanyak tiga
result showed that 1-MCP affected diameter and kali. Kemekaran bunga yang digunakan yaitu
freshness of batik rose flower, but don’t showed kemekaran 0-10 %, kemekaran 10-25 %,
significant response to plant height, number of kemekaran 50-75 % dan kemekaran 100 %.
branch, diameter of branch, number of leaves Konsentrasi 1-MCP yang diaplikasikan yaitu, 0 μl
plant. Combination treatment a1m3 (efflorescence l-1 1-MCP, 0,25 μl l-1 1-MCP, 0,5 μl l-1 1-MCP, 0,75 μl
0-10 %, a dose of 0.5 μl L-1) and a3m2 (efflorescence l-1 1-MCP dan 1 μl l-1 1-MCP. Perbedaan antar
50-75 %, a dose of 0.25 μl L-1 ) gives the best effect perlakuan diuji dengan menggunakan uji F,
on the freshness of flowers with a long parameter sedangkan menguji perbedaan rata-rata perlakuan
value of each - every 9.83 days and 9.72 days. digunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf
Combination treatment a1m2 (efflorescence 0-10%, nyata 5 %. Hasil percobaan menunjukan bahwa
a dose of 0.25 μl L-1) and a3m2 (efflorescence 50- kemekaran bunga dan konsentrasi 1-MCP
75%, a dose of 0.25 μl L-1) have the value smaller berpengaruh terhadap komponen kualitas bunga
than the other treatments with respective values - yaitu, pertambahan diameter bunga dan lama
respectively 0.67 and 0.61 cm in diameter kesegaran bunga, tapi tidak berpengaruh terhadap
increment parameter of interest. diameter bunga mekar. Sedangkan pada
komponen pertumbuhan berupa pertambahan
Keywords : 1–Methylcyclopropene ∙ Batik rose ∙ tinggi, pertambahan jumlah cabang, pertambahan
Flowers quality diameter batang dan pertambahan daun per
tanaman, pada berbagai perlakuan tidak
berpengaruh nyata. Kombinasi perlakuan a1m3
Dikomunikasikan oleh Y. Maxiselly (kemekaran 0-10 %, dosis 0,5 μl l-1) dan a3m2
Suradinata Y.R. 1 ∙ A. Wulansari 2 (kemekaran 50-75 %, dosis 0,25 μl l-1) memberikan
1 Dept. Budadaya Pertanian Fakultas Pertanian Unpad pengaruh lebih baik terhadap parameter lama
2 Alumni Program Sarjana Agroteknologi Faperta Unpad
kesegaran bunga dengan nilai masing-masing 9,83
Korespondensi: dryayat_effendi@yahoo.com hari dan 9,72 hari. Kombinasi perlakuan a1m2

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
56 Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015

(kemekaran 0-10 %, dosis 0,25 μl l-1) dan a3m2 pada mawar batik adalah keindahan bunganya.
(kemekaran 50-75 %, dosis 0,25 μl l-1) memiliki nilai Semakin lama bunga tersebut mekar, maka
yang lebih kecil dari perlakuan lain dengan nilai semakin lama pula konsumen dapat menikmati
masing-masing 0,67 dan 0,61 cm pada parameter keindahan tanaman ini.
pertambahan diameter bunga. Salah satu faktor yang menyebabkan
kelayuan pada bunga adalah karena adanya
Kata kunci : 1 – Methylcyclopropene ∙ Kualitas hormon etilen. Etilen merupakan hormon
bunga ∙ Mawar batik tanaman yang mempunyai efek merangsang
proses kematangan buah, serta berpengaruh
___________________________________________ dalam mempercepat terjadinya senesen pada
Pendahuluan sayur, bunga potong dan tanaman hias lain.
Pengaruh etilen pada tanaman hias yaitu,
Mawar atau Rosa hybrida termasuk ke dalam terjadinya gugur pada daun, kuncup bunga,
famili Rosaceae. Tanaman ini termasuk salah kelopak bunga, atau secara umum terjadi pada
satu komoditas tanaman hias yang banyak daerah sambungan atau sendi tanaman
dibudidayakan dan diusahakan di Indonesia (Setyadjit dkk., 2012).
karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
Berdasarkan kegunaannya, tanaman mawar mengurangi efek etilen secara kimiawi pada
sering digunakan sebagai tanaman hias pot, proses pemasakan dan senesen dengan cara
bunga potong, dan dapat digunakan sebagai aplikasi aminoethoxyvinylglycine (AVG) sebagai
tanaman penghias taman, selain itu mawar juga penghambat sintensis etilen, ion perak (Ag+), 2,5-
digunakan sebagai bunga tabur (rampai) dan norbornadiene (NBD), diazocyclopentadiene (DACP)
bahan industri kosmetik dan pewangi dan 1-methylcyclopropene (1-MCP) sebagai peng-
(Suryowinoto, 1997). hambat aksi etilen dengan menonaktifkan
Tanaman hias pot berkualitas baik memiliki penerima (receptor) etilen (Sisler and Serek, 1999).
tajuk yang proposional, ukuran bunga yang Dosis senyawa 1-MCP yang diperlukan
seragam dan memiliki kesegaran bunga yang pada berbagai jenis bunga, buah seperti buah
lama. Mawar pot memiliki kesegaran bunga lebih tomat dan sayuran cukup dengan nano liter per
lama dibandingkan dengan mawar potong yang liter (nL/L) (Setyadjit dkk,. 2012). Salah satu
hanya bisa bertahan 3-5 hari saja. Setelah bunga contoh pengaruh yang sangat efektif dalam
layu, mawar pot masih dapat dinikmati kein- penggunaan senyawa 1-MCP adalah pada
dahannya namun tanaman tetap dirawat dengan bunga asli dari Australia yakni Grevillea ‘Sylvia’,
baik sehingga mawar pot dapat berbunga kembali. dimana pada bunga ini efektifitas 1-MCP cukup
Berbeda dengan mawar potong yang setelah layu dengan konsentrasi nL/L (Setyadjit et al., 2011).
bunganya lalu dibuang. Efektivitas 1-MCP dalam mencegah efek
Mawar dapat ditanam di lapangan maupun etilen tergantung dari jenis tanaman yang diberi
di rumah kaca. Cahaya, suhu dan karbon dioksida 1-MCP, konsentrasi, durasi waktu pemberian,
merupakan faktor yang perlu diperhatikan untuk suhu, stadia pertumbuhan tanaman dan kede-
mawar yang ditanam di rumah kaca,karena wasaan tanaman (Blankenship and Dole 2002;
cahaya, suhu dan karbon dioksida merupakan Dole and Wilkins 2005). Tahap perkem-bangan
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan tanaman harus dipertimbangkan ketika mene-
perkembangan mawar yang tumbuh di dalam rapkan 1-MCP. Tingkat kemekaran pada bunga
greenhouse (Dole and Wilkins, 2005). Selain faktor sangat mempengaruhi keberhasilan dari aplikasi
lingkungan, media tanam dan ketersediaan hara senyawa 1-MCP, karena semakin mekar bunga
serta air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan maka semakin banyak 1-MCP yang dibutuhkan
tanaman mawar. untuk menekan pengaruh buruk dari etilen
Salah satu tanaman hias pot yang banyak (Setyadjit dkk., 2012)
diminati konsumen adalah mawar batik. Mawar
batik merupakan hasil persilangan mawar lokal ___________________________________________
dan mawar impor. Misalnya persilangan antara Bahan dan Metode
mawar merah dengan mawar merah tua yang
nyaris hitam sekaligus juga mawar putih, hasil- Percobaan dilakukan dirumah plastik yang
nya akan memperlihatkan sekuntum mawar berada di desa Cihideung Kabupaten Bandung
dengan warna yang penuh motif (Arifin, 2009). Barat, dengan ketinggian tempat 800 mdpl, suhu
Sebagai tanaman pot, yang dinikmati konsumen harian berkisar antara 17-24 C dan curah hujan

