Anda di halaman 1dari 3

WATER LEVEL CONTROL

Disusun oleh : Prima Dimas Harkista


Dosen Pembimbing : Djodi Antono, B.Tech., M.Eng.
primadimas43@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA

Intisari
Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan
WLC atau rangkaian kontrol level air merupakan salah satu
aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik
yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi
untuk pompa air. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk
mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang
banyak dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri
di mana pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan
beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati.

Keywords—Water Level Control, Motor Induksi, Elektroda.

I. PENDAHULUAN

Di era yang serba digital seperti sekarang ini, pekerjaan


manusia semakin dipermudahdengan adanya sistem
otomatisasi dalam semua hal. Termasuk dalam pengisian air
pada bak penampungan, sehingga pengguna tidak harus bolak
balik menghidupkan danmematikan saklar pada pompa untuk
mengisi air. Teknologi yang digunakan untuk mengontrol air
pada bak penampung yang sering digunakan yaitu Water Level
Control (WLC) untuk kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih
lanjut apa itu WLC dan bagaimana cara penggunaanya.

II. PEMBAHASAN

Untuk mengontrol level air dalam tangki


penampungan dapat menggunakan tiga buah elektroda yang
mana masing-masing dari elektroda tersebut menentukan
common power, low level dan high level dari level ketinggian
air. Jadi pada saat anda sedang menjalankan pompa air, air
dalam tangki sudah penuh maka pompa akan padam dengan
sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga
apa bila air dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai
dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan
dengan sendirinya.
Level controller berfungsi untuk melakukan kendali
terhadap ketinggian air di dalam tangki dengan jalan
mengirimkan output sinyal kepada kendali motor. Salah satu
contoh level controller adalah Floatless Level Switch Omron
61F-GPN. Omron 61F-GP-N memiliki 11 piranti pin dan
bekerja pada tegangan supply 220 VAC.
IV. KELEBIHAN
Kelebihan dari system water level control ini adalah :
1) Air dalam tandon atau sumur akan terpantau pada saat
habis dan masih.
2) Dapat secara otomatis mengisi menggerakkan pompa
apabila bak penampung kosong atau tidak ada air.
3) Dapat membuat umur pompa atau motor tidak cepat
rusak atau terbakar karena pemilik pompa lupa
mematikan air.
4) Dengan penggunaan WLC kebutuhan air
Gambar 2.1 Water Level Control diperusahaan dapat terpenuhi seluruhnya

Pin 3 dan 9 merupakan terminal power supply dengan


tegangan 220 VAC. Untuk pin 4 dan 5 digunakan sebagai
elektrode E3 dan E1. Pin 1, 10, dan 11 adalah kontak output. V. KEKURANGAN
Sedangkan pin 6, 7, dan 8 merupakan kontal relai. Kekurangan dari system water level control adalah :
1) Harga alat alat yang mahal jadi sangat tidak cocok jika
GAMBAR RANGKAIAN dipakai atau digunakan di rumah-rumah tinggal.
2) Pemasangannya yang susah dan cukup memakan
waktu yang lama
Gambar 2.2 Gambar Rangkaian 3) Perawatan dan pengontrolan harus lebih sering
dilaksanakan
III. PRINSIP KERJA 4) Adanya biaya listrik tambahan untuk penggunaan
system water level control.
Dari gambar rangkaian gambar 2.2 :

