Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI SISTEM KREDIT SEMESTER PADA PEMBELAJARAN

KIMIA DI SMAN BALI MANDARA


Tjokorda Gde Putra Wirama, I Wayan Suja, I Nyoman Tika
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Kimia
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
E-mail: tjokorda.wirama@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan implementasi Sistem Kredit Semester (SKS) dan hasil belajar
kognitif kimia siswa di SMAN Bali Mandara. Subjek dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah urusan
kurikulum, guru kimia, guru BK, pembimbing akademik (PA), dan peserta didik. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah studi dokumen, observasi, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut. (1) Siswa baru SMAN Bali Mandara kurang memahami program SKS karena
tidak adanya sosialisasi khusus. (2) SMAN Bali Mandara belum sepenuhnya memfasilitasi minat siswa, terbukti
dengan tidak adanya kelas peminatan bahasa. (3) Proses pembelajaran di SMAN Bali Mandara belum efektif
karena kurangnya ketersediaan ruang kelas. (4) Peran PA di SMAN Bali Mandara merangkap menjadi orang tua
asuh (mata pita) karena sekolah asrama (5) Guru tetap mengajar walaupun rombongan belajar kurang dari
standar minimum dan jam mengajar tidak diakui oleh pemerintah karena guru memiliki dedikasi tinggi dalam
memfasilitasi kemampuan belajar siswa. (6) Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran kimia pada
semester I dan II belum seluruhnya memenuhi KKM. (7) Siswa yang memiliki nilai akhir pelajaran tidak
memenuhi KKM diwajibkan mengikuti semester pendek untuk meremidiasi pencapaian kompetensi-kompetensi
dasar yang belum mencapai KKM. Dengan demikian, implementasi SKS di SMAN Bali Mandara belum
berlangsung secara optimal dan hasil belajar kimia siswa belum seluruhnya mencapai KKM.

Kata-kata kunci: Sistem Kredit Semester, pembelajaran kimia, hasil belajar

ABSTRACT
This qualitative study was aimed describing the implementation of Semester Credit System (SKS) as well as the
chemistry cognitive study result of the students of SMAN Bali Mandara. The subject of the study were the vice
headmaster for curriculum affair, chemistry teachers, counseling teachers, academic supervisors, and the
students. In collecting the data, the researcher used document study, observation, and interview. The data were
analyzed descriptively. The results of the study are described as follows. (1) The new students does not really
understand SKS program because there was no specific socialization conducted. (2) SMAN Bali Mandara has
not fully facilitated students’ interests - it was proofed by the absence of language class. (3) The learning
processes in SMAN Bali Mandara were not yet effective due to the lack of class room. (4) In SMAN Bali
Mandara, the role of Academic Supervisor is concurrent with foster parents (mata pita) because substantively,
SMAN Bali Mandara is a boarding school. (5) The teachers consistently teach even though the number of
students less than the minimum standard and the teaching hour is not acknowledged by the government because
the teachers possess high dedication in facilitating students’ learning. (6) The cognitive study result of the
students in chemistry subject on the 1st and 2nd semester has not met the passing grade (KKM). (7) The students
who do not pass the passing grade are obliged to join short semester to remedy the basic competencies which
have not passed the passing grade. So, the implementation of SKS in SMAN Bali Mandara has not been optimal
yet and the cognitive study result of the students in chemistry subject has not met the passing grade.

