Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 5, Nomor 2, Desember 2005

PENGARUH JENIS PAKAN DAN KONDISI CAHAYA TERHADAP PENAMPILAN


WARNAIKAN PELANGI MERAH Glossolepis incisus JANTAN
[Effect of FeedingType and Light Intensity to The ColorAppearance
of Male Red Rainbow Fish, Glossolepis incisusl

Djamhuriyah S Said,l W.D. Supyawati2, dan Noortiningsih2


I Pusat
Penelitian Limnologi-LlPl Komplek LIPI Cibinong
Komplek LIPI Cibinong, Jl Raya Bogor KM 46,6 Bogor
djam002@lipi.go.id
'?
Fak.Biologi Universitas Nasional J akarta

ABSTRACT
Glossolepis incisus is among the most beautiful members of the family Melanotaeniidae and the color of mature males is bright red,
so it has the economical value as ornamental fish. The species is endemic at Lake Sentani - Irian. The pioblem found in rearing of
the fish such as the decreasing of the color appearance and low growth rate. The research aimed to study the eflect of feeding type
and light intensity to the color appearance and growth rate of G incisus (males). The research was conducted in September -
December 2002 by utilizing three different feeds types, that were Chironomus, Tubificidae and pellet combination with light
intensity (high: 300 lux and low 180 lux) in three replicates. Combination ofpellet and light intensity (300 lux) is the best in color
appearance, and Tubificidae treatment showed highest growth rate of the fish. Survival rale are 100%o.

Key word: lighI, Glossolepis incisus, food, growth, color.

PENDAHT]LUAN pengaruh dalam pembentukan warna ikan hias, oleh


Ikan Pelangi hian atau ikan Rainbow telah cukup sebab itu perlu diberikan pakan yang dapat
dikenal dalam perdagangan ikan hias terutama individu mendukung penampakan warna tersebut. Umumnya
jantannya. lkan tersebut tergolong dalam famili ikan yang berwarna merah atau kuning membutuhkan
Melanotaeniidae yang memiliki 6 genera dan 53 spesies pakan yang memiliki kandungan karotenoid lebih
(Allen, 1995). Salah satu spesies dari genus Glossolepis tinggi untuk mempertahankan keindahan wamanya.
memiliki penampilan wama yang menarik dan ulftran yang Pada ikan individu jantan karotenoid akan
relatif unik yaitu G incisus. Ikan tersebut hidup endemik diakumulasikan pada epidermis kulit sehingga tampak
di Danau Sentani Irian, sehingga merupakan ikan hias asli cerah, sedangkan pada individu betina karotenoid akan
Indonesia. Panjang total dapat mencapai 12 cm.Individu disimpan dalam gonad untuk mempeftahankan kualitas
jantan bemlaran relatif besar, memipih, dan berwama merah gonadnya (Storebaken & No, 1992)
menyala di sekujur tubuhnya (Gambar l), sedangkan Selain faktor makanan, yang dapat
individu betina berwama olive kecoklatan, benhrk tubuh mempengaruhi penampakan wama pada ikan adalah
memanjang, dan ukuran relatifkecil. lingkungan pemeliharaan. Ikan yang dipelihara pada
Warna merupakan salah satu parameter kondisi terang akan memberikan reaksi wama berbeda
dalam penentuan nilai ikan hias. Semakin cerah warna dengan ikan yang dipelihara di tempat gelap karen a adanya
suatujenis ikan, maka semakin tinggi nilainya. Dengan perbedaan reaksi melanosom yang mengandung pigmen
demikian para pencinta ikan hias akan berusaha untuk melanofor terhadap rangsangan cahay a yutg ada.
mempertahankan keindahan warna tersebut. Berdasarkan fenomena tersebut, pada
Perubahan warna yang sering terjadi adalah karena penelitian ini ingin diketahui sejauh mana jenis pakan
adanya perubahan jumlah pigmen. Salah satu dan intensitas cahaya lingkungan pemeliharaan yang
penyebabnya adalah adanya stres lingkungan antara berbeda dapat memberikan pengaruh terhadap
lain cahaya matahari, kualitas air, dan kandungan penampakan dan pertumbuhan ikan pelangi merah Irian
pigmen dalam pakan. Faktor makanan memiliki (G. incisus) jantan.

