Anda di halaman 1dari 9

KONSEP ANTROPOLOGI KESEHATAN

• Menurut Kuncaraningrat, Antropologi mempelajari manusia dari Aspek :Fisik, Sosial,dan Budaya.
• Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai disiplin
biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan social budaya dari tingkah laku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
POKOK PERHATIAN KUTUB BIOLOGI
• Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
• Peranan penyakit dalam penyakit manusia.
• Paleopatologi ( studi mengenai penyakit-penyakit purba ).
POKOK PERHATIAN KUTUB SOSIAL BUDAYA
• Sistem Medis tradisional ( Etnomedisin )
• Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesinalmereka.
• Tingkah laku sakit.
• Hubungan antara dokter pasien.
• Dinamika dari usaha memperkenalkan kesehatan barat kepadamasyarakat tradisional
PENDAPAT PARA AHLI TTG ANTROPOLOGI KESEHATAN
• Menurut Hasan dan Prasad ( 1959 ). Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai
manusia yang mempelajari Aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya)
dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran ( Medical),sejarah kedokteran (medico-
historical), hukum kedokteran ( medico-legal ) ,aspek social kedokteran ( medico-sosial ), dan
masalah-masalah kesehatan manusia.
• Menurut Weaver ( 1968 ) . Antropolgi kesehatan adalah : cabang dari antropologi terapan yang
menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.
• Menurut Hochstrasser ( 1970 ). Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan
karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.
• Menurut Solita Sarwono (1993). Antropologi Kesehatan adalah Studi tentang pengaruh unsur –
unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.
• Menurut Foster/Anderson ( 1986 ). Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis dan sosio budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan
dan penyakit pada manusia.
PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI KESEHATAN
• Foster dan Anderson ( 1986 ) , mengisahkan bahwa sejak lahirnya ANTROPOLOGI para ahlinya
dalam rangka memperoleh data selengkap mungkin mengenai masyarakat non-barat yang sedang
mereka teliti, telah meneliti pula berbagai hal yang berkaitan dengan system medis pada masyarakat
tersebut. Hasil penelitian sejumlah besar ahli penelitian antropologi terhadap sistem medis
tradisional inilah yang di kemudian hari dihimpun untuk dijadikan dasar bagi suatu cabang baru
antropologi medis yang dinamakan etnomedisin ( ethnomedicine ).
• Menurut Hughes (dalam Foster dan Anderson, 1986 ). Etnomedisin mempelajari kepercayaan serta
praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit pada masyarakat tradisional, yang tidak
bersumber pada kerangka konsep ilmu medis Barat.
• Kajian masalah medis dari sudut pandang Antropologi di tahun 30 an dan 40an, menurut Foster an
Anderson ( 1986 ), ditandai oleh pehatian besar terhadap masalah hubungan antara kebudayaan dan
kepribadian. Dalam kajian-kajian tersebut Nampak pengaruh dua ilmu lain, yaitu psikologi dan
psikiatri.
• Hal yang diteliti di masyarakat Indian di Amerika Serikat meliputi topik seperti naluri ( instink ),
persaingan antara saudara kandung ( sibling rivalry ), agresi, psikiatri primitive, dan psikoterapi,
yang laporannya di muat dalam majalah psikiatri.
• Berakhirnya perang dunia 2 diikuti dengan peningkatan gerakan bantuan luar negeri dari Negara