Key words: Semester Credit System, chemistry learning, study result

PENDAHULUAN didik pada dasarnya majemuk, baik dari


Sistem pengelolaan pembelajaran di kemampuan, bakat, maupun minatnya. Peserta
Indonesia pada jenjang pendidikan dasar dan didik yang pandai akan terhambat untuk
menengah saat ini menggunakan sistem paket. menyelesaikan studinya. Sebaliknya, peserta
Menurut sistem tersebut, semua peserta didik didik yang kurang pandai merasa dipaksa
menempuh pembelajaran yang sama dalam untuk mengikuti peserta didik lainnya (BNSP,
menyelesaikan program belajarnya. Kondisi 2010).
itu dianggap kurang demokratis karena peserta
Berdasarkan pasal 5, ayat 4 UU No. meningkatkan hasil belajar siswa, namun fakta
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, “Warga di lapangan menunjukkan masih sedikit
negara yang memiliki potensi kecerdasan dan sekolah menerapkan SKS, salah satunya
bakat istimewa berhak memperoleh SMAN Bali Mandara. Berdasarkan hasil studi
pendidikan khusus.” Pada pasal 12 ayat 1b pendahuluan yang dilakukan, SMAN Bali
juga disebutkan, “Setiap peserta didik pada Mandara telah menerapkan SKS sejak tahun
satuan pendidikan berhak mendapatkan 2011 sampai saat ini. SMAN Bali Mandara
pelayanan sesuai dengan bakat, minat, dan dapat menerapkan program SKS karena telah
kemampuannya.” Untuk mewujudkan hal itu, memenuhi persyaratan, di antaranya telah
pemerintah melakukan inovasi dalam bentuk terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional
penyelenggaraan program Sistem Kredit Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).
Semester (SKS) pada jenjang pendidikan dasar Penyelenggaraan program SKS di SMAN Bali
dan menengah. Amanat pasal 12 tersebut Mandara dilakukan dengan tetap
selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan mempertimbangkan ketuntasan minimal dalam
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang pencapaian setiap kompetensi. Guru mata
Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan pelajaran kimia di SMAN Bali Mandara
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun menyatakan penyelenggaraan SKS di SMAN
2006 tentang Standar Isi. Bali Mandara bertujuan untuk mengakomodasi
Sistem Paket dalam Standar Isi kemampuan siswa yang majemuk dan
diartikan sebagai sistem penyelenggaraan memfasilitasi siswa yang mengikuti banyak
program pendidikan yang peserta didiknya kegiatan ekstrakurikuler. Namun berdasarkan
diwajibkan mengikuti seluruh program hasil wawancara awal terhadap siswa, siswa
pembelajaran dan beban belajar yang sudah belum mampu memanajemen waktu antara
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan kegiatan ektrakurikuler dan akademiknya
struktur kurikulum yang berlaku pada satuan karena kegiatan ekstrakurikuler sering
pendidikan. SKS dalam standar isi diartikan dilaksanakan pada jam pelajaran efektif
sebagai sistem penyelenggaraan program sekolah.
pendidikan yang peserta didiknya menentukan
sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang Berdasarkan uraian latar belakang di
diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. atas, perlu dilakukan penelitian tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang implementasi SKS pada pembelajaran kimia di
telah dilakukan oleh Santoso (2015), SMAN Bali Mandara hasil belajar kognitif
implementasi kelas SKS menunjukkan adanya kimia siswa dalam implementasi SKS tersebut.
peningkatan prestasi akademik siswa yang
memiliki kecerdasan istimewa. Menurut METODE
penelitian Nisa (2009), fungsi SKS dapat
menunjang proses percepatan belajar siswa Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan siswa dapat menyelesaikan masa studinya kualitatif,dengan teknik pengumpulan data
dengan cepat. Pada implementasi SKS dapat dalam penelitian ini adalah observasi,
dilakukan program perbaikan untuk mata wawancara, dan studi dokumen. Metode
pelajaran yang tidak memenuhi ketuntasan analisis data yang digunakan yaitu reduksi
minimal, sehingga siswa dituntut mandiri data, penyajian data, dan penarikan
terhadap pendidikannya (Sa’diyah, 2012). kesimpulan. Pengujian keabsahan data pada
Penelitian Nurhidayah, et al. (2012) penelitian ini dilakukan dengan triangulasi
menunjukkan persepsi siswa terhadap SKS serta membercheck.
mempengaruhi motivasi berprestasi akademik,
persepsi positif akan memotivasi siswa dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
belajar, sedangkan persepsi negatif akan
membebani siswa, sehingga malas dalam A. Implementasi Sistem Kredit Semester
belajar. Selain itu, penelitian Mariana (2014) (SKS)
menunjukkan prestasi kelas akselerasi lebih Implementasi Sistem Kredit Semester
rendah dari kelas reguler pada aspek kognitif merupakan aktualisasi ide, konsep, kebijakan,
dan psikomotor siswa. atau inovasi dari SKS dalam kegiatan belajar