61
I

Djamhuriyah S Said, 14.D. Supyawati & Noortiningsift - Pengaruh Jenis Pakan dan Kondisi Cahaya terhadap Penampilan Warna
Ikan Pelangi Merah Glossolepis incisus Jantan

ini menghasilkan 6 kombinasi perlakuan antara kondisi


cahaya danjenis pakan. Pengamatan dilakukan dengan
3 kali ulangan selama 12 minggu. Sebelumperlakuan
dimulai ikan terlebih dahulu diaklimatisasi selama 1
minggu.
Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu
terhadap perkembangan warna badan, sirip punggwrg,
dan sirip ekor, dengan cara mencocokkan warna yang
diperoleh dengan menggunakan standard warna Toca
Color (TC) Standard yang telah diberi tingkatan nilai.
Pengamatan perubahan warna ini dilakukan oleh empat

Gambar 1. Ikan PelangiMerah (Glos s olepis incisus)


orang untuk menghindari subyektifitas dan
jantan. pembiasan. Selain itu juga dilakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan (panjang total), serta tingkat
ketahanan hidup (SR). tlkuran panj ang diukur dengan
BAI{ANDANMETODE
menggunakan penggaris (mm). Analisis statistik
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat
terhadap data yang diperoleh dilakukan dengan
Penelitian Limnologi-LlPl pada bulan September -
rancangan petak terbagi (Split Plot Design). Petak
Desember 2004 dan ikan G incisus jantan yang
utama terdiri atas dua perlakuan yaitu pakan dengan
digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil
tiga taraf, dan cahaya dengan dua taraf; sedangkan
tetasan laboratorium itu sendiri.
waktu pengamatan sebagai anak petak.
Sebanyak 126 individuikanG incisus janlan
Pada penelitian ini juga diamati beberapa
umur 4 - 5 bulan dengan berat awal rata-rata 1,43 g;
parameter kualitas air pemeliharuan yang meliputi
panjang total 5,25 cm dibagi dan dipelihara dalam 18
oksigen terlarut, derajat keasaman (pH), suhu, nitrit
buah akuarium ukuran 80x40x40 cm3. Akuarium- (NOr) dan amoniak (NHr).
akuarium tersebut tersusun rapi dan bertingkat pada
sebuah rak yang terletak dalam ruangan. Akuarium
HASILDANPEMBAIIASAN
berisi air sebanyak 3l4nya dan masing-masing
mendapatkan aerasi. Sebanyak 9 buah akuarium
Hasil pengamatan yang didapat,
mendapat perlakuan pada seluruh sisi bidangnya
menunjukkan bahwa warna yang tampak pada bagian
ditutupi plastik berwarna hitam untuk mengurangi badan, sirip punggung, dan ekor ikan uji bervariasi.
intensitas cahaya. Perlakuan ini dapat menghasilkan
Selama masa pengamatan tingkat warna yang tampak
cahaya sebanyak 180 lux. Kondisi ini dikatagorikan
berfluktuasi. Pertumbuhan (yang ditunjuk4<an dengan
sebagai perlakuan cahaya Gelap/G. Sedangkan 9
pertambahan ukuran panjang) bervariasi antara
akurium lainnya dibiarkan terbuka sehingga bebas
perlakuaq sedangkan ketahanan hidup ikan uj i semua
mendapatkan cahaya dan dikatagorikan perlakuan
perlakuan sampai akhir pengamatan mencapai l00o/o.
Terang/T dengan intensitas 300 lux. Selama penelitian
Beberapa parameter kualitas air berada pada batas
ruangan mendapatkan sinar matahari melalui kisi-kisi
normal.
jendela, dan lampu neon 60 Watt yang terpasang pada
plafon dan menyala selama 24 iam. Pakan yang Penampakan warna pada ikan pelangi

diberikan terdiri atas tiga jenis yaitt, Chironomus, Penampilan warna dari semua perlakuan
Tubifex, dan pellet. Pakan diberikan sebanyak dua diamati pada tiga katagori yaitu badan, sirip punggung,

kali sehari. Pakan pellet sebanyak 57o dari berat total, dan sirip ekor. Hal ini dilakukan mengingat ikan
sedangkan Chirono mus dan Tubiftx masing-masing pelangi memiliki keindahan pada wama badan, sirip
sebanyak l}%obetat total. Dengan demikian penelitian punggung, dan sirip ekor.

