Anda di halaman 1dari 4

Jurnal EduBio Tropika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.

54-106

Rubiah
Prodi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala

Djufri
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala

Muhibbuddin
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala

Korespondensi: rubibio77@gmail.com

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT LUKA PADA MASYARAKAT


ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Pidie untuk pengobatan luka. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
Participatory Rural Appraisal (PRA) dan purposive sampling. Objek penelitian tetua desa (tuha peut),
dukun/tabib, remaja: usia 17-20 tahun, dewasa: usia 21-40 tahun, dan lansia: usia > 60 tahun. Analisis data
dilakukan secara deskriptif. Parameter pengumpulan data adalah jenis-jenis tumbuhan obat, cara pemanfaatan
tumbuhan obat. Dari hasil penelitian diperoleh 47 jenis tumbuhan yang tergolong kedalam 33 suku yang
dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Kabupaten Pidie. Kesimpulan penelitian ini adalah jenis tumbuhan
yang paling banyak dimanfaatkan untuk pengobatan luka oleh masyarakat Kabupaten Pidie berdasarkan suku
adalah Arecaceae dan Euphorbiaceae.

Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan obat dan Pidie.

ETHNOBOTANICAL STUDY OF MEDICINAL PLANTS FOR THE TREATMENT OF


WOUNDS BY SOCIETY IN PIDIE
ABSTRACT: This research was aimed to determine the types of plants is utilized by the society in Pidie for
the treatment of wounds. Data collected by Participatory Rural Appraisal (PRA) and purposive sampling.
Research object are tuha peut, healer, adolescents: 17-20 years, adults: 21-40 years, and the elderly: > 60 years.
The data were analyzed descriptively. Parameters measured were the types of medicinal plants, how to use
medicinal plants. The result showed 47 species of plant are classified into 33 famili used as drug by the people
of Pidie. The conclusion of this research is the species of plant most widely used as drug by the society of Pidie
based on famili of Arecaceae and Euphorbiaceae.

Keywords: Ethnobotany, Medicinal plants and Pidie.

PENDAHULUAN
Indonesia menyimpan banyak potensi tahuan pengobatan tradisional masyarakat Kabupa-
sumber daya alam hayati sebagai sumber bahan ten Pidie. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah,
pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011). untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja
Penelitian mengenai jenis-jenis tumbuhan yang yang di manfaatkan untuk pengobatan luka oleh
potensi sebagai obat akhir-akhir ini semakin masyarakat Kabupaten Pidie serta famili dominan
gencar dilakukan (Kuntorini, 2005). Salah satu yang dimanfaatkan untuk pengobatan luka.
langkah awal yang dapat membantu untuk
mengetahui suatu tumbuhan berkhasiat obat adalah METODE
dari pengetahuan masyarakat tradisional yang Penelitian dilakukan di Kabupaten Pidie di-
diperoleh secara turun-temurun (Dharma, 2001). laksanakan pada Desember 2014 - Mei 2016. Pe-
Sebagai etnis yang sebagian masih memper- ngambilan data diperoleh dari desa yang telah
tahankan kearifan lokal dalam hal penggunaan terpilih pada setiap kecamatan terdiri dari: Keca-
tumbuhan sebagai obat, masyarakat Kabupaten matan Simpang Tiga, Kecamatan Batee, Keca-
Pidie menyimpan banyak potensi kekayaan alam matan Tangse, Kecamatan Geumpang.
hayati khususnya tumbuhan obat yang penting Bahan dan alat yang digunakan pada pe-
untuk diteliti dan dikembangkan maka diperlukan nelitian ini adalah: semua jenis tumbuhan yang
adanya upaya untuk mendokumentasikan penge- dimanfaatkan dalam pengobatan masyarakat di

64
Etnobotani Tumbuhan Obat Luka pada Masyarakat 65

Kabupaten Pidie, Peta wilayah kerja di Kabupaten 17-20 tahun, dewasa: usia 21-40 tahun, dan lansia:
Pidie, Perlengkapan alat tulis menulis, buku usia > 60 tahun.
identifikasi, buku panduan tentang tanaman obat,
kamera digital, angket, alat perekam suara. Metode HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan dalam penelitian adalah metode Jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat yang
Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu ber- digunakan untuk mengobati luka di Kabupaten
orientasi pada keterlibatan dan peran serta masya- Pidie sebanyak 47 jenis (Tabel 1) yang terdiri dari
rakat secara aktif dalam penelitian (Martin, 1995). 33 suku.
Wawancara dilakukan secara semi struktural yang Terdapat 12 jenis luka yang teridentifikasi
berpedoman pada sejumlah pertanyaan yang telah pada masyarakat Kabupaten Pidie yaitu: luka
disiapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah sunat, luka terkena peluru, luka baru, luka kusot
penduduk disetiap desa yang telah ditetapkan (luka terkena getah melinjo), luka di gigit nyamuk,
berjumlah 80 orang. Pemilihan responden dilaku- luka lama terkena benda tajam, luka lama dan
kan dengan purposive sampling yang meliputi; membesar, luka karena diabetes, luka bakar, ceme-
tetua desa (tuha peut), dukun/tabib, remaja: usia kam, luka memar, memar karena benturan keras,