Merujuk penelitian relevan yang mengajar di sekolah. Sistem Kredit Semester
diuraikan di atas, SKS baik diterapkan untuk yang berlaku di SMA Negeri Bali Mandara
merupakan sistem yang diadopsi dari UU Bali Mandara. Sosialisasi ini bertujuan untuk
Sisdiknas pasal 5 ayat (4). Gagasan SKS ini memberikan pemahaman menyeluruh kepada
muncul pada tahun 2011 bermula dari siswa mengenai SKS dan kurikulum. (4)
keinginan sekolah untuk memfasilitasi peserta Pelaksanaan SKS. Pada awal semester
didik yang memiliki kecerdasan, bakat, dan dilakukan peminatan jurusan peserta didik. Di
minat istimewa dalam mengembangkan SMAN Bali Mandara hanya terdapat dua
potensinya melalui pembelajaran di sekolah. peminatan jurusan, yaitu peminatan MIPA dan
Selain itu, SMA Bali Mandara berkeinginan IPS. Hal tersebut karena peserta didik yang
untuk menjadi sekolah yang berbeda dalam hal berminat dan memilih peminatan Bahasa dan
sistem pembelajaran dengan sekolah-sekolah Budaya jumlahnya kurang dari 10 orang dan
negeri yang ada di Bali dengan berdasar pada sekolah tidak memiliki tenaga pendidik untuk
rambu-rambu yang sudah diberikan oleh Peminatan Bahasa. Hal tersebut menandakan,
pemerintah. bahwa sekolah belum memfasilitasi secara
optimal minat peserta didik. Peserta didik
Implementasi SKS di SMA Bali diberikan hak untuk pindah peminatan.
Mandara memberikan peluang kepada peserta Pemindahan peminatan bisa dilakukan
didik untuk mampu lulus lebih cepat dengan minimal 3 bulan dan maksimal 1 semester
menempuh masa studi selama 4 semester. Jika setelah pembelajaran. Mekanisme pindah
peserta didik memiliki memampuan rata-rata peminatan dapat dilakukan setelah mendapat
atau normal dapat menempuh studi dengan persetujuan PA dan konselor/BK dengan
masa studi 5 sampai dengan 6 semester. mempertimbangkan ketuntasan mata pelajaran
Semester 6 digunakan untuk fokus pada prasyarat peminatan.
persiapan Ujian Nasional dan masuk Pelaksanaan program SKS di SMA
perguruan tinggi. Bagi peserta didik yang Bali Mandara menggunakan struktur
memiliki kemampuan di bawah rata-rata atau kurikulum khusus. Mata pelajaran program
yang ingin mengembangkan kemampuan studi MIPA dikelompokkan menjadi mata
dirinya, sekolah juga memfasilitasi peserta pelajaran yang terdiri atas Mata Pelajaran
didik dengan memberikan lama masa studi Dasar Umum (MPDU), Mata Pelajaran Wajib
sebanyak 8 semester. Namun, sampai saat ini Peminatan (MPWP), dan mata pelajaran
belum ada yang menempuh studi hingga 8 pendalaman atau lintas minat. MPDU
semester karena kemampuan peserta didik di merupakan mata pelajaran yang didapatkan
bawah rata-rata, karena mengikuti kegiatan untuk semua program studi. MPDU ini
pertukaran pelajar di luar negeri selama memiliki jumlah jam pelajaran sebesar 156 JP.
setahun. MPWP merupakan mata pelajaran yang wajib
diikuti berdasarkan program peminatan yang
Tahap-tahap Penyelenggaraan Sistem sudah ditentukan pada awal tahun ajaran.
Kredit Semester MPWP ini tidak sama untuk setiap program
Tahap-tahap sebelum studi, khusus untuk program studi MIPA
penyelenggaraan SKS di SMA Negeri Bali MPWP terdiri atas matematika peminatan,
Mandara adalah sebagai berikut. fisika, biologi, dan kimia. Jumlah jam
(1)Pembentukan panitia. Pembentukan panitia pelajaran untuk MPWP adalah 110 JP. Mata
persiapan pelaksanaan SKS yang bertugas pelajaran pendalaman atau lintas minat
untuk menyusun pedoman pelaksanaan SKS merupakan mata pelajaran selain MPWP yang
SMAN Bali Mandara. (2) Observasi. diikuti siswa sesuai dengan minatnya. Jumlah
Observasi dilakukan SMAN Bali Mandara ke jam mata pelajaran pendalaman atau lintas
SMA Negeri 78 Jakarta untuk mencari minat yaitu 6 JP. Total JP yang harus diambil
informasi atau gambaran tentang siswa sebagai persyaratan lulus sekolah pada
penyelenggaraan SKS. (3) Sosialisasi. program SKS berjumlah 260 JP, namun di
Sosialisasi dilakukan secara internal pada SMA Bali Mandara berjumlah 272 JP.
warga sekolah, guru-guru, dan pegawai Tambahan 12 JP digunakan untuk mempelajari
mengenai teknis perencanaan dan pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal (Bahasa Bali).
SKS. Sosialisasi mendalam mengenai SKS Beban belajar di SMAN Bali Mandara
diberikan kepada siswa apabila siswa telah terdiri atas kegiatan tatap muka, kegiatan
dinyatakan sebagai peserta didik baru di SMA terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban
belajar kegiatan tatap muka dinyatakan dalam
jumlah jam pelajaran per minggu, dengan untuk memunuhi jam mengajarnya. Tugas
durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menjadi PA/Mata Pita diakui ekivalen dengan
menit. Beban belajar kegiatan terstruktur dan mengajar selama 2 JP. Tugas PA/Mata Pita,
kegiatan mandiri paling banyak 60% dari yaitu (1) menjadi orang tua peserta didik di
waktu kegiatan tatap muka. JP yang diambil sekolah, (2) membimbing perkembangan
