Anda di halaman 1dari 57

Perencanaan Pemeriksaan

Ta n g e r a n g S e l a t a n , 1 4 O k t o b e r 2 0 1 9
KELOMPOK 1
Kelas 9-1 AP (Non AKT)

• Adetya Candra Yuwana Putra | 01


• Darren Dwitama | 06
• Gilang Jati Kurniawan | 11
• Laura Atria |13
• Muhammad Aufa Alhaq | 20
• Satya Permadi | 30
Gambaran Umum
FR
Gambaran Umum
• Perencanaan pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan
Program Pemeriksaan (P2)  Pemeriksaan yang efektif dan efisien
• Tujuan Pemeriksaan adalah untuk memberikan keyakinan yang
memadai (reasonable assurance) apakah Laporan Keuangan telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau
basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
• Harapan penugasan dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dan
sasaran pemeriksaan dari Pemberi Tugas  Didokumentasikan
FR
Gambaran Umum
Langkah-langkah pemahaman tujuan pemeriksaan dan harapan
penugasan meliputi:
Pembahasan dan pengomunikasian dengan Pemberi Tugas

Pengajuan tujuan pemeriksaan dan harapan penugasan

Penetapan tujuan pemeriksaan dan harapan penugasan

Harapan yang tidak realistis atau di luar kemampuan Pemeriksa


 tidak tercapainya tujuan penugasan
FR
Tahap Perencanaan Pemeriksaan
FR
Tahap Perencanaan Pemeriksaan
Pemahaman Entitas dan
Proses Bisnis
FR
Tujuan
mendapatkan pemahaman yang mendalam dan memadai
mengenai proses kerja secara umum dan risiko terkait dari
tiap proses kerja spesifik entitas yang diperiksa, serta untuk
mengidentifikasi dan memahami hal hal penting yang harus
dipenuhi oleh entitas dalam mencapai tujuan
FR
Input
1. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) sebelumnya.;
2. Komunikasi dengan Pemeriksa terdahulu;
3. Peraturan perundang-undangan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap entitas;
4. Hasil survei pendahuluan apabila entitas pertama kali diperiksa;
5. Laporan hasil pengawasan internal;
6. Database entitas, database entitas dapat diperoleh melalui pusat
data BPK dengan mekanisme e-audit; dan
7. Informasi lain yang relevan dari lembaga sumber, seperti
pengumuman di media, kutipan situs internet, dan lain-lain.
FR
Langkah-langkah
• mendapatkan pemahaman yang mutakhir mengenai faktor – faktor internal dan
eksternal yang memengaruhi entitas;
• memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh stakeholders utama terhadap
entitas;
• mengidentifikasi dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang
mungkin mempunyai dampak signifikan pada laporan keuangan entitas;
• memahami tujuan dan sasaran entitas dan pengembangan strategi usaha untuk
mencapainya;
• mengidentifikasi faktor sukses yang penting (critical success factors) bagi
pencapaian tujuan entitas;

• mengidentifikasi dan mendapatkan gambaran umum proses kerja entitas;

• mengidentifikasi proses kerja strategis entitas; dan

• memahami bagaimana manajemen mengendalikan proses kerja strategisnya untuk


mencapai faktor penentu keberhasilan (critical success factor - CSF) entitas
FR
1. Pemahaman yang mutakhir mengenai
faktor-faktor internal dan eksternal
• Faktor internal dan eksternal : peraturan perundang-undangan,
organisasi, pengelolaan sistem keuangan baik itu manual maupun
elektronik, praktik-praktik akuntansi dan kewajiban pelaporan
keuangan, dampak lingkungan, sosial, ekonomi, dan pertimbangan
politik.

• sumber informasi bagi Pemeriksa untuk menganalisis indikasi


penting adanya potensi risiko salah saji atas laporan keuangan.
FR
Sumber pengetahuan
1. pengalaman sebelumnya dengan entitas dan industri/lingkup kerjanya;

2. diskusi dengan pegawai dan manajemen/pimpinan entitas;

3. survei pendahuluan apabila entitas pertama kali diperiksa;

4. peraturan perundang-undangan yang secara signifikan dapat memengaruhi entitas;

5. laporan satuan pengawas internal;

6. database entitas yaitu database entitas dapat diperoleh melalui pusat data BPK dengan
mekanisme e-audit;

7. publikasi mengenai entitas yang berhubungan dengan industri/lingkup kerja entitas; dan

8. entitas, lokasi, analisis mengenai dampak lingkungan, dan fasilitas entitas yang diperiksa.
FR
2. Pengetahuan mengenai pengaruh
pemangku kepentingan (stakeholders)
utama terhadap entitas
• Pengaruh pemangku kepentingan dapat memengaruhi entitas dalam
merumuskan tujuan, sasaran, dan strategi.
• Contoh : tuntutan pencapaian kinerja entitas, perubahan rencana
strategis entitas, dan bentuk intervensi atas operasional entitas.

• Pemeriksa harus mengetahui adanya potensi risiko salah saji


material, ketidakwajaran laporan keuangan, dan risiko lingkup kerja
entitas akibat dari pengaruh pemangku kepentingan utama tersebut.
FR
3. Memahami tujuan dan sasaran entitas
• Manajemen menetapkan tujuan suatu bisnis atau lingkup kerjanya
untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan
harapannya sendiri. Tujuan terkadang dapat bervariasi dan sulit
untuk diukur. Untuk efektivitas, entitas menjabarkan tujuan entitas
ke dalam satu perangkat sasaran hasil yang spesifik, terukur, dan
dapat dicapai dalam suatu periode waktu yang realistis.
FR
3. Memahami tujuan dan sasaran entitas
• Berikut adalah contoh sasaran hasil:
1. meningkatkan pendapatan negara/daerah;
2. melayani publik dengan sigap dan tanggap;
3. memberikan dividen dan mencapai hasil operasi yang ditargetkan oleh investor;
4. meningkatkan nilai kepada pemegang sahamnya;
5. menghasilkan produk atau layanan yang bermutu;
6. mengembangkan hubungan yang produktif dengan para penyalurnya;
7. menyediakan suatu jaminan dan memberi penghargaan kepada karyawan, dan
manajemen; dan
8. memperoleh penghargaan dari masyarakat tempat entitas itu beroperasi.
FR

4. Mengidentifikasi faktor penentu


keberhasilan (CSF)
• Tujuan entitas dicapai melalui suatu strategi tertentu
yang memiliki faktor penentu keberhasilan.
• untuk memfokuskan pemeriksaan.
FR

5. Mengidentifikasi dan mendapatkan


gambaran umum proses kerja entitas
• memahami bagaimana lingkup kerja/bisnis entitas diatur, dikelola,
dan dikendalikan

o sudut pandang yang sama dengan sudut pandang manajemen.

o membantu Pemeriksa memahami pengaturan dan proses entitas serta


bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi risiko kerja dan laporan keuangan

• Gambaran umum membantu Pemeriksa dalam mengembangkan


pendekatan pemeriksaan yang lebih efektif dan efisien.
FR
6. Mengidentifikasi proses kerja
strategis entitas
• Sebuah proses dianggap strategis jika tujuan dan/atau keluarannya (output)
secara langsung berhubungan dengan pencapaian faktor sukses.

• Pemeriksa juga mengidentifikasi dan memahami sistem IT dan aplikasi bisnis


yang berpengaruh terhadap proses kerja strategis.

• Pemeriksa fokus dalam pemeriksaannya dan kemungkinan penerapan teknik-


teknik Audit TI

• Pemeriksa harus memahami proses kerja strategis dalam memahami risiko kerja
entitas yang dapat mengarah kepada kesalahan material dalam laporan keuangan
FR
7. Memahami bagaimana manajemen
mengendalikan proses kerja
strategisnya untuk mencapai faktor
penentu keberhasilan entitas
mempertimbangkan:
1. pelaporan keuangan, sistem atau pengelolaan operasi, dan kepatuhan
proses (implementasinya);
2. konsistensi tujuan pengendalian dengan pencapaian faktor sukses strategis
entitas;
3. efektivitas pengendalian proses-proses tersebut yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan, operasi dan tujuan; dan
4. pandangan manajemen mengenai kekuatan dan risiko proses tersebut.
Pemeriksa juga mengidentifikasi setiap perubahan yang dibuat dalam
waktu dekat atau yang diantisipasi
Pemahaman Hasil
Pemeriksaan Sebelumnya
FR
Tujuan
1. memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai
proses kerja entitas dan risiko-risiko terkait
berdasarkan hasil pelaksanaan tindak lanjut atas
rekomendasi BPK;
2. menilai pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi BPK;
dan
3. menganalisis dampak pelaksanaan tindak lanjut
terhadap laporan keuangan yang diperiksa.
FR
Input
1. Laporan hasil pemeriksaan sebelumnya;

2. matriks dan resume pemantauan tindak lanjut atas


pemeriksaan sebelumnya;

3. hasil analisis pemantauan tindak lanjut;

4. laporan hasil pemantauan tindak lanjut;

5. hasil pemahaman umum atas entitas; dan

6. laporan hasil Audit TI, apabila pernah dilakukan pada entitas


terperiksa.
FR
Pemantauan tindak lanjut
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis oleh BPK untuk menentukan bahwa
pejabat telah melaksanakan rekomendasi hasil
pemeriksaan dalam tenggang waktu yang telah
ditentukan oleh undang-undang.
Mekanisme dan tata cara FR
pemantauan tindak lanjut
 Keputusan BPK Nomor1/K/I-XIII.2/2/2008 tentang
Panduan Manajemen Pemeriksaan
 Keputusan BPK Nomor 5/K/I-XIII.2/2/2009 tanggal
26 Agustus 2009 tentang Perubahan atas Panduan
Manajemen Pemeriksaan dan Keputusan BPK Nomor
1/K/I-XIII.2/3/2012 tentang Petunjuk Teknis Pemantauan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.
FR
Pemantauan tindak lanjut
• Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh entitas dapat pula
mengindikasikan adanya risiko lain yang masih harus diperhatikan
dalam pemeriksaan tahun berjalan.

• Pemeriksa harus menyadari akankemungkinan ini terhadap risiko


pemeriksaan yang dilakukan.

• Rekomendasi signifikan atas hasil pemeriksaan tahun-tahun


sebelumnya yang tidak atau belum seluruhnya ditindaklanjuti harus
menjadi bahan pertimbangan atas pemeriksaan tahun berjalan.
FR
Dokumentasi
• Dituangkan dalam Formulir Pemahaman Entitas sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III.2.

• Dokumentasi berupa narasi analisis dapat dituangkan dalam


bagian IX.

• Dampak dari lingkungan entitas terhadap risiko bidang kerja dan


laporan keuangan, atau dengan menambahkan bagian baru
dalam Formulir Pemahaman Entitas.
Pelaksanaan Prosedur
Analitis Awal
FR
Tujuan
• Memberikan penjelasan atas perubahan atau tren
• Mengidentifikasi transaksi yang tidak biasa
• Merencanakan lingkup pemeriksaan

Cara
Perbandingan saldo (vertikal & horizontal)
FR
Input
• KKP dan LK sebelumnya
• Diskusi dengan manajemen
• Hasil pemahaman entitas
• Hasil pemantauan tindak lanjut pemeriksaan sebelumnya

Output
Dokumen prosedur analitis
Pemahaman atas Sistem
Pengendalian Internal
FR
Tujuan
• Mengkaji pengendalian internal entitas
(efisien/efektif/fraud)
• Menilai kemungkinan salah saji yang disebabkan
oleh hal-hal terkait risiko lingkungan SPI
FR
Input
• Struktur org; SOP; anggaran tahunan
• Laporan pertanggungjawaban
• KK pengawasan internal
• Dokumen komitmen

Output
• Narasi siklus transaksi
• Flowchart siklus transaksi
• Kuesioner SPI
Identifikasi dan Penilaian
Risiko Awal
FR
Tujuan
Prosedur pemeriksaan yang disusun dapat fokus
pada area berisiko tinggi terhadap salah saji maupun
fraud.
FR
Input
• Kertas kerja pemeriksaan sebelumnya
• Hasil penelaahan umum atas entitas
• Matriks risiko bisnis entitas
• Hasil Fraud Risk Assessment
• Hasil pemahaman atas IT Risk Assessment
• Hasil diskusi dengan pimpinan atau Komite Audit
• Hasil diskusi dengan unit kepatuhan internal
• Hasil pemahaman atas SPI
FR
Pemeriksa membuat penilaian tentang:
• Risiko Inheren
• Risiko Pengendalian
• Risiko deteksi
Prosedur penilaian risiko :
• Menetapkan AAR pada level laporan keuangan entitas
• Memperoleh pemahaman dan penilaian tentang risiko terjadinya kesalahan
penyajian.
o Penilaian risiko inheren
o Penilaian risiko pengendalian
o Mempertimbangkan pengaruh risiko terjadinya kecurangan
• Menetapkan risiko deteksi
• Menentukan sifat, saat, dan luas prosedur pemeriksaan
• Merencanakan pengujian terinci
FR
Dokumentasi
1. Matriks Risiko Bisnis (MRB) Entitas
2. Matriks Risiko Pengendalian (MRP)
3. Form Penilaian Risiko Kecurangan
4. Form Penilaian Risiko tingkat akun
Penetapan Batas
Materialitas Awal
FR
Tujuan
Pemeriksa menentukan batas materialitas dalam
perencanaan pemeriksaan yang akan dilakukan.
FR
Input
• Hasil penelaahan umum atas entitas
• Hasil pemahaman SPI
• Hasil penilaian risiko pemeriksaan
• Kertas kerja pemeriksaan sebelumnya
• Data laporan keuangan entitas
FR
Materialitas??
• Planning Materiality
• Tolerable materiality

Dokumentasi
Strategi Pemeriksaan
Penentuan Metode
Uji Petik
FR
Tujuan
Pemeriksa menentukan metode uji petik yang tepat
FR
Input
• Hasil penelaahan umum atas entitas
• Hasil pemahaman SPI
• Hasil penilaian risiko pemeriksaan
• KKP sebelumnya
• Data laporan keuangan
FR
Metode
• Metode Statistik
• Metode Non-Statistik

Dokumentasi
KKP
Pemenuhan Kebutuhan
Pemeriksa
FR
Tujuan
1. Menyusun tim dengan komposisi keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan
2. Mengarahkan anggota sesuai penugasan yang diterima, meliputi:
• Tujuan pemeriksaan
• Lingkup
• Harapan pemberi tugas
• Ukuran kinerja
3. Membagi penugasan sesuai keahlian dan mendapatkan komitmen
anggota pemeriksa akan peran mereka
FR
Input
• KKP sebelumnya, jika pemeriksaan tahun kedua dst
(perpajakan, teknologi, lingkungan, dll)
• Formulir pemahaman tujuan pemeriksaan & harapan
penugasan
• Hasil pemahaman SPI
• Hasil penilaian risiko
• Profil SDM pemeriksa (jumlah, peran, kriteria lain)
FR
SPKN mengatur
1. Pemeriksa secara kolektif memiliki
• Kecakapan profesional memadai
• Persyaratan pendidikan
• Persyaratan kemampuan/keahlian, pemeriksaan keuangan harus memiliki
keahlian di bidang akuntansi & pemeriksaan atau memiliki sertifikasi
2. Pemeriksa harus independen, bebas dari:
• Gangguan pribadi
• Eksternal
• Pengaruh organisasi
FR
Kualifikasi Pemeriksa
FR
Langkah-langkah
1. Identifikasi peran dan kebutuhan penugasan (termasuk keahlian yang dibutuhkan)
2. Mendistribusikan penugasan
3. Pertimbangan kebutuhan tenaga ahli dari luar tim pemeriksa

Hal yang perlu diperhatikan


• Saat pengenalan penugasan, penanggung jawab menginformasikan kepada tim pemeriksa:
1. Kebutuhan & harapan
2. Kriteria pengukuran nilai
3. Hasil pemeriksaan
• Informasi penugasan tersebut akan disetujui bersama pemberi tugas
• Dokumentasi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan berupa risalah atau konsep surat tugas
Penyusunan Program
Pemeriksaan (P2) dan Program
Kerja Perorangan (PKP)
FR
Tujuan
Bagaimana rencana pemeriksaan tertuang secara
nyata dalam dokumentasi formasi untuk
mendapat pengesahan sebagai dasar pelaksanaan
pemeriksaan
FR
Input
• Hasil penelaahan umum entitas
• Hasil pemahaman dan pengujian pengendalian
• Hasil penilaian risiko pemeriksaan
• Strategi pemeriksaan
• Hasil penetapan batas materialitas
• Hasil penentuan metode uji petik
• Rencana kerja pemeriksaan
• Hasil penentuan kebutuhan tim pemeriksa
FR
• P2 menjelaskan secara terperinci Jenis, Waktu, Luas prosedur
pemeriksaan, seperti
o Prosedur yg akan dilakukan
o Banyak transaksi diuji
o Jumlah uang yang akan diverifikasi
o Kapan prosedur dilakukan
• P2 yang disusun harus diperiksa dan disetujui Penanggung jawab. P2
bersifat tentatif, artinya dapat berubah jika tahap pelaksanaan
diperlukan pemutakhiran
• Atas P2 yang disetujui, Ketua tim membagi tugas pada anggota tim,
kemudian anggota tim menyusun konsep PKP.

• PKP merupakan penjabaran dari P2. kemudian dilakukan reviu oleh


ketua tim, memperhatikan pertimbangan pengendali teknis, kemudian
di setujui.
FR

TERIMA KASIH

57

Anda mungkin juga menyukai