Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN PERILAKU LELAKI SEKS LELAKI DENGAN KEJADIAN INFEKSI

MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS KECAMATAN LIMAPULUH KOTA


PEKANBARU

Oleh
Hafiza Fajrin

ABSTRACK

Latar Belakang : Lebih dari 1 juta Infeksi Menular Seksual (IMS) yang dilaporkan setiap
harinya diseluruh dunia, sedangkan di Indonesia terdapat sebanyak 12.991 kasus yang terjadi
pada tahun 2016 hingga Maret 2017. Sementara itu Riau menempati posisi ke 15 dari 34
Provinsi di Indonesia dengan jumlah 3.838 kasus. Tingginya jumlah kasus Infeksi Menular
Seksual di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa kelompok perilaku yang berisiko tinggi
terkena IMS dan kelompok risiko yang terus meningkat pesat jumlahnya di Indonesia pada saat
ini ialah Lelaki Seks Lelaki (LSL). Jumlah angka kunjungan LSL pada puskesmas Kecamatan
Limapuluh kota Pekanbaru sebanyak 384 LSL pada tahun 2016.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan perilaku lelaki seks lelaki dengan kejadian
infeksi menular seksual di Puskesma Kecamatan Limapuluh Pekanbaru.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan
cross sectional dengan menggunakan Analisa data sekunder yang didapat dari catatan rekam
medis Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Periode 1 Januari-31 Desember
2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling.
Dimana sampel adalah semua pasien yang dating berkunjung ke klinik IMS Puskesmas
Kecamatan Limapuluh Pekanbaru.
Hasil Penelitian: Pada penelitian ini didapatkan 119 Lelaki Seks Lelaki yang mengalami
kejadian IMS positif dari 144 kejadian IMS yang terdapat pada Puskesmas Kecamatan
Limapuluh pada tahun 2017 yang mengalami kejadian IMS. Hasil chi square menunjukkan
terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku Lelaki Seks Lelaki dengan Kejadian Infeksi
Menular Seksual di Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru tahun 2017 dengan
nilai p=0,019 (p-value<0,05).
Kesimpulan: terdapat hubungan antara perilaku Lelaki Seks Lelaki dengan Kejadian Infeksi
Menular Seksual di Puskesmas Kecamatan Limapuluh Tahun 2017.
Kata Kunci: infeksi menular seksual, lelaki seks lelaki.
Pendahuluan
 Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh 30 bakteri, virus,
dan parasite yang berbeda yang ditularkan melalui hubungan seksual termasuk seks
vaginal, anal dan oral.
 Dapat ditularkan melalui darah dan ditularkan dari ibu ke anak selama masa kehamilan
atau persalinan.
 Lebih dari 1 juta IMS didiagnosis setiap hari
 Setiap tahun ada 357 juta infeksi baru yaitu: Trikomoniasis (143 juta), klamidia (131
juta), gonore (78 juta), dan sifilis (5,6 juta)
 Lebih dari 500 juta orang hidup dengan infeksi genital herpes simplex virus (HSV) dan
lebih dari 290 juta wnaita mengalami human papilloma virus (HPV) yang mana itiu
merupakan salah satu IMS yang paling umum.
 Indonesia terdapat sebanyak 12.991 kasus yang terjadi pada tahun 2016 hingga Maret
2017.
 Sementara itu Riau menempati posisi ke 15 dari 34 Provinsi di Indonesia dengan jumlah
3.838 kasus.
 Tingginya jumlah kasus Infeksi Menular Seksual di Indonesia dipengaruhi oleh
beberapa kelompok perilaku yang berisiko tinggi terkena IMS dan kelompok risiko
yang terus meningkat pesat jumlahnya di Indonesia pada saat ini ialah Lelaki Seks
Lelaki (LSL).
 Jumlah angka kunjungan LSL pada puskesmas Kecamatan Limapuluh kota Pekanbaru
sebanyak 384 LSL pada tahun 2016.

Metode penelitian
 Penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional
 Menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis puskesmas kecamatan
limapuluh kota pekanbaru pada 1 januari -31 desember 2017
 Teknik pengambilan sampel adalah total sampling.
 Populasi: Semua pasien yang dating berobat ke klinik infeksi menular seksual
puskesma kecamatan limapuluh kota pekanbaru pada bulan januari sampai desember
2017 yaitu sebanyak 1056 responden.
 Sampel: Semua individu yang berkunjung ke klinik IMS Puskesmas Kecamatan
Limapuluh Kota pekanbaru 1 januari sampai 31 Desember 2017 serta memenuhi
kriteria inklusi yaitu 783 responden
 Kriteria inklusi:
o Semua pasien laki laki yang datang berobat dan memiliki rekam medis di klinik
IMS Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru
o Apabila pasien datang dua kali atau lebih dengan penyakit berbeda, maka yang
diambil adalah diagnosis yang terakhir.
 Kriteria eksklusi : pasien yang rekam mediknya tidak lengkap pada rekam medik
Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

Hasil
Karakteristik responden berdasarkan kelompok perilaku
Kelompok Perilaku Frekuensi
LSL 584
Waria 112
Pelanggan PS 35
Lain-lain 52
Total 783

Karakteristik Responden Berdasarkan


Kelompok Perilaku

7%
4%
LSL

14% Waria

Pelanggan PS

Lain-lain
75%

Karakteristik responden berdasarkan kejadian infeksi menular seksual


Kejadian IMS Frekuensi
IMS 144
Tidak IMS 639
Total 783
Karakteristik Responden Berdasarkan
Kejadian Infeksi Menular Seksual

IMS
18%

Tidak IMS
82%

IMS Tidak IMS

Hubungan Perilaku Lelaki Seks Lelaki Dengan kejadian infeksi menular seksual
Kejadian Total
IMS Tidak IMS
Lelaki Seks
119 465 584
Lelaki
Perilaku
Tidak Lelaki
25 174 199
Seks Lelaki
Total 144 639 783

Pembahasan
 Jumlah kasus lelaki seks lelaki di Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru
tahun 2017 sebanyak 584 orang (75%)
 Jumlah kejadian IMS di Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru pada
kelompok perilaku Lelaki suka lelaki adalah 119 kasus (15,4%) dan sebanyak 465
kasus (79,6) tidak mengalami IMS
 Terdapat hubungan antara perilaku lelaki seks lelaki dengan kejadian infeksi menular
seksual Puskesmas Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru dengan niali p yaitu 0,014
(p<0,05)
 Infeksi Menular Seksual pada lelaki seks lelaki yang dominan adalah sifilis yaitu 31
orang dari 119 orang yang positif IMS

Anda mungkin juga menyukai