TINJAUAN PUSTAKA
A. KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengertian
Menurut AmericanPublic Health Association Public Health
Nursing(2013) keperawatan kesehatan masyarakat adalah praktik
khusus dalam keperawatan dan kesehatan masyarakat.Klinik ini
berfokus pada peningkatan kesehatan populasi dengan menekankan
pencegahan, dan menghadiri beberapa faktor penentu
kesehatan.Sering digunakan secara bergantian dengan keperawatan
kesehatan masyarakat, praktik pengasuhan ini mencakup advokasi,
pengembangan kebijakan, dan perencanaan, yang membahas masalah
keadilan sosial. Dengan pandangan tingkat kesehatan yang beragam,
tindakan keperawatan kesehatan masyarakat terjadi melalui penerapan
teori, bukti, dan komitmen masyarakat terhadap keadilan dalam
kesehatan.
Menurut The Definition and Practice of Public Health Nursing
(2017) Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktik
mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi menggunakan
pengetahuan dari ilmu keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat.
Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada
kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status kesehatan
komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
(Kemenkes RI, 2016)
Komunitas (Community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai ( valuase), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya didalam
6
7
B. PUSKESMAS
1. Pengertian
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu
sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
16
1. Definisi
Otitis Media Akut (OMA) adalah peradanganakut sebagian atau
seluruh telinga tengah, tuba eustachii, antrum mastoid, dan sel-sel
mastoid. Biasanya terjadi karena peradangan saluran napas atas dan
sering mengenai bayi dan anak-anak. Telinga tengah adalah organ
yang memiliki penghalang yang biasanya dalam keadaan steril. Bila
terdapat infeksi bakteri pada nasofaring dan faring, secara alamiah
terdapat mekanisme pencegahan penjalaran bakteri memasuki telinga
tengah oleh enzim pelindung dan bulu-bulu halus yang dimiliki oleh
tuba eustachii. OMA terjadi akibat tidak berfungsinya system
pelindung tadi. Sumbatan atau peradangan pada tuba eustachii
merupakan factor utama terjadinya otitis media (Husni T.R, 2011).
2. Patofisiologi
Otitis media akut (OMA) terjadi akibat adanya gangguan pada
factor pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba Eustachius merupakan
factor utama penyebab terjadinya OMA. Dengan adanya sumbatan
yang merusak factor pertahanan tubuh sebagai pencegah invasi kuman
kedalam tuba Eustachius maka terjadi peradangan pada mukosa. Hal
ini menyebabkan fungsi tuba Eustachius terganggu sehingga
menyebabkan terjadinya tekanan negatif di dalam telingatengah. Pada
umumnya pencetus terjadinya OMA adalah infeksi saluran napas atas
(ISPA), semakin sering terkena ISPA maka kemungkinan terjadinya
OMA semakin besar (Novertha, 2013).
26
3. Klasifikasi
Otitis Media Supuratif
Akut/Otitis Media
Akut
Otitis Media Supuratif
Otitis Media
Otitis Media Spesifik
Otitis Media Serosa
Akut
a. Berdasarkan Gejala
1) Otitis Media Supuratif :
a) Otitis Media Supuratif Akut/Otitis Media Akut
Proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi
secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3
minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan
sistemik.(Munilson, Jacky. Et al.)
b) Otitis Media SupuratifKronik
Infeksi kronik telinga tengah disertai perforasi membran
timpani dan keluarnya sekret yang apabila tidak
ditangani dengan tepat akan membuat progresivitas
penyakit semakin bertambah.
2) Otitis Media Adhesiva: Keadaan terjadinya jaringan fibrosis di
telinga tengah sebagai akibat proses peradangan yang
berlangsung lama
3) Otitis Media Non Supuratif / Serosa
a) Otitis Media Serosa Akut
Keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara
tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba.
27
3) Stadium Supurasi
Ditandai dengan edem yang hebat telinga tengah disertai
hancurnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat
purulen di kavum timpani sehingga membran timpani tampak
menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar.
4) Stadium Perforasi
Terjadi ruptur membran timpani sehingga nanah keluar dari
telinga tengah ke liang telinga.
28
5) Stadium Resolusi
Membran timpani berangsur normal, perforasi membran
timpani kembali menutup dan sekret purulen tidak ada lagi.
Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah maka
resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. (Djaafar ZA,
Helmi, Restuti RD. 2007).
4. Penatalaksanaan
1. Berdasarkan stadium
a) Stadium Oklusi.
Bertujuan untuk membuka tuba eustachius. Diberikan obat
tetes hidung.
a. HCl Efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak
<12 tahun
b. HCl Efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk anak
>12 tahun atau dewasa.
c. Sumber infeksi juga harus diobati dengan memberikan
antibiotik.
b) Stadium Presupurasi.
Diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgetik.
Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Bila membran
timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan
miringotomi. Untuk terapi awal, diberikan penisilin IM agar
konsentrasinya adekuat dalam darah.
a. Ampisilin 4 x 50-100 mg/KgBB
b. Amoksisilin 4 x 40 mg/KgBB/hari
c. Eritromisin 4 x 40 mg/KgBB/hari
29
c) Stadium Supurasi.
Pasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila
membran timpani masih utuh. Selain itu, analgesik juga
diperlukan agar nyeri dapat berkurang.
d) Stadium Perforasi.
Diberikan obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta
antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
e) Stadium Resolusi.
Biasanya akan tampak sekret keluar. Pada keadaan ini dapat
dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggu, namun bila masih
keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis. Pada stadium ini,
harus di follow up selama 1 sampai 3 bulan untuk memastikan
tidak terjadi otitis media serosa.
5. Manifestasi klinis
Secara umum, manifestasi klinis yang biasa ditemukan pada pasien
dengan Otitis Media Akut adalah:
a) Othalgia (Nyeri telinga)
b) Demam, batuk, pilek
c) Membran timpani abnormal (sesuai stadium)
d) Gangguan pendengaran
e) Keluarnya secret di dari telinga berupa nanah
f) Anak rewel, menangis, gelisah
g) Kehilangan nafsu makan, dan lain-lain
30