Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelas LT–2D
Iklimadani S A 3.39.17.0.12
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PEMBAHASAN
3) Termasuk P-III yaitu apabila pada APP dan instalasi listrik yang terpasang
dipelanggan ditemukan satu atau lebih fakta yang dapat
mempengaruhipengukuran batas daya dan energy sebagai berikut:
a. Pelanggaran yang merupakan gabungan PI dan P-II
b. Sambungan langsung ke instalasi pelanggan dari instalasi PLN
sebelum APP;
4) Temasuk P-IV yaitu apabila terdapat fakta pemakaian tenaga listrik PLN
tanpa alas hak yang sah oleh bukan pelanggan.
2.2 Faktor penyebab terjadinya pencurian listrik
1. Faktor ekonomi yang lemah
Hakikatnya seseorang melakukan kejahatan disebabkan karena dorongan
ekonomi yang lemah, hal ini dilakukan karena demi memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor
pendorong yang sangat mempengaruhi timbulnya keinginan seseorang
untuk melakukan
kejahatan. Faktor ekonomi lemah merupakan penyebab utama timbulnya
kejahatan di
Kota Medan khususnya pencurian aliran listrik, sehingga pada umumnya
para pelaku pencurian aliran listrik berasal dari masyarakat ekonomi
lemah. Namun
pada kenyataannya tidak menutup kemungkinan kejahatan pencurian
aliran listrik bisa saja dilakukan oleh kalangan masyarakat menengah ke
atas. Hal ini biasa
terjadi karena mereka mempunyai keinginan menggunakan daya yang
lebih tetapi tidak ingin membayar lebih sesuai dengan daya yang
digunakan.
a. Gunakanlah material standar untuk kabel listrik, stop kontak dan alat-
alat listrik lainya, di mana material standar ini ditandai dengan adanya
logo Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Lembaga Masalah
Kelistrikan (LMK);
b. Jangan menumpuk-numpuk kondisi stop kontak di satu sumber listrik,
karena bisa membuat kabel listrik kelebihan muatan dan menyebabkan
kabel akan meleleh;
c. Instalasi listrik di rumah harus rutin diperiksa (untuk rumah baru setiap
10 tahun sekali, sedangkan untuk rumah yang lebih tua setiap 5 tahun
sekali);
d. Jangan melakukan pencurian listrik baik dengan cara mencantol listrik
ke jaringan atau dengan mengutak atik meteran listrik, karena sangat
berbahaya dan bisa meningkatkan peluang kebakaran.
3.1 Kesimpulan
1.1.1 Jenis Pencurian Listrik yaitu pencurian listrik dengan mengubah
batas daya, memengaruhi pengukuran energi. gabungan dari
pelanggaran pertama dan kedua, atau menyambung kabel secara
ilegal, pelanggaran yang dilakukan bukan oleh pelanggan.
1.1.2 Faktor penyebab terjadinya pencurian listrik ada 4 yaitu:
1. Faktor ekonomi yang rendah
2. Faktor kurangnya pengawasan
3. Faktor oknum dari pihak PLN
4. Faktor pendidikan yang rendah
1.1.3 Sistematika Laporan dan Tindak Lanjut terhadap Pencurian listrik
yaitu masyarakat menemukan pencurian listrik, atau ada petugas
yang menawarkan listrik dengan ngakalin meteran bisa langsung
laporkan lewat telepon ke 123.Lewat layanan bebas pulsa 24 jam
tersebut PLN akan langsung bergerak cepat mengecek dan segera
menertibkan.Yang dilakukan oleh tim P2TL berkoordinasi dengan
kepolisian untuk penertiban
1.1.4 Metode Pencegahan terhadap pencurian listrik dilakukan dengan
Sosialisasi dan Law Enforcement PLN untuk mencegah aksi
pencurian l, membuat himbauan dan rambu-rambu bagi pelanggan
istrik,pembentukan P2TL
1.1.5 Metode pendeteksian terhadap pencurian listrik yaitu dengan Metode
Deteksi Fisik (Physical Detection) dan Metode Customer
Consumption
1.1.6 Sanksi dikategorikan menjadi sanksi pelanggaran bagi pelanggan
sanksi bagi non pelanggan dan sedangkan untuk Hukum Pidana
untuk pencurian listrik dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan denda paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah)
3.2 Saran
2.5.1 Sebaiknya dilakukan penelitian dalam pembuaan system pendeteksi
yang lebih baik
2.5.2 Sebaiknya dilakukan evauasi ulang dalam regulasi dan tindak lanjut
terhadap pencurian listrik
DAFTAR PUSTAKA