PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Arah Angin .
Dalam perencanaan ini diasumsikan angin bersesuaian dengan
Skala Banford tingkat 8 ( hal 25 PELABUHAN oleh Abdul Mutalib )
dengan : - arah Angin: 35˚
- durasi : 1.5 jam
- Kecepatan : 18 m/s = 35 Knots
2
Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin sangat penting
untuk diketahui agar dalam kolam pelabuhan dapat diusahakan air
berada dalam kondisi tenang.Tinggi gelombang yang terjadi dalam
kolam diisyaratkan melebihi 30 cm atau tergantung kapal yang
berlabuh.Berikut ini adalah table kriteria besar gelombang yang
cukup agar suatu jenis kapal dapat melakukan bongkar muat
dengan aman.
Ukuran Kapal Ukuran Tinggi Gelombang
1000 DWT Maks 0,2 m
3
c. Perbedaan Pasang Surut.
Terjadinya pasang surut disebabkan oleh gaya tarik pergerakan
deklinasi dari benda-benda angkasa dari suatu sistem tata surya.
Akibat terjadinya pasang surut ini, terjadi ketidak-tetapan ketinggian
muka air terhadap suatu posisi di daratan. Dalam menentukan
lokasi perlabuhan perlu diperhatikan pasang surutnya karena dapat
merusak break water.
4
g. Strategi.
Pada perencanan pelabuhan, tidak hanya diperlukan strategi
ekonomi, tapi perlu pula strategi pertahanan dan keamanan .
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita dapat
membuat beberapa sketsa rencana penempatan pelabuhan yang
tepat dan mendekati sempurna. Perlu pula diperhatikan jaringan
lalu lintas yang sudah ada agar tidak terganggu.
5
c) Selanjutnya buat garis lurus yang membentuk sudut 45˚ dengan
garis sejajar arah angin tersebut, kearah kiri dan kanan.
d) Sudut 45˚ tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen
yang sudutnya 5˚ sehingga terdapat beberapa garis lurus.
e) Ukur panjang garis dari lokasi pelabuhan sampai ke ujung
seberang yang berpotongan tegak lurus dari arah angin.
f) Hitung cosinus sudut tersebut.
g) Buat dalam bentuk table.
Catatan :
Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena
daratan maka arah angin akan kembali.
Garis yang tidak mengenai daratan adalah garis dimana jika tidak
mengena daratan maka arah angin akan terus.
Data Kapal
Passenger 30000 GT L=230m
Cargo 30000 DWT L=186m
Container 30000 DWT L=237m
R = 1,5 l (diambil L terbesar)
= 1,5 x 237m
= 355.5 m
D = 2R = 2 x 355.5 =711 m
Ri
No Sudut Cosα Ri Cos α (cm)
(cm)
1 45 0.70710678 16.7 11.80868325
2 40 0.76604444 17.6 13.4823822
3 35 0.81915204 19.2 15.72771925
4 30 0.8660254 21 18.18653348
6
5 25 0.90630779 23.2 21.02634066
6 20 0.93969262 23.4 21.98880733
7 15 0.96592583 22 21.25036818
8 10 0.98480775 21.2 20.87792436
9 5 0.9961947 20.6 20.52161078
10 0 1 20 20
11 5 0.9961947 19.8 19.72465502
12 10 0.98480775 19.6 19.30223196
13 15 0.96592583 19.7 19.02873878
14 20 0.93969262 19.9 18.69988315
15 25 0.90630779 20.3 18.39804808
16 30 0.8660254 20.8 18.0133284
17 35 0.81915204 21.6 17.69368416
18 40 0.76604444 22.7 17.38920886
19 45 0.70710678 14.7 10.39446968 Fetch Effektif =
16.9025147 343.5146176 R1.Cos =
Cos
343.514
= 20.32 cm
16,90
Fetch Effektif = 20.32 x skala peta
= 20.32 x 11000
= 223520 cm
= 2.352 Km
UL = 18 m
s
UW
RL = (Sumber :“Pelabuhan” Bambang Triatmojo,
UL
Hal 100)
7
Dari Gambar 3.25 (“Pelabuhan” Bambang Triatmojo Hal 100) diperoleh :
UW
Untuk UL = 18 m maka RL = = 0.94
s UL
UW = RL * UL
= 0.94 * 18 = 16.92 m
s
8
Dalam perencanaan pelabuhan, kapal yang di gunakan adalah
KONTAINER, yaitu 30.000 DWT. Dari Tabel 7.1 ( “Pelabuhan” Soedjono
Kramadibrata, Hal 131 ), Untuk ukuran kapal 30.000 DWT, tinggi
gelombang maksimum (H ijin) = 0.8 m.