62
I

Jurnal lktiologi Indonesia, Volume 5, Nomor 2, Desember 2005

Penampakan warna pada badan dan sirip perlakuan pakan Chironomus kondisi terang (CT).
punggung ikan pelangi berflukfuasi (Gambar 2 dan3), Akan tetapi untuk penampakan warna badan terdapat
akan tetapi penampakan warna badan dan sirip kecenderungan meningkat secara keseluruhan sejak
punggung terbaik terdapat pada ikan yang mendapat masa pemeliharaan 10 minggu (Gambar 2). Sedangkan
pakan pellet dengan kondisi cahaya terang (PT) (o: untuk penampakan warna sirip punggung yang diamati
0,05) diikuti oleh yang mendapat perlakuan pakan berdasarkan waktu tidak memberikan pola tertentu
Tubifex kondisi terang (TT) kemudian disusul oleh (Gambar3).

Grafik perkernbanpn Wama Badan

4,50

4,00

3,50

3,00
d
E
g 2,50

g 2,00
o
1,50

1,00

0,50

0,00

Gambar 2. Perkembangan warna badan ikan pelangi merah (G incisus) janlan (12 minggu pemeliharaan).

Grafik Perkembmgan Wama Sirip punggung

5,00

4,50

4,00

3,50 *.-N...... Pelet terang


..-x-...Pelet Gelap
E s,oo
6 --a* C h i ro n n o mu s Te ra n g
7 z,so Chironnomus Gelap
o
ii 2,oo
- Tubifek Terang
--q--
1,50 *r* Tubifek Gelap
'1
,00

0,50

0,00

Minggu

Gambar 3. Perkembangan wama sirip punggung ikan pelangi merah (G incisus) jantan(72 minggu pemeliharaan).

63
Djanthuriyah S Said, W.D. Supl,a1voti g N oo r tinings i h - Pengaruh Jenis Pakan dan Kondisi Cahaya terhadap Penampilan Warna
Ikan Pelangi Merah Glossolepis incisus J antan