siswa harus melalui tahapan registrasi akademik dan nonakademik peserta didik, (3)
akademik. Registrasi akademik meliputi mengkoordinasikan perkembangan peserta
konsultasi rencana studi dengan pembimbing didik dengan orang tua peserta didik, (4)
akademik, dan pengisian serta pengesahan mengkoordinasikan permohonan izin pulang
Kartu Rencana Studi (KRS) oleh peserta didik dan kunjungan orang tua/keluarga peserta
bersama pembimbing akademik yang akan didik ke sekolah, (5) membantu orang tua
dikumpulkan di bagian akademik sekolah. mengawasi kehidupan peserta didik di asrama,
Konsultasi peserta didik ke pembimbing (6) membantu orang tua mengawasi peserta
akademik bertujuan agar pembimbing didik dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
akademik dapat memantau perkembangan di sekolah, dan (7) melaksanakan pertemuan
peserta didik. secara rutin dengan anggota grha (peserta
Mekanisme pemilihan beban belajar didik).
dan mata pelajaran dilakukan pada awal Kriteria Ketuntasan Belajar SKS
semester dengan cara mengisi KRS yang Kriteria ketuntasan belajar SMAN
disetujui Pembimbing Akademik dengan Bali Mandara mengacu pada standar
ketentuan sebagai berikut. (1) Pilihan beban kompetensi lulusan dengan
belajar dan mata pelajaran pada semester satu mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
dilakukan dalam bentuk paket dengan jumlah mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
tertentu. Peserta didik dengan kecerdasan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMAN
bakat, dan kemampuan diatas rata-rata berhak Bali Mandara sebesar 75 untuk semua
memilih beban belajar dan mata pelajaran pelajaran. Setiap peserta didik yang belum
melebihi peserta didik lainnya. (2) Beban mencapai KKM wajib mengikuti remidial
belajar dan mata pelajaran pada semester dua untuk materi yang belum mencapai KKM dan
dan seterusnya mempertimbangkan hasil ulangan perbaikan di sekolah di luar jam
indeks prestasi (IP) semester sebelumnya. pelajaran. Setiap peserta didik hanya boleh
Jadwal pelaksanaan pembelajaran melaksanakan remidial 1 kali pada penilaian
program SKS di SMA Bali Mandara harian. Remidial yang dilakukan hanya pada
menggunakan pola on and off. Gambaran indikator yang belum tuntas. Jika peserta didik
umum pola ini adalah setiap mata pelajaran belum tuntas saat mengikuti remidial, peserta
tidak selalu ada pada setiap semesternya atau didik akan mengikuti semester pendek yang
istilahnya on. Jadi, bisa saja semester ganjil dilaksanakan pada akhir semester atau awal
on, tetapi semester genap off, atau sebaliknya. semester baru. Apabila peserta didik tidak
Proses pembelajaran di SMAN Bali Mandara mengambil atau memprogramkan semester
menggunakan sistem Moving class atau kelas pendek pada mata pelajaran yang belum
bersubjek mata pelajaran. Moving class di tuntas, maka peserta didik dinyatakan tidak
SMAN Bali Mandara bertujuan untuk lulus dan harus memprogramkan kembali mata
mengefektifkan pelaksanaan pembelajaran. pelajaran tersebut pada tahun berikutnya.
Namun, karena jumlah ruang kelas yang
digunakan jumlahnya terbatas dan tak jarang Peserta didik yang mewakili sekolah
guru yang mengajar menggunakan ruang kelas dalam kegiatan perlombaan atau pementasan
hingga waktu penggunaan ruangan melampaui yang mengambil waktu dispensasi dari
waktu yang ditentukan maka menyebabkan kegiatan pembelajaran, dipertimbangkan untuk
moving class tidak berjalan efektif. mendapat nilai minimal sama dengan KKM
Pada pelaksanaan SKS di SMA Bali pada KD yang tidak diikuti proses
Mandara tiap anak memiliki Pembimbing pembelajarannya. Peserta didik yang tidak
Akademik (PA) atau Mata Pita. PA/Mata Pita dapat mengikuti kelas karena dispensasi
tidak dipilih melalui proses khusus. PA/Mata diberikan hak dan difasilitasi untuk
Pita adalah dari guru karena guru mengetahui melaksanakan pembelajaran tatap muka
seluk beluk SKS. Guru yang jam mengajarnya dengan guru, mengikuti praktikum susulan,
belum penuh dapat menjadi PA/Mata Pita dan ujian susulan dengan sebelumnya
menghubungi guru yang bersangkutan. Peserta ekstra dalam mengajar serta terkadang
didik yang dispensasi tetap diwajibkan dalam kurangnya rombongan belajar dalam satu
mengumpulkan tugas. kelas, sehingga jam mengajar guru tidak
diakui. Guru menyadari penuh dan
Penilaian hasil belajar dalam berdedikasi untuk mengajar siswa,
penyelenggaraan SKS menyertakan indeks sehingga selalu menyediakan waktu untuk
prestasi (IP) pada laporan hasil belajar. Skala mengajar.
nilai untuk IPK (indeks prestasi komulatif) c. Bagi Siswa
menggunakan skala 0 – 100. Kriteria kelulusan Dampak positif bagi siswa adalah SKS
peserta didik adalah wajib menyelesaikan dapat memberikan ruang bagi siswa untuk
semua jumlah beban belajar yang telah dapat menyelesaikan masa studi sesuai
ditentukan, yaitu 272 jam pelajaran. Peserta dengan kemampuannya. Dampak negatif
