Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN

“TOPIK BAHASAN: GROWTH CHARACTERISTICS”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10, dengan anggota:

No. Urut
No Nama Mahasiswa NPM Paraf
Daftar Hadir

1 Syahirul Alim 1401180120 28

2 Wisnu Purna Adhitya 1401180121 29

3 Yafie Lucky Sukmana 1401180122 30

KELAS 7-2
PRODI D-IV AKUNTANSI ALIH PROGRAM NON AKUNTANSI
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
OKTOBER 2018
1. How many of the 10 characteristics, does your environment possess?
What does that say about that environment?
Do you need to make any changes?
If so, what are they?

Menurut John C. Maxwell, terdapat 10 karakteristik yang mendasari kita agar dapat tumbuh
dalam lingkungan kita saat ini. Berikut penerapan masing-masing karakter tersebut dalam
lingkungan kami:
No. Karakteristik Alim Wisnu Yafie

1. Others are ahead of you V


2. You are continually challenged V
3. Your focus is forward V
4. The atmosphere is affirming V
5. You are often out of your comfort
V
zone
6. You wake up excited X
7. Failure is not your enemy V
8. Others are growing V
9. People desire change V
10. Growth is modeled and expected X

Salah satu tantangan terberat seseorang agar dapat berkembang adalah harus keluar dari
zona nyaman mereka. Layaknya ikan yang hidup di sebuah akuarium. Ikan tersebut tidak
akan tau bahwa lingkungan di luar dia adalah terdiri dari unsur lain selain air, yakni udara.
Seseorang akan sangat merugi bila ia terus berada pada zona nyamannya. Ia pasti tidak akan
bisa berkembang. Keluar dari comfort zone merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan karena akan membuat seseorang menjadi lebih open minded.
Beberapa hal yang harus kami perbaiki adalah:
2. In your life, whom have you actively chosen to mentor you?
Do you currently have a mentor?
If not, whom would you approach to help you better?