Tampaknya bahwa ikan yang mendapatkan sampai umur 60 hari. Sedangkan Sulawesry 0997)
perlakuan pakan pelet memberikan warna lebih baik mendapatkan bahwa warna ikan pelangi yang
daripada pakan Tubifex dan Chironomus. Dengan mendapatkan perlakuan karotenoid meningkat terus
demikian diduga kandungan karotenoid pada pellet sampai usia pemeliharaan 40 hari. Tampaknya
lebih tinggi daripada pakan lainnya, seperti Tubifex penyerapan karotenoid total adalah spesifik untuk
maupun Chironomus. Hasil analisis Nasution (1997) masing-masing jenis ikan. Storebaken & No (1992)
bahwa pakan pellet mengandung karotenoid total menyebutkan terdapat beberapa faktor yang
(dalam bentuk astaxathin) sebanyak 1 1,8ug/100g mempengaruhi pigmentasi pada ikan, antara lain
pakan. Sommer et al. (1992) dalamSulawesty (1997) ukuran, umur ikan, perkembangan seksual, dan faktor
yang meneliti ikan trout mendapatkan bahwa kadar genetis.
karotenoid pada kulit ikan meningkat dengan Adanya perbedaan penampilan warna yang
meningkatnya kadar karotenoid dalam pakan, begitu terlihat diduga selain karena kadar karotenoid yang
pula warna dagingnya semakin cerah. Kandungan berbeda, juga struktur karotenoid dalam pakan
karotenoid yang tinggi akan menyebabkan warna ikan berbeda. Menurut Franzina (1992) bahwa struktur
semakin cerah. Penelitian Nasution (1991) kimia karotenoid dapat mempengaruhi daya
mendapatkan bahwa ikan Botia yang diberi pakan pigmentasi dari jenis karotenoid itu sendiri dan
dengan kandungan karotenoid lebih tinggi memiliki terdapatnya variasi warna karotenoid bergantung
warna yang lebih cerah. pada jumlah rantai polyne berganda yang terdapat
Kondisi cahaya terang memberikan dalam kromatofor. Makin banyak ikatan ganda
penampilan warna badan dan sirip punggung yang terkonyugasi maka makin pekat warna karotenoid
lebih baik daripada cahaya gelap (Gamb ar 2 dat 3). tersebut mengarah ke warna merah (Karrer & Jucker,
Pada kondisi cahaya terang melanofor menjadi 1950 dalamDesiana, 2000).
terkonsentrasi di sekitar nukleus, sel nampak berkerut Penampilan warna sirip ekorjuga memberikan
dan membuat kulit ikan tampak lebih cemerlang pola yang serupa dengan warna badan maupun warna
(Storebaken & No, 1992) dan ikan hias akan berwarna sirip punggung, yaitu berfluktuasi dan terlihat adanya
bagus dan cerah apablla perairan tempat kecenderungan ikan yang mendapatkan pakan pellet
pemeliharaannya dalam kondisi terang dan terkena memiliki penampilan warna relatif lebih baik daripada
sinar atau cahaya. pakan lainnya dan perlakuan pelet terang dengan
Karotenoid mempunyai berbagai bentuk penampilan yang lebih stabil (Gambar 4). Akan tetapi
senyawa, salah satunya adalah karoten. Karoten yang bila dilihat dari lamanya waktu pemeliharaan tidak
berikatan dengan protein disebut karotenoprotein. memberikan polayang jelas. Sesuai dengan hasil sidik
Senyawa tersebut bila mengalami proses pemanasan ragam untuk semua perlakuan petak utama (pakan dan
akan terpecah menjadi protein dan karoten yang dapat cahaya) dan anak perlakuan (waktu pengamatan) tidak
menghasilkan warna merah (Latscha, 1990). Dengan bermakna (a:0,05). Diduga pakan dan cahaya tidak
demikian diduga lingkungan pemeliharaan dengan memberikan pengaruh yang nyata terhadap penampilan
intensitas cahaya yang lebih tinggi (terang) warna sirip ekor" Hal ini sesuai dengan pendapat
menyebabkan peningkatan suhu yang dapat (Storebaken & No,1992) bahwa tiap-tiap bagian tubuh
mempengaruhi metabolisme ikan sehingga terjadi ikan memiliki kemampuan berbeda untuk menaikkan
pemecahan karotenoprotein menjadi protein dan atau memperlambat dalam upaya memunculkan efek
karoten yang kemudian menghasilkan warna merah. pigmentasi yang tepat.
Untuk penampilan warna badan tampaknya
dipengaruhi oleh waktu lamanya perlakuan, Penelitian Pertumbuhan dan ketahanan hidup
ikan pelangi merah
Nasution (1991) mendapatkan bahwa warna ikan botia
Pertumbuhan ikan pelangi merah dalam
yang mendapatkan perlakuan karotenoid meningkat
pembahasan ini dikemukakan dalam bentuk panjang
terus sampai usia pemeliharaan 30 hari, dan relatif stabil

64
Jurnal lktiologi Indonesia, Volume 5, Nomor 2, Desember 2005

Grafik Perkembangan Warna Ekor

**F- Pelet terang


*x * Pelet gelap
4,00
G
E
*+* Chironnomus Terang
6
3 3,00 * Chironnomus Gelap

o 2,O0 --o* Tubifek Terang

--+- Tubifek Gelap


1,00

0,00 r
0 2 4 6 8 10 12 14

M inggu

Gambar 4. Perkembangan warna sirip punggung ikan pelangi merah (G incisus) jantan ( 12 minggu pemeliharaan).

