Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

PENYERTAAN MODAL USAHA PRODUKSI PEMBALUT BERBAHAN DASAR


KAIN

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Puluh Lima bulan Oktober tahun Dua Ribu Enam Belas (25-10-
2016), yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Adithya Pratama

NIK : 317402101920003

Alamat : Jl. Kencana No.59 RT.010/RW.005 Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi,
Jakarta Selatan

Dalam hal ini bertindak atas nama sendiri yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama :

NIK :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak atas nama UKM Produsen Pembalut Berbahan Dasar Kain yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

Bahwa sebelum ditandatanganinya Surat Perjanjian ini, Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-
hal sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA berkedudukan sebagai Penanam Modal (Investor) yang memiliki
modal sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk selanjutnya disebut sebagai
MODAL INVESTASI
2. Bahwa PIHAK KEDUA berkedudukan sebagai Pengelola Dana Investasi di Bidang Produksi
Pembalut Berbahan Dasar Kain yang berlokasi di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi,
Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kedua belah Pihak menyatakan sepakat dan setuju
untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama ini yang dilaksanakan dengan ketentuan dan syarat –
syarat sebagai berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. PIHAK KEDUA sebagai Pelaku Usaha dalam Usaha Produsen Pembalut Berbahan Dasar Kain
yang sedang berkembang dan membutuhkan tambahan modal sebesar Rp.51.088.000,- (lima
puluh satu juta delapan puluh delapan ribu rupiah).
2. Kedua belah pihak bermaksud untuk mengadakan kerjasama dalam bentuk Penyertaan
MODAL INVESTASI oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk tunai
dengan tujuan sebagai tambahan modal bagi PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA menerima MODAL INVESTASI dan menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan MODAL INVESTASI tersebut.

PASAL 2
RUANG LINGKUP

PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk menggunakan MODAL INVESTASI
hanya pada kegiatan Usaha Produksi Pembalut Berbahan Dasar Kain setelah ditandatanganinya
perjanjian ini.

PASAL 3
JANGKA WAKTU KERJASAMA

Jangka waktu perjanjian berakhir manakala PIHAK PERTAMA menginginkan MODAL INVESTASI
tersebut ditarik kembali untuk keseluruhannya, dengan catatan MODAL INVESTASI telah 12 (dua
belas) bulan sejak perjanjian ini di tandatangani dan PIHAK PERTAMA memberikan pemberitahuan
secara tertulis untuk menarik kembali MODAL INVESTASI paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
diserahkan kembali oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan mengembalikan MODAL
INVESTASI kepada PIHAK PERTAMA sejumlah MODAL INVESTASI diluar jumlah yang sudah
diserahkan PIHAK KEDUA dalam bentuk pembagian hasil usaha.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

Dalam Perjanjian Kerjasama ini, PIHAK PERTAMA memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut :

1. Berkewajiban memberikan MODAL INVESTASI kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.


10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
2. Berhak menarik kembali MODAL INVESTASI yang telah diserahkan kepada PIHAK KEDUA
dengan ketentuan berdasarkan Pasal 3.
3. Berhak menerima imbal bagi hasil atas pengelolaan MODAL INVESTASI, sesuai dengan Pasal
VI perjanjian ini.
4. Berhak melakukan pemeriksaan atas laporan kegiatan pengelolaan MODAL INVESTASI yang
diserahkan PIHAK KEDUA.

Dalam Perjanjian Kerjasama Investasi Modal ini, PIHAK KEDUA memiliki Hak dan Kewajiban
sebagai berikut :

1. Berhak menerima MODAL INVESTASI dari Pihak Pertama sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah).
2. Berkewajiban menyerahkan laporan atas kegiatan pengelolaan MODAL INVESTASI pada
PIHAK PERTAMA termasuk di dalamnya laporan keuangan dan laporan penggunaan MODAL
INVESTASI setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya dan menyerahkan dokumen yang
dibutuhkan pada saat pemeriksaan laporan oleh PIHAK PERTAMA.
3. Berkewajiban memberikan imbal bagi hasil kepada PIHAK PERTAMA, sesuai dengan Pasal
VI perjanjian ini paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penyerahan laporan kegiatan usaha sesuai
pada ayat 6 Pasal 4 pada perjanjian ini yaitu sebesar 7,8% (tujuh koma delapan persen) dari
nilai keuntungan bersih dari pengelolaan MODAL INVESTASI.

PASAL 5
PEMBAGIAN HASIL

Dalam Perjanjian ini, kedua belah Pihak sepakat didalam hal pembagian hasil investasi penyertaan
modal sebagai berikut :

1. Kedua belah Pihak sepakat dan setuju bahwa perjanjian kerjasama ini dilakukan dengan cara
pembagian keuntungan (bagi hasil) yang diperoleh dalam Usaha Produksi Pembalut Berbahan
Dasar Kain yang dikelola oleh PIHAK KEDUA.
2. Bagi hasil yang dimaksud pada ayat 1 diatas dihitung berdasarkan hasil keuntungan bersih
Usaha Produksi Pembalut Berbahan Dasar Kain dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA
sesuai dengan bagian proporsi (persentase) nilai MODAL INVESTASI yang diserahkan kepada
PIHAK KEDUA.
3. Bagi hasil yang dimaksud dalam ayat 2 di atas berlaku sampai dengan PIHAK PERTAMA
menarik kembali MODAL INVESTASI yang telah diserahkan sesuai dengan Pasal 3 pada
Perjanjian ini.
PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)

1. Yang termasuk dalam Force Majeur adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar kuasa dan
kehendak dari kedua belah Pihak diantaranya termasuk tidak terbatas bencana alam, banjir,
badai, topan, gempa bumi, kebakaran, perang, huru-hara, pemberontakan, demonstrasi,
pemogokan, kegagalan investasi.
2. Jika dalam pelaksanaan perjanjian ini terhambat ataupun tertunda baik secara keseluruhan
ataupun sebagian yang dikarenakan hal-hal tersebut dalam ayat 1 diatas, maka PIHAK
KEDUA bersedia mengganti sejumlah MODAL INVESTASI dari PIHAK PERTAMA secara
penuh apabila belum ada pembagian hasil keuntungan, atau pengembalian MODAL
INVESTASI dikurangi dengan pembagian hasil yang sudah terima oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pengembalian MODAL INVESTASI sebagaimana tersebut dalam ayat 2, mengenai tata cara
pengembaliannya akan ditentukan dengan kesepakatan tertulis antara kedua belah Pihak
mengenai proses dan atau jangka waktu pengembaliannya.

PASAL 7
WANPRESTASI

1. Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam salah satu
Pasal perjanjian ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih lanjut, bahwa pihak
yang melanggar tersebut telah melakukan tindakan Wanprestasi.
2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1 diatas, berhak
meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi tersebut atas sejumlah
kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian tersebut disebabkan karena adanya
suatu keadaan memaksa, seperti tercantum dalam Pasal 6.

PASAL 8
PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengenai sebagian atau
seluruh Perjanjian ini sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah.
2. Jika penyelesaian perselisihan secara musyawarah tidak mencapai hasil, maka kedua belah
Pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada kantor Pengadilan
Negeri sesuai kedudukan PIHAK KEDUA.
3. Keputusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap bersifat final dan mengikat bagi kedua
belah pihak
4. Biaya Perkara ditanggung oleh Pihak sesuai keputusan final Pengadilan.
PASAL 9
ADDENDUM

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dan perubahan-perubahan dalam Perjanjian ini akan
diatur kemudian atas permufakatan kedua belah pihak yang akan dituangkan ke dalam bentuk
Perjanjian Tambahan (Addendum), yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 10
KETENTUAN PENUTUP

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah Pihak di Jakarta, pada tanggal
Dua Puluh Lima Oktober Dua Ribu Enam Belas (25-10-2016), dibuat dalam rangkap 2 (dua),
bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, bersifat mengikat
dan dapat dijadikan bukti hukum

Anda mungkin juga menyukai