didik juga diwajibkan membuat sebuah karya dalam penerapan SKS bagi siswa adalah
tulis yang telah diujikan melalui ujian seminar jadwal kegiatan pembelajaran yang sering
dan memperoleh nilai minimal predikat baik berbenturan dengan kegiatan nonakademik,
pada penilaian akhir untuk sikap pada seluruh sehingga siswa kurang dapat memanajemen
mata pelajaran. Selain itu, peserta didik juga waktu dengan baik. Dampak negatif dari
harus lulus ujian sekolah dan memperoleh nilai penerapan SKS adalah terjadi pada siswa
minimal lebih tinggi 1 poin (untuk skala 100) yang memprogramkan banyak JP, namun
dari kriteria yang berlaku untuk seluruh kurang dapat mengikuti pelajaran dengan
kelompok mata pelajaran. Peserta didik optimal. Kondisi itu berdampak terhadap
dinyatakan lulus jika mencapai nilai minimal hasil belajar dengan tingkat kepuasan yang
6,6 pada masing-masing mata pelajaran dan kurang dibandingkan yang mengambil jam
kelulusan tersebut ditentukan oleh sekolah. pelajaran lebih sedikit.
Dampak Implementasi SKS Sistem Kredit Semester dalam
Implementasi SKS di SMA Bali
Pembelajaran Kimia
Mandara memiliki dampak positif dan negatif Pembelajaran merupakan kegiatan
bagi sekolah, guru, dan siswa. pokok dalam kegiatan belajar mengajar.
a. Bagi Sekolah Berlakunya SKS memberikan dampak
Dampak positif SKS bagi sekolah yaitu (1) terhadap pembelajaran kimia yang mengacu
memiliki identitas sebagai pionir sekolah pada empat komponen berikut.
dengan program SKS di Bali, (2) dapat a. Perencanaan Pembelajaran Kimia
memfasilitasi siswa yang memiliki Perencanaan pembelajaran kimia
kemampuan di atas rata-rata untuk merupakan proses penerjemahan
menyelesaikan studinya selama 2 tahun, kurikulum yang sudah ada menjadi
dan (3) dapat memfasilitasi siswa yang program-program pembelajaran yang
mengikuti pertukaran pelajaran ke luar kemudian dijadikan pedoman oleh guru
negeri (cuti akademik) menyelesaikan masa dalam proses pembelajaran untuk
studi selama 4 tahun. Dampak negatif SKS mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
bagi sekolah yakni susahnya mengatur Setiap pendidik di setiap satuan
jadwal kegiatan pembelajaran. pendidikan memiliki kewajiban untuk
b. Bagi Guru menyusun rencana pembelajaran, secara
Dampak positif implementasi SKS bagi mandiri ataupun kelompok. Proses
guru adalah guru dapat memetakan dan perencanaan tersebut terdiri atas
mengarahkan siswa dengan baik. Pemetaan penyusunan silabus dan RPP
kemampuan siswa perlu dilakukan agar (Kemendikbud, 2016).
guru mengetahui siswa yang memliki
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 1) Silabus
Selain itu, dalam SKS guru membuat Dampak adanya implemetasi
silabus dalam bentuk seri atau serial mata SKS terhadap penyusunan silabus
pelajaran. Hal ini memudahkan guru dalam adalah adanya serial mata pelajaran.
penggunaannya. Dampak negatif SKS bagi Silabus yang digunakan dalam SKS
guru adalah perlunya waktu dan tenaga ini merupakan modifikasi dari silabus
yang sudah diberikan oleh pemerintah. tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, inti,
Penyusunan serial mata pelajaran ini dan penutup.
sesuai dengan kurikulum yang berlaku 1) Kegiatan pendahuluan
dan tidak adanya pemampatan dalam Kegiatan pendahuluan digunakan
materi yang disampaikan. guru untuk menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik agar mampu
Untuk memenuhi kebutuhan mengikuti pembelajaran. Setelah itu
peserta didik yang memiliki bakat dan guru merefleksi pembelajaran yang
kemampuan dalam menyelesaikan lalu dan membuka pertanyaan-
masa studi empat semester atau pertanyaan yang mengaitkan
program dua tahun, dapat dilakukan pengetahuan sebelumnya dengan
dengan mengambil jumlah beban materi yang akan dipelajari. Untuk
belajar lebih banyak daripada peserta memudahan peserta didik, pada
didik lain. Pada semester awal di kelas tahap pendahuluan guru menjelaskan
X masih dipaketkan, ketika semester tujuan pembelajaran atau
dua peserta didik dapat mengambil Kompetensi Dasar yang akan
Kimia II dan IV sesuai dengan pola on dicapai, serta menyampaikan
and off. cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai RPP. Pada
Silabus yang dibuat oleh guru kegiatan pendahuluan guru juga
SMA Bali Mandara telah memuat tampak menyiapkan media dan alat
komponen sesuai dengan pembelajaran yang akan digunakan
Permendikbud No. 22 tahun 2016. sesuai dengan yang tercantum dalam
Dalam implementasinya mata perencanaan. Siswa dilibatkan oleh
pelajaran kimia yang awalnya 4 seri guru melalui persepsi awal dan
dikembalikan menjadi 6 seri agar pertanyaan-pertanyaan yang
sekolah yang menyelenggarakan SKS mengaitkan pembelajaran dengan
seragam dan tidak memberatkan konten pelajaran sebelumnya untuk
peserta didik. memancing pengetahuan siswa.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Kegiatan inti
(RPP) Kegiatan inti menggunakan
Sebagian besar komponen RPP model pembelajaran discovery
sudah memuat komponen minimum learning, metode pembelajaran
standar proses. Namun, pada bagian menggunakan diskusi, tanya jawab
materi pelajaran belum memuat dan penugasan, serta sumber belajar
prosedur relevan dengan materi yang yang disesuaikan dengan karateristik
akan dipelajari. Implementasi SKS dan mata pelajaran. Pendekatan yang
tidak memberikan banyak dampak digunakan dalam kegiatan ini adalah
dalam penyusunan RPP. Model saintifik. Di dalam proses
pembelajaran yang digunakan guru pembelajaran guru hanya
yaitu discovery learning dengan memfasilitasi siswa, kegiatan siswa
pendekatan scientifik. Metode lebih banyak berdiskusi (student
pembelajaran yang direncanakan center). Aktivitas yang dilakukan
bervariasi di antaranya diskusi, tanya siswa meliputi proses mengetahui,
jawab, dan penugasan. Media yang memahami, menerapkan,
digunakan yaitu power point dan menganalisis, dan mengevaluasi.
modul pembelajaran siswa. Hal ini Siswa diberikan kesempatan
menandakan bahwa guru telah untuk mengamati fenomena terkait
merencanakan pembelajaran dengan konten yang diajarkan. Berdasarkan
baik, tidak memandang pembuatan fenomena yang diamati siswa, guru
RPP hanya sebagai syarat administrasi memberikan kesempatan kepada
saja. siswa untuk bertanya. Kegiatan
b. Pelaksanaan Pembelajaran menanya yang terlihat berdasarkan
Pada pelaksanaan pembelajaran, tiga kali hasil observasi, tergolong
kegiatan pembelajaran dibagi menjadi kurang optimal. Siswa yang
terpancing untuk menanya hanya portofolio. Penugasan dapat berupa
sebagian kecil saja. penugasan terstruktur, yang dilakukan
Kegiatan mencari informasi dengan bimbingan guru dan tugas
dilakukan melalui diskusi. Siswa mandiri tidak terstruktur yang dilakukan
mencari sendiri informasi melalui di luar pembelajaran dan dikerjakan
buku pegangan siswa dan internet dalam buku PR. Sedangkan, penilaian
secara mandiri. Berdasarkan keterampilan dilakukan melalui unjuk
informasi yang diperoleh, guru kerja/praktik, proyek, produk, dan
membimbing siswa untuk portofolio. Penilaian yang dilakukan oleh
mengasosiasikan pengetahuan satuan pendidikan berupa penilaian akhir
melalui pemecahan masalah dan ujian sekolah.
berdasarkan modul yang diberikan. Implementasi Sistem Kredit
Hasil yang diperoleh siswa dalam Semester tidak banyak memberikan
kegiatan diskusi selanjutnya dampak terhadap pelaksanaan ujian.
dikomunikasikan secara bergilir. Penilaian dalam pembelajaran kimia
3) Kegiatan penutup dilakukan dengan teknik tes dan nontes.
Pada kegiatan penutup guru Cara dan metode yang digunakan
melakukan kegiatan menyimpulkan beragam mulai dari tes lisan dengan
materi pembelajaran dengan sistem kuis dan portofolio. Pelaksanaan
melibatkan siswa. Selain itu guru penilaian terhadap hasil belajar SMAN
juga melakukan refleksi kepada Bali Mandara telah berbasis komputer
siswa terkait hal-hal yang belum (CBT), baik dalam ujian maupun dalam
dimengerti dari kegiatan pemberian tugas.
pembelajaran yang telah dilakukan. d. Tindak Lanjut Pembelajaran
Sebagai tindak lanjut, guru Tindak lanjut pembelajaran
memberikan tugas kepada siswa dan merupakan kegiatan lanjutan setelah
menyampaikan kegiatan yang akan penilaian pembelajaran. Tindak lanjut
dilakukan pada pertemuan yang diberikan berupa remidial dan
selanjurnya. semester pendek. Remidial diberlakukan
Secara umum pembelajaran kimia pada ulangan harian, sedangkan ujian
dengan Sistem Kredit Semester sesuai tengah semester dan ujian akhir semester
dengan Kurikulum 2013. Jumlah jam tidak ada remedial. Jika ada peserta didik
pelajaran selama 4 JP setiap pekannya mendapat nilai akhir di bawah KKM,
membuat guru lebih fokus dalam maka selanjutnya diadakan program
pembelajaran. semester pendek. Program semester
c. Penilaian pembelajaran pendek ini merupakan pelaksanaan
Penilaian dalam SKS di SMAN pembelajaran yang dilakukan setelah
Bali Mandara terdiri atas penilaian untuk KBM pada semester tersebut atau pada
setiap jenis ujian dan penilaian untuk awal semester baru. Untuk mengikuti
suatu mata pelajaran. Secara umum semester pendek peserta didik wajib
penilaian mengacu pada standar penilaian mendaftar ke bagian Akademik Sekolah,
pada Kurikulum 2013, yaitu penilaian sehingga akan diprogramkan oleh bagian
oleh pendidik dan satuan pendidikan. akademik sekolah. Alokasi waktu untuk
Penilaian oleh pendidik adalah penilaian program ini maksimal empat minggu.
harian dalam bentuk penilaian autentik
yang mencakup kompetensi sikap B. Hasil Belajar Kimia
spiritual, kompetensi sikap sosial, Penilaian hasil belajar kimia di SMAN
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi Bali Mandara meliputi tiga ranah, yaitu
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan kognitif, afektif, dan psikomotorik
melalui observasi yang dilakukan oleh (Kemendikbud, 2016). Hasil belajar kognitif
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali digunakan untuk mengetahui pemahaman
kelas, penilaian diri, dan penilaian peserta tentang materi yang telah diberikan
sejawat. Penilaian pengetahuan dilakukan guru. Hasil belajar kognitif didapat melalui tes
melalui tes tulis, tes lisan, penugasan, dan maupun non tes. Berikut hasil belajar kognitif
teknik lain, seperti observasi dan siswa kelas XI MIPA pada saat kelas X tahun
ajaran 2016/2017 dengan menggunakan acuan heterogen, yang berdampak pada
KKM kimia sebesar 75. kemungkinan jumlah rombongan belajar
Hasil belajar kelas X MIPA pada (rombel) kurang dari jumlah minimum.
semester 1 dengan jumlah peserta didik 44 Pemerintah diharapkan mengakui jam
orang dibagi menjadi 2 kelas. Hasil rapor mengajar guru yang mengajar pada rombel
semester 1, terdapat 11 peserta didik kurang dari standar minimum tersebut.
memperoleh nilai di bawah KKM. Hasil rapor
semester 2, terdapat peningkatan jumlah DAFTAR PUSTAKA
peserta didik yang memperoleh nilai di bawah BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
KKM, yaitu 18 peserta didik. Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Nilai rapor merupakan rerata dari nilai Pendidikan Dasar dan Menengah.
tugas, ulangan harian, ujian tengah semester, Jakarta: BNSP.
dan ujian akhir semester. Berdasarkan data
hasil rapor semester 1 dan 2 siswa kelas X BNSP. 2010. Panduan Penyelenggaraan
MIPA tahun ajaran 2016/2017, nilai siswa ada Sistem Kredit Semester untuk Sekolah
yang mengalami peningkatan tetapi ada pula Menengah Pertama/Madrasah
mengalami penurunan. Hal tersebut Tsanawiyah dan Sekolah Menengah
dikarenakan dari karakteristik materi pelajaran Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: BNSP.
dan kegiatan yang diikuti peserta didik.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
SIMPULAN DAN SARAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Hasil temuan peneliti menunjukkan Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar
proses implementasi SKS meliputi tahap Isi. Jakarta: Depdiknas.
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap
persiapan meliputi pembentukan panitia Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
pengembang kurikulum, observasi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
mencari informasi atau gambaran tentang 2005, tentang Standar Nasional
penyelenggaraan SKS, dan proses sosialisasi. Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Tahap pelaksanaan implementasi SKS bagi
sekolah berdampak pada perubahan struktur Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
kurikulum berbasis SKS dan peserta didik Undang-undang Republik Indonesia
menentukan beban belajar untuk setiap mata Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
pelajaran. Implementasi SKS bagi guru adalah Pendidikan Nasional. Jakarta:
memodifikasi silabus dari pemerintah menjadi Depdiknas
silabus dengan serial mata pelajaran, membuat
RPP, mengolah nilai dan menyerahkannya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
kepada guru pembimbing akademik. Peserta Republik Indonesia. 2014. Peraturan
didik difasilitasi dalam pembelajaran sesuai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan bakat, minat, dan kemampuan yang Republik Indonesia Nomor 158 Tahun
dimililiki. Dampak implementasi SKS 2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem
diantaranya alokasi waktu untuk pembelajaran Kredit Semester pada Pendidikan Dasar
kimia adalah 4 JP, silabus mata pelajaran dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
terdapat 6 seri agar sesuai dengan kurikulum Kementerian Pendidikan dan
2013, pelaksanaan pembelajaran dilakukan Kebudayaan RI.
dengan moving classroom yang disesuaikan
dengan materi, remedial berlaku untuk ulangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan
harian. Masih terdapat siswa memperoleh Republik Indonesia. 2016. Peraturan
nilai di bawah KKM karena banyak mengikuti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
ektrakurikuler pada jam pelajaran efektif. Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Berdasarkan temuan di atas, sekolah Proses Pendidikan Dasar dan
hendaknya mengurangi kegiatan nonakademik Menengah. Jakarta: Kementerian
yang berlangsung pada saat jam pelajaran Pendidikan dan Kebudayaan RI.
efektif agar dapat mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Implementasi SKS hendaknya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan
memfasilitasi peserta didik yang bersifat Republik Indonesia. 2016. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia. 2017. Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kredit
Semester (SKS) di SMA. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.

Mariana, A. 2014. “Perbandingan Prestasi


Belajar Fisika pada Kelas Akselerasi
dengan Kelas Reguler di SMA Negeri
Modal Bangsa Aceh”. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Syiah
Kuala.

Nisa, H. M. 2009. “Fungsi Sistem Kredit


Semester (SKS) pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam: Studi Kasus
di SMA Negeri 1 Surabaya”. Skripsi
(tidak dipublikasikan). Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Nurhidayah, F., Prasetyo B. W., dan Dinie R.


D. 2012. “Relationship Between The
Perception Curriculum Credit Semester
System (SKS) With Academic
Achievement Motivation In Students of
SMAN 78 Jakarta”. Jurnal Psikologi,
1(1), 83-93.

Sa’diyah, H. 2012. “Implementasi Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan pada Mata
Pelajaran Sejarah dengan Sistem Kredit
Semester di SMA Negeri 2 Malang
Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi
(tidak dipublikasikan). Universitas
Negeri Malang.

Santoso, A. B. 2015. “Pendidikan Berbasis


SKS dalam Meningkatkan Prestasi
Akademik Siswa Kelas SCI (Siswa
Cerdas Istimewa) (Studi Kasus di SMA
Takhassus Al-Qur’an Kalibeber
Wonosobo)”. Tesis (tidak
dipublikasikan). Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai