TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembentukan Perilaku
yang dibangun, dalam penelitian ini teori yang dijadikan acuan tersebut adalah
bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu:
sosial, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu maupun
sikap.
10
11
rumah sakit, poliklinik, posyandu, pos obat desa, dokter dan bidan.
dengan rumah.
1. Usia
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
2. Tingkat Pendidikan
Sriyono, 2015)
3. Pengetahuan
a. Pengertian
b. Klasifikasi
1) Pengetahuan Implisit
2) Pengetahuan Eksplisit
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
4) Analisis (analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
ada.
dari masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai
P : Prosentase
4. Sikap
sikap lebih baik tentang antenatal care ini mencerminkan kepedulian ibu
a. Pengukuran sikap
mereka.
seseorang.
S : setuju
R : ragu-ragu
sebagai berikut :
5. Sosial Ekonomi
kenapa faktor ini diteliti yaitu sesuai teori Lawrence W Green (1980)
a. Jauh ≥ 1 km
7. Dukungan Keluarga
8. Peran Kader
masyarakat termasuk salah satu peran kader yang perlu diperkuat, salah
yang harus mereka lakukan itu terbatas pada bidang-bidang atau tugas-
kader:
dengan mitra. Mitra TB adalah setiap orang atau kelompok yang memiliki
Masyarakat:
atas:
pemeriksaan kehamilan.
22
C. Tuberkulosis Paru
1. Pengertian
(Djojodibroto, 2009).
2. Etiologi
ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Kuman TB cepat mati dengan sinar
yang gelap dan lembek. Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat dorman
3. Cara Penularan
(Notoadmojo, 2011).
4. Faktor Risiko
berikut:
a. Faktor umur
2013).
24
b. Jenis kelamin
2013).
c. Tingkat Pendidikan
untuk mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, tingkat
(Suryo, 2010).
d. Kebiasaan Merokok
pemukiman(Sarudji, 2012).
f. Pencahayaan
cahaya cukup pada siang hari, diperlukan luas jendela kaca minimum
leluasa maka dapat dipasang genteng kaca. Cahaya ini sangat penting
misalnya basil TB, karena itu rumah yang sehat harus mempunyai
g. Ventilasi Rumah
agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai
2002).
h. Status Gizi
diatas 18 tahun, IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak remaja,
5. Patogenesis
a. Tuberkulosis Primer
pneumoni, yang disebut sarang primer atau afek primer. Sarang primer
ini mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru, berbeda dengan
b) Sarangtersebutakanmeluas dan
segeraterjadiprosespenyembuhandenganpenyebukanjaringan
akansembuhdalambentukperkapuran.
Sarangtersebutdapatmenjadiaktifkembalidenganmembentukjaringa
c) Sarangpneumonimeluas, membentukjaringankeju
akan menjadi:
tetapi mungkin pula aktif kembali, mencair lagi dan menjadi kaviti
lagi.
6. Klasifikasi
aktif.
belum diperiksa.
aktif,
e. TB Paru kasus putus berobat: Pada pasien paru yang lalai berobat.
uji resistensi.
7. Manifestasi Klinis
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. (DepKes,
2007).
34
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Bakteriologik
a) Bahan pemeriksaan
atau lebih dengan tutup berulir, tidak mudah pecah dan tidak bocor.
Apabila ada fasiliti, spesimen tersebut dapat dibuat sediaan apus pada
gelas objek, atau untuk kepentingan biakan dan uji resistensi dapat
e. Spesimen dahak yang ada dalam pot (jika dalam gelas objek
spesimen dahak dapat dikirim dengan kertas saring melalui jasa pos.
Kertas saring dengan ukuran 10x10 cm, dilipat empat agar terlihat
bagian tengahnya
lidi
pengambilan dahak
alamat laboratorium
a) Pemeriksaan mikroskopik:
bila:
negatif
(1+)
(3+)
timbul.
b. Pemeriksaan Radiologik
9. Diagnosis
pemeriksaan lain seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat
10. Komplikasi
kategori yaitu:
a. Komplikasi Dini
Pleuritis
Efusi Pleura
Empiema
Laringitis
TB usus
b. Komplikasi Lanjut
Kor Pulmonale
40
Amiloidosis
Karsinoma Paru
11. Penatalaksanaan
bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri
dari paduan obat utama dan tambahan (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,
2006).
INH (H)
Rifampisin (R)
Pirazinamid (Z)
Streptomisin (S)
Etambutol (E)
Kanamisin (Km)
Amikasin (Am)
Kuinolon
41
asam klavulanat
Kapreomisin
Sikloserino
Tuberkulosis di Indonesia:
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
(HRZE).
terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya
disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas dalam satu
c) Paket Kombipak