Grafik Pertambahan Panjang (cm)

2:

2 4 6 B 10 12
N,4 nggu

Gambar5.Pertambahanpffigi.-ltUr"pelangimerah(G incisus)janlan(l2minggupemeliharaan).

total mutlak rcta-rata. Pengambilan parameter panjang oleh Said et al. (2004) yang memperoleh bahwa ikan
unfuk peftumbuhan karena dalam dunia ikan hias yang pelangi Iriatherina werneri yang mengkonsumsi
menjadi patokan adalah ukuran panjang. Nilai pakan Tubifex memiliki pertumbuhan terbaik
pertambahan panjang mutlak rata-rata terlihat pada dibandingkan dengan yang memperoleh pakan
gambar 5. Pertumbuhan (panjang) terbaik diperoleh Chironomus, Daphnia, dan pellet.
pada ikan yang mengkonsumsi Tubifex, (ct:0.05) Tubifex merupakan jenis pakan alami terbaik
diikuti oleh yang mengkonsumsi Chironomeus dan untuk pertumbuhan ikan karena banyak mengandung
terakhir adalah ikan yang mendapat perlakuan pakan protein yaitu sebesar 58,20oh dan lemak sebanyak
pellet. Sedangkan pengaruh cahaya terang relatif lebih ll,20y:o (Subandiyah, 1990). Protein dan lemak
baik daripada cahaya gelap dalam mempengaruhi merupakan komponen zat makanan yang sangat
pertumbuhan ikan pelangi merah jantan ini. Hal yang dibutuhkan untuk mencapai perlumbuhan optimum.
serupa juga diperoleh oleh Aprilina & Gunawan (1994) Selain itu struktur Tubifex yang lunak dengan
yang mendapatkan bahwa ikan hias Severum kandungan serat kasar hanya 1,98%o menyebabkan
mempunyai pertumbuhan terbaik dengan ikan lebih mudah mencernanya. Hal lain yang mungkin
mengkonsumsi Tubifex dibandingkan dengan jenis dapat mempengaruhi ikan untuk mengkonsumsi
pakan lainnya. Hal yang serupa juga dikemukakan Tubifex lebih baik, karena penyajian pakan jenis ini

65
Djamhuriyah S Said, W.D. Supyawati & Noortiningsih -Pengaruh Jenis Pakan dan l(ondisi cahaya terhadap penarnpilan warna
Ikan Pelangi Merah G/osso/epis incisus .l antan

