Anda di halaman 1dari 8

INOVASI PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

MELALUI PROGRAM DRIVE THRU


(Studi pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi)

Abiseka Anoraga, Andy Fefta Wijaya, Stefanus Pani Rengu


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: abisekaa@gmail.com

Abstract: Service Innovation Payments Land and Building Tax (PBB) Through the Drive Thru
(Studies in Banyuwangi Regency Revenue Service). Efforts to improve the provision of financing
or other sources of local revenue, especially those stemming from local taxes can be done with the
improved collection performance, refinement and additional types of taxes , as well as extracting
resources tax revenue. Land and building tax is one part of a considerable source of revenue and
the central role given dedicated space to provide its service. To provide optimal service, the
District Government through the Department of Revenue Banyuwangi regency issued a payment
innovation in the form of the United Nations through the drive -thru service as stipulated in the
Local regulations related to land and building tax payments. With a service model that is easy and
fast, making people feel comfortable and well served. And be able to increase local revenue from
land and building tax sector.

Keywords: service innovation, service property tax payments, innovation drive-


thru.

Abstrak: Inovasi Pelayanan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Melalui
Program Drive Thru (Studi Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi). Upaya
peningkatan penyediaan pembiayaan atau sumber pendapatan asli daerah, khususnya yang
bersumber dari pajak daerah dapat dilakukan dengan peningkatan kinerja pemungutan,
penyempurnaan dan penambahan jenis pajak, serta penggalian sumber-sumber penerimaan dari
sektor pajak. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu bagian dari sumber PAD yang
cukup memegang peran sentral dan diberikan ruang khusus untuk memberikan pelayanannya.
Untuk memberikan pelayanan yang optimal, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas
Pendapatan Kabupaten Banyuwangi mengeluarkan sebuah inovasi yaitu berupa pembayaran PBB
melalui pelayanan drive thru yang tertuang dalam Peraturan Daerah terkait Pembayaran Pajak
Bumi dan Bangunan. Dengan model pelayanan yang mudah dan cepat, membuat masyarakat
merasa nyaman dan terlayani dengan baik.

Kata kunci: inovasi pelayanan, pelayanan pembayaran pajak bumi dan bangunan, inovasi drive
thru.

Pendahuluan kelebihan untuk mengelola permasalahan di


Salah satu upaya untuk mewujudkan daerahnya dituntut seinovatif mungkin untuk
otonomi daerah yang luas, nyata dan menyelesaikan masalah dan memenuhi
bertanggung jawab, pembiayaan pemerintah dan kebutuhan masyarakat dengan dukungan dari
pembangunan daerah yang berasal dari pemerintah pusat melalui bantuan pendanaan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya yang Inovasi tidak dapat berdiri sendiri melainkan
bersumber dari pajak daerah perlu ditingkatkan. dengan kreativitas. Terjadinya permasalahan
Dalam mengoptimalkan upaya peningkatan yang kompleks di beberapa bidang, disebabkan
pendapatan asli daerah, seringkali kurang adanya kesalahan dari sisi sub sistem yang
maksimal karena kompleksitas permasalahan dilakukan oleh pemerintah. Minimnya inovasi
akibat adanya otonomi daerah. Daerah belum yang ada di daerah dapat terlihat dari berbagai
siap menerima pelimpahan kewenangan, namun permasalahan yang belum diselesaikan, misalnya
disisi lain globalisasi memerlukan persiapan masalah tentang kemiskinan, kesehatan, ketim-
yang maksimal agar dapat berperan aktif dan dan pangan perekonomian dan sebagainya.
tidak hanya menjadi penonton. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan
Menurut Abdullah (2006, h.25) Pemerintah pemerintah untuk mendorong pemerintah daerah
Daerah yang mengetahui kelemahan dan meningkatkan kinerjanya guna melaksanakan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 3, Hal. 539-545 | 1


