1
CITA- Law Series
2 b. bahwa lembaga pemerintah yang b. bahwa kepolisian, kejaksaan, dan UU KPK (Setelah Perubahan) lebih
menangani perkara tindak pidana Komisi Pemberantasan Tindak Pidana menitikberatkan pada peningkatan sinergitas
korupsi belum berfungsi secara Korupsi sebagai lembaga yang antara kepolisian, kejaksaan, dan juga KPK.
efektif dan efisien dalam menangani perkara tindak pidana
memberantas tindak pidana korupsi; korupsi perlu ditingkatkan
sinergitasnya sehingga masing-
masing dapat berdaya guna dan
berhasil guna dalam upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi
berdasarkan asas kesetaraan
kewenangan dan perlindungan
terhadap hak asasi manusia;
3 c. bahwa sesuai dengan ketentuan d. bahwa beberapa ketentuan mengenai Poin meninmbang pada UU KPK (Sebelum
Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31 Komisi Pemberantasan Korupsi Perubahan) adalah dasar pembentukan UU
Tahun 1999 tentang Pemberantasan sebagaimana diatur dalam Undang- KPK.
Tindak Pidana Korupsi Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
sebagaimana telah diubah dengan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Poin menimbang pada UU KPK (Setelah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun Korupsi sebagaimana telah diubah Perubahan) menyatakan bahwa UU KPK
2001 tentang Perubahan atas dengan Undang-Undang Nomor 10 sudah tidak sesuai lagi dengan kehidupan
Undang-Undang Nomor 31 Tahun Tahun 2015 tentang Penetapan ketatanegaraan, perkembangan hukum, dan
1999 tentang Pemberantasan Tindak Peraturan Pemerintah Pengganti kebutuhan masyarakat.
Pidana Korupsi, perlu dibentuk Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
Komisi Pemberantasan Tindak tentang Perubahan atas Undang-
Pidana Korupsi yang independen Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
dengan tugas dan wewenang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
melakukan pemberantasan Korupsi sudah tidak sesuai lagi
tindak pidana korupsi; dengan kehidupan ketatanegaraan,
perkembangan hukum, dan
2
CITA- Law Series
3
CITA- Law Series
4
CITA- Law Series
5
CITA- Law Series
6
CITA- Law Series
7
CITA- Law Series
8
CITA- Law Series
9
CITA- Law Series
10
CITA- Law Series
11
CITA- Law Series
12
CITA- Law Series
13
CITA- Law Series
Pasal 11
19 Dalam melaksanakan tugas (1) Dalam melaksanakan tugas Perkara yang mendapat perhatian masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak lagi menjadi kriteria dalam UU KPK
6 huruf c, Komisi Pemberantasan huruf e, Komisi Pemberantasan (Setelah Perubahan).
Korupsi berwenang melakukan Korupsi berwenang melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penyelidikan, penyidikan, dan Dalam UU KPK (Setelah Perubahan) juga
penuntutan tindak pidana korupsi penuntutan terhadap tindak pidana diatur, apabila dalam hal Tindak Pidana
yang : korupsi yang: Korupsi tidak memenuhi ketentuan, KPK
a. melibatkan aparat penegak a. melibatkan aparat wajib menyerahkan penyelidikan, penyidikan,
hukum, penyelenggara penegak hukum, dan penuntutan kepada kepolisian dan/atau
negara, dan orang lain yang Penyelenggara Negara, kejaksaan.
ada kaitannya dengan tindak dan orang lain yang ada
pidana korupsi yang kaitannya dengan Dalam UU KPK (Setelah Perubahan), KPK
dilakukan oleh aparat Tindak Pidana Korupsi juga dituntut untuk melakukan supervisi
penegak hukum atau yang dilakukan oleh terhadap penyelidikan, penyidikan, dan/atau
penyelenggara negara; aparat penegak hukum penuntutan.
b. mendapat perhatian yang atau Penyelenggara
meresahkan masyarakat; Negara; dan/atau
dan/atau b. menyangkut kerugian
c. menyangkut kerugian negara paling sedikit
negara paling sedikit Rp. Rp1.000.000.000,00
1.000.000.000,00 (satu (satu milyar rupiah).
milyar rupiah).
