Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI DALAM MENGONTROL STRESS

A. Jenis – jenis
1. Jenis teknik distraksi antara lain menurut Maramis (2014) yaitu :
a. Distraksi visual
b. Distraksi pendengaran
c. Distraksi pernafasan
d. Distraksi intelektual
e. Imajinasi terbimbing
2. Jenis-jenis relaksasi antara lain :
a. Relaksasi pernafasan
b. Imagery
c. Senam
B. Cara Melakukan relaksasi dan distraksi
Maramis (2014) menjelaskan cara melakukan relaksasi dan distraksi yaitu :
1. Langkah-langkah untuk melakukan relaksasi pernapasan antara lain:
a. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan
b. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor serta rasakan
betapa nyaman hal tersebut
c. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
d. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan
e. Biarkan telapak kaki rileks.
f. Konsentrasikan pikiran pada kaki
g. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan
kelompok otot-otot lain
h. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
2. Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:
a. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan
dan gambar termasuk Distraksi Visual.
b. Distraksi Pendengaran mendengarkan musik atau suara burung serta gemercik air,
dianjurkan memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik,
dan diminta berkosentrasi pada irama lagu. Klien diperbolehkan menggerakkan
tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
(Tamsuri, 2013).
1) Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Contoh musik ciptaan milik
Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa
penelitian sudah membuktikan, dapat mengurangi tingkat ketegangan emosi
atau nyeri fisik.
2) Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-
karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan
motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan
musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya komposer klasik lainnya
tidak dapat digunakan (Andreana, 2010)
c. Distraksi pernafasan bernafas ritmik, anjurkan klien memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan mata dan tarik nafas perlahan melalui hidung dengan
hitungan satu sampai empat lalu kemudian menghembuskan nafas melalui mulut
secara perlahan dengan menghitung dalam hati satu sampai empat. Klien perlu
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi
ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, klien perlu melakukan pernafasan ritmik dan pada
saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri
dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
d. Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.
e. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan dimana klien membuat suatu bayangan
menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta
berangsur-angsur membebaskan diri dari dari perhatian terhadap stress.

Anda mungkin juga menyukai