otonomi, adalah melakukan berbagai kebijakan membayar pajak tanpa harus turun dari motor
dibidang perpajakan daerah. Di dalam undang- dan juga dengan drive thru ini selain masyarakat
undang Nomor 28 Tahun 2009 ini terdapat mau membayar pajak juga guna peningkatan
berbagai macam jenis pajak yang memang PAD dari sektor pajak PBB. Berdasarkan uraian
mempengaruhi peningkatan PAD yang ada di tersebut, maka rumusan masalah yang dibahas
daerah. Namun tidak semua pajak yang ada di tentang inovasi pelayanan pembayaran pajak
undang-undang tersebut diberikan pelayanan bumi dan bangunan melalui program drive thru
khusus. serta pendapatan pajak bumi dan bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan melalui program drive thru.
salah satu bagian dari PAD yang cukup Tujuan penelitian untuk mengetahui dan
memegang peran sentral dan diberikan ruang menjelaskan pelayanan pembayaran pajak bumi
khusus untuk memberikan pelayanannya. Di dan bangunan melalui program drive thru serta
dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 pendapatan pajak bumi dan bangunan melalui
tersebut disebutkan bahwa memang sebelumnya program drive thru. Penelitian ini diharapkan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan pemerintah dan sebagai referensi bagi pembaca
(BPHTB) yang tergolong pajak pusat dialihkan secara umum maupun para praktisi akademik
menjadi pajak daerah. Pentingnya pajak daerah khususnya.
dan retribusi daerah bagi suatu daerah memaksa
daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan Tinjauan Pustaka
terkait pembayaran pajak dan retribusi daerah 1. Pelayanan Publik
untuk peningkatan PAD yang digunakan untuk Menurut Rosjidi (1992, h.30) Dalam
membiayai proses pembangunan yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian
daerah itu sendiri. Oleh karena itu beberapa pelayanan menyangkut tiga hal yaitu perihal atau
pemerintah daerah berinisiatif mengeluarkan cara melayani dalam hal ini menitik beratkan
inovasi-inovasi dalam rangka meningkatkan pada “bagaimana” pelayanan itu diberikan, servis
kesadaran pembayaran PBB. Itu semua atau jasa yakni menunjukkan pada apakah
dilakukan guna meningkatkan Pendapatan Asli pelayanan itu, dan kemudahan yang diberikan
Daerah (PAD) dari sektor pajak agar dapat sehubungan dengan jumlah beli barang atau jasa
memberikan kontribusi secara maksimal. yakni menunjukkan pada maksud pelayanan itu.
Untuk memenuhi target yang telah Menurut Syafi’e (2003, h.116) pelayanan mem-
dibebankan dalam PAD, Pemerintah Kabupaten punyai tiga unsur pokok, yaitu biaya harus relatif
Banyuwangi melakukan sebuah inovasi dalam lebih murah, waktu untuk mengerjakan relatif
hal pelayanan pembayaran pajak khususnya cepat, mutu yang diberikan relatif bagus. Dengan
pajak bumi dan bangunan berupa pembayaran demikian dapat disimpulkan bahwa pelayanan
PBB melalui pelayanan drive thru yang tertuang adalah sebuah kegiatan yang diberikan seseorang
dalam Peraturan Daerah (Perda) terkait Pem- atau kelompok terhadap orang lain untuk
bayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Untuk membantu memenuhi kebutuhannya baik dalam
mendukung proses ini maka memang diperlukan bentuk barang atau jasa dengan sebaik-baiknya.
beberapa faktor pendukung. Faktor pendukung Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
yang dimaksudkan adalah Sumber Daya Manusia Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang
(SDM), Tekhnologi, Proses Pembayaran, dan Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum
lain-lain. dinyatakan bahwa ada sepuluh prinsip dalam
Adanya drive thru ini juga dilatar belakangi pelayanan umum, yaitu kesederhanaan,
karena selama ini pembayaran pajak PBB yang kejelasan, kepastian waktu, akurasi, proses dan
dinilai oleh masyarakat terlalu berbelit-belit dan produk pelayanan publik harus memberikan rasa
lama, sehingga menyebabkan masyarakat malas aman dan kepastian hukum, tanggung jawab,
untuk membayar pajak PBB dan juga karena kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan
terlalu lamanya waktu proses pembayaran yang akses, kedisplinan, kesopanan dan keramahan,
dilakukan secara manual dan kurangnya kenyamanan. Selain itu Menurut Keputusan
transparansi yang terjadi serta masyarakat juga MENPAN Nomor 63 tahun 2003 tentang standar
bisa mendapatkan lebih banyak pilihan cara pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi, pro-
pembayaran PBB. Dengan adanya inovasi berupa sedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya
drive thru pembayaran pajak bumi dan bangunan pelayanan, produk pelayanan, sarana dan
(PBB) diharapkan masyarakat cukup datang ke prasarana, kompetensi petugas pemberi layanan.
Dinas Pendapatan tanpa harus menunggu lama
dengan proses yang berbelit-belit namun cukup
beberapa menit saja masyarakat sudah bisa
2.Inovasi pengguna layanan untuk mendapatkan
Menurut Susanto (2010, h.158) Inovasi kemudahan dalam bertransaksi. Kemudahan
memiliki pengertian yang tidak hanya sebatas tersebut dirasakan oleh masyarakat berkaitan
