7 Krisis-Hipertensi PDF
7 Krisis-Hipertensi PDF
1. Hipertensi emergensi
Serebrovaskuler :
Hipertensi ensefalopati
Perdarahan intraserebral
Kardiak
Diseksi aorta akut
Gagal jantung kiri akut
Infark miokard akut
Setelah pembedahan jantung (bypass)
Katekolamin dalam sirkulasi yang sangat berlebihan :
Krisis feokromositoma
Interaksi makanan atau obat penghambat MAO
Penggunaan obat-obat simpatomimetik
Eklamsia
Trauma kepala
Perdarahan pasca operatif dari jahitan vaskuler
Epitaksis hebat
2. Hipertensi Urgensi
Pressure natriuresis
Endotelial damage
Tissue ischemia
Komplikasi : perdarahan otak dan gagal
jantung
Prognosis jelek :
◦ Tanpa pengobatan angka survival 1 tahun
hanya 10 – 20%
◦ Dengan pengobatan yang baik angka
survival 5 tahun 50 – 80%
◦ Diupayakan TD diastolik mencapai 95
mmHg
Hipertensi maligna + gangguan
otak
Gangguan proses autoregulasi
Klinis :
◦ Sakit kepala
◦ Nausea
◦ Muntah
◦ kejang
◦ Penurunan kesadaran
1. Neurologi:
Sakit kepala, hilang/ kabur
penglihatan, kejang, defisit
neurologis fokal, gangguan
kesadaran (somnolen, sopor, coma).
2. Mata:
Funduskopi berupa perdarahan
retina, eksudat retina, edema papil.
3. Kardiovaskular
Nyeri dada, edema paru.
4. Ginjal:
Azotemia, proteinuria, oligouria.
5. Obstetri
Preklampsia dg gejala berupa gangguan
penglihatan, sakit kepala hebat, kejang,
nyeri abdomen kuadran atas, gagal
jantung kongestif dan oliguri, serta
gangguan kesadaran/ gangguan
serebrovaskuler.
Penderita hipertensi yg tidak meminum
obat atau minum obat anti hipertensi
Kehamilan
Penggunaan NAPZA
Penderita dg rangsangan simpatis yg tinggi
seperti luka bakar berat, penyakit vaskuler,
trauma kepala.
Penderita hipertensi dengan penyakit
parenkim ginjal
Anamnesis
R/ hipertensi (awal hipertensi, jenis obat
anti hipertensi, keteraturan konsumsi obat).
Ganguan organ (kardiovaskuler,
serebrovaskular, serebrovaskular,
renovaskular, dan organ lain).
Pemeriksaan Fisik
1. Sesuai dengan organ target yang terkena
2. Pengukuran TD di kedua lengan
3. Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas
4. Auskultasi untuk mendengar ada/ tidak
bruit
5. Pembuluh darah besar, bising jantung dan
ronki paru.
6. Pemeriksaan neurologis umum
7. Pemeriksaan funduskopi
Pemeriksaan laboratorium awal:
a. Urinalisis
b. Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan
elektrolit.
Pemeriksaan penunjang: ekg, foto toraks
Pemeriksaan penunjang lain bila
memungkinkan:
CT scan kepala, ekokardiogram,
ultrasonogram.
Walau biasanya pd krisis hipertensi
ditemukan TD ≥180/120 mmHg perlu
diperhatikan kecepatan kenaikan TD
tersebut dan derajat gangguan organ
target yang terjadi.
• Penatalaksanaan krisis
hipertensi sebaiknya dilakukan
di rumah sakit, namun dapat
dilaksanakan di tempat
pelayanan primer sebagai
pelayanan pendahuluan
dengan pemberian obat anti
hipertensi oral.
Hipertensi emergensi :
◦ Penurunan TD sesegera mungkin
◦ Perlu diperhatikan :
Kecepatan penurunan TD yang
diharapkan
Lama kerja obat
Cara pemberian
Efek farmakologis lainya
Obat Mekanisme Dosis Onset Efeks samping
Vasolidator
Sodium nitroprusid ↑ Siklik GMP, 0,25 – 10 Segera Nausea, hipotensi berat
Ca++ sel Ug/kg/mnt
(infus)
Nitrogliserin ↑ reseptor 5-100ug/mnt 2-5 menit Sakit kepala, muntah,
Nitrat (infus) Methemoglobinemia
Hidralazin Membuka 10-50mg, 15-30 menit Hipotensi, stimulasi
Saluran K+ Tiap 4-6 jam Refleks, simpatis,
Eksaserbasi anglina
Diasosid Efek langsung 50-150 mg, 1-5 menit Hipotensi, takikardi,
Tiap 5 menit Nausea, muntah
Enalaprilat Penghambat 1,25-5mg, 15-30 menit Hipotensi berat, ekskresi
ACE Tiap 6 jam ginjal, melambat
Penghambat edregergik Penghambat 20-80 mg bolus, 5-10 menit Nausea hipotensi, asma,
Liabetalol reseptor α & β tiap 10 menit pusing.
Hipertensi urgensi :
◦ Dapat diberikan obat oral
◦ Observasi hasil pengobatan
Penyekat Beta
Propanolol 1 mg IV setiap 3-5 2-6 mg IV
menit Setiap 4-6 jam
(max 6.15 mg/kgBB)