Ho 1.2
Dari grafik diperoleh : 2
= = 0,00825
gT 9.81x3.85 2
HB
= 1.02
Ho
H B = Ho x (1.02) = 1.224 m
Jadi, tinggi gelombang pecah = 1.224 m
HB 1.224
2
= = 0,008417
gT 9.81x(3.85) 2
HB
Dari Grafik diperoleh : untuk = 0,008417 dan m = 0,03
gT 2
9
db
Maka : = 1.2 db = Hb .(1.2) = 1.224. (1.2)
Hb
= 1.4688 m (kedalaman
gel.pecah)
Energi Gelombang
.g .Ho 2 Dimana :
E =
8 E = Energi rata-rata ( Kg )
det 2
(1000).(9.81).(1.2) 2 Ρ = kerapatanmassa ( Kg ) – air laut
= m3
8
g = percepatan gravitasi ( m )
det 2
E = 1765.8 Kg Ho = Tinggi Gelombang (m)
det 2
Perencanaan break water sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu
alam yang dilindungi oleh lapisan pelindung (armour) berupa batu besar
atau beton dengan bentuk tertentu. Beton dan batu buatan terdiri dari :
a. Tetrapod, mempunyai empat kaki yang berbentuk kerucut
terpancung
b. Tribar, mempunyai tiga kaki yang saling dihubungkan dengan
lengan.
10
c. Ouddripod, mempunyai bentuk mirip tetrapod tetapi sumbu-sumbu
dari ketiga kakinya berada pada bidang datar.
d. Dolos, terdiri dari dua kaki saling silang menyilang dan
dihubungkan dengan lengan.
LWSmax
Batu Alam
Batu Alam
Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam
yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau batu dengan
bentuk tertentu.
Beton atau batu buatan ini berupa tetrapod, tribar, heksapod, dolor, dsb.
11
gT 2 9,81x(3.85) 2
o Panjang Gelombang (Lo) = = = 23.15 m
2 2 x(3,14)
Tg Tg 33.69
o Bilangan Irribaren = 2.928m
H / Lo 0.5
1.2 / 23.150.5
o Plot ke grafik
Ru
o Plot ke grafik didapatkan nilai 0.85
H
o Nilai runup = Ru = 0.85 x H = 0.85 x 1.2 = 1.02
12
Dimana : W = Berat Unit Armour
γr = Specific Weight dari Unit Armour
H = Tinggi Gelombang (ft)
KD= Damage Cooficient
Sr = Specific Grafity dari Unit Armour
α = Sudut kemiringan Break Water
γw= Specifik Weight Air laut (Lbs/cuft)
13
Lapisan II
W 1 0.3663
W2 = = =0.03663 ton
10 10
W2 = 36.63 Kg
Lapisan III :
W 1 0.3663
W3 = = = 0.0006105
600 600
W3 = 0.6105 Kg
o Menentukan Lebar Crest.
B = n . KA .( W/ γr ) 1/3
n = jumlah unit armour (diketahui 3 lapis)
Lapis I : B1 = 3 . 1.04 . (0.3663 / 2.4)1/3/2 + 3 .1.15 . (0.3663 /
2.65)1/3/2 = 1.725 = 1.8 m
Lapis II : B2 = 3 . 1.15 . (0.03663/ 2.65)1/3= 0.827 m= 0.9 m
Lapis III : B3 = 3 . 1,15 . (0.0006105 / 2.65)1/3 = 0.211m = 0.3 m
o Menentukan Tebal Lapisan Armour.
