1. Data Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri pada kepala
- riwayat stoke pada tahun 2005
- pasien mengatakan sulit menggerakkan ekstremitas bagian kiri
- Keluarga mengatakan Pasien Mandi 2x per hari saat dirumah, saat dirumah sakit
hanya seka 1x per hari pada pagi hari dibantu oleh keluarga
2. Data Objektif
- GCS : E3M6V4
- kesadaran apatis 13
- Pupil isokor 2/2
-P : Peningkatan teknan intra kranial yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah
Q : tertusuk tusuk
R: Kepala
S: Skala 5
T: terus menerus
- pasien tampak kesulitan dalam membolak balikkan posisi tubuh
- Nampak adanya keterbatasan rentang gerak
- 5 3
5 2
- pasien mengalami penrunan pada ekstrimitas kiri
- Penurunan Kesadaran
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak gelisah
- pasien tampak meringis
- Pasien menggunakan restrain pada tangan kanan
- TTV
TD: 210/110 N: 99
RR: 20 T: 36,8
Spo2 : 99% dengan nasal kanul 3 LPM
- Pasien tampak tidak mampu mandi , mengenakan pakaian , berhias secara
mandiri
- Seluruh aktivitas dibantu oleh perawat dan anak
- Pasien tidak dapat melakukan personal hygine secara mandiri
- Pasien tampak tersedak saat dilatih menelan
- lidah mengalami defiasi
- Penilaian resiko decubitus 11 (high risk)
- klien tirah baring
- mobilisasi klien terbats
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. S Jenis Kelamin :
Umur : Ruangan :
DO :
- P : Peningkatan teknan
intra kranial yang
disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah
Q : tertusuk tusuk
R: Kepala
S: Skala 5
T: terus menerus
- pasien mengalami
penurunan kesadaran apatis
(E3M6V4=13)
-Hasil CT SCAN
menunjukkan adanya
pendarahan pada intra
cerebral
- akral teraba dingin
- TTV :
TD: 210/110 N: 99
RR: 20 T: 36,8
Spo2 : 99% dengan nasal
kanul 3 LPM Agen pencedera
2. Nyeri Akut fisiologis
DS :
-pasien mengatakan nyeri
pada kepala
DO:
- Pasien tampak gelisah
- pasien tampak meringis
-P : Peningkatan teknan intra
kranial yang disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah
Q : tertusuk tusuk
R: Kepala
S: Skala 5
T: terus menerus
- TTV :
TD: 210/110 N: 99
RR: 20 T: 36,8
Spo2 : 99% dengan nasal
3. kanul 3 LPM Gangguan Mobilitas Gangguan
Fisik neuromuscular
DS :
-pasien mengatakan sulit
menggerakkan ekstremitas
bagian kiri
DO :
- pasien tampak kesulitan
dalam membolak balikkan
posisi tubuh
- Nampak adanya
keterbatasan rentang gerak
- kekuatan otot
5 3
5 2
- Massa otot menurun
4. - pasien mengalami
kelemahan pada ekstrimitas Defisit perawatan diri Defisit perawatan
kiri diri
B.D Gangguan
DS: neuromuscular
-Keluarga mengatakan
Pasien Mandi 2x per hari saat
dirumah, saat dirumah sakit
hanya seka 1x per hari pada
pagi hari dibantu oleh
keluarga
DO :
- pasien tampak tidak mampu
mandi , mengenakan pakaian,
berhias secara mandiri
- adanya penurunan
kesadaran
- GCS : E3M6V4
- kesadaran apatis 13
5. - Seluruh aktivitas dibantu Resiko Aspirasi
oleh perawat dan anak Terpasang selang
- Pasien tidak dapat nasogastrik
melakukan personal hygine
secara mandiri
DS :
6. DO :
-Penurunan Tingkat Resiko gangguan Penurunan mobilitas
kesadaran Integritas kulit
-Pasien tampak tersedak saat
dilatih menelan
- lidah mengalami defiasi
DS:
DO:
-Penilaian resiko decubitus
7 11 (high risk)
- klien tirah baring Resiko jatuh Gangguan
- mobilisasi klien terbats neuromuscular
adanya penurunan kesadaran
- GCS : E3M6V4
DS:
-Pasien mengatakan nyeri
pada kepala
DO:
-adanya penurunan
kesadaran
- GCS : E3M6V4
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak gelisah
- TTV :
TD: 210/110 N: 99
RR: 20 T: 36,8
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal Teratasi
1. Resiko Perfusi cerebral Tidak Senin,16 september Senin,21 september
Efektif D.D Suplay darah dan o2 ke 2019 2019
jaringan serebral tidak adekuat
4.
