PERENCANAAN
1
2
1.2 Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya umum, kelompok
menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
1.2.1 Struktur organisasi umum
Ketua : Decky Wiratama Putra, S.Kep.
Wakil Ketua : Ayudia Arinda Dwi Q.H, S.Kep.
Sekretaris 1 : Vivi Roviqoh Nuranita, S.Kep.
Sekretaris 2 : Nanda Khoirun Nisa, S.Kep.
Bendahara : Ismi Kamelia, S.Kep.
Sarana dan prasarana : Galuh Nurul Fajriah, S.Kep.
Humas : Wahyu Febriyanto MT, S.Kep.
Dokumentasi : Ulya Unzila Dina, S.Kep.
PJ PKRS : Iqvina Aulia Rahma, S.Kep.
1.2.2 Struktur organisasi MAKP
M1: Penanggung Jawab : Iqvina Aulia Rahma, S.Kep.
M2: Penanggung Jawab : Galuh Nurul Fajriah, S.Kep.
M3: Penanggung Jawab : Hilda Riva Fadhila, S.Kep.
Anggota : Wahyu Febriyanto, S.Kep.
SO: Penanggung Jawab : Madinatus Syukria, S.Kep.
Anggota : Decky Wiratama Putra, S.Kep.
Supervisi: Penanggung Jawab : Rizky Oktaviani, S.Kep.
Anggota : Ayudia Arinda, S.Kep.
DP: Penanggung Jawab : Eka Safitri, S.Kep.
Anggota : Nanda Khoirun Nisa, S.Kep.
TT: Penanggung Jawab : Diana Merin A, S.Kep.
Anggota : Nida Fitria, S.Kep
RK: Penanggung Jawab : Ismi Kamelia, S.Kep.
Anggota : Vivi Roviqoh Nurainita, S.Kep.
M4: Penanggung Jawab : Ulya Unzila Dina , S.Kep.
Katim I Katim II
2. Timbang Terima
1. Penanggung jawab : Nida Fitria, S.Kep.
2. Tujuan: Setelah dilaksanakan Praktik Manajemen Keperawatan
diharapkan Ruang Adenium mampu melaksanakan timbang terima
dengan baik.
3. Waktu: Rabu, 29 Oktober 2019
4. Rencana Strategi
1) Merevisi teknik timbang terima bersama-sama dengan staf perawatan
di Ruang Adenium RS NU Banyuwangi.
2) Timbang terima dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.
3) Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan dan
staf keperawatan.
4) Dilaksanakan pada setiap pergantian shift.
5) Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab shift.
6) Diikuti perawat, mahasiswa yang berdinas dan yang akan berdinas.
7) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat sistematis atau
menggambarkan kondisi saat ini dengan tetap menjaga kerahasiaan
klien.
8) Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan keperawatan,
rencana keperawatan, tindakan dan perkembangan kesehatan klien.
9) Mendokumentasikan hasil timbang terima klien.
5. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
(1) Menentukan penanggung jawab timbang terima.
(2) Menyusun teknik timbang terima bersama-sama dengan staf
keperawatan.
(3) Menentukan materi timbang terima.
9
4. Recommendation
Meliputi merekomendasikan intervensi keperawatan yang
perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk
discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
11
4. Sentralisasi Obat
1. Penanggung jawab : Madinatus Syukria, S.Kep.
2. Tujuan : Setelah dilakukan Praktik Manajemen Keperawatan,
diharapkan mahasiswa dan perawat di Ruang Adenium mampu
menerapkan sentralisasi obat yang benar.
3. Waktu : Kamis, 31 Oktober 2019
4. Rencana strategi :
1) Melaksanakan sentralisasi obat klien bekerja sama dengan perawat,
dokter, dan bagian farmasi.
2) Mendokumentasikan hasil pelaksanaaan pengelolaan sentralisasi obat.
5. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
(1) Menetukan penanggung jawab sentralisasi obat.
(2) Menyiapkan format sentralisasi obat
2) Proses :
(1) Melaksanakan sentralisasi obat klien bersama-sama dengan
perawat, dokter dan bagian farmasi.
(2) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi
obat.
3) Hasil :
(1) Klien menerima sistem sentralisasi obat.
(2) Perawat mampu mengelola obat klien.
(3) Mutu pelayanan kepada klien terutama dalam pemberian obat
meningkat.
(4) Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat baik secara
hukum maupun secara moral.
14
(2) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu), maka
dokumentasi tetap di catat pada buku sentralisasi obat dan lembar
kontrol obat.
