Anda di halaman 1dari 15

Kanker payudara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin bahwa informasi
kedokteran yang diberikan di halaman ini adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita
kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di
antara 1000[rujukan?]. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan
kemoterapi maupun radiasi.

Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1]

Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas
yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam
International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]

Patofisiologi
Transformasi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari
tahap inisiasi dan promosi.

Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa
bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang
sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor,
menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel
menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum
melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai
berikut:

1. Non-invasif karsinoma
o Non-invasif duktal karsinoma

o Lobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinoma
o Invasif duktal karsinoma

 Papilobular karsinoma
 Solid-tubular karsinoma
 Scirrhous karsinoma
 Special types
 Mucinous karsinoma
 Medulare karsinoma
o Invasif lobular karsinoma

 Adenoid cystic karsinoma


 karsinoma sel squamos
 karsinoma sel spindel
 Apocrin karsinoma
 Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
 Tubular karsinoma
 Sekretori karsinoma
 Lainnya
3. Paget's Disease

Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit
kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau
jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan
tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang
dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan
dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak
dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC
(International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On
cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).

Pada sistem TNM

TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah
bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara
klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada
kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:

 T (tumor size), ukuran tumor:


o T 0: tidak ditemukan tumor primer

o T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

o T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm

o T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm

o T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada
keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan
kecil di kulit di luar tumor utama
 N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
o N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla

o N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan

o N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan

o N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary
interna di dekat tulang sternum
 M (metastasis), penyebaran jauh:
o M x: metastasis jauh belum dapat dinilai

o M 0: tidak terdapat metastasis jauh

o M 1: terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan
diperoleh stadium kanker sebagai berikut:

 Stadium 0: T0 N0 M0
 Stadium 1: T1 N0 M0
 Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
 Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
 Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
 Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
 Stadium III C: Tiap T N3 M0
 Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

( Gejala klinis )
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

Benjolan pada payudara

Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan
semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau eksema puting susu

Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan
sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok
(ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:

 Pendarahan pada puting susu.


 Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau
bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
 Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai
berikut:

 terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
 adanya nodul satelit pada kulit payudara;
 kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
 terdapat model parasternal;
 terdapat nodul supraklavikula;
 adanya edema lengan;
 adanya metastase jauh;
 serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi
pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening
aksila melekat satu sama lain.

Keluarnya cairan (Nipple discharge)

Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar
disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita
harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat,
keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara
(unilateral), dan cairan selain air susu.

Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat
banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker
payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan
pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan,
periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of
initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami
atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum
menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan
klinis.
2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari
Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang
signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa
walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang
menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker
payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin
mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas[3].
3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan
risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2
kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara
pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan
Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap
terjadinya keganasan ini.
5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam
hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko
kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi
berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam
riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko
keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan
bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen
kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada
umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60%
kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun [4]
Pengobatan kanker
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit
(Tjindarbumi, 1994), yaitu:

Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):

 Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di
tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
 Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di
ketiak.
 Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut
lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh
payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy
direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X
dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton,
1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara
menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui
infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh
(Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena
pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Strategi pencegahan
Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada
lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling
efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada
kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan
pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan
melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor resiko terkena kanker payudara
ini [5]

Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap
wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara.
Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami
perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker
payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu
faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan
dengan beberapa pertimbangan antara lain:

 Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
 Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
 Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang
melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun
sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi
maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

Pencegahan tertier

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan
yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan
memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa
operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh
bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang
diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

Kanker Payudara (Ca Mammae)


August 17th, 2009 lusa Leave a comment Go to comments

Kanker payudara adalah jenis kanker yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara.
Tingkat insidensi kanker payudara di kalangan wanita adalah 1 berbanding 8. Di Indonesia, kanker payudara
menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker. Sedangkan sekitar 60-80 % ditemukan pada stadium lanjut
dan berakibat fatal.