(2) Dalam hal Tindak Pidana Korupsi
tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Komisi Pemberantasan Korupsi wajib
menyerahkan penyelidikan,
14
CITA- Law Series
15
CITA- Law Series
16
CITA- Law Series
17
CITA- Law Series
Pasal 12B
(1) Penyadapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1),
dilaksanakan setelah
mendapatkan izin tertulis dari
Dewan Pengawas.
(2) Untuk mendapatkan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan berdasarkan
permintaan secara tertulis dari
Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
(3) Dewan Pengawas dapat
memberikan izin tertulis terhadap
permintaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling
lama 1 x 24 (satu kali dua puluh
empat) jam terhitung sejak
permintaan diajukan.
(4) Dalam hal pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi
mendapatkan izin tertulis dari
Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3),
Penyadapan dilakukan paling
lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak izin tertulis diterima dan
dapat diperpanjang 1 (satu) kali
untuk jangka waktu yang sama.
18
CITA- Law Series
Pasal 12C
(1) Penyelidik dan penyidik
melaporkan Penyadapan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (1) yang sedang
berlangsung kepada Pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi
secara berkala.
(2) Penyadapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)
yang telah selesai dilaksanakan
harus dipertanggungjawabkan
kepada Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi dan
Dewan Pengawas paling lambat
14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak Penyadapan
selesai dilaksanakan.
Pasal 12D
(1) Hasil Penyadapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)
bersifat rahasia dan hanya
untuk kepentingan peradilan
dalam Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
(2) Hasil Penyadapan yang tidak
terkait dengan Tindak Pidana
Korupsi yang sedang ditangani
19
CITA- Law Series
20
CITA- Law Series
21
CITA- Law Series
dipertanggungjawabkan sesuai
dengan isi dari penetapan hakim
atau putusan pengadilan.
Tugas Monitor
24 Pasal 14: Pasal 9: Tugas monitor sebelumnya diatur dalam Pasal
14 UU KPK (Sebelum Perubahan) dan
Dalam melaksanakan tugas Dalam melaksanakan tugas monitor sekarang diatur dalam Pasal 9 UU KPK
monitor sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 (Setelah Perubahan).
dalam Pasal 6 huruf e, Komisi huruf c, Komisi Pemberantasan
Pemberantasan Korupsi berwenang: Korupsi berwenang:
a. melakukan pengkajian a. melakukan pengkajian terhadap
terhadap sistem sistem pengelolaan
pengelolaan administrasi administrasi di semua lembaga
di semua lembaga negara negara dan lembaga
dan pemerintah; pemerintahan;
b. memberi saran kepada b. memberi saran kepada
pimpinan lembaga negara pimpinan lembaga negara dan
dan pemerintah untuk lembaga pemerintahan untuk
melakukan perubahan jika melakukan perubahan jika
berdasarkan hasil berdasarkan hasil pengkajian,
pengkajian, sistem sistem pengelolaan
pengelolaan administrasi administrasi tersebut berpotensi
tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya
korupsi; Tindak Pidana Korupsi; dan
c. melaporkan kepada c. melaporkan kepada Presiden
Presiden Republik Republik Indonesia, Dewan
Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Perwakilan Rakyat Indonesia, dan Badan
Republik Indonesia, dan Pemeriksa Keuangan, jika
22
CITA- Law Series
23
CITA- Law Series
24
CITA- Law Series
a. Pimpinan Komisi b. pimpinan Komisi Pemberantasan menyebut ‘Pimpinan KPK bekerja secara
Pemberantasan Korupsi yang Korupsi yang terdiri dari 5 (lima) orang kolektif’).
terdiri dari 5 (lima) Anggota anggota Komisi Pemberantasan
Komisi Pemberantasan Korupsi; dan Pimpinan KPK adalah penanggung jawab
Korupsi; c. Pegawai Komisi Pemberantasan tertinggi Komisi Pemberantasan Korupsi
b. Tim Penasihat yang terdiri Korupsi. dihapuskan dari UU KPK (Setelah Perubahan).
dari 4 (empat) Anggota; dan
c. Pegawai Komisi (2) Susunan pimpinan Komisi Tidak ada ketentuan mengenai Tim Penasihat
Pemberantasan Korupsi Pemberantasan Korupsi sebagaimana dalam UU KPK (Setelah Perubahan).
sebagai pelaksana tugas. dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
dari:
(2) Pimpinan Komisi a. ketua merangkap anggota; dan Status penyidik dan penuntut umum pada
Pemberantasan Korupsi b. wakil ketua terdiri dari 4 (empat) pimpinan KPK dalam Pasal 21 ayat (4) UU
sebagaimana dimaksud pada ayat orang, masing-masing merangkap KPK (Sebelum Perubahan) ditiadakan.
(1) huruf a disusun sebagai berikut: anggota. Implikasi dari hal ini adalah, dikhawatirkan,
a. Ketua Komisi Pemberantasan pimpinan KPK hanya hanya berfungsi
Korupsi merangkap Anggota; (3) Pimpinan Komisi Pemberantasan administratif saja. Jika tidak diatur jelas
dan Korupsi sebagaimana dimaksud pada tentang pimpinan sebagai penyidik atau
b. Wakil Ketua Komisi ayat (1) huruf b merupakan pejabat penuntut umum, maka bisa saja berdampak
Pemberantasan Korupsi terdiri negara. terhadap penyidikan yang dilakukan tidak sah.
atas 4 (empat) orang, masing-
masing merangkap Anggota. (4) Pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi sebagaimana dimaksud pada
(3) Pimpinan Komisi ayat (2) bersifat kolektif kolegial.
Pemberantasan Korupsi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a adalah pejabat negara.
25
CITA- Law Series
26
CITA- Law Series
27
CITA- Law Series
28
CITA- Law Series
29
CITA- Law Series
30
CITA- Law Series
4. berhalangan tetap atau secara e. berhalangan tetap atau secara terus- KPK yang mengundurkan diri ,dilarang untuk
terus-menerus selama lebih dari menerus selama lebih dari 3 (tiga) jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal
3 (tiga) bulan tidak dapat bulan tidak dapat melaksanakan pengunduran dirinya menduduki jabatan
melaksanakan tugasnya; tugasnya; publik.
5. mengundurkan diri; atau f. mengundurkan diri; atau
6. dikenai sanksi berdasarkan g. dikenai sanksi berdasarkan
Undang-Undang ini. Undang-Undang ini.
(2) Dalam hal Pimpinan Komisi (2) Dalam hal pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi menjadi Pemberantasan Korupsi menjadi
tersangka tindak pidana kejahatan, tersangka tindak pidana kejahatan,
diberhentikan sementara dari pimpinan Komisi Pemberantasan
jabatannya. Korupsi diberhentikan sementara dari
jabatannya.
(3) Pemberhentian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) (3) Pimpinan Komisi
ditetapkan oleh Presiden Republik Pemberantasan Korupsi yang
Indonesia. mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f,
dilarang untuk jangka waktu 5
(lima) tahun sejak tanggal
pengunduran dirinya menduduki
jabatan publik.
31
CITA- Law Series
32
CITA- Law Series
BAB VA
DEWAN PENGAWAS
Pasal 37A
(1) Dalam rangka mengawasi
pelaksanaan tugas dan wewenang
Komisi Pemberantasan Korupsi
dibentuk Dewan Pengawas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) huruf a.