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015 57

2500 mm/th. Percobaan dilaksanakan dari bulan Terdapat 20 perlakuan dengan masing-
Januari hingga bulan Februari 2014. masing diulang sebanyak tiga kali sehingga
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdapat 60 unit percobaan. Setiap unit perco-baan
adalah mawar batik pada fase generatif awal yang terdiri dari 3 sampel tanaman, terdapat total
ditandai dengan adanya bakal bunga. Tanaman populasi sebanyak 180 tanaman. Uji statistik yang
mawar yang digunakan memiliki tinggi tanaman digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan
sekitar 25 cm dengan media tanam berupa sekam : dengan uji F pada taraf 5 %. Selanjutnya apabila
pupuk kandang sapi (1:1), media tanam dima- ada pengaruh nyata, untuk menguji perbedaan
sukkan kedalam plastik polibag ukuran 30 nilai rata-rata perlakuan digunakan Uji Jarak
(diameter 30 cm dan tinggi 25 cm). Inhibitor etilen Berganda Duncan pada taraf nyata 5 %.
berupa ethylblock yang memiliki bahan aktif 1-
methylcyclopropene (1-MCP) sebesar 0,014 %. Alat- ___________________________________________
alat yang digunakan yaitu sungkup kedap udara Hasil dan Pembahasan
yang dibuat dari plastik ultra violet (UV), jangka
sorong, label, wadah plastik, alat tulis, kamera, Berdasarkan hasil analisis data terhadap
timbangan analitik, gelas ukur dan alat - alat untuk semua komponen pertumbuhan, menunjukan
bercocok tanam. Rancangan percobaan yang tidak terjadi interaksi antara faktor kemekaran
digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split bunga dengan konsentrasi 1-MCP.
Plot Design). Percobaan ini terdiri dari dua faktor Berdasarkan Tabel 1 pada parameter
dan tiga ulangan. Faktor pertama sebagai main plot pertambahan jumlah cabang, perlakuan a1
berupa waktu aplikasi 1-MCP (A), faktor kedua (kemekaran 0-10 %) berbeda nyata bila diban-
sebagai sub plot yaitu konsentrasi 1-MCP (M). dingkan dengan perlakuan a4 (kemekaran 100 %)
Faktor pertama (main plot), waktu aplikasi 1- tapi tidak berbeda nyata bila dibandingkan
MCP (A) terdiri dari empat taraf, yaitu : dengan perlakuan a2 (kemekaran 10-25 %) dan a3
a1 : Bunga mekar 0-10 % (kemekaran 50-75 %). Perlakuan a4 (kemekaran
a2 : Bunga mekar 10-25% 100 %) memberikan pengaruh yang rendah
a3 : Bunga mekar 50-75 %; diduga karena pada tingkat kemekaran a4
a4 : Bunga mekar penuh (100 %) (kemekaran 100 %) tanaman menyuplai hara dan
Faktor kedua (Sub Plot), konsentrasi 1-MCP (M) hasil fotosintesis untuk perkembangan bunga,
terdiri dari lima taraf, yaitu : sehingga menyebabkan pertumbuhan cabang
m1 : 0 μLL-1 1-MCP menjadi rendah. Hal ini sejalan dengan Franklin
m2 : 0,25 μLL-1 1-MCP dkk., (1991), yang menyatakan jika pada awal fase
m3 : 0,5 μLL-1 1-MCP reproduktif organ-organ vegetatif gagal bersaing
m4 : 0,75 μLL-1 1-MCP dengan organ reproduktif untuk mendapatkan
m5 : 1 μLL-1 1-MCP hasil asimilat. Perlakuan kemekaran bunga dan

Tabel 1. Pengaruh Tingkat Kemekaran Bunga dan 1-Methylcyclopropene(1-MCP) terhadap Komponen


Pertumbuhan Mawar.