industry maju dan badan Internasional kepada Negara yang sedang berkembang. Salah satu bidang
diliput ialah bidang kesehatan. Dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat lain
inilah di jumpai hambatan-hambatan social-budaya, sehingga dirasakan keperluan untuk
memanfaatkan temuan-temuan penelitian para ahli Antropologi Kesehatan.
• Kesadaran akan manfaat temuan antropologi kesehatan bagi usaha International di bidang kesehatan
masyarakat ini merupakan salah satu factor yang menunjang perkembangan Antropologi Kesehatan.
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
• Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya , dan cara-
cara dimana tingkahlakunya dan penyakitnya mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu
melalui proses umpan balik. Pendekatan ekologi merupakan dasar bagi studi tentang masalah-
masalah epidemologi, cara- cara dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan derajat
kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda.
• Sebagai contoh : penyakit malaria, ditemukan pada daerah beriklim tropis dan sub tropis.
Sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, juga pada daerah di atas 1700
meter di atas permukaan laut, malaria tidak bisa berkembang.
• Contoh lain : Semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritanyapun berbeda dengan bangsa
yang baru berkembang. Penyakit-penyakit insfeksi , seperti malaria, demam berdarah, TBC ,dll.
Pada umumnya terdapat pada Negara-negara berkembang
• Sedangkan penyakit-penyakit non infeksi ; seperti stress,depresi,kanker,hipertensi,umumnya
terdapat pada Negara-negara maju. Hal ini disbabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada
kedua kelompok tersebut.
• Kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan manusia harus berlajar mengeksploitasi
sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa social
psikologis dan budaya yang sering memainkan peranannya dam mencetuskan penyakit. Dan
penyakit merupakan bagian dari lingkungan hidup manusia.
EKOSISTEM DAN SISTEM SOSIAL BUADAYA
• Selama tahun-tahun terakhir, makin banyak ahli antropologi yang menaruh perhatian pada masalah-
masalah kesehatan lingkungan biobudaya, atau oleh BATES (1953 ) DISEBUT SEBAGAI “
PANDANGAN EKOLOGIS “.
• Pandangan ini cocok bagi ahli Antropologi, karena dalam kenyataannya, pandangan itu merupakan
lanjutan dari lingkungan dan komuniti biotiknya dalam pendekatan antropologi yang pundamental,
yaitu perhatian kepada sistemnya.
• Menurut Kamus WEBSTER Edisi ke dua definisi suatu “SISTEM” adalah : agregasi atau
pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau
saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikan rupa oleh alam
atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral , dan berfungsi , ber operasi
atau bergerak dalam kesatuan.
• Dalam Antropologi, yang dimaksud sebagai : keseluruhan integral adalah suatu system SOSIAL-
BUDAYA . atau sering disebut kebudayaan. Dalam ekologi keseluruhan integral adalah suatu
ekosistem, yaitu “ suatu interaksi antara kelompok tanaman dan satwa dengan lingkungan non hidup
mereka ( HARDESTY
• Menurut GEERTZ ( 1963 ). Lingkungan tersebut atau “HABITAT” dapat berbeda ukurannya,
kompleksitasnya, jangka waktunya, mulai dari setetes air kolam dengan mikro organismenya
sampai pada seluruh bumi dengan kehidupan tanaman dan satwanya.