T = m . KA ( W/ γr ) 1/3
m = Jumlah armour -1 = n – 1 = 2
Lapis I : T1 =(2 . 1.04 (0.3663/2.4)1/3+2 . 1.15 (0.3663/2.65)1/3)/2 =
1.14 m
Lapis II : T2 = 2 . 1.15 (0.03663/ 2.65)1/3 =0.55198 m
o Menghitung Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Break Water.
1
Cotg θ = 1,5 = 1,5
tg ( )
tg θ = 0,6667 maka θ = 33,69˚
Lebar Dasar Break Water :
14
(2).T .BreakWater
B = + Lebar Crest Lapis I
tg.(33,69) o
( 2) x 27)
= + 1.8 m
tg (33,69) o
= 82.8 m = 83 m
0.9 0.3
d= = 0.3 m
2
1 .8 0 .9
f = = 0.45 m
2
t1 1.14
i = f + ( ) = 0.45 + = 2.16 m
tg ( ) tg (33.69)
(1,5 xH ) ( Elevasicrest freeboard ) t1 6.78
j = o
= = 12.22 m
sin( 33,69) sin( 33.69)
t2 0.55198
k= d + ( ) = 0.3 + ( ) = 1.127 m
tg ( ) tg (33.69)
B Lebarcrest Lap.3 83 0.3
l = ( )–b=( ) – 37.95
2 2
= 3.4 m
( ElevasCrest Freeboard ) H t1 6.09 1.2 1.14
m = =
sin sin( 33.69)
= 11.08 m
15
( ElevasCrest Freeboard ) H 6.09 1.2
n= =
sin sin( 33.69)
= 13.14 m
TinggiBrea kWater 27
o= ( )–n =( ) – 13.14
sin 33.69 sin 33.69
= 35.53 m
16
B4 = ( n + o – h) ( l x sin 33.69)
= (13.14 +35.53 – 14.223 ) x (3.4 x sin 33.69) = 64.96 m2
B5 = ( O x (l x sin 33.69 )
= 35.53x ( 3.4 x sin 33.69) = 67.008 m2
Berat Total = 1.822 + 6.43 + 11.735 + 64.96 + 67.008 = 151.955 m 2
Berat = 151.955m² x (2.65) ton/m³
= 402.68 ton/m3
c. Akibat Angin
Fw = W . A . K
dimana W = tekanan angin = c.v2
c = koef. Angin = 0,00256
v = kec. Angin =18 m/s = 35 Knots
17
A = luas penampang Break Water
K = 1,3 (factor keamanan)
Tekanan Angin (W) = cv² = (0,00256) x (35)² = 3.136
1.8
X1
X2
18
3029.29 x tan 33.69
≥ 1,5
1118.77
1.805≥ 1,5 ..... OK !!
b. Terhadap Guling
M lawan guling
Syarat : > 2
M guling
M guling = ΣH . (6.09/2)
ΣH = 1118.77 x 3.045
6.09 m = 3406.65 ton m
ΣV
M lawan guling = ΣV . (83/2)
= 3029.29 x 41.5
83 m
= 125715.535 ton
125715.535 m
» = 36.90> 2 . . . . . OK!!
3406.65
c. Terhadap Eksentrisitas
Syarat |e| <ē
ē =1/6 . B = 1/6 . (83) = 13.83 m
|e| =B/2 - x
M netto M lawan guling M guling 125715.535 3406.65
x 40.37m
V V 3029.29
83
|e| = ( ) - 40.37 = 1.13 m
2
|e| = 1.13 m <ē = 13.83 m ….. OK!
Kesimpulan :Dari kontrol stabilitas break water terhadap geser ,
guling , eksentrisitas ternyata break water tersebut
cukup aman !!
19
Arah datang gelombang pada salah satu titik misalnya : 3 m
Lo = 1.56 .(3.85)² = 23.1231 m
Lo 23.1231
Co = = = 6.006 m
T 3.85 s
d 3
= = 0.129
Lo 23.1231
d
Untuk nilai diatas dari table A-1 didapat :
Lo
d 3
= 0.129 L= = 18.101 m
Lo 0.16573
L 18.101
c = = = 4.701 m
T 3.85 s
C1 4.701
sin a1 = ( ) sin ao = x sin 35˚
Co 6.006
a1 = 24.177˚
Jadi, koofisien refraksi :
Cos(ao ) Cos35 0
Kr = = = 0.9475
Cos(a1 ) Cos24.177 0
Difraksi Gelombang
Jarak Break Water ke titik yang ditinjau, misalnya = 700 m
Lo = 1.56 T²
d 20
= 1.56 (3.85)² = 23.1231 = = 0.864m
Lo 23.1231
Misalnya : kedalaman air dibelakang break water = 20 m
Maka dari table A-1 diperoleh :
d 20
= 0.86003 L= = 23.25 m
L 0.86003
Jarak ke titik A ke ujung rintangan : r =700 m
r 700 r
= = 30.10 = gunakan nilai terbesar yaitu = 10
L 23.25 L
r
Dengan menggunakan table 3.5 untuk nilai = 10 = 10
L
Didapat θ = 125˚ dan β = 30˚ , sehingga koofisien refraksi k’ = 0.06
20
Refleksi Gelombang
Hr
x = dimana : Hr = Tinggi Gelombang refleksi
Hi
Hi = Tinggi Gelombang datang = 1.2 m
x = koofisien refleksi = 0.06
Hr = x. Hi
= 0.06 . 1.2 m
= 0.072 m
Tipe Bangunan X
21
dermaga ditetapkan antara 0,5 – 1,5 diatas muka air pasang sesuai
dengan besarnya kapal.
Free Board
Muka air 0.6 m
rencana
Sarat kapal
(draft)
H = 16 m 11.6 m
Clearance (1) m
22
- Passenger : 30.000 GT
- Cargo : 30.000 DWT
- Container : 30.000 DWT
Rumus untuk menghitung oanjang dermaga adalah sbb :
d = n x L + (n-1) x 50 + 2 x 50
Dimana : n = jumlah tambatan
L = panjang kapal
50 L 50 L 50 L 50
I. Tambatan PASSENGER.
Tonnage kapal yang diramalkan adalah 600.000 orang /tahun.
Perhitungan jumlah tambatan yang dilakukan dengan cara analitis,
dengan asumsi :
- jumlah kapal perkapal
600000
- jumlah kapal yang berkunjung pertahun = =20
30000
buah
20
- jumlah kapal perhari = = 0.05 ≈ 1 kapal /hari
365
Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.
Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n – 1 ) . 50 + 2 . 50
d = 1 x 230 + ( 1 - 1 ) . 50 + 100 = 330 m
II. Tambatan CARGO.
Tonage kapal yang diramalkan adalah :
23
600.000
jumlah kapal yang berkunjung pertahun = = 20 buah
30.000
20
- jumlah kapal perhari = = 0,05 ≈ 1 kapal /hari
365
Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.
Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n – 1 ) . 50 + 2 . 50
d = 1 x 186 + ( 1 - 1 ) . 50 + 100 = 286 m
650.000
- jumlah kapal yang berkunjung pertahun = =22 buah
30.000
22
- jumlah kapal perhari = = 0,06 ≈ 1 kapal /hari
365
Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.
Uk Panjang Dermaga : d = n . L + ( n – 1 ) . 50 + 2 . 50
d = 1 x 237 + ( 1 - 1 ) . 50 + 100 = 337 m
Kesimpulan
Jadi panjang dermaga diambil dari kapal rencana yaitu Container
30.000 DWT = 337 m
Dan untuk kapal Cargo dan Passenger panjang dermaga = 330 m
24
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
25
d. Sudut 45˚ tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen yang
sudutnya 5˚ sehingga terdapat beberapa garis lurus.
e. Ukur panjang garis dari lokasi pelabuhan sampai ke ujung
seberang yang berpotongan tegak lurus dari arah angin.
f. Hitung cosinus sudut tersebut.
g. Buat dalam bentuk table.
Catatan :
Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena
daratan maka arah angin akan kembali.
Garis yang tidak mengenai daratan adalah garis dimana jika tidak
mengena daratan maka arah angin akan terus.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/240344574/Perencanaan-Pelabuhan
27