Golongan Resiko
Kelompok wanita yang kemungkinan terkena kanker payudara adalah :

 Wanita dengan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, asupan lemak berlebihan dan kurang olahraga.
 Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara – Insidensi kanker payudara oleh karena genetik
menunjukkan 5-10 %.
 Pernah menderita kanker pada salah satu payudara
 Menderita tumor jinak payudara
 Infertil dan kehamilan pertama pada usia 35 tahun
 Tidak memiliki anak
 Faktor hormonal
 Awal menstruasi (menarche) sebelum usia 12 tahun dan berhenti menstruasi (menopause) setelah usia 50
tahun.
 Periode menstruasi lebih lama
 Tidak pernah menyusui anaknya
 Usia yang makin bertambah – Kanker payudara 78 % menunjukkan terjadi pada usia lebih 50 tahun dan
6 % terjadi pada usia kurang dari 40 tahun. Sedangkan rata-rata kanker payudara ditemukan pada usia
64 tahun.

Gejala Klinik
Gejala klinik dari kanker payudara adalah :

1. Benjolan di payudara atau ketiak.


2. Perubahan bentuk dan ukuran payudara yang luar biasa.
3. Kerutan atau lekuk yang luar biasa pada payudara.
4. Puting payudara tertarik ke dalam.
5. Perdarahan atau keluar cairan abnormal dari puting payudara.

Metode Deteksi Dini


Pendektesian kanker payudara sedini mungkin merupakan faktor penting dalam menanggulangi kanker
payudara. Oleh karena kanker payudara merupakan jenis kanker yang mudah dideteksi.
Untuk menemukan kanker pada stadium awal dilakukan dengan pemeriksaan medis antara lain :

1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).


2. Pemeriksaan payudara secara klinis (SARARI).
3. Pemeriksaan mammografi – adalah foto payudara dengan alat khusus.
4. Biopsi aspirasi.
5. True-cut (pengambilan jaringan dengan jarum ukuran besar).
6. Biopsi terbuka – adalah prosedur pengambilan jaringan dengan operasi kecil, eksisi maupun insisi yang
dilakukan sebagai diagnosis pre operatif ataupun durante operationam.
7. Terapi – Untuk meningkatkan angka harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi.
Misalnya terapi radiasi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi imunologik.

Apakah Semua Benjolan Dalam Payudara Adalah Kanker ?


Sembilan dari sepuluh benjolan yang terdapat didalam payudara bukanlah kanker. Walau bagaimanapun, Anda
perlu waspada terhadap semua benjolan dalam payudara, dan perlu konsultasi dengan dokter atau bidan Anda
dengan segera jika Anda merasakan benjolan yang tidak normal, perubahan pada benjolan yang timbul,
perubahan tekstur kulit dan bengkak pada kulit, puting susu yang tenggelam dan payudara terasa nyeri.

Hidup Sehat Mengatasi Kanker Payudara

1. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri.


2. Konsumsi makanan yang rendah lemak.
3. Senam atau olahraga secara teratur.
4. Kurangi makanan tinggi garam.
5. Bila usia Anda lebih dari 50 tahun, lakukan uji mammogram setiap tahun atau dua tahun sekali.
6. Menyusui bayi Anda merupakan cara untuk mengurangi resiko kanker payudara.
7. Konsultasi ke bidan atau dokter, bila Anda menjumpai kelainan pada payudara Anda.

Referensi
Brosur Yayasan Kanker Indonesia. Deteksi Dini Kanker Payudara.
Kanker Payudara.pdf. Kanker Payudara.
Rabe, Thomas. Buku Saku Ilmu Kandungan. Hipokrates, Jakarta,2002.
www./portalkalbe/files.cdk/06. Tambunan, Gani. Strategi Deteksi Kanker Payudara Stadium Awal. Pdf.
Laboratorium Patologi Anatomi, Fk USU, 1992.

Anatomi dan Fisiologi Payudara


September 23rd, 2009 lusa Leave a comment Go to comments

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara
adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya
kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.


