Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FARMAKOGNOSI

DETERMINASI TUMBUHAN ASOKA


(Ixora grandiflora)

Dosen Pengampu :
Wirasti, S.Si., M.Sc., Apt.

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Izzudin Lutfi
NIM : 18.0370.F
Kelas : Farmasi 3B

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan berbagai macam
nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Determinasi Tumbuhan Asoka (Ixora grandiflora)” ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah Determinasi Tumbuhan Asoka (Ixora grandiflora) ini sebagai salah
satu syarat standar kelulusan nilai bagi mata kuliah Farmakognosi. Namun tidak
terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah Determinasi Tumbuhan Asoka (Ixora grandiflora) ini. Oleh
karena itu, penyusun mengundang para pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun penulis.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.

Pekalongan, 28 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
A. DESKRIPSI TUMBUHAN ASOKA ............................................................. 1
B. MORFOLOGI DAN JENIS ........................................................................... 3
C. KLASIFIKASI ............................................................................................... 4
D. DETERMINASI............................................................................................. 4
E. KANDUNGAN SENYAWA KIMIA ............................................................ 6
1. Flavonoid ................................................................................................. 6
2. Saponin..................................................................................................... 7
3. Tannin ...................................................................................................... 7
F. PERTUMBUHAN ......................................................................................... 8
G. MANFAAT .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iii
A. DESKRIPSI TUMBUHAN ASOKA

Menurut beberapa sumber, tanaman asoka berasal dari daerah Asia tropis.
Bahkan disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negeri Indonesia. Namun
sejauh ini belum teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga
asoka kuno yaitu ixsora javanica di Pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan
kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cendrung kepada negara India dan Cina,
dimana dua negara tersebut memiliki beragam jenis tanaman asoka. Penyebaran
tanaman asoka keseluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para
pendeta beragama hindu yang membawanya kemana dia pergi. Termasuk salah
satunya ke negara kita (Steven,2012).
Tanaman asoka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran
matahari penuh terutama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya
cukup beragam, secara bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya
tidak berbeda jauh yaitu tersususn atas beberapa bunga kecil yang masing-masing
memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip paying terbuka. Bunga
asoka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum
berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah,
merah muda, ungu, putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah asoka berwarna

1
merah lebih banyak dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya,
penampilan batang dan daun bunga asoka bisa bermacam-macam. Ada yang lebar,
ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Asoka jawa lebih
condong berdaun lebar dengan tanda bunga ramping dan kuntum bunganya
berwarna merah (Santi, 2007).
Bunga ini merupakan bunga majemuk yang bertipe tak berbatas dengan
bentuk bunga berupa malai rata yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang
mengadakan percabangan demikian pula seterusnya, tetapi cabang-cabang tadi
mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga
majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Mempunyai
tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung
tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla), putik (pistillum), dan
benang sari (stamen).

Tanaman ini memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah menyala
(scarlet), kuning, jingga, merah muda, bahkan putih. Bunganya mekar
bergerombol. Setiap kuntumnya berukuran kecil dengan empat kelopak. Ketika
mekar, bunga-bunga ini memberi semburat warna cerah, di antara hijau daunnya.
Kembang Soka bisa tumbuh hingga ketinggian 80cm. Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:136) mengatakan
bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak berbatas yang bentuknya malai rata
adalah bunga soka (Ixoka grandiflora).
Ada berbagai cara mudah membudidayakan bunga asoka yaitu salah
satunya dengan cara stek batang. Dengan cara stek batang yaitu potong batang
asoka yang agak tua terus tancapkan atau tanamkan pada tanah yang gembur atau
subur, siram dengan air secukupnya, dalam waktu 3-4 minggu akan tumbuh akar
baru dan tunas baru (Araya, 2005).

2
B. MORFOLOGI DAN JENIS
Habitus : Perdu, tinggi 1-4 m
Batang : Tegak, berkayu, bulat, bercabangan, simpodial, putih kotor.
Daun : Tunggal, saling berhadapan, lonjong, pangkal merunang, tepi rata,
ujung runcing, pertulangan menyirip, panjang 3,7 cm, lebar 3,5 cm,
hijau.
Bunga : Majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benag sari empat,
panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada mahkota.
Tanaman : ukuran kecil dan hijau yang memiliki kulit cokelat halus dan abu-abu,
memiliki auster yang menempel erat pada setiap cabang fan ranting.
Kelopak : kelopak berwarna kuning ketika masih muda, setelah itu menjadi
orange dan semakin tua akan berubah menjadi merah. (Previous post,
2012)
Ixora paludosa (bunga asoka) merupakan tumbuhan berbunga banyak
(planta multiflora), bunga asoka dapat digolongkan kedalam bunga majemuk tak
terbatas (inflorescentia racemosa) dan mempunyai susunan acropetal. Bunga
asoka merupakan bunga payung (umbella) namun dapat juga digolongkan bunga
malai rata (corymbus ramosus), sedangkan letak bunga asoka yaitu bunga pada
ujung batang (flosterminalis). Bunga asoka memiliki bagian-bagian bunga yang
terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar
bunga (receptaculum), memiliki mahkota bunga (corolla), serta memiliki alat
kelamin jantan (androecium) dan alat kelamin betina (gynaecium) (Anonim,
2011).
Jenis-jenis asoka terbagi dalam dua macam yaitu asoka biasa dan asoka
hibrida. Yang tergolong asoka biasa diantaranya : ixora coccinea, ixora lutea, ixora
fulgen, ixora morcothyrsa, ixora american, ixora pitsanulokedan dan asoka
bangkok (Semangun, 2004).
Bunga asoka banyak sekali jenisnya, ada yang merah cerah dan warna
coklat kemerahan. Bunga asoka termasuk bunga berbatang kayu yang keras
sehingga dengan mudah kita dapat membudidayakannya (Mahmud, 2006).

3
C. KLASIFIKASI
Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)

Klasifikasi

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Rosidae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiaceae

Genus : Ixora

Species : Ixora grandiflora L.

(Cronquist, 1981)

Nama umum : Soka

Nama daerah
Sumatera : Kembang santen merah (Melayu)
Jawa : Soka beureum (Sunda), Soka (Jawa)
Maluku : Saya mami (Temate)

D. DETERMINASI
Sub Class : Sympetalae
Ixora grandiflora (Asoka)
1. a. Tumbuhan biji keping satu .............................................................................. 2
b. Tumbuhan biji keping dua……………………………………2a.Dicotyledonae
2. a. Berupa tumbuhan perdu…………………………………………3b. Sympetalae
b. berupa tumbuhan herba ................................................................................... 3
3. a. Daun tunggal dengan duduk daun yang berhadapan..........................4b. Rubiales

4
b. Daun majemuk dengan duduk daun yang berselang-seling ............................ 4
4. a. Bunga aktinomorf, berbilangan 4-5....................................................5a. Rubiales
b. Bunga zigomorf, berbilangan 3-4 ................................................................... 5
5. a. Bakal buah tenggelam beruang 1-5....................................................6a. Rubiales
b. Bakal buah tidak tenggelam beruang 1-10 ...................................................... 6
6. a. Biji mempunyai endosperm...............................................................7b. Rubiales
b. Biji tidak mempunyai endosperm ................................................................... 7
7. a. Bunga dalam rangkaian...................................................................8a. Rubiaceae
b. Bunga tidak dalam rangkaian .......................................................................... 8
8. a. Dalam bunga biasanya terdapat cakram.......................................9b. Rubiaceae
b. Dalam bunga tidak terdapat cakram................................................................ 9
9. a. Tangkai putik 1..............................................................................10a. Rubiaceae
b. Tangkai putik 2 ............................................................................................... 10
10. a. Berakar tunggang..................................................................................11a. Ixora
b. Berakar serabut ............................................................................................... 11
11. a. Kayunya relatif keras..............................................................................12a Ixora
b. Kayunya relatif lunak ...................................................................................... 12
12. a. Berbatang tegak.....................................................................................13a. Ixora
b. Berbatang bengkok ......................................................................................... 13
13. a. Tumbuh hingga 80 cm........................................................14b. Ixora grandiflora
b. Tumbuh hingga 90 cm .................................................................................... 14
14. a. Bentuk daun lonjong...........................................................15b. Ixora grandiflora
b. Bentuk daun bulat ........................................................................................... 15
15. a. Warna bunga merah dengan susunan menggerombol.........16a. Ixora grandiflora
b. Warna bunga merah dengan susunan menyebar ............................................. 16
16. a. Berkhasiat sebagai obat luka baru.......................................17b. ixora grandiflora
b. berkhasiat sebagai obat luka lama ................................................................... 17
17. a. Hidup di daerah tropis.........................................................18a. ixora grandiflora
b. Hidup di daerah sub tropis .............................................................................. 18

5
Kunci Determinasi Ixora grandiflora
No. Kunci : 1b – 2a – 3b – 4a – 5a – 6a – 7b – 8a – 9b – 10a – 11a – 12a – 13a –
14b – 15a – 16a – 17b – 18a

E. KANDUNGAN SENYAWA KIMIA


Kulit batang dan daun Ixora coccinea mengandung flavonoid, saponin dan tanin.
1. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak terdapat
di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru
dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid menurut
strukturnya merupakan turunan senyawa induk “Flavon” yang namanya
sejenisnya flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan yang
berupa tepung putih pada tumbuhan primula. Sebagian flavonoid yang terdapat
pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk
campuran. Jarang sekali dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping
itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya
antosianin dalam mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh
flavon atau flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah
berhasil diisolasi sekitar 3000 senyawa flavonoid.
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi :
1) Sebagai pigmen warna
2) Fungsi fisiologi
3) Aktivitas farmakologi
4) Flavonoid dalam makanan
Aktivitas marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid)
yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas
dan fragilitas pembuluh darah dan lain-lain.
Identifikasi Golongan flavonoid : filtrat simplisia diambil kemudian
ditambahkan serbuk magnesium, 1 ml HCl pekat, dan amil alcohol (kurang
lebih 1 ml). Warna merah pada lapisan alcohol menunjukan adanya flavonoid.

6
Filtrat dari simplisia tersebut ditambahkan serbuk magnesium dan HCl pekat.
Flavonoid merupakan senyawa fenol yang mudah larut dalam air karena
umumnya mereka sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, HCl
ditambahkan agar kemudian terbentuk aglikon flavonoid (memisahkan
flavonoid dari senyawa gula yang mengikatnya). Setelah amilalkohol
ditambahkan dan dikocok kuat akan terbentuk 2 lapisan, lapisan amilalkohol
berada diatas dan lapisan amilalkohol menjadi berwarna merah menunjukan
adanya senyawa flavonoid.

2. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil
kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila
dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponin
ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin
banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya terdapat dalam
lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampo.
Saponin dapat diperoleh dari tembuhan melalui ekstraksi.
Identifikasi Golongan saponin : dalam tabung reaksi dimasukan ekstrak
dan ditambah dengan air lalu dikocok selama 1-2 menit. Bila terjadi busa
dengan ketinggian kurang lebih 1 cm selama 5 menit, menunjukan adanya
saponin.

3. Tanin
Tanin merupakan suatu senyawa golongan yang terbesar dari senyawa
kompleks yang tersebar luas pada dunia tumbuhan. Tanin dianggap senyawa
kompleks yang dibentuk dari campuran polifenol yang sangat sukar dipisahkan
karena tidak dapat dikristalkan. Tanin umumnya terdapat dalam organ daun,
buah, kulit batang, dan kayu. Di dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari
protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak, misalnya bila hewan

7
memakannya maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan
protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Fungsi tanin dalam
tumbuhan adalah untuk menghalau hewan pemakan tumbuhan karena berasa
sepat.
Tanin terkondensasi, hampir terdapat didalam paku-pakuan dan
Gymnospermae, serta tersebar luas dalam angiospermae, terutama pada jenis
tumbuhan berkayu. Merupakan senyawa inti fenol dengan karbohidrat atau
protein. Contohnya: proantosianidin (flavolan). Tanin terkondensasi secara
biosintetis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal
yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligodimer yang lebih tinggi.
Nama lain untuk tannin terkondensasi ialah proantosianidin karena bila
direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon-karbon penghubung
satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin. Kebanyakan
proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila direaksikan dengan asam
akan menghasilkan sianidin.
Identifikasi Golongan kuinon : Proantosianidin dapat dideteksi
langsung dalam jaringan tumbuhan hijau dengan mencelupkan kedalam HCl
2M mendidih selama setengah jam. Bila terbentuk warna merah yang dapat
diekstraksi dengan amil atau butil alkohol, maka ini merupakan bukti adanya
senyawa tersebut.

F. PERTUMBUHAN
Ixora sp merupakan tanaman yang tumbuh subur pada daerah tropis dan
subtropis. Tumbuh pada daerah daratan sedang dan daratan tinggi yang berkisar
800-1800 m di atas permukaan laut, curah hujan berkisar antara 1200-2600 mm3/
tahun dan rata-rata suhu mencapai 22-27oC. Dengan keadaan tanah tidak
tergenangi oleh air serta kelembaban tanah sekitar 40% dengan PH 4,7-7,8
(Bohm.dkk,1995).
Tanaman asoka dapat tumbuh dengan baik ditempat-tempat yang terbuka
atau sedikit terlindungi dari sinar matahari, baik di daratan rendah maupun daratan

8
tinggi, yakni pada 1-1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapat tanaman yang
pertumbuhannya sehat dan bagus, media tanam atau lahan yang akan ditanami
harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik. Penyiraman dan
pemupukan perlu dilakukan secara teratur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
tanaman pada setiap fase pertumbuhannya (Sutarni, 1995).
Penyiraman seharusnya dilakukan setiap hari kecuali pada musim
penghujan. Penyiraman dapat dilakuakan pagi hari pada saat cuaca sedang cerah
tetapi bila perlu dapat dilakukan pada sore hari. Pada saat tanaman sedang aktif
dalam pertumbuhan perlu dipupuk dengan pupuk NPK yang kandungan
nitrogennya tinggi. Sedangkan pada saat tanaman suda waktunya berbunga, untuk
merangsang pembungaan perlu dipupuk denghan pupuk yang kandungan
fosfornya tinggi. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk kandang atau kompos
atau pupuk buatan (Loveless.A.R,1989).
Dengan perawatan, penyiraman dan pemupukan secara teratur sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya, secara
fisiologis tanaman akan tumbuh dengan baik, sehat, tidak mudah terserang
penyakit dan akan selalu berbunga (Sutarni, 1995).

G. MANFAAT
Selain manfaat bunga asoka sebagai tanaman hiasan, juga dapat
menyembuhkan beberapa penyakit. Kandungan kimia bunga asoka dan
manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Paling efektif untuk mengobati diare dan menyembuhkan disentri, karena
mengandung anti-microba.
2. Mengandung cytotoxic, senyawa yang dapat menghancurkan sel dan
menyerang jaringan. Dapat digunakan untuk terapi kanker.
3. Mengandung anti inflammatory yang dapat mencegah peradangan kulit,
radang tenggorokan dan bronchtis.

9
4. Mengandung stomachic, senyawa yang dapat meningkatkan nafsu makan.
Sangat baik untuk menyembuhkan anemia. Juga dapat mengatasi kolik, atau
rasa nyeri pada perut.
5. Hati-hati mengkonsumsi bunga asoka, karena mengandung antifertilitas.
Senyawa ini dapat menurunkan kesuburan reproduksi wanita. Dapat
digunakan untuk melancarkan haid atau menstruasi.
6. Mengandung sedative, senyawa ini digunakan untuk penenang, meredakan
rasa sakit. Dapat digunakan untuk mengobati luka memar dan menyembuhkan
kram pada betis.
7. Mengandung kolagen, agen obat yang mempromosikan pembuangan empedu
dan membersihkannya. Bunga asoka bermanfaat untuk membersihkan darah
dan membantu melancarkan peredaran darah.

Adapun manfaat bunga asoka untuk kecantikan antara lain:


1. Bunga asoka mengandung antioksidan yang berfungsi menangkal radikal
bebas.
2. Mengandung tonic, senyawa yang umum digunakan untuk hair tonic atau
penyubur rambut.
3. Mengandung astrigent, dalam kosmetik senyawa ini digunakan untuk
mengencangkan kulit, pengecil pori-pori. Dan juga digunakan untuk membuat
lapisan pelindung pada kulit.
4. Mengandung antiseptic, sehingga dapat membantu menyembuhkan
keputihan.
Menurut catatan pengobatan tradisional India, Ayurveda, manfaat bunga
asoka untuk kecantikan sangat baik. Bagian yang digunakan adalah bunga, daun,
akar, dan batang tanaman juga untuk mengobati berbagai penyakit. Genus yang
umum digunakan untuk mengobati penyakit dan bermanfaat untuk kecantikan
adalah Ixora Coccinea.
Di Indonesia paling banyak ditanam genus Ixora Javanica, daunnya lebih kecil
dan tumbuh kerdil. Sehingga perlu diperhatikan sebelum menggunakannya

10
sebagai obat herbal, karena kemampuan penyembuhan kedua genus tidak sama.
Genus Ixora Coccinea memiliki daun lebih besar dan dapat tumbuh mencapai 1
meter, dan bisa digunakan untuk membuat pagar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.
Ixora Coccinea Linn.: Traditional Uses, Phytochemistry And Pharmacology.
Publish by US National Library of Medicine National Institutes of Health, 2012.

Jamuin. 2017. 1001 Manfaat Bunga Asoka untuk Kecantikan dan Kesehatan.
https://www.jamuin.com. Diakses pada tanggal 5 Juni 2018.

http://sulung-pwk.blogspot.co.id/2012/06/ixora-sp-bunga-soka.html

http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/04/klasifikasi-ilmiah-bunga-
asoka-dan.html

12

Anda mungkin juga menyukai