• Pada umumnya ekosistem yang dipelajari oleh para ahli ekologi adalah : gurun Kalahari dengan
kehidupan tumbuh-tumbuhan, satwa dan manusianya, tundra kutub selatan, hutan tropis amazon,
padang rumput, atau suatu kolam air pasang.
• Untuk dapat terus berfunsi tanpa ganggguan yang berat, baik ekosistem maupun system social
budaya , harus mempertahankan suatu tingkatan intregasi minimum dan konsistensi dari dalam ,
suatu tingkatan yang cukup tinggi sehngga unit-unit yang terpisah-pisah dalam system tersebut
dapat saling menyumbangkan peranannya.
• Namun integrasi tidak dapat lengkap , karena suatu perubahan, yang tidak dapat di elakan karena
dimungkinkan bagian-bagian dalam sistemtersebut tidak terkunci secara permanen dalam posisi
yang tidak dapt berubah. Bagian-bagian itu berubah, terdorong oleh berbgai dinamika, dalam
bentuk maupun fungsi, dan dengan cara itu mereka mendatangkan perubahan dalam bentuk dan
fungsi terhadap unsur-unsur di mana mereka secara fungsional terikat.
PERHATIAN EKOLOGI DARI PARA AHLI ANTROPOLOGI KESEHATAN
• BERBAGAI ISTILAH TELAH DIGUNAKAN UNTUK MENDESKRIPSIKAN TEMA-TEMA
EKOLOGI YANG MENARIK PERHATIAN PARA AHLI ANTROPOLOGI DAN REKAN-
REKAN MEREKA DALAM BIDANG YANG BERHUBUNGAN, SEPERTI AHLI-AHLI
PATOLOGI,AHLI GEOGRAFI, AHLI EPIDEMIOLOGI, AHLI SOSIOLOGI , DLSB.
SEHINGGA MUNCUL ISTILAH –ISTILAH : EKOLOGI MANUSIA , EKOLOGI MEDIS,
EKOLOGI SOSIAL, EKOLOGI PENYAKIT, EPIDEMIOLOGI SOSIAL.
• PARA AHLI ANTROPOLOGI KESEHATAN DARI DEFINISINYA BERORIENTASI KE
EKOLOGI, MENARUH PERHATIAN PADA HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
MANUSIA DAN LINGKUNGAN ALAMNYA, TINGKAH LAKUNYA, PE NYAKIT-
PENYAKITNYA, DAN CARA- CARA DIMANA TINGKAH LAKU DAN PENYAKITMYA
MEMPENGARUHI EVOLUSI DAN KEBUDAYAAN MELALUI PROSES UMPAN BALIK.
• PALEOPATOLOGI , STUDI MENGENAI PENYAKIT MANUSIA PURBA, BANYAK
MENJELASKAN KEPADA KITA MENGENAI ; BAGAIMANA NENEK MOYANG KITA
DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN TEMPAT MEREKA HIDUP DAN MENGENAI CARA
HIDUP MEREKA., SEBALIKNYA, PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT- PENYAKIT
MEREKA MEMBANTU KITA UNTUK MEMAHAMI EVOLUSI MANUSIA ,
• CARA- CARA DIMANA GENERASI MANUSIA BERIKUTNYA BERADAPTASI SECARA
BIOLOGIS ( MAUPUN SECARA BUDAYA ) TERHADAP ANCAMAN KESEHATAN YANG
MEREKA HADAPI.
• DALAM DUNIA MASA KINI, PENDEKATAN EKOLOGIS ADALAH ;DASAR BAGI STUDI
TENTANG MASALAH-MASALAH EPIDOMIOLOGI, CARA-CARA DIMANA TINGKAH
LAKU INDIVIDU DAN KELOMPOK MENENTUKAN DERAJAT KESEHATAN DAN
TIMBULNYA PENYAKIT YANG BERBEDA-BEDA
• DALAM POPULASI YANG BERBEDA-BEDA.
• PANDANGAN EKOLOGI TERUTAMA BERGUNA DALAM MEMPELAJARI MASALAH-
MASALAH KESEHATAN DALAM PROGRAM-PROGRAM INTERNASIONAL BAGI
PEMBANGUNAN DAN MODERNISASI.
• DALAM STUDI-STUDI EKOLOGI , KITA MULAI DENGAN LINGKUGAN. SEJAUH YANG
MENYANGKUT MANUSIA, LIGKUNGAN BERSIFAT ; ALAMIAH DAN SOSIAL BUDAYA.
• PENYAKIT , ADALAH BAGIAN DARI LINGKUGAN MANUSIA. PENYAKIT MENCAKUP
PATOLOGI, TAPI DARI SISI LAIN PENYAKITPUN BERSIFAT BIOLOGIS.
PENYAKIT
1. MEMPENGARUHI EVOLUSI MANUSIA.
CONTOH : KECEPATAN REPRODUKSI CIRI SEL SABIT(SICKLE CELL ) DI
KALANAGAN PENDUDUK AFRIKA BARAT. INDIVIDU YANG MEMILIKI SEL ITU
IMUN PADA MALARIA.
2. MEMAINKAN PERAN DALAM EVOLUSI KEBUDAYAAN.
CONTOH :DI NEGARA – NEGARA KATOLIK JIKA ADA ANAK KECIL MENINGGAL
, PADA SAAT PEMAKAMNYA DIIRINGI MUSIK ,NYANYIAN, DAN TARIAN, DALAM
BENTUK PENCETUSAN KEBAHAGIAN. MEREKA PUNYA KEYAKINAN BAHWA
ANAK KECIL AKAN LANGSUNG

KONSEP SEHAT DAN SAKIT


Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna, baik secara fisik, mental, sosial, serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan.
Menurut EDELMAN dan MADLE ( 1994 ) : bahwa definisi WHO itu , mempunyai karateristik :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No. 23 , 1992 Tentang Kesehatan :
• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa , dan sosial, yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
• Dalam pengertian ini, maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental , dan sosial serta di dalamnyakesehatan jiwa merupakan integral
kesehatan.
Menurut HABER , 1994.

 Saat ini sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya aspek kesehatan meliputi ; rasa
memiliki kekua-saan, hubungan kasih sayang , semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat,
rasaberarti dalam hidup , atau tingkat kemandirian tertentu.
 Dalam pengertian yang lebih luas ,sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal ( psikologis , intelektual ,
spiritual , dan penyakit ), serta eksternal ( lingkungan fisik ,sosial , dan ekonomi ) dalam
mempertahankan kesehatannya.
TEORI MODEL
Model Rentang Sehat-Sakit.
• Menurut NEUMAN ( 1990 ) .
• Sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang terdapat
dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang paling maksimal, sampai
kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.
• Menurut model ini sehat adalah : keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan
adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk
mempertahankan keadaan ;fisik, emosional, intelektual , sosial , perkembangan, dan spiritual yang
sehat.
• Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada
mengalami perubahan dan penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi ( DUNN )
• Model yang dikembangkan oleh DUNN ( 1977 ), berorientasi pada cara memaksimalkan potensi
sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
• Model Pendektan ini berhasil diterapkan pada usia lansia, keluarga , dan komunitas.
Model Agen Penjamu Lingkungan ( Leavell at all. ).
• Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh
hubungan dinamis antara ;Agen, Penjamu, dan Lingkungan.
• Agen :
• Berbagai faktor internal –eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya
penyakit atau sakit.
• Agen ini bisa bersifat ;biologis,kimia, fisik, mekanis, atau psikososial. Jadi agen ini bisa berupa
yang merugikan kesehatan ( bakteri ,stres ) atau yang mengkatkan kesehatan ( Nutrisi , dll ) .
• Contoh : riwayat keluarga, usia , gaya hidup, dll.
LINGKUGAN
• Adalah seluruh faktor yang ada diluar penjamu.
• Lingkungan fisik : Iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan , kebisingan, dll.
1. Lingkungan sosial:
• Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial. Misalnya ; stres, konflik, kesulitan
ekonomi , krisis hidup.
• Model ini menyatakan bhwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang dinamis dari
ketiga variabel tersebut.
• Menurut Berne et al ( 1990 ). Respon dapat menigkatkan kesehatan atau yang dapat
merusak, berasal dari interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya.
Model Keyakinan – Kesehatan.

 Model keyakinan – kesehatan menurut Rosenstoch (1974 ) dan Becker daN Maiman( 1975 )
menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan.
 Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berperilaku sehubungan dengan kesehatan
mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan..

KONSEP PERILAKU
Menurut Skinner ( 1939 )
Perilaku merupakan hasil hubungan antara Perangsang ( stimulus ) dan tanggapan ( respon ).
Skinner, membedakan adanya 2 respon : yaitu:
1. RESPONDENT RESPONS ( REFLEKSIVE RESPONS ). Yaitu: respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan-ransangan tertentu. Peransangsangan-perangsangan semacam inidisebut ELICITING
STIMULUS. Karena menimbulka respon yang relatif tetap. Misalnya, makanan lezat menyebakan
keluarnya air liur dan cahaya kuat akan menyebabkan mata tertutup. Respon-respon ini mencakup
juga ; EMOTIONAL RESPON ataau EMOTIONAL BEHAVIOR . Emotional respons ini timbul
karena hal yang kurang mengenakan organisme yang bersangkutan. Contoh: menangis karena sakit
atau sedih. Muka MERAH ( tekanan darah meningkat karena marah ).
2. OPERAN RESPONS atau INTRUMENTAL RESPONS, adalah respon yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu. Perangsang semacam ini disebut reinforcing
stimuli, karena perangsangan-perangsangannya telah diperkuat oleh organisme. Oleh karena itu
perangsangan yang demikian itu mengikuti atau memeperkuat suatu perilaku yang telah dilakukan.
Contoh : apabila seorang anak belajar atau telah melakuan suatu perbuatan , kemudian memperoleh
hadiah, maka ia akan lebih giat belajar lagi. Fokus teori skinner, adalah pada respons.

PROSEDUR PEMBENTUKAN PERILAKU


Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning ini, menurut skinner adalah sebagai berikut
:
• Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang menjadikan penguat, berapa hadiah-hadiah atau
rewards bagi perilaku yang akan dibentuk.
• Melakukan analisis untuk mengidentfikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku
yang dikehendaki.
• Dengan menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuan-tujuan sementara,
mengidentifikasi reinforser atau hadiah untuk masing-masing komponen tersebut.
• Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun itu.
Apabila komponen pertama telah dilakukan maka hadiahnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan
komponen atau perilaku ( tindakan ) cenderung akan sering dilakukan.
Contoh :agar anak membiasakan gosok gigi sebelum tidur. Untuk berperilaku seperti ini, maka anak
tersebut harus :
• Pergi kekamar mandi sebelum tidur
• Mengambil sikat dan odol
• Mengambil air dan berkumur
• Melaksanakan gosok gigi.
• Menyimpan sikat gigi dan odol,
• Pergi kekamar tidur.
BENTUK PERILAKU
1. Bentuk perilaku pasif.
 Adalah respon internal, yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat
terlihat oleh orang lain. Seperti : berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
 Contoh : Seorang ibu, tahu bahwa imuniusasi itu dapat dapat mencegah suatu penyakit tertentu,
meskipun ibu tersebut tidak membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
2. Bentuk perilaku Aktif
 Yaitu perilaku yang dapat langsung di observasi.
 Contoh : Pada kasus di atas , si Ibu sudah membawa anaknya ke Puskesmas.

PERILAKU KESEHATAN
• Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang ( organisme ) terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit, system pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.
• Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yaitu :
1. Respons
Respons atau reaksi manusia, baik bersifat pasif , maupun aktif. Sedangkan stimulus terdiri dari
4 unsur yaitu : sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.
Dengan demikian perilaku kesehatan mencakup :
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespons, baik
secara pasif ( mengetahui,bersikap, mempersepsi penyakit atau rasa sakit yang ada pada
dirinya atau di luar dirinya ) maupun aktif yang dilakukan sehubungan dengan penyakit
tersebut. Perilaku ini meliputi : pemeliharaan, pencegahan, pencarian pengobatan, dan
pemulihan kesehatan.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan
kesehatan baik modern maupun tradisional.
c. Perilaku terhadap makanan adalah respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan
vital bagi kehidupan. Meliputi pengetahuan ,persepsi, sikap,dan praktek kita tehadap
makanan dan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya ( zat gizi ).
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap lingkungan
sebagai determinan kesehatan manusia. Contoh dari perilaku ini yaitu : perilaku terhadap
air bersih , pembuangan air kotor, limbah, rumah yang sehat, perilaku sehubungan dengan
pembersihan sarang-sarang nyamuk ( vektor )dan sbagainya.

2. Stimulus atau perangsangan.

PERILAKU SEHAT DAN SAKIT


• Perilaku adalah : apa yang dikerjakan oleh organisme , baik yang dapat di amati secara langsung
atau secara tidak langsung.
• Dari pandangan biologi perilaku adalah : merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan.
• Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.
• Perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup : berbicara, berjalan, bereaksi,
berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti : berpikir, persepsi, dan emosi juga
merupakan perilaku manusia.
Secara garis besar perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu :

 aspek fisik,
 aspek psikis,
 aspek sosial.
Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti ;
pengetahuan,keinginan,kehendak,minat,motivasi, persepsi sikap dan sebagainya.

TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


1. Teori Laurence Green.
• Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
• Menurut Green, kesehatan individu dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :
A. Faktor Perilaku ( behavior cause ).
Perilaku ini di bentuk oleh tiga faktor , yaitu :

 Faktor-fator Predisposisi ( predisposing factors ), yang terwujud dalam pengetahuan,


keyakinan,nilai-nilai, dsb.
 Faktor Pendukung ( enebling factors ). Yaitu yang terwujud dalam lingkungan fisik.
Contoh ; tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan
( puskesmas,obat-obatan,alat-alat kontrasepsi, jamban, dsb. ).
 Faktor-faktor Pendorong ( renforcing factors ). Yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
B. Faktor diluar perilaku ( non – behaviour cause).
2. Teori Snehandu B.Kar.

 Kar menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak, bahwa perilaku itu merupakan
fungsi dari :
 niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan ( behaviour intention ).
 dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya ( social – support ).
 ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan ( accessibility of
information ).
 Otonomi pribadi yang bersangkutan.dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan (
personal autonomy ).
 Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak ( action situation ).

3. TEORI WHO
• Tim kerja WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu ,
karena ada 4 alasan pokok. Yaitu:1) Sikap, akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung
pada stuasi saat itu.b). Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada
pengalaman orang lain., c) Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada
banyak atau sedikitnya pengalama seseorang. D) Niat ( Value ).
• Pemikiran dan perasaan ( thought and felling ), yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi,
sikap, kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek ( dalam hal
ini adalah objek kesehatan ).
• Pengetahuan diperolah dari pengalaman sendiri atau orang lain.
• Kepercayaan sering diperoleh dari orangtua, kakek, atau nenek.
• Sikap,menggambarkan suka ataun tidak suka seseorang terhadap objek.
• Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pemikiran dan persaan
seseorang, adanya orang lain, yang dijadikan refrensi, dan sumber-sumber atau fasilitas-
fasilitas yang dapat mendukung perilaku dan kebudayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai