Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh
sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga
type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah
merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses
pembekuan darah).
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan
jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal.
Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu
sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-
reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan.
Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat
ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan
dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan
menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini
juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya
disebut leukemia nonlimfositik akut.
3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55
tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak,
namun sangat sedikit.
1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.
Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara
Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah
putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda
yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.
Leukemia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin bahwa informasi kedokteran
yang diberikan di halaman ini adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
Leukemia
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker
darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang
yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di
sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) [1]. Sel-sel normal di
dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan
dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses
pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi
terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang
semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis
leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, [2] Hampir 90% dari semua
penderita yang terdiagnosa adalah dewasa. [3]
Klasifikasi
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk.
Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan
leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang
lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia
mielositik.
Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga
terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut
leukemia nonlimfositik akut.
Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-
kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun
sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.
Patogenesis
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan
klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak
bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas
pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan
atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang
normal.
Etiologi
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
frekuensi leukemia, seperti:
Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi
dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
Epidemiologi
Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Leukemia akut
Manifestasi klinik
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara
umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut
memiliki 3 tanda utama yaitu:
Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia,
trombositopenia, dan leukopenia
Alat diagnosa
Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
Pewarnaan sitokimia
Immunofenotipe
Sitogenetika
Diagnostis molekuler
Sediaan sumsum tulang dengan pewarnaan Wright. Sediaan menujukkan leukemia limfoblastik akut prekurisr
sel-B.
Leukemia atau
kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau
transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam
sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan
di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah
normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel
darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini
dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya
Penyebab leukemia
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia, seperti
Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK.
Beberapa laporan yang mendukung:
Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Manifestasi klinik
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum.
Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda
utama yaitu:
Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia,
trombositopenia, dan leukopenia
Alat diagnosa
Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
Pewarnaan sitokimia
Immunofenotipe
Sitogenetika
Diagnostis molekuler
Leukemia penyakit ganas yang progresif
Di dalam dunia kedokteran, Penyakit Jenis kanker memang salah satu Golongan Penyakit Ganas yang ada Di
Dunia. Di Bawah Ini Gue Akan kasih Penjabaran Apa itu Kanker Leukimia. kenapa Gue pengen Buka Kanker
Leukimia Ini karena Dulu kakak Gue meninggal karena terserang Penyakit ini. Dulu sih tak ada obatnya.
Operasipun percuma dan Kakak GueHanya Fisio Terapi tapi jangan khawatir karena Sekarang sudah ada
obatnya.
Leukemia adalah penyakit ganas yang progresif pada organ pembentuk darah, yang ditandai dengan perubahan
proliferasi dan perkembangan leukosit serta prekursornya dalam darah dan sumsum tulang.
Di dunia medis dikenal beberapa jenis leukemia, yang masing-masing punya kekuatan dan kelemahannya, dan
biasanya dikelompokkan dalam dua jenis tergantung pada kecepatan perkembangannya dan satu lagi tergantung
pada jenis sel darah yang diserang.
Biasanya leukemia terbagi atas empat jenis. Yang pertama acute lymphocytic leukemia. Leukemia jenis ini
adalah yang paling sering ditemukan di kalangan kanak-kanak. Kendati begitu, juga mampu menyerang
manusia dewasa terutama mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas.
Jenis yang kedua adalah acute myelois leukemia yang bisa menyerang kanak-kanak maupun dewasa.
Jenis yang ketiga yakni Chronic lymphocytic leukemia yang sering menyerang dewasa berusia di atas 55 tahun.
Kadang-kadang menyerang remaja tetapi hampir tidak pernah menyerang kanak-kanak.
Sedangkan jenis yang ke empat adalah Chronic Myeloid Leukemia. Leukemis jenin ini terutama menyerang
orang dewasa, dan hanya kadang-kadang saja menyerang kanak-kanak.
Untuk lebih mengerti mengenai penyakit leukemia akan lebih baik jika kita mengerti lebih dahulu tentang sel
darah normal, dan apa yang terjadi jika penyakit leukemia menyerang.
Darah manusia terdiri atas cairan yang disebut dengan plasma dan tiga jenis sel, di mana masing-masing sel-nya
punya fungsi tersendiri. Sel darah putih atau yang juga disebut dengan leukosit – misalnya – membantu tubuh
manusia memerangi infeksi dan berbagai penyakit lainnya.
Kemudian sel darah merah atau yang disebut eri-thro-sit berfungsin mengangkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh, serta mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru.
Sel darah yang ketiga disebut Platelets – atau juga dikenal dengan istilah trombosit – yang berfungsi membantu
membentuk gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan.
Nah jika leukemia mulai menyerang maka tubuh kita akan memproduksi sel-sel darah abnormal dalam jumlah
besar. Pada sebagian jenis leukemia sel-sel yang abnormal itu berbentuk sel darah putih, tetapi tidak berfungsi
sebagaimana sel darah putih yang normal.