dalam keadaan hidup, dan dapat dimakan setiap saat Pada sistem pemeliharaan yang serupa umumnya kadar
selama pakan tersebut tersedia. amoniak yang diperoleh masih dalam taraf aman,
Ketahanan hidup ikan pelangi sampai akhir seperti hasil Said et al. (2004) pada pertumbuhan ikan
penelitian untuk semua perlakuan mencapai L werneri.
100%.Untuk ketahanan hidup tampaknya tidak ada
pengaruh jenis pakan ataupun kondisi aahaya. KESIMPT]LAN
Ketahanan hidup ikan pelangi merah jantan yang Jenis pakan pelet dan kondisi cahaya terang
diperoleh lebih baik daripada hasil Sulawesry 0991) memberikan penampilan warna terbaik pada ikan
yang memperoleh ketahanan hidup ikan yang sama pelangi merah (Giossolepis incisus) jantan daripada
sebesar 99,44oh. Ikan y atgdigunakan dalam penelitian jenis pakan Tubfex atau Chironomus ataupundalam
ini telah berumur antara4-5 bulan dengan ukuran rata- kondisi cahaya gelap.
rata 1 ,43 g diduga telah memiliki daya tahan yang tinggi. Pakan Tubifex memberikan pertumbuhan
terbaik pada ikan pelangi merah (G/oss olepis incisus)
Kualitas air jantan dibandingkan jenis pakan Chironomus atau
Beberapa parameter kualitas air yang pelet. Jenis pakan dan kondisi cahaya pemeliharaan
dianalisis selama penelitian ini tampal,mya berada pada tidak berpengaruh terhadap ketahanan hidup ikan
kisaran normal, baik untuk pemeliharaan ikan. Kadar tersebut.
oksigen terlarut antara 4,60 - 7,80 mg/L. Menurut
Alabaster & Lloyd ( 1982) bahwa oksigen terlarut yang DAFTARPUSTAKA
baik untuk kehidupan ikan secara normal adalah 3,0 Allen GR. 1995. Rainbowfishes in nature and in the
mg,L. Kadar keasaman, pH antara 7,02 - 8,71. Nilai pH aquariunt. Tetra-Verlag. Tetra Weerke
tersebut masih dapat ditolerir oleh ikan sebab ikan Dr.rer.nat. Ulrich Baensch GmbH. Herenteich
pelangi dalam sistem akuarium telah terbiasa dengan 78. Germany.
pH air sampai 8,5. Alabaster, J.S & R. Lloyd. 1982. I4/ater quality criteria
Suhu air pemeliharaan merupakan suhu air
for freshwaler. Second ed. FAO-United
alami dengan kisaran 24,3 - 26,2.C. Kisaran suhu Nation, Butterworth 361 hal
tersebut umum bagi ikan pelangi dalam sistem Aprilina, E. & Gunawan .1994. pengaruh jenis pakan
pemeliharaan yang digunakan. Suhu air kurang dari terhadap pertumbuhan ikan Severum.
24"C dapat menyebabkan mudahnya ikan pelangi Limnotek,2 (1):25-28.
terserang jamur, sedangkan suhu yang terlalu tinggi Desiana, 2000. Ekstraksi Pigmen Karotenoid dari limbah
akan menyebabkan ikan stres dan dapat mengalami kulit Udang Windu (penaeus monodon)
gangguan pertumbuhan. Akan tetapi beberapa jenis dengan bantuan enzim papan. Skripsi. Fak
induk ikan pelangi mampu hidup baik dan bereproduksi Perikanan dan Ilmu Kelautan IpB, Bogor.
pada suhu 3 I "C (Said & Tanjung, I 997). Franzina, J.1992. Ekstrak karotenoid dari minyak sawit
Kadar nitrit selamapenelitian antara <0,002 - kasar sebagai sumber vitamin dalam ransum
0,525 m!L. Tampaknya ini masih dalamkisarannormal ayam petelur. Tesis. program pascasarjana
untuk pertumbuhan ikan. Menurut Spotte (1979) kadar IPB, Bogor.
nitrit yang membahayakan kehidupan organisme air Latscha, T. 1990. Carotenoids, their J{ature and
adalah di atas 1,0 mglL. Significants in Animal Feeds.F. Hoffinan,
Parameter terakhir yang diamati adalah La Roche Ltd. Basel Switzerland, I l0 hal.
amoniak air pemeliharaan. Kandungan amoniak air Nasution, S.H. 1997. Pengaruh karotenoid dari ekstrak
pemeliharaan selama penelitian antara 0,010 0,135
- rebon terhadap tingkat perubahan warna ikan
mg/L. Pada kisaran tersebut adalah baik untuk Botia Limnoret, 5 (1): 5 I -58.
pertumbuhan ikan. Kadar yang lebih tinggi daripada Said, DS & L.R.Tanjung, 1997. pengaruh suhu dan
1.0 mg/L akan dapat menyebabkan toksik bagi ikan. fotoperiode pada pemijahan ikan pelangi

66
,_

Jurnal lktiologi Indonesia, Itolume 5, Nomor 2, Desember 2005

(Melanotaenia boesemani). Perilaku pada Subandiyah, S., J. Subagya, & E,.Tarupay. 1990. Pengaruh
musim hujan. Limnotek5 (1):31-38. suhu dan pemberian pakan alami (Tubifex sp
Said, D.S., Triyanto & H. Fauzi. 2004. Adaptasijenis dan Daphnia sp.) terhadap pertumbuhan dan
pakan untuk pertumbuhan ikan pelangi Irian daya kelangsungan hidup ikan botia (Botia
Iriatherina werneri. Makalah disampaikan macracantha Bleeker). Buletin Penelitian
pada SeminarNasional Limnologi 2004. Peran Perikanan Darat 9 (1): 68-73 .

Strategis Data dan Informasi Perairan Darat Sulawesty, F.199'7. Perbaikan penampilan ikan pelangi
dalam Pembangunan. Bogor, 28 Jult2004. merah (Glossolepis incisus) jantan dengan
Spotte, S.1979. Fish and invertebrate culture.Waler menggunakan karotenoid total dari rebon.
Management in Closed System, Second Ed. Limnotek,5 (1): :23-30
John Wiley & Sons, New York, 17 t hal.
Storebaken,T & Hong Kyoon No. 1992 . Pigmentation
ofrainbow trouI. Aquaculture 100:209-229 .

6',7

Anda mungkin juga menyukai