Tabel 1. Jenis Tumbuhan Obat di Kabupaten Pidie yang Digunakan untuk Pengobatan Luka
Nama Organ yang
No. Jenis Manfaat
Indonesia Digunakan
1. Allium cepa var. aggregatum bawang merah umbi lapis luka baru
2. Annona muricata sirsak daun luka bakar
3. Averhoa bilimbi belimbing wuluh buah, daun luka bakar, luka memar
4. Borassus flabellifer lontar muda pelepah daun luka baru
5. Calamus Sp. rotan batang cemekam
6. Cananga odorata kenanga bunga cemekam
7. Carica papaya pepaya getah buah luka bakar
8. Ceiba pentandra kapuk randu kulit batang luka baru
9. Centella asiatica pegagan daun luka bakar, luka memar
10. Chromolaena odorata tekelan daun luka baru, luka karena diabetes,
11. Cocos nucifera kelapa buah, bunga luka terkena peluru. cemekam,
luka memar karena benturan
keras
12. Colocasia Sp keladi/talas liar getah luka baru
13. Conocephalum Sp. lumut seluruh bagian luka sunat
tumbuhan
14. Curcuma domestica kunyit rimpang luka lama dan membesar, luka
karena diabetes
15. Cymbopogon nardus serai wangi batang mencegah memar karena jatuh
16. Dryobalanops aromatica kamper getah luka karena diabetes
17. Gardenia jasminoides melur bunga cemekam
18. Hibiscus tiliaceus waru batang cemekam
19. Jatropha curcas jarak pagar getah luka sunat
20. Jatropha multifida jarak tintir getah luka baru
21. Lansium domesticum var. langsat batang cemekam
pubescens
22. Manihot utilissima ubi kayu umbi luka karena diabetes
23. Melaleuca cajuputi kayu putih batang cemekam
24. Melastoma candidum senggani daun atau buah luka baru
25. Michelia alba cempaka bunga cemekam
26. Mimosa pudica putri malu akar, batang, daun luka baru
27. Mimusops elengi kupula bunga cemekam
28. Musa paradisiaca pisang ungu getah jantung atau luka terkena benda tajam, luka
buah pisang bakar, cemekam
29. Nypa fruticans nipah pucuk daun luka baru
66 Rubiah, dkk.

Nama Organ yang


No. Jenis Manfaat
Indonesia Digunakan
30. Pandanus amaryllifolius pandan wangi daun cemekam
31. Pedilanthus pringlei patah tulang getah luka baru
32. Piper Sp. undefined daun luka memar
33. Plumeriaacuminata kamboja bunga cemekam
34. Pogostemon cablin nilam daun luka baru
35. Pyrus malus apel hijau buah luka karena diabetes
36. Quercus infectoria manjakani buah luka karena diabetes
37. Rosa Sp. mawar bunga cemekam
38. Saccharum officinarum tebu batang luka baru
39. Sandoricum koetjape sentul batang cemekam
40. Santalum album cendana batang cemekam
41. Sterculia foetida kepuh daun memar tanpa benturan
42. Styrax Sp. kemenyan hitam getah cemekam
43. Tamarindus indica asam jawa kulit batang luka sunat
44. Uncaria gambir gambir getah luka lama dan membesar
45. Vernonia Sp. undefined daun luka memar
46. Vitex pubescens laban tileng daun luka memar
47. Sp. 13 Sp.13 akar luka karena diabetes