membangun dan memperbaruhi namun juga dengan efisiensi dan efektivitas waktu yang
dapat didefinisikan secara luas, memanfaatkan diberikan. Dalam hal inovasi drive thru
ide-ide baru untuk menciptakan produk, proses, merupakan salah satu cara ataupun sebuah
dan layanan. Menurut Undang-undang Nomor 18 gebrakan dari pemerintah ataupun instansi yang
Tahun 2002, pengertian Inovasi adalah kegiatan memang membutuhkan hal-hal pembayaran yang
penelitian, pengembangan, dan/atau cepat dan akurat tanpa harus mengurus terlalu
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan lama dan menggunakan jasa calo. Dengan drive
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu thru diharapkan seluruh rangkaian pembayaran
pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk dapat teratasi dan juga mampu menyadarkan
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat untuk mengurus dan membayar
yang telah ada ke dalam produk atau proses sendiri.
produksi. Menurut Ellitan dan Anatan (2009,
h.17) pembelajaran dalam organisasi harus 4. Pendapatan
secara positif terkait dengan inovasi. Dari Berdasarkan Undang-undang Nomor 32
pandangan yang ada inovasi merupakan sebuah Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
konsep baru yang memang dipergunakan untuk Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
memecahkan permasalahan yang ada di tubuh Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
organisasi dalam pencapaian dari organisasi. dan Pemerintah Daerah yang dimaksud dengan
Inovasi dalam drive thru merupakan konsep baru pendapatan daerah adalah “Semua hak daerah
dalam proses pelayanan pembayaran pajak yang yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
dibuat oleh Dinas Pendapatan, sehingga bisa bersih dalam periode tahun anggaran yang
menjadi pilihan masyarakat untuk membayar bersangkutan”. Pendapatan daerah menurut
pajak. Peraturan Pemerintah Tahun 2000 Nomor 105
Inovasi dalam sektor publik Menurut tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Khairul Muluk (2008, h.45) menyatakan bahwa Keuangan Daerah adalah “Semua penerimaan
terdapat tipologi dari inovasi sektor publik yaitu kas daerah dalam periode tahun anggaran
inovasi produk atau layanan, inovasi proses, tertentu yang menjadi hak daerah”.
inovasi dalam metode pelayanan, inovasi dalam Didalam sumber penerimaan keuangan
strategi atau kebijakan, inovasi sistem. yang menjadi hak pemerintah daerah, Undang-
Berdasarkan penelitian ini, tipologi yang lebih Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
berkaitan adalah inovasi proses pelayanan. Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor
Inovasi proses pelayanan merupakan sebuah 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
proses penyampaian jasa pelayanan dengan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
pembaharuan kualitas kebijakan agar yang dikutip oleh Mahmudi (2009 h.16) telah
tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. menetapkan sumber-sumber penerimaan daerah
Sehingga dalam penelitian kali ini yang sebagai berikut Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dinamakan dengan inovasi proses layanan adalah (Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba
Pembayaran PBB melalui Program Drive Thru pengelolaan aset daerah yang dipisahkan, Lain-
yang pemerintahan yang inovatif yang mampu lain PAD yang sah) ; Transfer Pemerintah Pusat
bekerja sesuai dengan jaman dan keinginan (Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil sumber daya alam,
masyarakat tanpa meninggalkan etika kesopanan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus,
dan tradisi yang ada. Dana Otonomi Khusus, Dana Penyesuaian) ;
Transfer Pemerintah Provinsi (Bagi Hasil Pajak,
3. Drive Thru Bagi Hasil sumber daya alam, Bagi Hasil
Menurut Widjoyo (2013 h.4) Drive-through lainnya); Lain – lain pendapatan daerah yang
atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan sah.
drive-thru muncul sebagai terobosan dari Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun
restoran fast food sebagai salah satu differensiasi 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
dalam layanan mereka. Drive-through atau Pusat dan Daerah Pendapatan Asli Daerah,
drive- thru adalah jenis layanan yang Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD
disediakan oleh adalah “Pendapatan yang diperoleh daerah yang
bisnis yang memungkinkan pelanggan untuk dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
membeli produk tanpa meninggalkan mobil dengan peraturan perundang-undangan”.
mereka. Klasifikasi menurut Mahmudi (2009, h.21),
Program layanan drive thru memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari
kemudahan tersendiri bagi para pelanggan
“Pajak Daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan Huberman dalam Sugiyono (2008, h.91-99) ada
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan tahapan yang harus dilalui yakni: reduksi data,
asli daerah yang sah”. penyajian data, dan menarik kesimpulan.