(2) Anggota Dewan Pengawas
berjumlah 5 (lima) orang.
(3) Anggota Dewan Pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memegang jabatan selama 4 (empat)
tahun dan dapat dipilih kembali dalam
33
CITA- Law Series
Pasal 37B
(1) Dewan Pengawas bertugas: a.
mengawasi pelaksanaan tugas dan
wewenang Komisi Pemberantasan
Korupsi; b. memberikan izin atau tidak
memberikan izin Penyadapan,
penggeledahan, dan/atau penyitaan; c.
menyusun dan menetapkan kode etik
pimpinan dan Pegawai Komisi
Pemberantasan Korupsi; d. menerima
dan menindaklanjuti laporan dari
masyarakat mengenai adanya dugaan
pelanggaran kode etik oleh pimpinan
dan Pegawai Komisi Pemberantasan
Korupsi atau pelanggaran ketentuan
dalam Undang-Undang ini; e.
menyelenggarakan sidang untuk
memeriksa adanya dugaan pelanggaran
kode etik oleh pimpinan dan Pegawai
Komisi Pemberantasan Korupsi; dan f.
melakukan evaluasi kinerja pimpinan
dan Pegawai Komisi Pemberantasan
Korupsi secara berkala 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
34
CITA- Law Series
Pasal 37C
(1) Dewan Pengawas dalam
menjalankan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37B membentuk
organ pelaksana pengawas.
(2) Ketentuan mengenai organ
pelaksana pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Presiden.
Pasal 37D
Untuk dapat diangkat sebagai anggota
Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37A, harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. warga negara Indonesia; b. bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. sehat
jasmani dan rohani; d. memiliki
integritas moral dan keteladanan; e.
berkelakuan baik; f. tidak pernah
35
CITA- Law Series
Pasal 37E
(1) Ketua dan anggota Dewan
Pengawas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37A diangkat dan
ditetapkan oleh Presiden Republik
Indonesia.
(2) Dalam mengangkat ketua dan
anggota Dewan Pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
36
CITA- Law Series
37
CITA- Law Series
Pasal 37F
(1) Ketua dan anggota Dewan
Pengawas berhenti atau diberhentikan,
apabila: a. meninggal dunia; b. berakhir
masa jabatannya; c. melakukan
perbuatan tercela; d. dipidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan; e. mengundurkan diri atas
permintaan sendiri secara tertulis;
dan/atau f. tidak dapat melaksanakan
38
CITA- Law Series
Pasal 37G
(1) Sebelum memangku jabatan, Ketua,
dan anggota Dewan Pengawas wajib
mengucapkan sumpah/janji menurut
agamanya di hadapan Presiden
Republik Indonesia.
(2) Bunyi sumpah/janji sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berlaku secara
mutatis mutandis dengan bunyi
sumpah/janji Ketua dan Wakil Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi
39
CITA- Law Series
40
CITA- Law Series
41
CITA- Law Series
42
CITA- Law Series
43
CITA- Law Series
44
CITA- Law Series
45
CITA- Law Series
46
CITA- Law Series
berkaitan dengan tugas (2) Dewan Pengawas dapat kali dua puluh empat) jam sejak permintaan
penyidikannya. memberikan izin tertulis atau izin diajukan.
(2)Ketentuan peraturan perundang- tidak memberikan izin tertulis
undangan yang berlaku yang terhadap permintaan izin Sedangkan, dalam UU KPK (Sebelum
mengatur mengenai tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat Perubahan), penyidik dapat melakukan
penyitaan, tidak berlaku (1) paling lama 1 x 24 (satu kali penyitaan tanpa izin Ketua Pengadilan Negeri.
berdasarkan Undang-Undang dua puluh empat) jam sejak
ini. permintaan izin diajukan.
