Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEMENUHAN MATA KULIAH HADIS UJIAN

AKHIR SEMESTER(UAS)

Nama: Habiba YolandaNisaa

NIM: 2720170012

FAKULTAS ILMU KESEHATAN 4A

UNIVERSITAS ISLAM ASY SYAFIIYAH


A.) Pentingnya Belajar Hadis
Al-Hadis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi Muhammad S.A.W. Baik
dalam bentuk perkataan,perbuatan, dan ketetapan yang dijadikan peraturan hukum dalam Islam.
Hadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an. Adapun jenis-jenis hadis yaitu
ada yang shahih, hasan dan juha d’haif itu hadis tergantung sanad dan matanya.

Selain itu hadis memiliki berbagai macam, yaitu:

1) Hadis Qauliyah ( Perkataan)

Adalah ucapan-ucapan atau sabda nabi dalam berbagai kesempatan dan keadaan
yang berhubungan dengan penerapan hukum atau ketentuan-ketentuan lain dalam Islam.

2) Hadis Fi’iyah ( Perbuatan)

Adalah perbuatan atau perilaku Nabi untuk memberikan tuntunan atau contoh
pelaksanaan ibadah atau urusan-urusan lain dari Islam.

3) Hadis Taqririyah ( Persetujuan)

Adalah Pernyataan atau persetujuan Nabi terhadap suatu perbuatan yang dilakukan
sahabat atau perbuatan seseorang di tempat lain yang dilaporkan kepada beliau, lalu
beliau diam. Diamnya Nabi menandakan persetujuan, sebab kalau tidak setuju maka Nabi
akan menolak atau melarangnya.

Adapun juga contoh-contohnya dalam hadis,yaitu:

a) Contoh hadis dalam bentuk perkataan Nabi S.A.W


“ Carilah Lailatul Qadar pada malam malam ganjil dari dari 10 hari terakhir dari
bulan ramadhan. Dengan cara itikaf yaitu berdiam diri untuk mencari Lailatul
Qadar selama 1000 bulan( 83 tahun)” (HR Al-Bukhori)
b) Contoh hadis dalam bentuk perbuatan Nabi S.A.W
“ Bershalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku bershalat.” (HR Al-
Bukhori)
c) Contoh hadis dalam bentuk penetapan Nabi S.A.W dalam urusan makan dhab
(biawak) diharamkan
“ Tidak, hanya saja binatang ini tidak ada di negeriku (oleh karena itu aku tidak suka
memakannya). Makanlah, sesungguhnya dia (dhab) halal.” (HR Al-Bukhori).

Jumlah hadis yang bertentangan sangat banyak terutama pada hadis Qauliyah dan
Fi’iyah. Jika terjadi adanya bertentangan dengan hadis maka harus di selesaikan dengan cara:
tidak boleh diambil dari kedua hadis tersebut tetapi boleh di amalkan, hadis ini berlaku dua-
duanya.
B.) Pertentangan Di antara Hadis
1. Hadis Qauliyah
- Abu Daud

Bahwa Nabi S.A.W bersabda:” Janganlah kalian berpuasa pada hari sabtu kecuali yang
diwajibkan atas kalian, dan apabila salah seorang diantara kalian tidak mendapatkan sesuatu
kecuali kulit pohon anggur atau ranting pohon maka hendaknya ia mengunyahnya”

Abu Daud berkata hadis ini adalah hadis telah di naskh yang hukumnya telah diganti dengan ayat
atau hadis lainnya.

- Al-Bukhori (1849)

Sesungguhnya Nabi S.A.W bersabda: “ Jangalah seseorang dari kalian berpuasa pada
hari jum’at kecuali di barengin dengan satu hari sebelum dan sesudahnya

- Puasa Daud
Bertujuan untuk menggapai cita-cita puasa Jum’at tidak boleh dilakukan karena
orang yahudi berpuasa hanya setiap hari jum’at.
2. Hadis Fi’iyah
- Hudzairah r.a berkata Nabi S.A.W mendatangin tempat pembangunan sampah suatu
kaum, beliaulah kencing sambil berdiri kemudian beliau meminta….. maka aku pun
datang dengan membawa air, kemudian beliau berwudhu (HR Al-Bukhori).
- Aisyah r.a dia berkata “ Barang siapa yang menceritakan kepadanya bahwa Nabi S.A.W
pernah kencing sambil berdiri makan janganlah membernakannya, aku melihat kencing
sambil duduk.” (HR Ibu Madjah)
- Hadis mengenai cara minum -) Hadis Qauliyah dan Fi’iyah
Dari Abu Huwairah r.a berkata “ Jangalah sekali-kali salah satu diantaranya kalian minum
sambil berdiri, apabila dia lupa maka muntahkanlah.” (HR. Muslim)
- Dari Ibnu Abbas berkata “ Bahwa sesungguhnya Rasul S.A.W pernah minum air zam-zam
dalam keadaan berdiri.” (HR. Muslim)
C.) Kedudukan Sunnah Dalam Hukum Islam
Bayan Taqrir adalah bayan yang berfungsi menguatkan Al-Qur’an atau menjelaskan
Al-Qur’an. Yang artinya Bayan ( menjelaskan) Taqrir ( mengulang-ulang). Adapun
beberapa macam Bayan Taqrir, yaitu:
- Taqrir Sunnah terhadap ayat Wudhu
- Taqrir Sunnah terhadap ayat Puasa
- Taqrir Sunnah terhadap ayat Rukun Islam
- Taqrir Sunnah terhadap ayat Mu’ayanah Bill

Anda mungkin juga menyukai