Pertambahan Tinggi Pertambahan Jumlah Pertambahan Diameter Pertambahan Daun


Perlakuan
Tanaman (cm) cabang Batang (cm) Per-tanaman
Kemekaran Bunga
a1 9,71 a 0,98 b 0,31 b 1,22 a
a2 8,50 a 0,73 ab 0,19 a 1,29 a
a3 9,33 a 1,06 b 0,21 a 1,29 a
a4 7,81 a 0,60 a 0,20 a 1,26 a
Konsentasi 1-MCP
m1 8,71 a 0,75 a 0,24 a 1,28 a
m2 9,09 a 0,83 a 0,22 a 1,08 a
m3 8,49 a 1,05 a 0,23 a 1,58 a
m4 9,20 a 0,77 a 0,22 a 1,11 a
m5 8,68 a 0,80 a 0,24 a 1,28 a
Keterangan : Angka rata- rata dalam tiap kolom yang ditandai oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Berganda Duncan.

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
58 Jurnal Kultivasi Vol
Vol. 14(2) Oktober 2015

konsentrasi 1-MCP
MCP yang tidak memberikan bat. Hal ini diperkuat oleh Parker (1999), yang
pengaruh diduga karena pertumbuhan tinggi menyatakan pertumbuhan tanaman dapat
tanaman, diameter batang dan jumlah daun per terjadi jika laju fotosintesis lebih besar dari laju
tanaman dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh respirasi.
tanaman yang berada dii dalam greenhouse.Salah Grafik pada da Gambar 1 menunjukan
satu faktor lingkungan yang berpengaruh perlakuan 1-MCP MCP pada berbagai konsentrasi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi
tanaman adalah suhu. Waktu siang hari tanaman, hal ini diduga karena pertambahan
merupakan suhu optimum tanaman berfoto-berfoto tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor
sintesis dan melakukan respirasi, sedangkan di lingkungan. Benyamin (1996), menyatakan
malam hari tanaman melakukan respirasi bahwa laju pemanjangan batang berbeda antar
dengan laju yang lebih lambat pada suhu yang spesies dan dipengaruhi oleh lingkungan
lebih rendah. Menurut Widiastoety (1995), suhu dimana tanaman tersebut tumbuh. Faktor
yang terlalu tinggi akan meningkatkan respirasi lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap
dan merombak sebagian besar hasil
ha fotosintesis pemanjangan batang adalah suhu dan intensitas
yang menyebabkan cadangan makanan ber- ber cahaya, dimana laju pemanjangan batang
kurang sehingga pertumbuhan tanaman terham-
terham berbanding terbalik dengan iintensitas cahaya.

7,00
Pertambahan Tinggi Tanaman (cm)

6,00
5,00
Minggu
4,00 1-2
Minggu
3,00 2-3
minggu
2,00
3-4
1,00
0,00
a1m1
a1m2
a1m3
a1m4
a1m5
a2m1
a2m2
a2m3
a2m4
a2m5
a3m1
a3m2
a3m3
a3m4
a3m5
a4m1
a4m2
a4m3
a4m4
a4m5

Perlakuan
Gambar 1. Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman pada Minggu 1-2
1 2 Hingga Minggu 33-4
Setelah Tanaman Dipindahkan ke Dalam Plot-plot
Plot plot Percobaan.

1,40
Pertambahan Jumlah Cabang

1,20
Minggu
1,00
1-2
0,80 Minggu
0,60 2-3
Minggu
0,40
3-4
0,20
0,00
a1m1
a1m2
a1m3
a1m4
a1m5
a2m1
a2m2
a2m3
a2m4
a2m5
a3m1
a3m2
a3m3
a3m4
a3m5
a4m1
a4m2
a4m3
a4m4
a4m5

Perlakuan
Gambar 2. Grafik Pertambahan Jumlah Cabang pada Minggu 1-2
1 2 Hingga Minggu 33-4
Setelah Tanaman Dipindahkan ke dalam Plot-plot
Plot plot Percobaan.

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa


( hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP)
MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015
201 59

0,20
Pertambahan Diameter Batang 0,18
0,16
0,14
Minggu
0,12
0,10 1-2
Minggu
0,08 2-3
0,06 Minggu
0,04 3-4
0,02
0,00
a1m1
a1m2
a1m3
a1m4
a1m5
a2m1
a2m2
a2m3
a2m4
a2m5
a3m1
a3m2
a3m3
a3m4
a3m5
a4m1
a4m2
a4m3
a4m4
a4m5
Perlakuan
Gambar 3. Grafik Pertambahan Diameter Batang pada Minggu 1-2
1 2 Hingga Minggu 33-4
Setelah Tanaman Dipindahkan ke dalam Plot-plot
Plot Percobaan.
n.

1,00
Pertambahan Rata - rata Jumlah Daun

0,90
0,80
0,70 Mingg
0,60 u 1-2
0,50 Mingg
0,40 u 2-3
0,30 Mingg
0,20 u 3-4
0,10
0,00
a1m1
a1m2
a1m3
a1m4
a1m5
a2m1
a2m2
a2m3
a2m4
a2m5
a3m1
a3m2
a3m3
a3m4
a3m5
a4m1
a4m2
a4m3
a4m4
a4m5

Perlakuan

Gambar 4. Grafik Rata-rata


rata Pertambahan Daun Per Tanaman pada Minggu 1-2
1 2 Hingga Minggu 33-4
Setelah Tanaman Dipindahkan ke dalam Plot-plot
Plot plot Percobaan.

Pertambahan jumlah cabang yang tinggi di menunjukan jika nilai pertambahan diameter
minggu ke 2-33 tetapi terhenti di minggu 3-4 3 batang tertinggi terjadi pada perlakuan a1m1
diduga karena arah pertumbuhan tanaman (kemekaran 0-10 %, konsentrasi 0 μL L-1) yang
sudah tertuju ke organ generatif, sehingga merupakan kontrol dengan nilai rata rata-rata
pertambahan jumlah cabang terhenti karena pertambahan diameter batang selama percobaan
tanaman menyalurkan fotosintat dan hara pada sebesar 0,11 cm, sedangkan perlakuan a2m3
organ
gan generatif. Hal ini sejalan dengan Salisbury (kemekaran 10-25 %, konsentrasi 0,5 μL L-1)
dan Ross (1995), yang menyatakan jika perkem-
perkem memiliki pertambahan diameter batang terenteren-
bangan bunga dan buah menyebabkan timbul- timbul dah dengan nilai 0,05 cm selama percobaan
nya persaingan hara. Perkembangan fase berlangsung. Hal ini diduga karena perlakuan
reproduktif yang menyebabkan pengalihan hara a1m1 (kemekaran 0-10%,
10%, konsentrasi 0 μL L-1)
menuju bunga dan buah, sehingga memper- memper menyebabkan etilen tidak terhambat oleh 11-
lambat pertumbuhan vegetatif. MCP, sehingga etilen menyebabkan terhambat
terhambat-
Gambar 3 menunjukkan pemberian kon- kon nya pemanjangan batang tapi justru menambah
sentrasi 1-MCP
MCP nampaknya memberikan efek pertumbuhan
mbuhan diameter batang. Hal ini sejalan
pada pertambahan diameter batang. Pada grafik dengan Salisbury dan Ross (1995), yang