(3)Penyidik sebagaimana dimaksud (3) Penggeledahan dan penyitaan
pada ayat (1) wajib membuat sebagaimana dimaksud pada ayat
berita acara penyitaan pada hari (1) wajib membuat berita acara
penyitaan yang penggeledahan dan penyitaan
sekurangkurangnya memuat: 1. pada hari penggeledahan dan
nama, jenis, dan jumlah barang penyitaan paling sedikit memuat: a.
atau benda berharga lain yang nama, jenis, dan jumlah barang atau
disita; 2. keterangan tempat, benda berharga lain yang digeledah
waktu, hari, tanggal, bulan, dan dan disita; b. keterangan tempat,
tahun dilakukan penyitaan; 3. waktu, hari, tanggal, bulan, dan
keterangan mengenai pemilik atau tahun dilakukan penggeledahan dan
yang menguasai barang atau penyitaan; c. keterangan mengenai
benda berharga lain tersebut; 4. pemilik atau yang menguasai
tanda tangan dan identitas barang atau benda berharga lain
penyidik yang melakukan tersebut; d. tanda tangan dan
penyitaan; dan 5. tanda tangan dan identitas penyidik yang melakukan
identitas dari pemilik atau orang penggeledahan dan penyitaan; dan
yang menguasai barang tersebut. e. tanda tangan dan identitas dari
(4)Salinan berita acara penyitaan pemilik atau orang yang menguasai
sebagaimana dimaksud pada ayat barang tersebut.
47
CITA- Law Series
Pasal 69A
(1) Ketua dan anggota Dewan
Pengawas untuk pertama kalinya
48
CITA- Law Series
Pasal 69B
(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai
berlaku, penyelidik atau penyidik
Komisi Pemberantasan Korupsi
yang belum berstatus sebagai
49
CITA- Law Series
Pasal 69C
Pada saat Undang-Undang ini mulai
berlaku, Pegawai Komisi
Pemberantasan Korupsi yang belum
berstatus sebagai pegawai aparatur
sipil negara dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun terhitung
sejak Undang-Undang ini mulai
berlaku dapat diangkat menjadi
pegawai aparatur sipil negara sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
50
CITA- Law Series
Pasal 69D
Sebelum Dewan Pengawas
terbentuk, pelaksanaan tugas dan
kewenangan Komisi Pemberantasan
Korupsi dilaksanakan berdasarkan
ketentuan sebelum Undang-Undang ini
diubah.
Pasal 70 A, B, C
46 - Di antara Pasal 70 dan Pasal 71 UU KPK (Setelah Perubahan) mengatur
disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal perihal pengangkatan, pembinaan, dan
70A, Pasal 70B, dan Pasal 70C, yang pemberhentian pegawai KPK yang
berbunyi sebagai berikut: dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-
undangan karena pegawai KPK diangkat
Pasal 70A menjadi ASN.
Pengangkatan, pembinaan, dan
pemberhentian Pegawai Komisi Lebih lanjut, dalam UU KPK (Setelah
Pemberantasan Korupsi Perubahan), UU yang bertentangan dicabut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan dinyatakan tidak berlau. Jadi, tindakan
peraturan perundang-undangan. penyelidikan, penyidikan dan penuntutan
tipikor yang proses hukumnya belum selesai
Pasal 70B harus dilakukan berdasarkan ketentuan
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, sebagaimana diatur dalam UU KPK (Setelah
semua peraturan Perubahan) ini.
perundangundangan yang
bertentangan dengan Undang-
Undang ini dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
51
CITA- Law Series
Pasal 70C
Pada saat Undang-Undang ini berlaku,
semua tindakan penyelidikan,
penyidikan dan penuntutan Tindak
Pidana Korupsi yang proses
hukumnya belum selesai harus
dilakukan berdasarkan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Undang-
undang ini.
*
) Didasarkan pada Rapat Paripurna ke-9 tahun 2019 di Ruang Sidang Paripurna Nusantara II, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, pada hari
Selasa, 17 September 2019.
Contact us:
www.cita.or.id /CITAResearch
52