Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Bahasan : Konseling Penyakit Degeneratif


Sasaran : Seluruh Lansia Rt 02 Rw 01
Hari/Tanggal : 18 Desember 2019
Waktu : Jam 14.30 WIB
Tempat : Rumah Bapak Handoko
Konseling : Penyakit Degeneratif

A. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, lansia mampu memahami tentang
penyakit degeneratif dan dapat melakukan pencegahannya.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Memahami pengertian penyakit degeneratif
b. Mengetahui dan memahami faktor penyebab penyakit
degeneratif
c. Mengetahui dan memahami jenis-jenis penyakit
degeneratif
d. Mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit
degeneratif
B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian penyakit degeneratif
2. Jenis-jenis penyakit degeneratif
3. Penyebab penyakit degeneratif
4. Jenis-jenis penyakit degeneratif
5. Cara pencegahan penyakit degeneratif

KEGIATAN INFORMASI KESEHATAN


No Tahap Waktu Kegiatan Metode
Konselor Peserta
1. Mengisi 10 menit - Memberikan - Menjawab Konselin
daftar hadir salam salam g
- Menyampai - Mendenga
kan tujuan rkan
umum dan penyampai
tujuan an tujuan
khusus umum dan
penyuluhan tujuan
khusus
penyuluha
n
2. Pengukura 45 menit Melakukan Mengikuti Praktik
n tekanan pengukuran anjuran
darah tekanan konselor
darah untuk
melakukan
pengukuran
tekanan
darah

3. Cek darah 45 menit Melakukan Mengikuti Praktik


cek darah, anjuran
diantaranya : konselor
cek gula untuk
darah, melkaukan
kolesterol dan cek darah
asam urat

4. Konseling 5 menit Melakukan Mendengark Konselin


konseling dari an g
hasil penjelasan
pemeriksaan, yang
meliputi diberikan
pemeriksaan oleh
tekanan konselor
darah, gula
darah,
kolesterol dan
asam urat

C. MEDIA
-
D. EVALUASI
Prosedur evaluasi dilakukan dengan tanya jawab secara lisan tentang
materi yang telah diberikan.

E. REFERENSI
Wahyudi Nugroho. 2014. Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
Adib, M. 2019. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi,
Jantung dan Stroke. Dianloka. Yogyakarta
Suiraoka. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogykarta : Nuha Medika
Litbangkes. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta
Arisman. 2011. Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dyslipidemia. Jakarta : EGC

F. Lampiran Materi
1. Pengertian penyakit degeneratif
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses
penuaan penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit
degeneratif merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk
menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa
sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan
yang lebih buruk. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang
menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan
atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh
penggunaan seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak
sehat.
2. Faktor penyebab
a. Usia
Semakin tua usia seseorang potensi penyakit ini semakin besar
karena secara alami fungsi sel manusia akan semakin menurun
kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi sel semakin menurun
b. Keturunan
Seseoang yang terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat diabetes
memiliki resiko besar terserang diabetes.
c. Gaya hidup tidak sehat
Merupakan pemicu terbesar meningkatnya kasus penyakit ini di
masyarakat misalnya : mengkonsumsi makanan yang tidak sehat,
merokok, mengkonsumsi alcohol, kurang olahraga, kurang istirahat,
stress.
3. Jenis-jenis penyakit degeneratif
a) Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang
menyerupai lilin. Sebagian kolesterol diproduksi di organ hati, dan
sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Kolesterol diperlukan
untuk memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon, dan vitamin
D.
Kolesterol tinggi adalah kondisi dimana tingkat kolesterol
dalam darah melampaui kadar normal sehingga dapat
berpengaruh buruk bagi kesehatan. Kolesterol normal dalam
tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL
harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein yang
disebut lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein, yaitu LDL yang
biasa disebut dengan kolesterol jahat, dan HDL yang biasa
disebut dengan kolesterol baik. LDL bertugas mengangkut
kolesterol dari organ hati ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.
Sedangkan HDL berfungsi mengangkut kolesterol kembali ke
organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan, untuk
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kotoran.
Ciri-ciri kolesterol tinggi :
1) Merasakan pegal-pegal, kesemutan, dan sakit kepala.
2) Mudah mengantuk
3) Mudah merasa lelah
4) Nyeri persendian
5) Jantung berdebar-debar
6) Kadar kolesterol melebihi batas normal
b) Asam urat
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil
samping dari pemecahan sel dalam darah. Purin adalah zat yang
terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh
makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup
terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup
tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita.
Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin
juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi
secara normal atau karena penyakit tertentu. Gejala Asam Urat
sebagai berikut:
1) Kesemutan dan linu
2) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
3) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak,
kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi
c) Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa atau gula dalam darah yang disebabkan
oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula dalam
darah sebagai sumber energi. Faktor-faktor risiko diabetes
mellitus antara lain obesitas, merokok, stres, hipertensi, jarang
berolah raga, usia di atas 45 tahun keatas, faktor keturunan, ras,
riwayat menderita diabetes gestasional (pernah melahirkan bayi
dengan berat lebih dari 4,5 kg) dan jenis kelamin.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
1) Cepat merasa haus
2) Sering buang air kecil (BAK)
3) Cepat merasa lapar
4) Kesemutan pada ujung - ujung jari tangan dan kaki
5) Pengelihatan menjadi buram
6) Luka yang sulit sembuh
Pencegahan primer adalah pencegahan terjadinya
diabetes melitus pada individu yang berisiko melalui modifikasi
gaya hidup (pola makan sesuai, aktivitas fisik, penurunan berat
badan) dengan didukung program edukasi yang berkelanjutan.
Sedangkan pencegahan sekunder, merupakan tindakan
pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun jangka panjang.
Programnya meliputi pemeriksaan dan pengobatan tekanan darah,
perawatan kaki diabetes, pemeriksaan mata secara rutin,
pemeriksaan protein dalam urine program menurunkan atau
menghentikan kebisaaan merokok (Depkes, 2017).
d) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang
umum terjadi, terutama pada kalangan lansia. Tekanan darah
normal pada orang dewasa yaitu 120/80 mmHg. Tekanan darah
bisa bervariasi setiap waktu tergantung dari banyak hal, mulai dari
aktivitas, makanan yang dimakan, waktu pengukuran, dan usia.
Baik dalam kondisi hipertensi atau normal, tekanan darah sitolik
dan diastolik akan meningkat seiring dengan pertambahan usia
seseorang, terutama pada lansia. Tekanan darah sitolik akan
meningkat secara signifikan memasuki usia 70 atau 80 tahun.
Sementara itu, tekanan diastolik akan terus mengalami
peningkatan hingga usia 50 sampai 60 tahun.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang
memiliki tekanan darah tinggi.
Beberapa faktor tersebut antara lain:
1) Keturunan
2) Usia
3) Garam
4) Kolesterol
5) Obesitas / Kegemukan
6) Stres
7) Rokok
8) Kafein
9) Alkohol
10) Kurang Olahraga
Untuk mencegah penyakit hipertensi ini adalah dengan
mengendalikan penyebab. Adapun pencehgahan yang
berhubungan dengan makanan adalah Kurangi konsumsi garam
dalam makanan, konsumsi makanan yang mengandung kalium,
magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu
mengurangi tekanan darah.
4. Pencegahan Penyakit Degeneratif
Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah
pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi
rokok. Pada pola makan yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi
makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol
lainnya. Karena itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit
degeneratif, yakni melakukan pola makan yang baik, olah raga yang
teratur, dan tidak mengkonsumsi rokok dan memeriksakan kesehatan
secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai