DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7:
1. SALSABILA PIRDAUSA
2. SELVANY
3. SERISTIANI
4. SUCI RAHAYU
5. SULASTRI SANICA
Pengertian Memeriksa keadaan pasien terhadap tanda-tanda dan gejala yang berhubungan
dengan perkemihan berkaitan dengan penyakit.
Tujuan 1. Untuk mengetahui status kesehatan klien.
2. Mengetahui masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukan
rencana tindakan keperawatan.
Alat dan 1. Stetoskop
Bahan 2. Sarung tangan
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
Inspeksi :
1. Atur posisi yang tepat
2. Kaji daerah abdomen pada garis midklavikula kiri dan kanan atau
daerah costovetebralangle (CV A) atau lower edge rib cage
3. Perhatikan simetris atau tidak, apakah tampak adanya masa atau pulsasi
4. Di d a e ra h sub r ap i bi s a pa k ah t am p ak ad a n ya d i st en si
Auskultasi :
1. Siapkan stetoskop, hangatkan tangan dan bagian diafragma stetoskop
2. Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan
3. Letakkan bagian bell (sungkup) stetoskop didaerah epigastrik (aorta), arteri renalis
dan bagian arteri iliaka. Apakah ada bunyi desiran (Bruits)
Perkusi:
1. klien posisi terlentang, lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih, daerah
supra pubis (penuh akan tedengar redup)
2. untuk perkusi ginjal, klien dalam keadaan terlungkup atau duduk
3. Perkusi ginjal dilakukan dari arah belakang, karena posisi ginjal berada di daerah
belakang
4. Letakkan tangan kiri diatas CV A dan lakukan perkusi diatass tangan kiri
dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri ginjal
Palpasi :
1. Hangatkan tangan sebelum palpasi
2. Lakukan palpasi kandung kemih pada daerah suprapubis. Laporkan hasil
3. Ginjal kiri : posisi pemeriksa ada disebelah kiri dan klien padaposisi
terlentang, pemeriksa meletakkan tangan kiri dibawah pinggan di daerah
CVA kiri, tangan kanan berada dibawah lengkung iga kiri padagaris
midklavikula
4. Instruksikan klien untuk menarik napas dan mengeluarkannya
5. Pada saat klien mengeluarkan napas, angkat bagian CVA kiri dengan tangan
kiri dan tangan kanan melakukan palpasi dalam
6. Bila ginjal teraba, rasakan kontur (bentuk) ukuran adanya nyeri tekan
7. Ginjal kanan : pemeriksaa dada bagian kanan klien
8. Tempatkan tangan kiri dibawah pinggang di daerah CVA kanan, tangan kanan berada
dibawah lengkung iga kanan
9. Lakukan manuver yang sama seperti pada p alpasi ginjalkiri
TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TEHNIK TEMUAN
Inspeksi
a. Pasien tidur terlentang pemeriksaan
disebelah kanan.
b. Kaji daerah abdomen pada garis c. Normal keadaan abdomen
mid klavikula kiri dan kanan atau simetris tidak tampak masa dan
daerah costovetebral angle (CVA) tidak ada pulsasi
atau lower edge of rib cage. Bila tampak masa dan pulsasi
c. Perhatikan simetris atau tidak kemungkinan ada polikistik,
tampak ada masa dan pulsasi hidroneprosis ataupun nefroma
Perkusi
Pasien dalam posisi terlungkup atau
posisi duduk perkusi dilakukan dari
arah belakang karena posisi ginjal
berada didaerah belakang. Letakan
tangan kiri diatas CVA dan lakukan
perkusi diatas tangan kiri dengan
menggunakan kepalan tangan untuk
mengevaluasi nyeri tekan ginjal.
Palpasi
a. Ginjal setinggi dibawah diaphragm
sehingga tersembunyi dibawah
lekung iga
b. Untuk ginjal kiri dilakukan
pemeriksa berada pada sisi kanan
pasien posisi terlentang. Pemeriksa
meletakan tangan kiri di bawah
pinggang di CVA kiri, tangan
kanan berada dibawah iga kiri pada Pada keadaan normal ginjal tidak
garis mid di bawah klavikula teraba, apabila ginjal teraba dan
c. Nitruksikan pasien menarik nafas mendasar dengan kenyal,
dalam dan mengeluarkan dengan kemungkinan adanya polikistik
lengkap maupaun hidroneposis.
d. Pada saat pasien menarik napas,
angkat bagian CVA kiri dengan ta, Bila dilakukan penekanan pasien
gan kiri dan tangan kanan mengeluh sakit, hal ini tanda
melakukan palpasi kanan dalam kemungkinan adanya
e. Bila ginjal teraba rasakan kontur perandangan
(bentuk), ukuran dan adanya nyeri
tekan.
f. Untuk ginjal kanan tempatkan
tangan kiri dibawah pinggang di
daerah CVA kanan, tangan kanan
berada dilenggkungan iga kanan
g. Lakukan maneuver yang sama
seperti pada palapasi ginjal kiri
2. PEMERIKSAAN URETER
Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik
lain seperti BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien
dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya, seperti pasien
mengeluh sakit di daerah abdomen yang menjalar kebawah, hal ini yang
disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter
dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu
Perkusi
Pasien dalam posisi terlentang, Bila kandungan kemih penuh maka
perkusi dilakukan mengetukan pada akan terdengar bunyi dullness/redup
daerah kandung kemih daerah supra
pubis
Karakteristik urin
a. Jumlah perhari
Oliguria : 100-400cc/hari
Anuri : Urin output sampai 100cc/hari
Total Anuri : Urin output 0cc/hari
Polyuria : Urin output lebih dari 1500cc/hari
TEHNIK TEMUAN
a. Bantu pasien mengatur posisi dorsal
rekumben atur paha berotasi keluar,
lutut fleksi dan tutuplah bagian tubuh
yang tidak diperiksa
b. Nampakan bagian pantat dan anjurkan
pasien untuk memusatka perhatian
c. Kenakan sarung tangan dan beri
pelumas pada jari telunjuk kemudian
perlahan-lahan masukan jari telunjuk
ke dalam anus dan rectum
d. Lakukan palapsi pada dinding anterior
untuk mengetahui kelenjar prostat