2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Gambar 1. Anatomi payudara

Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak,
sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan
bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi
dapat memompa ASI keluar.

Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).

Gambar 2. Bentuk puting susu normal


Gambar 3. Bentuk puting susu pendek

Gambar 4. Bentuk puting susu panjang

Gambar 5. Bentuk puting susu terbenam/ terbalik

Referensi

Apa itu kanker payudara ?


Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup
kemungkinan terjadi juga pada pria.

Anatomi Payudara Wanita

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. Mari kita pelajari struktur anatomi
payudara normal.
Gambar Anatomi Payudara

Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke
puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara
bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula
di jaringan lain.

Sistem Getah Bening


Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh
limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node
axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga
masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.
Benjolan Payudara Bukan Kanker
Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop
untuk memastikan mereka bukan kanker.

Perubahan Fibrokistik
Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis
adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara
bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan
bening/susu dari puting.

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat
merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.

Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di
dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.

Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat
disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.

Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam
sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan
untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.

Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker
payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.
Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini
memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu,
mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum
dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu
mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker
payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia
dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih
sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.

Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi

Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari
semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat
merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru
mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah
memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal,
jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik,
biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis
kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.

Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola
(lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah
kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang
seperti terbakar atau gatal.
Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika
DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KANKER PAYUDARA

melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker payudara perlu memahami apa itu kanker payudara,
tanda dan gejala kanker payudara,patofisiologinya, cara pengobatan sehingga askep pada kanker payudara dapat
lebih profesional

DEFINISI
Kanker Payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang bersifat infiltrat dan non infiltrat yang terjadi
pada wanita.

ETIOLOGI
Penyebab kanker payudara belum jelas diketahui namun pengaruh hormonal merupakan faktor utama. Apabila
pada wanita berusia kurang dari 35 tahun dilakukan kastrasi ovarium atau adrenal, maka resiko kanker payudara
lebih kecil disbanding wanita biasa, wanita yang menarche pada usia < 11 tahun dan wanita yang sulit punya
anak.
Factor luar antara lain makanan diduga ada kaitan dengan insiden kanker payudara serta golongan resiko yaitu :
1. Wanita berusia diatas 40 tahun
2. Orang tua yang menderita kanker payudara
3. Pernah menderita kanker payudara pada salah satu payudara
4. Penderita tumor jinak payudara
5. Kehamilan pertama terjadi sesudah usia 35 tahun
6. Terapi hormonal lama
7. Pernah mengalami radiasi didaerah dada.

Etiologi kanker payudara

Etiologi pasti sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan bahwa penyebab sangat mungkin
multifaktorial. Antara lain:
1. Genetika
• adanya kecendrungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker payudara daripada keluarga yang lain.
• Pada kembar monozygote, terdapat kanker yang sama
• Terdapat kesamaan lateralisasi kanker buah dada pada keluarga dekat dari penderita kanker payudara
• Seorang dengan klinifelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria normal atau angka kejadiannya 2%.
2. Hormon
• kanker payudara umumnya pada wanita, dan pada laki-laki kemungkinannya sangat kecil
• insiden akan lebih tinggi pada wanita diatas 35 tahun
• saat ini pengobatan dangan menggunakan hormon hasilnya sangat memuaskan
3. Virogen
• baru dilakukan percobaan pada manusia dan belum terbukti pada manusia
4. Makanan
• terutama makanan yang banyak mengandung lemak
5. Radiasi daerah dada
• sudah lama diketahui, radiasi dapat menyebabkan mutagen.
[ad#ikc]
PATOFISIOLOGI
Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit , tapi banyak tergantung pada jaringan payudara yang terkena.
Ketergantungan estrogen pada usia permulaanya. Penyakit payudara ganas sebelum menapouse berbeda dengan
penyakit payudara ganas sesudah menpaouse. Ada beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen dependent.
Mengandung reseptor yang mengikat estradiol dan pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini
tidak muncul pada jaringan payudara normal atrau dalam jaringan dysplasia.