Defisit Setelah dilakukan 4.1 Identifikasi kebiasaan
perawatan diri tindakan keperawatan aktivias perawatan diri
B.D Gangguan selama 3 x 24 jam pasien
neuromuscular diharapkan kebutuhan 4.2 Monitor tingkat
perawatan diri pasien kemandirian
meningkat dengan kriteia 4.3 identivikasi kebutuhan
hasil alat bantu ( kebersihan diri
1. pasien dapat , berpakaian )
mempertahankan 4.4. jadwalkan rutinitas
kebersihan diri perawatan diri
2. pasien berminat 4.5 ajarkan kepada
melakukan perawatan diri keluarga cara
3. verbalisasi keinginan mempertahankan
melakukan perawatan diri kebersihan diri pasien
4.5 jelaskan manfaat
melakukan kebersihan diri
5.
Resiko Setelah dilakukan 5.1 identifikasi indikasi
Aspirasi D.D tindakan keperawatan pemasangan NGT
terpasang selama 1 x 24 jam 5.2 Monitor tanda bahaya
selang diharapkan tingkat pernafasan
nasogastric aspirasi menurun dengan 5.3 fiksasi selang NGT
kriteria hasil pasien dengan plaster
1. kemampuan menelan 5.4 posisikan semi fowler
meningkat saat latihan menelan
5.5 ajarkan kelurga
memposisikan semi fowler
saat latihan menelan
6.
Resiko Setelah dilakukan 6.1 identifikasi penyebab
gangguan tindakan keperawatan gangguan itegritas kulit
Integritas kulit selama 1 x 24 jam 6.2 ubah posisi tiap 2 jam
D.D Penurunan diharapkan integritas kulit saat tirah baring
mobilitas dan jaringan meningkat 6.3 pertahankan kebiasaan
dengan kriteria hasil kebersihan diri
1. elastisitas kulit 6.4 ajarkan cara menjaga
meningkat kebersihan diri dan
2. hidrasi meningkat lingkungan
3. tidak terjadi kerusakan
lapisan kulit
5 3
5 2
21:00
EVALUASI
Umur : Ruangan :
O:
Pasien tampak meringis
-Peningkatan teknan intra kranial
yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah
Q : tertusuk tusuk
R:Kepala
S: Skala 5
T: terus menerus
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
4. Senin 16 Resiko jatuh
september Telah dilakukan tindakan
2019 keperawatan sesuai SOP dengan
16 : 10 hasil :
S:-
O:
- Pasien tampak gelisah
-Pasien tampak penggunaan
restrain pada tanggan kanan
-Pasien mengalami penurunan
kesadaran (Apatis)
- skala resiko jatuh 65 (resiko)
-roda tampat tidur terkunci
- Mengatur posisi tempat tidur yang
rendah
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S:-
O:
rate 100 limit 300
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S:-
O:
Urine : 1500ml
Ngt : 300 cc
Infus 512 ml/hr
IWL : 29 ml/hr
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
S:-
O:
- rate 100 limit 300
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S:-
O : rate 100 limit 300
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
O:
- Pasien tampak
mengalami
penurunan kesadaran
( Apatis)
- Pasien tampak
bedrest
- Pasien tampak sulit
menggerakan
eskstermitas kiri
- Kekuatan otot :
5 3
5 2
- ADL di bantu oleh
keluarga dan perawat
S:-
O : rate 100 limit 300
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
13. Selasa 17 Resiko gangguan
september integritas kulit
2019
08: 10 Telah dilakukan tindakan
keperawatan sesuai SOP dengan
hasil :
S:-
O:
- pasien tampak bedrest
- Pasien tampak
penurunan kesadaran
( apatis )
- Seprai tampak bersih
- Mengubah posisi
pasien miring kanan
- Lingkungan pasien
tampak bersih
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
14. Selasa 17 Resiko perfusi
september serebral tidak
2019 efektif
08: 20 Telah dilakukan tindakan
keperawatan sesuai SOP dengan
hasil :
O:
- pasien masih tampak
gelisah
- Pasien tampak
mengalami
penurunan kesadaran
- Ttv :
TD : 182/95 mmhg
N : 72x/mnt
RR : 20 x/mnt
T :37,0 c
S:-
O : rate 100 limit 300
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
16. Selasa, 17 Resiko aspirasi
september
2019
16:00 Telah dilakukan tindakan
keperawatan sesuai SOP dengan
hasil :
S:
keluarga pasien mengatakan pasien
selalu ingin melepas selang ngt dan
selalu ingin memegang bagian
hidung
O:
telah di lakukan fiksasi kembali
S:-
P : lanjutkan intervensi
18. Rabu 18 Resiko perfusi
september serebral tidak
00:00 efektif
Telah dilakukan tindakan
keperawatan sesuai SOP dengan
hasil :
S:-
O:
-tidak terjadi peningkatan TIK dan
tidak terdapat tanda peningkatan
TIK
- rr: 20x/menit
P : lanjutkan intervensi
19. Rabu 18
september
02:00 Resiko perfusi
serebral tidak
efektif Telah dilakukann tindakan
keperawatan sesuai SOP dengan
hasil :
S:-
S:-
O:
- phytomedion 10gr
- Asam traksenamat
500mg
S:-
S:-
S:-
S:-
O : Urine : 1500ml
Ngt : 300 cc
Infus 512 ml/hr
IWL : 29 ml/hr
P : lanjutkan intervensi