Banyak sekali tokoh di belakang layar yang berperan dalam membentuk jati diri seseorang
hingga menjadi individu X yang saat ini kita kenal. Kami percaya bahwa setiap orang yang
kami temui pasti memberikan pengalaman yang berbeda-beda. Namun bila harus
menyebutkan beberapa mentor yang sangat berkontribusi dalam hidup kami, tiga di antaranya
adalah:
 Orang tua
Panutan terbesar kami adalah kedua orang tua. Mereka adalah orang yang telah
membesarkan kami sejak kecil. Mereka lah yang mengajari kami mulai dari yang tadinya
tidak bisa apa-apa, hingga sekarang menjadi sosok yang mandiri.
Seorang ayah pada umumnya adalah cerminan sosok pemimpin dalam keluarga yang
selalu membimbing anak-anaknya agar menjadi orang yang sukses. Tanpa adanya ayah
di dunia ini, mungkin kita tidak bisa menjadi seperti sekarang ini. Selama ini dari dulu
hingga sekarang, bahkan hingga kita telah menjadi sosok dewasa seperti sekarang ini
pastinya tidak akan terlepas dari jasa-jasa seorang ayah. Ayah rela melakukan apapun
demi melihat anaknya bahagia dan berhasil menggapai impiannya. Anak baginya adalah
permata hati dan titipan Allah, untuk itulah dengan segala cara ia akan membahagiakan
sang anak dan menuruti semua kemauan anaknya
Seorang ibu adalah sosok perempuan tangguh yang selalu tangguh dan tegar ketika
menghadapi badai kehidupan. Ibu secara fisik boleh saja merupakan sosok yang lemah,
namun ketika harus menyelamatkan anak-anaknya, ia bisa berubah menjadi jiwa
pemberani dan tegas. Rela pasang badan tatkala membela anak-anaknya dari ancaman
dan bahaya apa pun. Dan tak jarang pula tampil menjadi sosok penyelamat keluarga saat
sang ayah tengah teperosok dalam krisis kehidupannya.
 Guru
Menginjak dunia pendidikan, kami menemukan sosok mentor lainnya, yakni guru. Tak
hanya sekedar mengajar di kelas, guru adalah sosok yang menjadi pintu dunia bagi semua
muridnya. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Setiap guru maupun dosen yang
mengajar tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun satu kesamaan yang
selalu kami temukan adalah mereka selalu menginspirasi agar anak didiknya kelak
menjadi orang yang sukses.
Guru dalam filosofi Jawa berarti digugu lan ditiru. Seorang guru merupakan sosok yang
harus ‘digugu’ artinya dipatuhi atau didengar dan ‘ditiru’ yang berarti patut dicontoh atau
diteladani. Peranan yang sangat penting dan merupakan unsur pembentuk pada setiap
lembaga pendidikan.
 Atasan di Kantor
Memasuki dunia kantor, ada sosok mentor lainnya yang menginspirasi kami, yakni atasan.
Dunia kantor adalah dunia baru yang berbeda 180 derajat. Dalam bekerja, setiap pegawai
memiliki tugas yang harus dikerjakannya masing-masing. Disinilah peranan seorang
atasan, yaitu untuk membimbing setiap pegawainya agar selaras dengan tujuan
organisasi. Seorang atasan juga merupakan sosok pengayom anak buahnya.
Kesuksesan seorang pegawai pastinya tidak terlepas dari sosok pemimpin mereka.
Kami percaya bahwa proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Ada
pepatah yang mengatakan, seseorang akan merugi bila dirinya masih sama dengan diri dia
yang kemarin. Belajar itu tak memperhatikan waktu karena kita bisa menemukan
pembelajaran setiap harinya dari orang-orang baru yang kita temui.
Belajar seumur hidup sering menjadi semboyan. Namun sungguh sayang jika ini hanya
menjadi semboyan saja. Karena belajar seumur hidup bisa menjadi filsafat hidup yang sangat
ampuh. Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita.
Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua
situasi dan semua hal. Belajar berarti melatih diri kita sehingga kita memiliki sesuatu
kemampuan yang baru atau kemampuan yang semakin tinggi, antara lain berupa belajar ilmu
pengetahuan, keterampilan fisik, dan belajar bersikap. Kalau kita mau, kita bisa memandang
segala hal yang kita alami sehari-hari sebagai kesempatan belajar.
3. What direction would you like to go in your life?
How do you need to grow to get there?
What steps can you take today to start you off that direction?