4) Obat khusus
(1) Obat tersebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup
mahal, menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki
efek samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam
waktu tertentu saja.
(2) Pemberian obat khusus tetap dicatat pada buku sentralisasi obat
yang dilaksanakan oleh perawat primer.
(3) Informasi yang diberikan pada klien/keluarga: nama obat,
kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung
jawab pemberian. Wadah obat sebaiknya diserahkan/ditunjukkan
pada klien atau keluarga.
5) Keuntungan Sentralisasi Obat
(1) Terjadi interaksi intensif antara farmasi, dokter dan perawat.
(2) Resep dapat dikaji lebih dahulu oleh apoteker.
(3) Farmasi dapat membuat profil farmasi pasien dengan lengkap.
(4) Farmasi dapat melakukan terapi drugs monitor.
(5) Pasien menerima pelayanan farmasi 24 jam.
(6) Pasien hanya membayar obat yang dipakai.
(7) Efisiensi ruang perawatan dari penyimpangan obat.
(8) Mengurangi beban perawat.
(9) Menghindari penggunaan obat yang salah.
(10) Mengurangi kemungkinan kehilangan obat.
(11) Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga professional.
5. Supervisi Keperawatan
1. Penanggung jawab : Ayudia Arinda Dwi Q.H, S.Kep.
2. Tujuan : Setelah dilaksanakan Praktik Manajemen
Keperawatan, diharapkan Ruang Adenium mampu menerapkan supervisi
keperawatan dengan baik, dapat memenuhi dan meningkatkan pelayanan
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan,
dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
3. Waktu : Rabu, 30 Oktober 2019
4. Rencana Kegiatan:
1) Membuat konsep supervisi keperawatan
2) Menentukan materi supervisi keperawatan
3) Membuat format, alat ukur atau instrument supervisi
4) Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama perawat ruangan
16
6. Discharge planning
1. Penanggung jawab : Eka Safitri, S.Kep.
2. Tujuan : Setelah dilakukan Praktik Manajemen Keperawatan,
diharapkan semua perawat di Ruang Adenium dan mahasiswa Stikes
Banyuwangi mampu melaksanakan discharge planning dengan benar.
3. Waktu :
4. Rencana Strategi:
1) Menentukan penanggung jawab discharge
planning.
2) Menentukan materi discharge planning.
3) Menentukan klien yang akan dijadikan subjek discharge planning.
4) Menyiapkan peralatan, status, kartu discharge
planning.
5) Menentukan jadwal pelaksanaan discharge
planning
6) Melaksanakan discharge planning.
5. Kriteria evaluasi
1) Evaluasi struktur
(1) Persiapan pasien, peralatan, status, kartu dan lingkungan.
(2) Penyusunan struktur pelaksanaan discharge planning
2) Evaluasi proses
(1) Discharge planning dilaksanakan pada semua pasien pulang.
(2) Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Evaluasi hasil
(1) Terdokumentasinya pelaksanaan pasien pulang
(2) Pasien dan keluarga dapat mengetahui perawatan di rumah
tentang: aturan diet, obat yang harus diminum di rumah,
19
1) Nama klien
2) Umur
3) No register
4) Diagnosis medis
5) Diagnosis keperawatan
6) Kolom tanggal dan jam
7) Kolom problem
8) Kolom intervensi
9) Evaluasi
10) Kolom tanda tangan
24
II M 2 – Material
- Menjaga 1. Membuat kembali 1. Sarana dan prasarana Minggu Diana Merin
inventarisasi dan dokumentasi sarana dan terdata dengan baik. 2-4 Arsylia, S.Kep
mengoptimalkan prasarana. 2. Pendokumentasian
sarana dan prasarana 2. Mengusulkan alat dan obat
yang ada, pembuatan format dilakukan dengan
peminjaman alat (buku teratur dan disiplin
peminjaman dan keluar 3. Pasien dan keluarga
masuk alat) sehingga menggunakan
pendokumentasiaannya wastafel dan atau
terkoordinsi alkohol gliserin
3. Memanfaatkan sarana dengan efektif dan
kesehatan dasar yang efisian
masih minimal seperti 4. Peralatan kesehatan
wastafel dan alkohol bagi petugas
gliserin untuk kesehatan di Ruang
25
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
mengurangi risiko Adenium memenuhi
penularan nosokomial. standard rumah sakit
4. Mengusulkan dan atau Kepmenkes.
penambahan alkohol
gliserin untuk setiap
bed
5. Memberi usulan untuk
melengkapi alat dan
obat emergency
III M III – METHOD Mencoba 1. Mendiskusikan setiap
A. Penerapan Model MAKP menerapkan model hambatan yang ada dalam
- penerapan model MAKP Perawat menggunakan
MAKP primer Minggu Iqvina Aulia
Primer MAKP Primer di ruangan II-IV Rahma,
2. Membentuk rincian dan dengan benar
S.Kep.
pembagian tugas kerja
yang jelas antara masing-
masing perawat.