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa


Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP)
MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
60 Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015

menyatakan bahwa etilen menghambat peman- bunga kecil dengan ukuran lebih kecil dari 8,0
jangan batang dan akar, bila pemanjangan cm. Rata-rata diameter bunga mekar pada
terhambat maka batang dan akar menjadi lebih percobaan kali ini adalah sebesar 7,77 cm yang
tebal. termasuk kedalam kategori diameter bunga
Gambar 4 selain dipengaruhi oleh pem- kecil.
berian pupuk, pertambahan jumlah daun juga Pertambahan Diameter Bunga. Berda-
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan sarkan hasil analisis statistik menunjukan bahwa
tumbuh. Sejalan dengan Humphries dan terjadi interaksi antara berbagai kemekaran
Wheeler (1963) yang menyatakan jika jumlah bunga dengan konsentrasi 1-MCP terhadap
dan ukuran daun dipengaruhi oleh genotipe dan pertambahan diameter bunga.
lingkungan.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Tabel 3. Pengaruh Tingkat Kemekaran Bunga
pertumbuhan dan perkembangan daun antara dan 1-Methylcyclopropene(1-MCP)terhadap
Pertambahan Diameter Bunga (cm/hari) Selama 3
lain intensitas cahaya, suhu, ketersediaan air dan
Minggu Sejak Tanaman Dipindahkandalam Plot
unsur hara. Berat dan volume daun akan lebih
Percobaan.
tinggi pada intensitas cahaya yang tinggi, tetapi
Konsentrasi 1-MCP
luas daun akan lebih tinggi bila tanaman Perlakuan terhadap Pertambahan Diameter
tumbuh pada intensitas cahaya rendah Bunga (cm/hari)
(Benyamin, 1996). Kemekaran
m1 m2 m3 m4 m5
Bunga
Komponen Kualitas Bunga a1 0,74 A 0,67 AB 0,70 A 0,84 A 0,84 A
Diameter Bunga Mekar. Berdasarkan hasil ab a a b b
analisis statistik menunjukan bahwa tidak a2 0,82 A 0,80 BC 0,77 A 0,89 A 0,83 A
terjadi interaksi antara berbagai kemekaran a a a a a
bunga dengan konsentrasi 1-MCP terhadap a3 0,81 A 0,61 A 0,91 B 0,93 A 0,90 A
diameter bunga mekar. b a b b b
a4 0,82 A 0,91 C 0,77 A 0,99 A 0,93 A
ab bc a c bc
Tabel 2.Pengaruh Tingkat Kemekaran Bunga
dan 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf
yang sama tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5%
Diameter Bunga Mekar (cm).
menurut Uji Jarak Berganda DuncanHuruf kecil
dibaca horizontal dan huruf besar dibaca vertikal.
Perlakuan Diameter Bunga Mekar
Kemekaran Bunga
Tabel 3 menunjukan nilai pertambahan
a1 7,85
diameter bunga yang tinggi didapat pada
a2 7,78
a3 7,68 perlakuan a4 (100%), hal ini diduga karena
a4 7,83 pertambahan diameter bunga yang lebih besar
Konsentrasi 1-MCP disebabkan oleh hormon etilen yang tidak
m1 7,85 dihambat oleh 1-MCP sehingga menyebabkan
m2 7,76 tingginya pertambahan diameter pada bunga.
m3 7,75 Semakin besar nilai pertambahan diameter
m4 7,76 bunga, menyebabkan bunga akan lebih cepat
m5 7,80 mekar. Sejalan dengan Winarno dan Aman
(1981), yang menyatakan etilen dapat memper-
Tabel 2 menunjukan bahwa semua cepat proses pemekaran kuncup, akan tetapi
perlakuan kemekaran bunga dan konsentrasi kuncup yang telah mekar akan cepat mengalami
1-MCP tidak berpengaruh nyata terhadap kelayuan. Selama fase reproduktif, bunga akan
diameter bunga mekar. Hal ini diduga karena mengalami perkembangan kuncup bunga
diameter bunga mekar tidak dipengaruhi oleh 1- menuju anthesis (bunga mekar). Akibatnya
MCP akan tetapi diameter bunga mekar semakin tinggi tingkat kemekaran bunga, maka
dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman. diameter bunga akan semakin besar.
Menurut Darliah dkk (1994), diameter Lama Kesegaran Bunga. Berdasarkan hasil
bunga mawar dibagi menjadi tiga kelompok analisis statistik menunjukan bahwa terjadi
yaitu diameter bunga besar dengan ukuran lebih interaksi antara berbagai kemekaran bunga
dari 9,5 cm, diameter bunga sedang dengan dengan konsentrasi 1-MCP terhadap lama
ukuran 8,0 cm sampai 9,5 cm dan diameter kesegaran bunga.

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015 61

perkembangan harus dipertimbangkan ketika


menerapkan 1-MCP sebagai efek yang bervariasi
dengankematangan tanaman. Menurut Setyadjit
dkk (2012) tingkat kemekaran sangat
menentukan, karena semakin mekar suatu
bunga maka bunga tersebut akan semakin cepat
mengalami senesen sehingga pemberian 1-MCP
tidak akan berpengaruh.

Tabel 4. Pengaruh Tingkat Kemekaran Bunga dan


1-Methylcyclopropen(1-MCP) terhadap Lama
Kesegaran Bunga (hari) Selama 3 Minggu Sejak
Tanaman Dipindahkan ke dalam Plot Percobaan.

Konsentrasi 1-MCP terhadap Lama


Perlakuan
Kesegaran Bunga (hari)
Kemekaran
Gambar 5. Kiteria Kemekaran Bunga 0 – 10 %. m1 m2 m3 m4 m5
Bunga
a1 9,11 B 8,95 B 9,83 C 8,53 B 7,78 A
ab ab b ab a
a2 8,28 AB 8,56 B 9,39 BC 8,09 B 7,83 A
ab ab b ab a
a3 7,39 A 9,72 B 7,06 A 6,06 A 6,17 A
b c ab a a
a4 8,06 AB 6,22 A 8,17 AB 6,11 A 6,06 A
b a b A a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf
yang sama tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5%
menurut Uji Jarak Berganda Duncan.Huruf kecil
dibaca horizontal dan huruf besar dibaca vertikal.

___________________________________________
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Gambar 6: Kiteria Kemekaran Bunga 100 %. diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Konsentrasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP)
Hasil analisis dapat disimpulkan jika dan kemekaran bunga menunjukan adanya
pertambahan diameter bunga berbanding interaksi terhadap komponen kualitas bunga
terbalik dengan lama kesegaran bunga. Semakin yaitu, lama kesegaran bunga dan pertam-
tinggi pertambahan diameter bunga, maka bahan diameter bunga.
kesegaran bunga akan semakin berkurang, 2. Aplikasi 1-Methycyclopropene (1-MCP) tidak
sedangkan semakin kecil pertambahan diameter berpengaruh nyata terhadap semua kom-
bunga maka kesegaran bunga akan semakin ponen pertumbuhan tanaman mawar, tetapi
lama. Penggunaan 1-MCP diharapkan dapat berpengaruh nyata terhadap kompo-nen
memperkecil nilai pertambahan bunga, sehingga kualitas bunga yaitu pada pertambahan
bunga dapat mekar lebih lama, namun diameter bunga dan lama kesegaran bunga,
penggunaan 1-MCP dengan konsentrasi yang sedangkan pada diameter bunga mekar
tinggi dan kemekaran bunga paling tinggi tidak tidak ada pengaruh.
memberikan efek yang nyata untuk memper- 3. Kombinasi perlakuan konsentrasi 1-MCP
panjang lama kesegaran bunga. Hal ini sejalan dan kemekaran bunga pada perlakuan
dengan Blankenship dkk (2002) penggunaan 1- kemekaran 0-10 % dengan konsentrasi 0,5 μl
MCP untuk memperpanjang lama kesegaran L-1 dan perlakuan kemekaran 50-75 %
bunga dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah dengan konsentrasi 0,25 μl L-1 yang memiliki
satunya adalah tahap perkembangan dan nilai masing-masing 9,83 hari dan 9,72 hari
kematangan tanaman. Tanaman pada tahap untuk parameter lama kesegaran bunga.