Setiap individu pasti memiliki cita-cita yang ingin dicapainya masing-masing. Bung Karno
pernah berkata “Bermimpilah setinggi langit karena toh jika gagal, kamu akan jatuh di antara
bintang-bintang”. Berikut adalah target yang ingin kami raih dalam jangka panjang, antara lain:
a. Lulus D4 STAN dengan predikat cumlaude (2020)
 Membaca materi sebelum perkuliahan
 Tidak pernah telat dalam mengikuti perkuliahan
 Memahami setiap mata kuliah yang diajarkan
 Menyelesaikan tugas sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan
 Sembari kuliah, juga mulai mencari gambaran mengenai tema skripsi nantinya
b. Meneruskan Pendidikan S2 (2022)
 Mengikuti les untuk melatih kemampuan berbahasa asing
 Membaca artikel dan buku bahasa inggris
 Melakukan riset mengenai perguruan tinggi yang diinginkan
 Mencari beasiswa seperti LPDB
 Lulus dengan predikat cumlaude
c. Menduduki Jabatan Struktural (20XX)
 Membaca buku-buku kepemimpinan
 Jalin networking dan terus menambah lingkaran pertemanan
 Mengikuti elkam mahasiswa
Untuk saat ini kami lebih berfokus dalam mengikuti perkuliahan. Target jangka pendek kami
tidak hanya sekedar lulus, melainkan dapat memahami materi yang diberikan dengan sebaik-
baiknya. Kami percaya bahwa setiap mata kuliah yang diajarkan tentunya bermanfaat,
sehingga harus kami pelajari dengan sebaik-baiknya. Bahkan sebagian besar mata kuliahnya
pun akan kita terapkan pada saat kita bekerja di kantor.
Adapun target kami dalam jangka panjang, akan terus kami perjuangkan agar dapat terwujud.
Kunci untuk meraihnya adalah konsistensi dan tidak gampang menyerah. Kami sama-sama
pernah gagal dalam ujian D4 tahun 2017. Namun kami sama-sama belajar dari kegagalan
tersebut. Kami pun melihat ke belakang dan menggali apa yang seharusnya kami lakukan ke
depannya. Hingga akhirnya terbukti, kami berhasil diterima D4 STAN tahun 2018. Kami
percaya bahwa hasil yang kita peroleh tidak akan berkianat dari usaha yang telah kita lakukan.
Meskipun manusia telah berusaha sebaik mungkin, pada akhirnya Allah lah yang
berkehendak. Garis hidup seseorang pada dasarnya telah ditentukan. Oleh karena itu kita
juga harus terus berdoa kepada Allah. Di sisi lain, kita juga harus punya plan B apabila target
yang kita inginkan memang tidak dapat terwujud. Allah pasti memberikan jalan yang terbaik.
Kita haruslah selalu berpikiran positif.
Berikut adalah beberapa kebiasaan kecil yang dapat kita lakukan agar cita-cita kita dapat
tercapai:
1. Fokus pada target yang telah kita tetapkan.
2. Jangan takut gagal, karena itu akan membuat kita terus berfikir negatif.
3. Jangan takut dalam menghadapi saingan.
4. Sabar. Karena dengan sabar sukses akan menunggumu didepan sana.
5. Tidak sombong. Jika belum mencapai cita-cita, hindari sikap sombong atau memuji diri
sendiri, Allah akan menunda rezeki orang-orang yang sombong.
6. Selalu berusaha, tidak muah puas dengan apa yang didapat sebelum cita-citanya
tercapai. Layaknya kita memetik bulan di langit, walau sulit namun pelan-pelan mungkin
bisa kita petik jika memang Allah menghendakinya.
7. Tidak mudah putus asa. Jika sekali gagal, maka jangan cepat putus asa, karena
kegagalan adalah sukses yang tertunda. Ciri-ciri orang yang sukses adalah tak pernah
mudah putus asa.
8. Optimis. Hindari berpikir negatif, karena berpikir negatif akan membuat hidup kita lebih
negatif. Jika kita optimis maka kenyataanpun akan terus optimis. Kita harus positif
thinking agar hidup kita lebih berarti dimasa depan nanti.
9. Pasrahkan kepada Allah SWT karena apapun yang terjadi hanya Dia yang menghendaki.
Selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
10. Percaya diri. Percaya pada diri sendiri dibanding percaya dengan orang lain menandakan
bahwa kita lebih mencintai diri kita dibanding mencintai orang lain. Walau apa yang kita
kerjakan salah, pastinya itu akan membuat pelajaran dimasa depan dalam introspeksi
diri dan membuat diri kita lebih bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan.
11. Hindari menghina orang lain, perbanyaklah menghargai orang lain dengan karyanya
masing-masing.
12. Diam itu emas. Banyak orang yang banyak diam namun sukses endingnya. Artinya tidak
terlalu banyak bicara dan berkomentar dengan apa yang orang lain lakukan, namun lebih
mementingkan diri sendiri, memikirkan karya sendiri. Karena diam itu lebih berisi
dibanding banyak bicara namun kosong bunyinya.
13. Jangan hiraukan apa yang orang lain katakan, karena itu adalah nasehat untuk kita.
14. Jadilah diri sendiri, karena menjadi diri sendiri lebih percaya diri dibandingkan menjadi
diri orang lain yang tidak perlu kita ikuti dan kita turuti.

Anda mungkin juga menyukai