mencegah memar karena jatuh, memar tanpa 2014). Serta jatrofin (mengandung alkaloid), yang
benturan. Dari sekian banyak pengobatan yang diketahui ada manfaat dalam hal analgesik (Igbi-
dilakukan, pegobatan luka yang sudah ditinggal- nosa et al., 2009 dalam Napanggala et al., 2014).
kan oleh masyarakat Kabupaten Pidie sekarang Pemanfaatan minyak kelapa untuk obat luka
adalah, pengobatan luka sunat yang menggunakan dikalangan masyarakat Kabupaten Pidie lebih
ramuan lumut dan getah jarak pagar. Masyarakat mendominasi dibanding dengan bahan lain. Ter-
lebih memilih pengobatan dengan bantuan medis dapat empat jenis luka yang memanfaatan bahan
karena lebih mudah dan cepat penyembuhanya, minyak kelapa yaitu; luka terkena peluru, luka
serta aman dari infeksi. kusot (luka terkena getah melinjo), luka di gigit
Masyarakat tempo dulu meyakini pengoba- nyamuk, dan cemekam. Minyak kelapa diman-
tan luka sunat dengan ramuan lumut dan getah faatkan dalam bentuk tunggal atau gabungan
jarak pagar dapat mempercepat penyembuhan luka dengan bahan lain. Jaya (2014), telah melakukan
sunat serta mencegah infeksi. Napanggala et al. penelitian efek virgin coconut oil dalam memper-
(2014) melakukan pengujian,pengaruh pemberian cepat penyembuhan luka, hasil penelitian menun-
getah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) jukkan didapatkan kecepatan penyembuhan luka
secara topikal terhadap tingkat kesembuhan luka yang paling cepat adalah pada kelompok VCO
iris pada tikus putih jantan galur Sprague dawley. yaitu pada hari ke-7 rata-rata besar luka menjadi
Hasil yang diperoleh, terdapat pengaruh pemberian 0,78 cm, dari penelitian ini dapat disimpulkan
getah tanaman jarak pagar secara topikal terhadap bahwa VCO mempercepat penyembuhan luka
tingkat kesembuhan luka iris pada tikus jantan secara makroskopis dan potensinya setara dengan
galur Sprague dawley. Povidone Iodine 10% secara mikroskopis.
Dalam dunia kesehatan juga diketahui getah Masyarakat Kabupaten Pidie juga meman-
jarak pagar mengandung flavonoid yang dapat faatkan tumbuhan talas sebagai obat penyembuhan
berfungsi sebagai antifungi, antiseptik, antiradang, luka terkena benda tajam. Caranya dengan mengo-
dan juga berfungsi dalam proses regenerasi atau leskan getah pada bagian luka, untuk penutup luka
perbaikan sel (Hogiono dan Dogi, 1994 dalam yang sudah dioleskan getah talas, meggunakan
Napanggala et al., 2014). Saponin yang dapat me- bagian dalam tangkai daun talas yang iris tipis,
macu pertumbuhan kolagen dalam proses penyem- setelah itu ditempelkan pada luka, tahap akhir dari
buhan (Igbinosa et al., 2009 dalam Napanggala et pengobatan ini bagian luka diikat dengan kulit luar
al., 2014). Dan memiliki efek menghilangkan rasa tangkai daun talas. Hasil penelitian Wijaya et al.
sakit dan merangsang pembentukan sel-sel baru (2014)menyebutkan bahwa, ekstrak tangkai daun
(Igbinosa et al., 2009 dalam Napanggala et al., talas berpotensi sebagai alternatif obat luka saya-
Etnobotani Tumbuhan Obat Luka pada Masyarakat 67

tan, karena telah menunjukkan aktivitas penyem- yang tercakup kedalam 33 suku. 1 jenis diantara-
buhan luka pada kulit kelinci, hal ini dikarenakan nya belum diketahui nama ilmiah. Jenis tumbuhan
ekstrak tangkai daun talas mengandung saponin, yang banyak dimanfaatkan sebagai obat oleh ma-
flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dan flavonoid syarakat Kabupaten Pidie adalah anggota Are-
yang berperan menyembuhkan luka sayatan pada caceae dan Euphorbiaceae.
kulit kelinci.

SIMPULAN
Jenis tumbuhan berpotensi sebagai obat yang
ditemukan di Kabupaten Pidie sebanyak 47 jenis

DAFTAR RUJUKAN
Dharma, A. 2001. Uji Bioaktifitas Metabolit Se- Napanggala, A., Susianti, Apriliana, E. 2014. Pe-
kunder. Makalah Workshop Peningkatan ngaruh Pemberian Getah Tanaman Jarak
Sumber Daya Alam Hayati dan Rekayasa Pagar (Jatropha curcas L.) Secara Topikal
Bioteknologi. FMIPA UNAND, Padang. terhadap Tingkat Kesembuhan Luka Iris
Jaya, B. F. 2014. Efek Virgin Coconut Oil Dalam pada Tikus Putih Jantan P Galur Sprague
Mempercepat Penyembuhan Luka. Karya dawley. ISSN 2337-3776. Medical Faculty
Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universi- of Lampung University. Tersedia di:
tas Kristen Maranatha. Bandung. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/
Kinho J., Arini D., Halawane J., Nurani L., majority/article/viewFile/262/260. (Diakses:
Halidah., Kafiar, Y dan Karundeng M. 2011. 14 juli 2016).
Tumbuhan Obat Tradidional di Sulawesi Wijaya, B. A., Citraningtyas,G dan Wehantouw,
Utara Jilid II. Balai Penelitian Kehutanan F.2014. Potensi Ekstrak Etanol Tangkai
Manado Badan Penelitian dan Pengemba- Daun Talas (Colocasia esculenta (L) sebagai
ngan Kehutanan Kementrian Kehutanan. Alternatif Obat Luka Pada KulitKelinci
Kuntorini, M. 2005. Bontani Ekonomi Suku Zingi- (Oryctolagus cuniculus). Ilmiah Farmasi
beraceae Sebagai Obat Tradisional oleh 3(3).
Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru.
Jurnal Bioscientiae. 2(1): 25-36.
Martin, G. J. 1995. Ethnobota a Methods Manual.
1nd Ed. New York: Earthscan Publishers In
Association With WWF-UK and The Inter-
national Institute For Environment and De-
velopment.

Anda mungkin juga menyukai