5.Perpajakan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Pembahasan
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi 1. Inovasi Pelayanan Pembayaran Pajak Bumi
Daerah bahwa Pajak Daerah, yang selanjutnya dan Bangunan (PBB) Melalui Program Drive
disebut pajak, adalah “Kontribusi wajib kepada Thru di Kabupaten Banyuwangi.
daerah yang terhutang oleh orang pribadi atau Pajak merupakan salah satu faktor
badan yang bersifat memaksa berdasarkan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Undang-undang, dengan tidak mendapatkan yang cukup memberikan kontribusi terhadap
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keuangan daerah. Kabupaten Banyuwangi
keperluan daerah bagi sebesar-besarnya ke- memiliki potensi pendapatan asli daerah yang
makmuran rakyat”. Menurut Soemitro dikutip cukup besar sehingga memang membutuhkan
Rismawati, dkk (2012:2) pajak adalah “Iuran inovasi dalam peningkatan pendapatan asli
kepada kas negara berdasarkan Undang-undang daerah. Inovasi dalam peningkatan keuangan
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah
jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung (PAD) sangat diperlukan oleh Pemerintah
dapat ditujukan, dan yang digunakan untuk Kabupaten Banyuwangi. Karena dengan inovasi
membayar pengeluaran umum”. yang dilakukan maka akan berdampak pada
Salah satu pajak yang menjadi fokus adalah peningkatan PAD.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Menurut Program inovasi Drive Thru muncul untuk
Rismawati (2012 h.337) menyatakan bahwa memberikan pilihan kepada wajib pajak guna
Bumi dan bangunan memberikan keuntungan mempermudah proses pelayanan pembayaran
dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih yang nantinya akan berdampak pada peningkatan
baik bagi orang atau badan yang mempunyai pendapatan asli daerah. Proses pelayanan
suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari pembayaran pajak PBB melalui drive thru
padanya, dan oleh karena itu wajar apabila menjadi kunci utama bagi Dinas Pendapatan
mereka mewajibkan memberikan sebagian dari untuk melakukan proses pelayanan pembayaran
manfaat atau kenikmatan yang diperolehnya yang lebih cepat dari proses pembayaran
kepada negara melalui pajak. Menurut Tarigan sebelumnya. Pembayaran Pajak Bumi dan
(2013, h.283) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bangunan (PBB) melalui Drive Thru bukan
merupakan “Salah satu faktor pemasukan bagi merupakan satu-satunya melainkan salah satu
Negara yang cukup potensial dan kontribusi alternatif baru cara pembayaran Pajak Bumi dan
terhadap pendapatan Negara jika dibandingkan Bangunan (PBB) di Kabupaten Banyuwangi.
dengan sektor pajak lainnya”. Sehingga dapat Pembayaran juga bisa dilakukan di seluruh bank
ditarik kesimpulan bahwa Pajak Bumi dan jatim di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Hal ini
Bangunan adalah merupakan pembayaran wajib merupakan implementasi dari disahkannya
masyarakat yang dikenakan atas hak guna Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
bangunan dan tanah yang dimana besarnya pajak Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRB) yang
akan ditentukan berdasarkan besarnya bumi dan kemudian secara teknis dijabarkan dengan
bangunan. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan
Metode Penelitian Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Jenis penelitian yang digunakan adalah Terkait pelaksanaannya program drive
metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di thru ini masih dilaksanakan bersama dengan
Kabupaten Banyuwangi dan situs penelitian di bank jatim. Walaupun baru berlangsung satu
Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi. Data tahun, akan tetapi drive thru yang merupakan
primer diperoleh dengan wawan-cara. Data inovasi sektor publik yang dikembangkan oleh
sekunder diperoleh dengan mencari dokumen- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah
dokumen yang sesuai tema penelitian. Adapun menampakkan hasilnya. Didalam inovasi proses
yang menjadi fokus penelitian adalah: (1)inovasi pelayanan yang dibuat oleh Dinas Pendapatan
pelayanan pembayaran pajak bumi dan bangunan Kabupaten Banyuwangi yaitu berupa pem-
melalui program drive thru dan (2) pendapatan bayaran pajak PBB melalui loket drive thru,
pajak bumi dan bangunan melalui program drive tentu memiliki prosedur yang berbeda dengan
thru. Analisis data menggunakan metode analisis pelayanan pembayaran pajak PBB seperti pada
model interaktif yang menurut Miles dan umumnya. Kemudahan yang terdapat dalam
prosedur pelayanan pembayaran drive thru yaitu penting karena sebagai tolak ukur untuk
dengan memanjakan masyarakat untuk mengetahui inovasi yang berjalan memenuhi
membayar tanpa harus turun dari kendaraan baik keinginan publik atau tidak. Hal ini berlaku juga
itu mobil ataupun motor. Baik pembayaran yang untuk inovasi dalam bidang penarikan pajak dan
dilakukan individu ataupun pembayaran kolektif retribusi yang menjadi bagian penting kemajuan
semua menggunakan cara yang sama. sebuah daerah. Pembayaran pajak PBB memiliki
Sedangkan waktu yang dipergunakan untuk target yang memang harus dipenuhi oleh
membayar pajak PBB melalui drive thru tidak pemerintah, berdasarkan potensi yang ada di
memerlukan waktu yang lama. Hal ini terjadi daerah tersebut. Kabupaten Banyuwangi ber-
karena mudahnya proses pelayanan yang usaha memaksimalkan pendapatan dari sektor
diterapkan. Untuk mendukung proses ini di- pajak salah satunya dengan inovasi pelayanan
perlukan beberapa faktor pendukung. Faktor pembayaran Pajak PBB melalui drive thru. Hal
pendukung yang dimaksudkan adalah Sumber ini dilakukan guna merealisasikan target pem-
Daya Manusia (SDM), Tekhnologi, Proses bayaran pajak PBB yang setiap tahun semakin
Pembayaran, dan lain-lain. Terkait hal ini, maka meningkat.
dalam hal sarana prasarana ataupun fasilitas yang Adapun pendapatan yang dihasilkan dari
ada di Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi program layanan sistem drive thru sebesar 53%
khususnya yang ada di dalam drive thru dari total kontibusi pendapatan pajak bumi dan
Pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan bangunan. Sisanya dibayar secara konvensional
Bangunan (PBB) sudah cukup memadai karena melalui bank jatim. Walaupun tingkat partisipasi
memang sudah disiapkan oleh pihak Dinas wajib pajak belum mencapai 50% dari total
Pendapatan Kabupaten Banyuwangi. Bahkan wajib pajak, akan tetapi kontribusi pen-
sarana prasarana ataupun fasilitas yang ada di dapatannya mencapai 53%. Hal itu meng-
drive thru PBB Dinas Pendapatan terus indikasikan bahwa wajib pajak yang membayar
dilengkapi. Terkait dengan sumber daya manusia melalui drive thru adalah wajib pajak yang
dalam sebuah pelaksanaan program atau kegiatan memiliki nilai besar biasanya objek pajak yang
menjadi sesuatu hal yang sangat penting. berada di kota atau sekitar kota. Pembayaran
Rendahnya kualitas sumber daya manusia atau pajak PBB melalui drive thru dirasakan oleh
petugas pelayanan yang tidak bagus atau tidak masyarakat lebih efektif dan effisien sehingga
baik maka akan dapat menghambat proses pastisipasi masyarakat cukup tinggi.
pelayanan itu sendiri. Karena proses pembayaran Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009
pajak PBB melalui drive thru ini baru dilakukan memuat berbagai macam pajak yang dapat
mulai awal tahun 2013, untuk itu membutuhkan menjadi potensi pendapatan asli daerah. Salah
kecekatan dalam memilih petugas pemberi satunya adalah pajak bumi dan bangunan. Secara
layanan atau SDMnya. Sumber daya manusia nyata potensi pajak bumi dan bangunan cukup
atau petugas pelayanan yang bertugas di loket besar, namun selama ini banyak daerah yang
pembayaran pajak PBB melalui drive thru belum dapat memanfaatkannya secara maksimal.
merupakan teller dari bank jatim. Dalam Hal inilah yang coba dikembangkan oleh
pelaksanaannya petugas dari bank jatim selalu pemerintah Kabupaten Banyuwangi guna
dipantau oleh petugas dari Dinas Pendapatan, peningkatan volume pendapatan pajak bumi dan
sehingga pelayanan berlangsung secara bangunan. Salah satu inovasi yang diterapkan
professional dan mengedepankan prinsip-prinsip Kabupaten Banyuwangi adalah menerapkan
pelayanan prima. sistem drive thru dalam menjaring wajib pajak
Inilah perbedaan antara prosedur pem- atau pembayaran pajak bumi dan bangunan.
bayaran model lama yang masih menggunakan volume pendapatan PBB yang masuk melalui
metode manual di Bank jatim dengan prosedur program layanan sistem drive thru pada tahun
sistem on-line yang ada di drive thru. Sehingga 2013 (tahun pertama) adalah sebesar 53% dari
harapan masyarakat untuk memperoleh prosedur total pendapatan sebesar 19 miliar atau setara
pelayanan yang sederhana, waktu yang cepat, dengan kurang lebih 10 miliar. Hal ini
efektif dan efisien dapat dipenuhi oleh Dinas merupakan awal yang cukup menjanjikan.
Pendapatan. Karena memang penempatan loket drive thru
masih berada di Dinas Pendapatan yang berada
2. Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Banyuwangi yang memiliki nilai
Melalui Program Drive objek pajak yang cukup tinggi, maka data
Thru tersebut juga mengindikasikan bahwa respon
Dalam sebuah inovasi terutama yang masyarakat cukup baik.
berkaitan dengan kepentingan publik terutama Selain itu, drive thru mampu menjadi
dalam bidang pelayanan maka respon atau jembatan ataupun cara dalam peningkatan PAD
ketertarikan masyarakat menjadi hal yang sangat
yang ada di kabupaten Banyuwangi. Hal ini menjadikan masyarakat merasa nyaman dan
terlihat dari banyaknya jumlah pembayar pajak terlayani dengan baik.
PBB yang membayar melalui drive thru PBB. Bentuk layanan dengan program drive thru
Walaupun memang kontribusi pajak bumi dan untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan,
bangunan didalam pendapatan asli daerah tidak mampu mempengaruhi partisipasi masyarakat
bisa dibilang kecil karena pendapatan pajak bumi para wajib pajak. Secara bertahap peningkatan
dan bangunan yang terserap dalam pendapatan partisipasi wajib pajak dan peninglatan
asli daerah mencapai 12% atau sekitar Rp. pendapatan melalui pajak bumi dan bangunan
19.216.968.904 dari total PAD sebesar Rp. dapat memberikan kontribusi yang signifikan
159.600.116.802. Kontribusi yang 12% menjadi terhadap jumlah pendapatan dari sektor publik
pengaruh terhadap peningkatan PAD yang yang akhirnya memberikan dampak pada total
hasilnya digunakan untuk proses pembangunan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
daerah serta untuk kemakmuran masyarakat di
Kabupaten Banyuwangi. Dengan adanya drive Saran
thru yang membuat masyarakat makin mudah 1. Program layanan pembayaran pajak
dan cepat dalam membayar pajak sehingga melalui drive thru perlu terus
makin banyak masyarakat yang membayar pajak. dikembangkan dan ditingkatkan
kualitasnya, agar selalu dapat merespon
Kesimpulan kebutuhan masyarakat;
Berbagai upaya untuk mewujudkan 2. Mengingat begitu efisiennya program
pembangunan daerah yang baik dan nyata dapat ini, disarankan untuk membuka unit
dilakukan dengan berbagai inovasi, baik guna layanan serupa di beberapa tempat,
menggali potensi daerah agar lebih mampu sehingga jangkauan menjadi semakin
mandiri dan meningkatkan kualitas pelayanan luas dan agar semua wajib pajak
publik. Salah satu inovasi kebijakan yang mendapatkan layanan drive thru;
dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi 3. Perlu kerjasama yang semakin massif
adalah menerapkan layanan drive thru dalam antara Dinas Pendapatan dan Bank
pembayaran pajak bumi dan bangunan. Jatim dalam rangka lebih mensinergikan
Penerapan inovasi drive thru dalam pembayaran program drive thru agar dapat benar-
pajak bumi dan bangunan sangat direspon positif benar menjadi program inovasi andalan
oleh masyarakat. Dengan model pelayanan yang dalam melakukan pelayanan kepada
efektif, efisien dan simpel serta tidak bertele-tele publik.