Para penderita leukemis sering terkena infeksi dan demam karena memang sel-sel darah yang sudah terserang
leukemia tidak berfungsi lagi sehingga tidak mampu mencegah timbulnya infeksi.
Menurut situs Internet Cancer Society.com penderita leukemia juga tampak pucat, letih dan lesu. Ini karena si
penderita tidak punya cukup sel darah merah yang mengangkut oksigen ke paru-paru.
Selain itu karena kurangnya platelets maka di penderita akan lebih mudah berdarah, dan jika sudah berdarah
maka akan lama berhentinya karena tidak cukup platelets untuk membentuk gumpalan darah agar pendarahan
itu berhenti.
Situs itu menjelaskan lebih lanjut tentang gejala-gejala yang sering dirasakan atau terlihat dari seorang penderita
leukemia. Yakni demam dan merasa kedinginan persis seperi menderita gejala-gejala flu.
Kemudian lemah dan lesu, sering menderita infeksi, hilang nafsu makan, mudah berdarah dan ada bintik-bintik
merah di bawah kulit, sering berkeringat terutama di waktu malam dan menderita sakit pada persendian.
Tetapi tentu saja jika Anda mengalami gejala-gejala semacam itu maka untuk memastikannya adalah
memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit.
Selain itu saudara, karena proses pengobatan leukemia sangat kompleks atau rumit maka sebaiknya hanya
dokter ahli kanker saja yang paling berhak menjelaskannya kepada Anda.
Yang jelas, ada pasien leukemia diobati dengan kemoterapi, sebagian lagi dengan terapi penyinaran dan, atau
transplantasi bone marrow atau sumsum tulang.
Selain itu saudara, untuk setiap jenis leukemia juga berbeda cara pengobatannya. Namun yang jelas adalah
bahwa penderita leukemia harus ditangani oleh dokter yang memang benar-benar ahli atau spesialis leukemia.
cancer) yang lain, leukimia belum diketahui penyebabnya. Penyakit leukimia merusak sel-sel darah putih atau
dalam bahasa kedokteran disebut sebagai white blood cell (WBC). Dengan pengenalan dan penanganan dini,
kesempatan untuk sembuh dari penyakit ini akan lebih baik. Berikut ini adalah gejala-gejala awal dari penyakit
leukimia yang perlu Anda ketahui:
1. Anda sering merasa lelah? Leukimia dapat menyebabkan Anda mudah lelah, karena peningkatan produksi
sel-sel darah putih mengakibatkan penyerapan energi yang besar dari tubuh.
2. Apakah berat badan Anda terus berkurang? Apakah Anda makan dengan porsi seperti biasanya, namun
pakaian Anda semakin longgar? Leukimia menyebabkan berat badan berkurang, karena peningkatan produksi
sel darah putih menyerap banyak kalori tubuh Anda.
3. Catat dan rasakan frekuensi sakit kepala/pusing dan kadang memunculkan rasa bingung. Peningkatan
produksi sel darah putih yang tidak normal kemungkinan meresap ke sistem syaraf pusat.
4. Apakah Anak Anda seringkali berdarah, mimisan atau muncul lebam-lebam di beberapa bagian
tubuhnya? Hal ini merupakan gejala umum penyakit leukimia pada anak. Disamping itu muncul bintik-bintik
merah pada bagian tubuhnya, yang merupakan gejala umum leukimia anak yang lain, terkait dengan limpa dan
pembengkakan hati.
5. Periksa jenis kepucatan Anda. Apakah anda kecerahan dan kebinaran wajah Anda mulai redum? Hal ini
juga merupakan gejala umum leukimia. Peningkatan produksi sel darah putih yang tidak normal kemungkinan
‘mendesak’ sel darah merah anda, sehingga membuat anda menjadi seperti kurang darah.
6. Periksalah kelenjar getah bening Anda. Rasakan sesuatu di di bawah ketiak Anda atau tenggorokan atas
Anda. Apakah Anda merasakan benjolan atau semacam pembengkakan di sana? Pembengkakan gejala getah
bening merupakan gejala penyakit leukimia
7. Cobalah untuk merasakan dan mengingat-ingat apakah Anda pernah mendapati infeksi ringan namun
tak kunjung sembuh? Walaupun tubuh Anda terus memproduksi sel darah putih, sebagai anti body tubuh anda
terhadap infeksi., namun sel-sel darah putih yang diproduksi dari tubuh seseorang yang terkena leukimia tidak
sempurna dan tidak dapat melindungi tubuh Anda.
8. Periksalah limpa Anda dengan cara: berbaringlah Anda di tempat tidur, letakkan telapak tangan Anda pada
perut sebelah kiri, di bawah tulang rusuk. Rasakan apakah ada benjolan-benjolan kecil disana. Hal ini termasuk
gejala leukimia.
9. Rasakan, apakah Anda sering berkeringat di malam hari disertai nyeri pada tulang dan perut
mual/kembung. Waspadilah, karenatanda-tanda tersebut merupakan gejala leukimia.