B. Timbang Terima
(1) Kegiatan timbang terima Timbang terima 1. Timbang terima dapat 1. Isi timbang terima Minggu Nida Fitria,
pada shift siang, malam dapat dilakukan dilakukan secara lisan tentang masalah II-IV S.Kep
dan hari libur tidak selalu setiap pergantian dan tertulis dalam buku keperawatan yang
shift sesuai dengan operan. sudah dan belum
dilakukan sesuai dengan
format Timbang 2. Melaksanakan timbang teratasi,
urutan acara timbang
Terima yang telah terima bersama dengan terdokumenstasi
terima.
ada kepala ruangan dan staf dengan baik dan benar
keperawatan. pada buku laporan
26
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
3. Dilaksanakan pada timbang terima yang
setiap pergantian shift. telah disediakan
4. Dipimpin oleh perawat 2. Timbang terima
primer sebagai dilakukan dengan
penanggung jawab shift. melakukan validasi
5. Diikuti perawat, kepada pasien
mahasiswa yang 3. Timbang terima
berdinas atau akan dilaksanakan setiap
berdinas. pergantian shift baik
6. Informasi yang dihari kerja ataupun
disampaikan harus sabtu minggu
akurat, singkat,
sistematis yang
menggambarkan
kondisi saat ini dengan
tetap menjaga
kerahasiaan pasien.
7. Timbang terima
berorientasi pada
permasalahan
keperawatan, rencana
keperawatan, tindakan
dan perkembangan
kesehatan pasien.
8. Mendokumentasikan
hasil timbang terima
27
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
pasien pada buku
operan.
C. Ronde Keperawatan Menerapkan
- Ronde keperawatan 1. Kegiatan: 1. Adanya format dan Minggu Ismi
agar terlaksana a. Menyusun dokumentasi ronde II-IV Kamelia,
secara rutin, proposal kegiatan ronde keperawatan. S.Kep.
terjadwal, sesuai keperawatan (strategi 2. Perawat mampu
dengan adanya kasus dan materi). menjelaskan dengan
yang tidak dapat b. Menyusun benar persiapan dan
terselesaikan, serta materi sesuai dengan pelaksanaan ronde
dilakuksan kasus yang ditemukan keperawatan.
disamping pasien. 2 hari sebelum kegiatan 3. Ronde keperawatan
ronde keperwatan dilakukan sesuai
dilaksanakan. jadwal setiap ada
c. Melaksana masalah keperawatan
kan ronde keperawatan. yang membutuhkan
d. Memotivas
dilakukannya ronde
i perawat agar
keperawatan.
menerapkan ronde
keperawatan di Ruang
Adenium
2. Membuat jadwal ronde
keperawatan dengan
masalah yang terjadi di
ruangan agar dapat
dengan cepat teratasi,
28
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
misalnya 1 kali dalam
sebulan, dilaksanakan
minimal 30 menit,
dihadiri oleh
multidisiplin dan
dipimpin oleh Kepala
ruangan
D. Sentralisasi Obat
- Mengoptimalkan 1. Membuat lembar 1. Adanya format Minggu Madinatus
sistem desentralisasi persetujuan pasien/ sentralisasi obat yang II-IV Syukria,
obat keluarga pasien terdokumentasikan S.Kep.
terhadap rencana 2. Adanya kartu
dilakukannya salinan obat yang
sentralisasi obat. diterima pasien.
2. Membuat kartu
salinan obat yang
diterima oleh pasien.
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
dengan format yang supervisi
telah ada dari 3. Sosialisasi
ruangan supervisi dilaksanakan
b. Menentukan materi
supervisi
keperawatan.
c. Menyiapkan
petunjuk teknis
pelaksanaan
supervisi
keperawatan.
d. Melaksanakan
supervisi
keperawatan
bersama-sama
perawat ruangan.
e. Melakukan
evaluasi dari
kegiatan supervisi
yang telah dilakukan
2. Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
supervisi keperawatan.
