Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK DISTRAKSI

DAN RELAKSASI
Ns. Agustinus Awiro, S.Kep
PENGERTIAN
 Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap
nyeri ke stimulus yang lain.
 Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa
aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang
menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak
dirasakan oleh klien),.
 Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang
sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien
menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan
langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas
sensori yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh
karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan
mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding
stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
 Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak
dan otot.
 Otak yang "lelah" dibuat tenang dan otot yang
tegang dibuat relaks.
 Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya
adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala
kembali.
 Oleh karena itu, relaksali melibatkan komponen-
komponen penting tubuh yang secara terus menerus
dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan, aliran
darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot
rangka,
MANFAAT LATIHAN RELAKSASI
DAN DISTRAKSI
1. Membuat lebih mampu menghindari stress
2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah
yang berhubungan dengan stressseperti:
sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi,
mual, muntah, nyeri punggung dan nyeri
lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit
tertentu seperti darah tinggi dsb
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social
TIPS MELAKUKAN RELAKSASI
DAN DISTRAKSI
1. Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2x sehari,
sebelum makan, hendak tidur
2. Dilakukan dengan santai
3. Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda
4. Cari tempat yang nyaman seperti sofa atau tempat tidur
5. Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam
tangan, kaca mata dan libatkan semua panca indra ikat
pinggang bila anda memakainya
6. Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi
penerangan yang cukup
7. Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau
berbaringlah ditempat yang anda pilih senyaman-
nyamannya.
8. Libatkan semua panca indera
PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah RELAKSASI PERNAPASAN menurut Stewart (1976:
959), yaitu sebagai berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi
kendor dan rasakan betapa nyaman hal tersebut
3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara
perlahan-lahan,
5. Biarkan telapak kaki rileks.
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan,
perut, punggung dan kelompok otot-otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan
cepat.
LANGKAH-LANGKAH DISTRAKSI
1. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau
suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih
musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta
untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu
seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
a. Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus
Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah
membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don
Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.
b. Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada
karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah
kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah
kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak
berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan
3. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan
klien untuk memandang fokus pada satu objek atau
memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat
dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut
secara perlahan dengan menghitung satu sampai
empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap
gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik
ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas
ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang
bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau
gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual antara lain dengan
mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur)
seperti mengumpulkan perangko,
menulis cerita.
5. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan
klien membuat suatu bayangan yang
menyenangkan dan mengonsentrasikan
diri pada bayangan tersebut serta
berangsur-angsur membebaskan diri dari
dari perhatian terhadap nyeri

Anda mungkin juga menyukai