1) Pada kondisi awal kita anggap bahwa air dalam tangki


tidak ada air sama sekali seperti terlihat pada gambar VI. HASIL PRAKTIKUM
di atas. Dengan keadaan yang demikian, maka
otomatis E1 yang difungsikan sebagai batas atas air,
E2 yang difungsikan sebagai batas bawah, dan E3 VI.1 POSISI MANUAL
yang difungsikan sebagai common akan menggantung
E1 E2 E3 Motor
pada tangki tanpa tersentuh air sama sekali. Pada
kondisi ini motor atau pompa air akan mati atau tidak
berfungsi Terkena Terkena air Terkena air Berputar
2) Ketika permukaan air menyentuh E2 yang difungsikan
sebagai batas bawah, motor atau pompa air akan tetap air
mati Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki Diatas Terkena air Terkena air Berputar
maka permukaan air akan semakin bergerak ke atas
sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. air
Apabila permukaan air telah mencapai E1 dan motor Diatas Diatas air Terkena air Berhenti
atau pompa air akan menyala dan mengisi bak
penampung air
3) Apabila permukaan air di dalam tangki mulai
Diatas Diatas air Diatas air Berhenti
berkurang atau lebih rendah dari E2, pompa air akan
otomatis kembali mati dan untuk kembali menyala air
maka keseluruhan elektroda E1, E2, E3 harus
tergenang oleh air. Berikut adalah pengoprasian
secara otomatis. VI.2 POSISI AUTO
4) Untuk pada kondisi manual untuk pengoprasiannya
yaitu harus dilakukan oleh operator dan jika air habis Posisi Motor Hidup dan Ingin dimatikan
atau elektroda pada kaki E1dan E2 tidak terkena air E1 E2 E3 Motor
mata motor atau pompa air akan mati dan untuk
menghidupkannya harus dilakukan olek operator Terkena Terkena air Terkena air Berputar
air
Diatas Terkena air Tekena air Berputar E2 atau hanya menyentuh E3 maka kontak kembali seperti
semula (TC TA). S0 dan S2 dihubungkan pada tegangan 220V.
air
Diatas Diatas air Terkena air Berhenti VII. KESIMPULAN (PENUTUP)

air Dari beberapa hal yang tertulis di atas, maka dapat diambil
Diatas Diatas air Diatas air Berhenti kesimpulan bahwa untuk mengontrol kerja pompa air
berdasarkan level air dapat digunakan alat Omron 61F-GP-N.
air Prinsip kerja Omron 61F-GP-N berdasarkan level air yang
dideteksi oleh elektroda sehingga menggerakan kontak pada
komponen tersebut. Pada rangkaian yang telah dibuat kali ini
Posisi Motor Mati dan Ingin dihidupkan bias dioperasikan secara manual maupun automatis. Pada
keadaan manual, menyalakan motor dengan menekan tombol
E1 E2 E3 Motor PB on dan mematikan motor dengan menekan PB off sesuai
dengan motor mana yang ingin dinyalakan. Menghidupkan
motor bias kapan saja tanpa memandang level air (kecuali
Diatas Diatas air Diatas air Berhenti keadaan locking). Dan mematikan bias kapan saja juga tidak
air harus penuh. Sedangkan automatis proses bekerjanya yaitu
berdasarkan level air pada sumur, ground reservoir dan tangki
Diatas Diatas air Tekena air Berhenti yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
terintegrasi dengan baik.
air
Diatas Terkena air Terkena air Berhenti VIII. SARAN
air Dalam melakukan praktikum Rancangan Kendali
Terkena Terkena air Terkena air Berputar Industri sebaiknya praktikan memperhatikan pengarahan
prosedur yang diberikan oleh dosen pengajar agar dapat
air membuat rangkaian listrik dengan benar. Dalam praktikum
Berdarkan data hasil prakti, dan berdasarkan pengujian maka juga harus teliti dalam merangkai agar mengurangi tingkat
yang perlu dibahas yaitu prinsip kerja dari Omron 61F-GP-N. kesalahan, sehingga rangkaian yang dibuat dapat berfungsi
Elektroda tersebut disetting dengan meletakan E3 paling bawah, dengan optimal.
E2 di tengah dan E1 paling atas. Saat proses pengisian, air
menyentuh E3 kemudian naik sampai menyentuh E2. Saat air REFERENSI
menyentuh E3 dan E2 , kontak TC TB belun bekerja. Lalu saat
air sudah menyentuh E3, E2, E1maka kontak TC TB bekerja [1]https://www.alatuji.com/kategori/286/water-level
menjadi TC TA. Jadi TC sebagai common menggerakan Diaksespada tanggal 10 Januari 2019 Pukul 10.11 WIB
tuasnya dari TB ke TA. Sedangkan roses pengosongan yaitu
pada saat air tidak lagi menyentuh E1, kontak masih belum [2]https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/536/wat
berubah (TC TA). Lalu pada saat air tidak menyentuh E1 dan er-level-control-untuk-mengidentifikasikan-level-air

Anda mungkin juga menyukai