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga
62 Jurnal Kultivasi Vol. 14(2) Oktober 2015

Kombinasi perlakuan kemekaran 0-10 % Darliah, D. T., S. Sunarjatin, dan I. Kurnia. 1994.
dengan konsentrasi 0,5 μl L-1 dan perlakuan Pengaruh lamanya perendaman dan
kemekaran 50-75 % dengan konsentrasi 0,25 konsentrasi IBA terhadap pertumbuhan
μl L-1 dan memberikan pengaruh terbaik. vegetatif stek mawar (Rosa multiflora).
Saran Buletin Penelitian Tanaman Hias 2(2):43-49.
1. Menggunakan tanaman mawar batik yang Dole J. M. and H.F Wilkins. 2005. Floriculture:
memiliki kemekaran bunga 10 – 20%. Pada principle and species, 2nd edition. New
kemekaran tersebut bunga mulai terlihat Jersey Jersey: Pearson Prentice Hall.
coraknya, sehingga tanaman yang diguna- Franklin P.G., R.B. Pearce, L. Roger., and
kan untuk penelitian akan seragam warna Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya
dan coraknya. (Penerjemah Herawati S. dan Subiyanto)
2. Kondisi lingkungan tumbuh di dalam green- Jakarta : Penerbit UI Press.
house yang memiliki suhu tinggi dan intensitas Humphries, E.C. dan A.W. Wheeler. 1963. Annu.
cahaya rendah mempengaruhi fotosintesis dan Rev. Plant Physiol.
respirasi pada tanaman, sehingga disarankan Parker, R. 1999. Introduction to Plant Science-
untuk modifikasi lingkungan greenhouse agar Revised. Delmar Publishers. NewYork. 752 p.
sesuai dengan kondisi lingkungan yang Salisbury, F. B. dan C. W Ross. 1995. Fisiologi
dibutuhkan tanaman. Tumbuhan. Jilid 3. Penerbit: ITB, Bandung.
Setyadjit, C.J Daryl, E.I Donald , and D.H
___________________________________________ Simons. 2011. 1-MCP (1-Methyl Cyclo-
Ucapan Terima Kasih propene) Protected grevillea ‘Sylvia’
inflorescenses against exogenous ethylene.
Ucapan terima kasih saya berikan kepada Bapak Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Wawan Sutari dan semua pihak yang terlibat. Pascapanen Pertanian : 293-303.
Setyadjit, E. Sukasih dan A.W. Permana. 2012.
___________________________________________ Aplikasi 1-MCP dapat memperpanjang
Daftar Pustaka umur segar komoditas hortikultura. Bul.
Teknol. Pascapanen Pert. Vol 8(1)hal 28-34.
Arifin, Z. 2009. Mawar candy bisa bertahan Sisler E.C. and M. Serek. 1999. Compounds
sampai 15 hari. Surabaya Post. Malang controlling the ethylene receptor. Bulletin
Raya. Available at : (http://malangraya. Botanica Academia Sinica. 40: 1-7.
web.id/2009/09/01/mawar-candy-bisa- Suryowinoto S.M. 1997. Flora Eksotika,
bertahansampai15-hari/) Diakses pada 21 Tanaman Hias Berbunga. Yogyakarta :
oktober 2013. Penerbit Kanisius.
Benyamin L. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Widiastoety, D. 1995. Pengaruh intensitas cahaya
Perkembangan Tanaman. PT. Grafindo terhadap pertumbuhan anggrek Dendro-
Persada. Jakarta. bium. Jurnal Hortikultura 4 (5) : 72-75.
Blankenship S. and J. M. Dole. 2002. 1- Winarno F.G dan M. Aman. 1981. Fisiologi
Methylcyclopropene: a review. Biology and Lepas Panen. Institut Pertanian Bogor.
Technology. vol. 28, pp. 1-25. Sastra Hudaya. Jakarta Pusat.

Suradinata dan Wulansari : Respon tanaman mawar batik (Rosa hybrida L.) dengan penggunaan
konsentrasi 1–methylcyclopropene (1–MCP) pada beberapa tingkat kemekaran bunga

Anda mungkin juga menyukai