Perbedaan benjolan payudara tidak berbahaya dan berbahaya


TIDAK BERBAHAYA BERBAHAYA / GANAS
? Biasanya bilateral dapat juga unilateral
? Sering terdapat pada kuadran bagian luar, tapi banyak dimana saja pada payudara
? Tunggal/banyak
? Lembut /keras
? Berpindah-pindah, biasanya memiliki siklus kekenyalan dapat juga tidak lembut
? Tidak ada perubahan pada kulit
? Tidak ada pembesaran kelenjar limpa
? Tidak ada retraksi putting, discharge biasanya bilateral serosa atau kehijau-hijauan ? Unilateral
? Paling sering terdapat kuadran luar bagian atras dan mengakar atau pada pusat bagian putting payudara
? Biasanya tunggal
? Tidak teratur, keras
? Tidak berpindah-pindah, tidak lembut
? Kulit menebal, kemerahan, peau dorange, dimpling (membentuk semacam lesung pipi)
? Pembesaran kelenjar getah bening, ulserasi/borok
? Terjadi retraksi pada putting
? Discharge biasanya unilateral dan dapat berdarah

A. TANDA DAN GEJALA


Keluhan utama penderita adalah pembengkakan payudara. Perasaan sakit jaranga terjadi, kalaupun ada pada
tingkat yang lembut. Oleh karena keluhan sakit tidak ada pasien merasa tidak perlu berobat sehingga tumor
dibiarkan tumbuh tanpa menyadari akibat yang terjadi. Itulah sebabnya penderita tumor payudara ditemukan
pada tingkat pertumbuhan lanjut.
Pada situasi demikian sering ditemukan tumor melengkket dengan kulit atau kelihatan seperti bisul disertai
pembengkakan kelenjar getah bening diaksila maupun dileher. Pada keadaan demikian pengobatan biasanya
hanya bersifat …… pengobatan kuratif dapat dilakukan apabila tumor ditemukan pada stadium dini. Karsinoma
timbul dari sel-sel duktus laktoferus biasanya pada wanita berusia lebih dari 40 tahun.

B. KLASIFIKASI KANKER PAYUDARA


I. Kurang dari 2 cm (T1) tidak ada (NO), tidak ada (MO)
II. Kurang dari 5 cm (T1 atau T2) menyebar ke kelenjar getah bening diaxila, tidak ada (MO)
III. Lebih dari 5 cm dengan invasi kulit melebar pada dinding dada
IV. Setiap ukuran (setiap T)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG/PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan payudara secara klinis
3. Pemeriksaan manografi
Mamografi adalah foto payudara dengan menggunakan alat khusus, tehnik sederhana tidak sakit dan tidak ada
suntikan kontras. Dengan cara ini tumor payudara ukuran 0,5 cm dapat dideteksi. Apabila pemeriksaan sendiri
ditemukan ada benjolan pada payudara, pemeriksaan dilanjutkan dengan mamografi, pemeriksaan dilanjutkabn
dengan patologis, sistologis, biopsy, aspirasi, atau biopsy bedah.
4. Biopsi aspirasi
Indikasinya adalah :
a. Diagnosa preoperasi tumor yang klinis diduga maligna
b. Diagnosis konfirmatif klinis tumor meligna / rekurent
c. Diagnosis tumor non neoplastik atau neoplastik
d. Mengambil bahan untuk kultur/ bahan penelitian.
5. True cut
Jaringan diperoleh dengan menggunakan jarum cauter besar yang dilengkapi alat pemotong jaringan.
Pengambilan jaringan dilakukan dibawah anestesi local /umum.
6. Biopsi terbuka
Prosedur pengambilan dengan jalan operasi kecil exsisi atau insisi yang dilakukan sebagai diagnosis pre operasi
atau durante operationam. Biopsy insisi durante operionam dan pemeriksaan histapatologi jaringan dilakukan
untuk mengetahui sifat tumor (jinak/ganas)
7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan
kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai