PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu penghasil olahan minyak atsiri adalah tanaman jahe. Jahe
merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah Indonesia yang
memberikan peranan cukup berarti dalam penyerapan tenaga kerja dan
penerimaan devisa negara. Volume permintaan jahe dan produk olahannya terus
meningkat seiring dengan makin berkembangnya industri makanan dan minuman
di dalam negeri yang menggunakan bahan baku jahe. Minyak atsiri yang disuling
dari jahe berwarna kuning bening sampai kuning tua. Dari latar belakang yang di
paparkan di atas pada PKM-P ini kami mengangkat judul yaitu ”Balmin-hee
(Balsem minyak jahe) optimalisasi pemanfaatan rimpang jahe melalui balsam
sebagai alternative analgetik alami pada lansia dengan Rheumatoid arthritis” di
PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. Penelitian ini tujuan nya agar masyarakat
Indonesia lebih memanfaatkan tanaman yang mudah tumbuh ditanah Indonesia
tanpa mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya
dan biaya yang mahal.
1.3 Tujuan
2.2 Jahe
Salah satu pengobatan alternative adalah dengan memberdayakan tanaman
obat dan rempah seperti cengkeh, jahe dan tanaman anti inflamasi lain.
Pemanfaatan tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman herba
tahunan yang bernilai ekonomi tinggi. Tanaman ini umumnya dipanen pada
kisaran umur 8-12 bulan, tergantung keperluan. Kalau untuk konsumsi segar,
misalnya untuk bumbu masak, jahe dipanen pada umur 8 bulan. Kalau untuk
keperluan bibit dipanen umur 10 bulan atau lebih. Namun bila untuk keperluan
asinan jahe dan jahe awet, tanaman jahe dipanen pada umur muda yakni 3-4
bulan. Jahe juga diperlukan untuk bahan baku obat tradisional dan fitofarmaka.
Keuntungan bersih usaha budidaya tanaman jahe bisa mencapai Rp 21 juta lebih.
Lingkungan tumbuh tanaman jahe mempengaruhi produktivitas dan mutu
rimpang/umbi, karena pembentukan rimpang ditentukan terutama oleh kandungan
air, oksigen tanah dan intensitas cahaya. Tipe iklim (curah hujan), tinggi tempat
dan jenis tanah merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
daerah/lahan yang cocok untuk menanam jahe. Pembentukan rimpang akan
terhambat pada tanah dengan kadar liat tinggi dan drainase (pengairan) kurang
baik, demikian juga pada intensitas cahaya rendah dan curah hujan rendah.
Peranan air dalam perkembangan umbi/rimpang sangat besar, sehingga apabila
kekurangan air akan sangat menghambat perkembangan umbi.
Tanaman jahe akan tumbuh dengan baik pada daerah yang tingkat curah
hujannya antara 2500-4000 mm/tahun dengan 7-9 bulan basah, dan pH tanah 6,8-
7,4. Pada lahan dengan pH rendah bisa juga untuk menanam jahe, namun perlu
diberikan kapur pertanian (kaptan) 1-3 ton/ha atau dolomit 0,5-2 ton/ha. Tanaman
jahe dapat dibudidayakan pada daerah yang memiliki ketinggian 0-1500 m dpl (di
atas permukaan laut), namun ketinggian optimum (terbaik) 300-900 m dpl. Di
dataran rendah (< 300 m dpl), tanaman peka terhadap serangan penyakit, terutama
layu bakteri. Sedang di dataran tinggi diatas 1.000 m dpl pertumbuhan rimpang
akan terhambat/kurang terbentuk.
Minyak atsiri yang disuling dari jahe berwarna kuning bening sampai
kuning tua. Minyak atsiri jahe sebagaimana minyak atsiri lainnya adalah minyak
yang mudah menguap karena terdiri atas campuran komponen yang mudah
menguap dengan komposisi dan titik didih yang berbeda. Zingiberene merupakan
senyawa sesqui-terpen khas minyak atsiri Zingiberaceae khususnya jahe yang
memberikan aroma minyak jahe. Senyawa khas minyak atsiri jahe lainnya adalah
zingiberol, geraniol, dan felandren. Jahe kering umumnya mengandung minyak
atsiri sebanyak 1-3% (Purseglove, 1972).
2.4 Lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13
Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang
telah menciptakan usia lebih dari 60 tahun (Maryam, Ekasari, Rosidawati,
jubaedi, & Batubara, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, 2008).
Lanjur usia adalah periode penutup dalam hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya
perubahan bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua
(lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain (Nugroho, 2000).
3.3. Variabel
Variable penelitian ini terbagi menjadi dua variable, variable indipenden
adalah pemeberian BALMIHE dan variable dependen intensitas rasa nyeri yang
dirsakan penderita atritis remathoid
Kemudian rasanya nyeri di tanyakan dan di catat dalam bentuk skala nyeri.
3.4.3. pemberian perlakuan balsem minyak atsiri jahe
Guanther, E., 1987, Minyak Atsiri, Jilid III, Diterjemahkan Oleh Kateren, 103,
Universitas Indonesia, Jakarta
Symmon, Debora, Dkk,2006. The global burdm of rheumatoid arthritis in the year
2000.