PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri, sebagai contoh tetralogi
antaranya adalah defek septum ventrikel, defek septum atrium, atau tetap
kondisi kritis pada tahun pertama kehidupan dan 50% dari kegawatan pada
Indonesia, dengan populasi 200 juta penduduk dan angka kelahiran hidup
adalah defek septum ventrikel dan stenosis pulmonal. Tata laksana yang
paling efisien adalah dengan dilakukannya operasi. Tetapi sayangnya tidak
yang ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Jantung
ke arah kanan. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru,
a. Atrium dekstra
b. Ventrikel dekstra
atrium kanan.
meningkat.
c. Atrium sinistra
aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dari ventrikel
2. Fisiologi Jantung
Jantung terdiri dari tiga tipe otot utama yaitu otot atrium, otot
dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan otot yang lebih
sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak
mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau
bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari
seluruh tubuh.
plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk
paru-paru.
B. Definisi Tetralogi of fallot (TOF)
Tetralogi of fallot adalah penyakit berupa kelainan jantung bawaan,
terdiri dari kombinasi empat kelainan jantung (walaupun yang paling
nyata ada tiga) yang disebabkan karena "sindrom bayi biru" (baby blue
syndrome), dijabarkan pertama kali oleh Arthur Fallot (1850-1911),
seorang dokter dari Prancis. (wikipedia, 2018)
1. Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua
rongga ventrikel
yang keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep
pulmonal
C. Etiologi
Pada sebagian kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak
diketahui secara pasti, akan tetapi diduga karena adanya faktor endogen
dan eksogen. Faktor- faktor tersebut antara lain:
1. Faktor endogen :
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
2. Faktor eksogen
Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multi faktor. Apapun
dan sesak napas. Mungkin gejala sianotik baru timbul di kemudian hari,
D. Patofisiologi
Tetralogy of fallot biasanya berakibatkan oksigenasi yang rendah
shunt. Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi pucat dan terlihat
biru. Apabila Tetralogy of fallot tidak ditangani pada jangka waktu yang
kanan. Hal ini dapat menyebabkan DC kanan yang bisa berakhir dengan
kematian.
bayi akan lahir dengan kelainan jantung dengan empat kelainan, yaitu
pada 10-25% kasus kombinasi infundibular dan valvular, dan 10% kasus
kiri.
Karena pada TOF terdapat empat macam kelainan jantung yang bersamaan,
maka :
1. Darah dari aorta sebagian berasal dari ventrikel kanan melalui lubang
pada septum interventrikuler dan sebagian lagi berasal dari ventrikel kiri,
sehingga terjadi percampuran darah yang sudah teroksigenasi dan belum
teroksigenasi.
tetapi apabila tekanan dari ventrikel kanan lebih tinggi dari ventrikel kiri
maka darah akan mengalir dari ventrikel kanan ke ventrikel kiri (right to
left shunt).
terjadinya sianosis.
ke kiri (right to left shunt). Darah yang mengandung sedikit oksigen akan
brain injury dan kematian. Untuk bayi yang tidak mengalami sianosis,
arteri femoralis terlipat. Hal ini akan meningkatkan aliran darah dari
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Aktual / resiko penurunan curah jantung
a. Defenisi
Rentan Terhadap ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang dapat mengganggu
kesehatan.
b. Faktor resiko / faktor yang berhubungan
- Perubahan afterload
- Perubahan preload
- Perubahan frekuensi jantung
- Perubahan irama jantung
- Perubahan kontraktilitas
- Perubahan volume sekuncup
c. Batasan Karasteristik
Gangguan Frekuensi dan Irama Jantung
- Aritmia (takikardia, Bradikardia)
- Perubahan pada EKG
- Palpitasi
Gangguan preload
- Edema
- Keletihan
- Peningkatan atau penuruanan tekanan vena sentral (central Vena
Pressure, CVP)
- Peningkatan atau penuruanan tekanan Pulmonary artery wedge preseure
(PAWP)
Gangguan afterload
- Dispnea
- Kulit Lembab
- Oliguria
- Pengisian kapiler memanjang
- Peningkatan/ penurunan pulmonary vasculer resistance (PVR)
- Peningkatan / penurunan sistemic vasculer resistance (SVR)
- Penurunan nadi perifer
- Perubahan tekanan darah
- Perubahan warna kulit (misalnya, pucat, abu-abu, sianosis)
Perubahan Kontraktilitas
- Batuk
- Bunyi nafas tambahan
- Bunyi S3, S4
- Dispnea proksimal nokturnal
- Otropnea
- Penerunan Fraksi Ejeksi
- Penurunan left ventricular stroke work index
- Penurunan Stroke Volume Index
Prilaku emosi
- Ansietas
- Gelisah
2. Intoleransi aktivitas
a. Definisi
ingin dilakukan.
b. Batasan Karakteristik :
- Kelemahan umum
- Imobilitas
a. Definisi
b. Batasan karakteristik :
- Gangguan penglihatan
- Penurunan CO2
- Takikardi
- Hiperkapnia
- Keletihan
- Somnolen
- Iritabilitas
- Hypoxia
- Kebingungan
- Dyspnoe
- Nasal faring
- AGD Normal
- Sianosis
- Hipoksemia
- Hiperkarbia
a. Definisi
b. Faktor resiko
- Malnutrisi
- Penyakit kronis
- Prosedur invasif
- Gangguan Peristaltik
- Merokok
imunodemulator)
- Leukopenia
- Penurunan hemoglobin
- Terpajan wabah
a. Definisi
b. Faktor resiko
Internal
- Disfungsi efektor
- Disfungsi integratif
- Malnutrisi
- Hipoksia Jaringan
- Disafungsi sensori
Eksternal
PENATALAKSANAAN
1. Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah karena peningkatan
afterload aorta akibat penekukan arteri femoralis. Selain itu untuk mengurangi
2. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kgBB SC, IM, atau IV atau dapat pula diberi
mengatasi takipneu.
3. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian di sini tidak begitu tepat karena
paru menurun. Dengan usaha di atas diharapkan anak tidak lagi takipneu,
sianosis berkurang dan anak menjadi tenang. Bila hal ini tidak terjadi dapat
berikutnya.
b. Penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif dalam
dianjurkan bagi anak yang tidak sesuai bedah korektif. Arteri subklavia
prostetik,umumnya politetrafluoroetilen.
pada saat anak masih sangat muda. Konsekuensi hemodinamik dari pirau
b. Anastomosis Waterston-cooly
yang menurunkan aliran darah paru, seperti tetralogi fallot (TF). Prosedur
sisi antara aorta desendens dan arteri pulmoner kiri, karena secara teknis
paling mudah di lakukan. Pada tipe ini ahli bedah harus hati-hati untuk
d. Perbaikan Definitif
tahun. Indikasi pembedahan pada usia yang sangat muda ini adalah
pirau tersebut harus di angkat. Kecuali perbaikan ini tidak dapat dilakukan
Price, Sylvia A. Wilson & Lorraine M. 2006. Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis
Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta
Sherwood L. 2014. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. EGC. Jakarta.
Smeltzer, C., S., & Bare, G., B., 2002. Buku ajar ”Keperawatan medikal bedah
brunner & suddarth”, Edisi 8, Volume 2,. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
Sjamsuhidajat, R., & Jong, de, W., 2005. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta