Anda di halaman 1dari 39

Pengertian Laboratorium

Pengertian Laboratorium atau disingkat lab yaitu tempat kita melakukan riset,
eksperimen dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Ilmu Sains.
Laboratorium umumya dibuat agar kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut
dengan lancar. Laboratorium ilmiah dibedakan berdasarkan ilmunya, contoh
laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium
komputer, dan laboratorium bahasa, dll. Selain itu, kita membutuhkan peralatan
yang ada di dalam Laboratorium untuk menunjang kegitan kita di lab atau yang
disebut peralatan laboratorium.

Pengertian Alat Laboratorium

Pengertian Alat adalah suatu benda yang kita gunakan dalam suatu kegiatan. Hal
yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan, sementara
alat laboratorium adalah alata yang digunakan untuk menunjang kegiatan di
laboratorium.

Alat laboratorium umumya terbagi dalam beberapa jenis seperti : alat


glassware(gelas), alat titrasi, alat mikrobiologi, dll. Alat laboratorium perlu
pemahaman fungsi dan cara kerjanya serta harus dikuasai oleh praktikan sebelum
melakukan praktikum/kegiatan lainnya di laboratorium.

Berikut aaadalah alat – alat laboratorium yang telah kami rangkumkan fungsinya
untuk Anda.

1. Erlenmeyer

Report this ad

Fungsi tabung erlenmeyer adalah untuk :

 Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,

1
 Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
 Meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,
 Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
 Tempat untuk melakukan titrasi bahan
 Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
 Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan
lemah hingga sedang.

2. Labu destilasi

Fungsi Labu destilasi adalah untuk :

 Destilasi sederhana – digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik


didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak.
Hasil dari destilasi ini tidak benar-benar murni.
 Destilasi bertingkat – digunakan untuk komponen yang memiliki titik
didih yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya
kolom fraksionasi.
 Destilasi uap – digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih Selain itu destilasi uap
dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
 Destilasi vakum – digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak
stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati
titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.
 Destilasi azeotrop – Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan
karena komponen-komponennya memiliki titik didih yang konstan).
Dalam proses destilasinya digunakan senyawa lain yang dapat memecah
ikatan azeotrop.

2
 Destilasi kering – digunakan untuk memanaskan material padat untuk
mendapatkan fasa uap dan cairnya.

3. Gelas beaker

Fungsi Gelas beaker adalah untuk :

 Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak membutuhkan


tingkat ketelitian yang tinggi.
 Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat larutan.
 Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate, khusus untuk
beker glass yang terbuat dari kaca borosilat
 Gelas Beaker biasa digunakan untuk tempat mencampur, memanaskan
cairan, mereaksikan bahan, dan membawa sampel cair atau padat.
 Gelas beaker juga digunakan untuk menampung cairan titrasi dan filtrat
hasil penyaring

4. Corong gelas

3
Fungsi Corong gelas adalah untuk

 Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah /


tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
 Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat
meletakkan kertas saring
 Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu
tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
 Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

5. Corong bucher

Fungsi corong gelas adalah untuk menyaring larutan dengan dengan bantuan
pompa vakum.

4
6. Buret

Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukut volume suatu larutan.

7. Corong Pisah

5
Fungsi corong pisah adalah untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi.

8. Labu ukur leher panjang

Fungsi Labu ukur leher panjang adalah untuk membuat dan atau mengencerkan
larutan dengan ketelitian yang tinggi.

9. Gelas ukur

6
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume
larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet
volume.

10. Kondensor

7
Untuk destilasi larutan.
Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air keluar.

11. Filler (karet pengisap)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.


Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.

12. Pipet Ukur

8
Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label
yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

14. Pipet Tetes

9
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

15. Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.

16. Tabung reaksi

10
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

17. Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam


bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

18. Kawat Nikrom

11
untuk uji nyala dari beberapa zat.

19. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan
titik lebur suatu zat.

20. Desikator

12
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan
desikator vakum.

21. Indikator universal

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.


Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada
pada kotak kertas universal.

22. Gelas arloji

 Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia


 Untuk menimbang bahan-bahan kimia
 Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

13
23. Hot hands

Report this ad

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

24. Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:


• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi.

25. Ring

14
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan
corong pada proses penyaringan.

26. Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan.

27. Kaca mata pengaman

15
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi
dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

28. Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

29. Pemanas atau pembakar bunsen

16
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam
proses suatu proses.

30. Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

31. Oven

17
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

32. Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

33. Inkubator

18
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara
mikrobiologi.

34. Rotavapor

Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk memisahkan pelarut
n-heksana yang digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.

35. Cawan petri

19
digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya

36. PH meter

Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat.

37. Multimeter

20
Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya untuk mengukur kuat
arus yang dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel galvani.

38. Ozon Generator

21
Untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen (O2) murni

39. Lup

Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu
pada termometer terutama termometer raksa yang tidak berwarna.

40. Botol reagen atau botol pereaksi

22
Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di gunakan
untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.

41. Kertas saring

Untuk menyaring larutan.

42. Kaki tiga

23
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

43. Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen

44. Rak tabung reaksi

24
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi
keamanan diri sendiri maupun orang lain.

45. Penjepit

Untuk menjepit tabung reaksi.

46. Stirer

25
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di
dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

47. Mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

48. Krusibel

26
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-
logam.

49. Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.

50. Botol semprot

27
menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan
bahan

51. Plat tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

52. Lemari asam

28
Menyimpan larutan yang bersifat asam

53. Naraca analitic

Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih tinggi dari neraca
timbangan.

29
54. Centrifuge

Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

55. Desikato/Eksikator

Fungsi Desiaktor adalah untuk mengeringkan kadar air pada zat/objek

56. Mikropipet

30
Fungsi Mikropipet adalah untuk memindahkan cairan dengan volume yang sangat
kecil

57. Piknometer

Fungsi Piknometer adalah untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.

58. Mikroskop

31
Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda renik yang terlihat sangat
kecil sehingga terlihat lebih besar dari aslinya

59. Neraca atau timbangan

32
Neraca atau timbangan berfungsi untuk pengukuran massa suatu benda

60. Gold meter

Gold meter berfungsi untuk :

 Memeriksa kadar emas pada suatu objek


 membedakan emas dengan bahan campuran lainnya
 menimbang massa emas

BAHAN

1.‘Cairan Setan’ alias Aqua Regia

Aqua Regia merupakan bahasa Latin yang berarti air kerajaan. Merupakan larutan
campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat. Larutan ini bersifat
korosif dan sanggup melarutkan Raksa, Timbal, Emas dan juga Platina. Sangat
berguna jika digunakan semestinya, tapi faktanya cairan ini malah dipakai untuk
hal-hal jahat.

33
Pada tahun 2014 lalu marak terjadi pencurian kendaraan bermotor, di mana para
pelaku menggunakan ‘cairan setan’ untuk menyerang korbannya. Ahli Kimia LIPI
Dr Linar Zalinar Udin menyatakan bahwa cairan setan yang digunakan oleh
pelaku merupakan Aqua Regia. Bisa dibayangkan jika logam saja bisa meleleh,
apalagi manusia yang terkena cairan tersebut, sudah bisa dipastikan jika jaringan
kulit bakal rusak parah.

2. Soda Api

Mungkin kalian sudah nggak asing dengan yang namanya minuman bersoda. Tapi
bagaimana dengan soda api? Jangan pernah coba-coba untuk mencicipi zat ini.
Sebab, pemilik nama kimia Natrium hidroksida ini sangatlah berbahaya. Soda api
ada yang berbentuk cair, serbuk dan juga kristal. Zat ini biasanya banyak
dimanfaatkan oleh bidang industri, entah sebagai campuran kertas, detergen dan
lain sebagainya. Sifat dari soda api sendiri juga korosif, yang mampu membuat
benda lain menjadi hancur.

34
Contoh Jenis Soda Api Terlepas dari manfaatnya yang sangat luar bisa, jangan
sampai soda api ini terkena tubuh, sebab iritasi yang disebabkan akan sangath
mengerikan. Untuk memanfaatkan zat ini, biasanya orang harus menggunakan
sarung tangan dan kacamata. Jika terjadi kontak langsung antara soda api dengan
kulit, bisa terjadi iritasi yang dahsyat seperti melepuhnya jaringan kulit.

3. Asam Flourida

Memiliki nama kimia Hydroflouric Acid, zat tersebut merupakan yang paling
berbahaya di laboratorium. Jangankan tertelan, sedikit menyentuh kulit saja
akibatnya bisa sangat fatal. Sedikit berbeda dari beberapa zat lain, terkena asam
florida tidak akan memberikan dampak langsung, melainkan sehari setelahnya.

35
Asam Florida Karena cairan yang terkena kulit akan terserap oleh tubuh, dan
bereaksi dengan kalsium. Kalsium tersebut berkaitan erat dengan fungsi jantung.
Otomatis, jumlah kalsium dalam tubuh akan berkurang dan fungsi jantung pun
akan terganggu. Lebih berbahaya lagi jika terkena mata, korban bisa saja langsung
meninggal.

4. Sarin

Mungkin masih segar dalam ingatan kita tentang kasus di Provinsi Idlib, Suriah.
Di mana sekitar 100 orang menjadi korban tewas akibat gas beracun. Sarin sendiri
merupakan senyawa organofosfat yang tidak memiliki warna dan bau. Meskipun
demikian dampaknya luar biasa bikin takut.

ilustrasi sarin]Jangankan terkena langsung dengan cairan, hanya terkena uap dari
senyawa tersebut saja akibatnya sudah sangat fatal. Sarin dapat meresap dalam
tubuh dan melumpuhkan fungsi otot dan pernapasan dalam hitungan detik. Cairan
ini dengan cepat bisa membuat korbannya mual, pusing, pengelihatan kabur,
hilang kesadaran hingga meninggal dunia.

5. Asam Nitrat

Merupakan senyawa kimia yang juga memiliki sifat korosif. Cairan ini tidak
berwarna, namun beracun. Jika terkena kulit, akan menimbulkan luka bakar.
Larutan ini biasanya dipakai untuk membuat bahan peledak.

36
Nitric acid Ketika asam nitrat terkena kontak dengan kulit, dapat menyebabkan
luka bakar parah, kemerahan dan nyeri. Jika terkena mata, zat ini juga
menyebabkan kerusakan permanen. Jangankan larutan, uap dari asam nitrat pun
bisa membuat mata iritasi.

Setelah mengetahui betapa berbahayanya lima zat di atas, ada baiknya kalian lebih
berhati-hati. Lebih baik jangan sampai menyimpan cairan tersebut di rumah untuk
menghindari penyalahgunaan pada anak-anak yang mungkin saja terjadi. Dan tak
hanya itu, manfaatkan cairan-cairan ini sebagaimana fungsinya. Jangan
disalahgunakan termasuk dipakai untuk mengerjai atau semacamnya.

6. Asam sulfat

Asam sulfat, H₂SO₄, merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air
pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Rumus: H2SO4. Nama
IUPAC: Sulfuric acid. Massa molar: 98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm³.
Rumus molekul: H2SO4. Viskositas: 26,7 cP (20 °C).

7.Asam nitrat

Senyawa kimia asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3.
Nama IUPAC: Nitric acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm³.
Rumus molekul: HNO3. Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C);
0,617 mPa.s (40 °C).

37
8. Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Rumus: NaOH. Massa molar:
39,997 g/mol. Kebasaan (pKb): -2,43. NFPA 704: 0 3 1. Nama IUPAC: Sodium
oxidanide, Sodium hydroxide.

9. Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia


KOH, dan umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium
hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama
IUPAC: Potassium hydroxide. Massa molar: 56,1056 g/mol. Kepadatan: 2,12
g/cm³. Titik didih: 1.327°C. Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol.

10. Hidrogen klorida (Asam Klorida). Senyawa hidrogen klorida mempunyai


rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk
kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara.
Nama IUPAC: Hydrogen chloride. Rumus: HCl. Titik didih: -85,05°C.
Kepadatan: 1,49 kg/m³. Kelarutan dalam air: 72 g/100 ml (20 °C). Bahaya utama:
Beracun, korosif.

11. Natrium karbonat, Na₂CO₃, adalah garam natrium dari asam karbonat yang
mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa
warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk
larutan alkali yang kuat. Rumus: Na2CO3. Massa molar: 105,9888 g/mol. Rumus
kimia: Na2CO3. Anion lain: Natrium bikarbonat. Kelarutan: Tidak larut dalam
etanol, aseton; Larut dalam gliserol, dimetilformamida. Struktur kristal:
Monoklinik (anhidrat); Ortorombik (monohidrat, heptahidrat).