Daftar Pustaka
Abdullah, Hamid Dkk. (2006) Rekacipta &
Inovasi Dalam Perspektif Kreativiti. Malaysia,
Universitas
Teknologi Malaysia
Ellitan, Lena & Anatan, Lina. (2009)
Manajemen Inovasi Transformasi Menuju
Organisasi Kelas
Dunia. Bandung: Alfabeta
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Mahmudi. (2009) Manajemen Keuangan
Daerah.Yogyakarta: Erlangga
Muluk, M.R Khairul. (2008) Knowledge
Management: Kunci Sukses Inovasi
Pemerintahan Daerah.
Malang: Bayumedia
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun
2000 Tentang Pengelolaan dan
Pertanggung Jawaban
Keuangan Daerah
Rosjidi. (1992) Kamus Besar Bahasa
Indonesia: Edisi 2. Jakarta: Balai Pustaka
Sudirman, Rismawati dkk. (2012) Perpajakan:
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 3, Hal. 539-545 | 1
Pendekatan Teori dan Praktik. Malang:
Empat Dua
Media
Sugiyono. (2008) Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Susanto. (2010) 60 Management Gems. Jakarta:
Kompas
Syafi’ie, Inu Kencana. (2003) Sistem
Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Tarigan, Kharisma Wanta. (2013) Analisis
Efektivitas Dan Kontribusi PBB Terhadap
Penerimaan
Pajak Di KPP Pratama Kota
Manado. Jurnal EMBA, Vol.1 No.3
Undang-undang 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Jakarta, Direktorat
Jenderal Pajak.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 3, Hal. 539-545 | 2


Undang-undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Jakarta, Direktorat Jenderal Otonomi
Daerah.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah Jakarta, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Widjoyo, Iksan Ongko Dkk. (2013) Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Konsumen pada Layanan Drive Thru McDonald’s Basuki Rahmat di Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol.1 No.1.

Anda mungkin juga menyukai