3. Bekerja sama dengan
ruangan melakukan
sosialisasi tentang
30
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
supervisi
F. Penerimaaan Pasien Baru
(1) Kurang optimalnya Mengaplikasikan Merencanakan penerimaan Mengaplikasikan peran Minggu Sutrisno,
penjelasan mengenai orientasi peran perawat dalam pasien baru dengan perawat perawat dalam II-IV S.Kep.
lingkungan dan fasilitas. penerimaan pasien ruangan dan membuat penerimaan pasien baru
baru welcome book yang berisi sesuai standar di Ruang
tata tertib penunggu pasien, Ruang Adenium
hak pasien dan keluarga,
denah ruangan, tarif
perawatan dll.
G. Discharge planning
(1) Discharge planning 1. Terlaksanannya 1. Menyusun perencanaan 1. Perawat melakukan Minggu Eka Safitri,
belum terlaksana secara discharge tentang pelaksanaan discharge planning II-IV S.Kep.
optimal, diantaranya: planning sesuai discharge planning. sesuai dengan standar
dengan standar. 2. Membuat brosur/ leaflet 2. Pasien dan keluarga
pemberian pendidikan
2. Kemampuan tentang pengertian mengerti dan
kesehatan hanya
perawat penyakit, pencegahan, memahami penjelasan
dilakukan secara lisan
meningkat dalam perawatan dirumah, tentang penyakitnya
kepada pasien/keluarga, memberikan nutrisi, aktivitas dan 3. Adanya brosur/ leaflet
tidak terdapat media pendidikan istirahat sesuai dengan tentang penyakit yang
yang disediakan untuk kesehatan kepada kebutuhan pasien. Dan paling banyak ada
pasien. pasien. membuat leaflet dengan diRuang Adenium
tindakan perawatan dan RSUD Dr. Soetomo
kasus terbanyak Surabaya
diruangan. 4. Adanya dokumentasi
31
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
dari discharge
planning yang telah
dilakukan pada status
pasien.
5. Adanya kartu
discharge planning
yang dibawa pulang
pasien
H. Pendokumentasian
1) Pengisian format Mampu menerapkan 1) Mendiskusikan a) Mahasisw Minggu UlyaUnzila
dokumentasi pendokumentasian format pengkajian dan a mampu II-IV Dina, S.Kep.
keperawatan belum keperawatan secara pendokumentasian menerapkan
ringkas,baik dan asuhan keperawatan pendokumentasian
lengkap..
benar. sesuai dengan kasus di secara ringkas, baik
Pandan I . dan benar.
2) Merevisi format b) Pendoku
pengkajian, diagnosis mentasian dilakukan
keperawatan, segera setelah
perencanaan, melakukan tindakan
pelaksanaan dan keperawatan.
evaluasi asuhan c) Dokumen
keperawatan. tasi asuhan
3) Membuat format keperawatan pada
pendokumentasian status pasien lengkap
asuhan keperawatan dan benar.
PIE.
32
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
4) Membuat petunjuk
teknis
pendokumentasian
asuhan keperawatan
dengan menggunakan
model PIE.
5) Melaksanakan
pendokumentasian
asuhan keperawatan
bersama dengan
perawat ruangan.
6) Mengevaluasi
pelaksanaan sistem
dokumentasi asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.
IV M4 – Money
- Mengoptimalkan Memberikan pelayanan Pasien tidak mengeluhkan Minggu Ismi Kamelia
sistem keuangan yang berkualitas pada perawatan dirinya II-IV , S.Kep.
yang telah ada pasien
V M5 – Mutu
1) Kurang optimalnya fungsi Mengembangkan 1. Memberikan 1. 80 % Pasien dan Minggu Decky
tim PKRS atau mutu pelayanan penyuluhan tentang keluarga dapat 3-4 Wiratama
penyuluhan di ruangan keperawatan dalam pentingnya cuci tangan melakukan cuci Putra, S.Kep
dengan baik dan terjadwal. hal patient safety. untuk mengendalikan tangan
33
Indikator Penanggung
No Problem Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
infeksi pada keluarga 2. Dokumentasi
pasien penilaian nyeri pada
2. Mengajak pasien dan rekam medis pasien
keluarga untuk terisi setiap harinya
melakukan cuci tangan 3. Dokumentasi
bersama setelah validasi penilaian resiko jatuh
pasien setiap hari pada rekam medis
3. Bekerjasama dengan pasien terisi setiap
perawat ruangan untuk hari
mengkaji penilaian
nyeri pasien setiap hari
dan
mendokumentasikannya
4. Bekerjasama dengan
perawat ruangan untuk
mengkaji penilaian
resiko jatuh pada pasien
setiap hari dan
mendokumentasikannya