12. Asam fluorida Hidrogen fluorida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia
HF. Senyawa ini merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan
sumber utama dari industri fluor, biasanya sebagai larutan encer yang disebut
asam hidrofluorat. Rumus: HF. Titik didih: 19,5°C. Massa molar: 20,01 g/mol.
Titik lebur: -83,6°C. Kepadatan: 1,15 kg/m³

13. Asam karbonat Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia
H₂CO₃. Asam karbonat termasuk asam lemah. Rumus: H2CO3. Nama IUPAC:
Carbonic acid. Massa molar: 62,03 g/mol. Rumus molekul: H2CO3. Kelarutan
dalam air: Exists only in solution. Larut dalam: Air

14. Asam nitrit Asam nitrit adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah
yang diketahui hanya ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit. Nama
IUPAC: Nitrous acid. Rumus: HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol. Kepadatan: 1
g/cm³. Titik didih: 158°C. Titik lebur: Hanya diketahui sebagai larutan

15. Kalium karbonat. Kalium karbonat merupakan garam putih, yang dapat larut
dalam air, namun tidak larut dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium
karbonat dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida dengan karbon dioksida.

38
Rumus: K2CO3. Nama IUPAC: Potassium carbonate. Massa molar: 138,205
g/mol. Kepadatan: 2,43 g/cm³. Titik lebur: 891°C. Larut dalam: Air.

16. Metana. Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas
dengan rumus kimia CH₄. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk
keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang. Rumus: CH4.
Nama IUPAC: Methane. Rumus kimia: CH4. Titik nyala: −188 °C. Kelarutan
dalam air: 35 mg dm−3 (at 17 °C). Kapasitas kalor (C): 35.69 J K−1 mol−1.

17. Hidrogen sianida. Hidrogen sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus
molekul HCN. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun,
dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Nama
IUPAC: formonitrile. Bentuk molekul: Linear. Rumus kimia: CHN. Momen
dipol: 2.98 D. Kelarutan dalam air: Bercampur

18. Belerang dioksida. Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus
SO₂. Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan
oleh gunung berapi dan beberapa pemrosesan industri. Rumus: SO2. Nama
IUPAC: Sulfur dioxide. Massa molar: 64,066 g/mol. Rumus molekul: SO2.
Bentuk molekul: Dihedral. Kelarutan dalam air: 94 g dm−3.

19.Amonium hidroksida. Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan


amonia, air amonia, larutan amoniakal, amonia encer, akua amonia, amonia
berair, atau secara sederhana hanya disebut sebagai amonia, adalah larutan amonia
dalam air. Rumus: NH4OH. Kepadatan: 880 kg/m³. Massa molar: 35,04 g/mol.
Rumus molekul: NH4OH. Anion lain: Amonium klorida; Amonium sianida.
Kelarutan dalam air: Bercampur

20. Benzena. Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol,
adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis. Rumus: C6H6. Nama IUPAC:
Benzene. Kelarutan dalam air: 0,8 g/L (25 °C). Titik nyala: −11 °C. Rumus
molekul: C6H6. Viskositas: 0,652 cP pada 20 °C.

21.Asam bromida. Hidrogen bromida adalah senyawa kimia dengan rumus HBr.
Senyawa ini adalah cairan tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida.
Asam hidrobromat adalah larutan HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen
bromide. Rumus: HBr. Massa molar: 80,91 g/mol. Titik didih: -66°C. Titik lebur:
-87°C. Larut dalam: Air, Alkohol

22. Kalsium karbonat. Kalsium karbonat ialah senyawa kimia dengan formula
CaCO₃. Senyawa ini merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua
bagian dunia, dan merupakan komponen utama cangkang organisme laut, siput,
bola arang, mutiara, dan kulit telur. Rumus: CaCO3. Nama IUPAC: Calcium
carbonate. Massa molar: 100,0869 g/mol. Titik didih: mengurai. Kelarutan dalam
air: 0.0013 g/100 mL (25 °C). Struktur kristal: Segi tiga

39

Anda mungkin juga menyukai